2 Hamil Sekarang
PEMERIKSAAN FISIK
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-Tanda Vital : TD: 120/90 R: 20 x/m
N: 85 x/m S: 36,5 oC
Antropometri : TB 158 cm
BB sebelum hamil 60 kg
BB setelah hamil 78 kg
Jenis
Hasil Nilai Rujukan Satuan Interpretasi
Pemeriksaan
Jumlah
16.300 5000-10000 /mm3 Meningkat
Leukosit
Jumlah
231.000 150000-350000 /mm3 Normal
Trombosit
Waktu
2.00 1.00-3.00 - Normal
Perdarahan (bt)
Waktu
4.30 1.00-7.00 - Normal
Pembekuan
PEMERIKSAAN KEBUTUHAN DASAR
Nutrisi
Frekuensi : Biasanya pasien makan 3 kali/hari diselingi dengan makanan cemilan
Komposisi : Nasi, Lauk (biasanya tempe, tahu, telur ayam, ikan, dan sayur)
Terakhir makan nasi : Pagi-pagi dan siang makan roti
Pemenuhan Nutrisi saat persalinan : Pasien membawa cemilan kering yang sesekali
dimakan oleh pasien jika tidak ada mulas.
Cairan
Oral : Pasien membawa bekal minum air putih 1 botol (1500 ml) Sejak masuk RS kurang lebih
sudah minum sebanyak 1500 ml air putih
Parenteral : Infus RL dengan 20 tpm
Eliminasi
BAK : Pasien mengatakan sering BAK, warna kuning, frekuensi 6-9 kali/hari
BAB : Pasien mengatakan BAB seperti sebelum hamil, konsistensi lembek, terakhir BAB
kemarin
Kebersihan Umum
Pasien biasanya mandi 2 kali sehari, ganti baju dan pakaian dalam 2 kali sehari, gosok gigi 2
kali sehari, keramas 2 kali dalam seminggu, terakhir mandi, ganti baju, gosok gigi, keramas
kemarin sore
Aktivitas Pasien
Sehari harinya beraktivitas sebagai ibu rumah tangga
Istirahat
Akhir-akhir ini tidurnya terasa kurang nyaman karena sering BAK dan mudah capek
terutama pinggangnya terasa pegal-pegal. Meskipun demikian, pasien mengatakan
kebutuhan tidurnya cukup terpenuhi dengan tidur malam dari pukul 20.00-04.30 dengan
intensitas bangun karena terasa mulas.
Seksual
Pasien mengtakan diawal kehamilannya jarang melakukan hubungan seksual (kadang 3
minggu sekali).
Dukungan
Pasien mendapatkan dukungan positif dari suaminya.
DUKUNGAN PSIKOSOSIAL
Psikologis: Pasien mengatakan khawatir dengan anaknya karena anaknya kembar dan
pasien mengatakan tidak mau di SC
Sosial: Pasien mengatakan mendapatkan dukungan penuh baik dari suami, keluarga
besar, teman, maupun lingkungannya
Ekonomi: Pasien mengatakan tidak khawatir terkait pembiayaan persalinan anaknya dan
pihak keluarga juga mengatakan kesiapannya membantu pasien apabila diperlukan
terkait pembiayaan.
LAPORAN PERSALINAN
PENGKAJIAN KALA I
Mulai Jam : 09.10 WIB
Tanda dan Gejala : Kontraksi semakin kuat , pembukaan 4 cm dengan HIS
3x10’35”
TTV : TD: 120/90 mmHg, R: 20 x/menit, N: 85 x/menit, S: 36,5 oC
Keadaan Psikososial : Pasien mengatakan khawatir dengan anaknya karena
anaknya kembar dan pasien mengatakan tidak mau di SC
Kebutuhan khusus : Pasien mengatakan ingin didampingi oleh suami dan
keluarga selama
persalinan.
Tindakan/Pengobatan : Pasien sedang dalam pemantauan pemberian cairan RL
500 cc/8 jam (20 tpm), observasi KU, TTV, kemajuan
persalinan, dan DJJ, rencana terminasi kehamilan
pervaginam.
ANALISA DATA
Nyeri dipresepsikan
Nyeri melahirkan
2 DS : Proses persalinan Resiko cedera janin
- Klien mengtakan nyeri yang semakin
sering, semakin kuat dan rasa ingin
mengedan
- Klien mengatakan ada pengeluaran Ketuban pecah dini
cairan dari vagina
DO :
- TD: 120/90 mmHg, Cairan amnion berkurang
- R: 20 x/menit,
- N: 85 x/menit,
- S: 36,5 oC
- DJJ janin pertama 150 x/menit, janin ke Perlindungan terhadap janin berkurang
dua 144 x/menit
- HIS 3x10’35”
- Pemeriksaan dalam v/t v/u tak porsio
tebal lembek pembukaan 4 cm, Ketuban Resiko cedera janin
sudah pecah, kepala HI+, ubun-ubun
kecil kiri melintang, sisa cairan ketuban
campur blood show
2 Resiko cedera pada janin b/d KPD 1. Risk control 1. Bantu ibu pada posisi yang nyaman
2. Periksa DJJ diantara tiap kontraksi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
3. Observasi HIS
diharapkan tidak terjadi cedera janin selama kala 1
4. Motivasi ibu untuk tetap tenang, jangan
dengan kriteria hasil :
mengedan bila tidak ada kontraksi
- DJJ 120-160 x/menit
- Pergerakan janin normal min. 10 kali dalam 2
jam
3 Ansietas b/d kurang pengetahuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x30 1. Kaji tingkat persiapan untuk proses kelahiran
menit diharapkan pasien mampu mengontrol cemas anak
tentang proses persalinan dengan kriteria evaluasi : 2. Pantau tanda-tanda ansietas
3. Evaluasi DJJ, kontraksi uterus dan TTV
- Pasien dapat memonitor intensitas cemas
4. Berikan lingkungan yang nyaman
- Pasien dapat menurunkan stimulus lingkungan
5. Berikan privasi selama pemeriksaan dan
ketika cemas
prosedur
- Pasien menggunakan teknik relaksasi untuk
6. Berikan perhatian dengan bentuk kehadiran,
menurunkan cemas
pertolongan pemenuhan kebutuhan makan
- Pasien dapat mempertahankan konsentrasi
minum dan mobilisasi
- Ekspresi wajah pasien tenang
7. Berikan penjelasan dan informasi tentang
kemajuan persalinan serta kondisi janin
8. Melibatkan keluarga pasien untuk
mendampingi persalinan
9. Berikan edukasi tentang persalinan anak
kembar
4 Resiko infeksi b/d KPD 1. Immune status 1. Kaji kondisi air ketuban
2. Knowledge : infection control 2. Lakukan pemeriksaan pervagina sesuai
3. Risk control indikasi dengan memperlihatkan teknik septic
4. Setelah dilakukan tindakan keperawatann dan aseptic
selama kala 1 diharapkan infeksi tidak terjadi 3. Mengkaji tanda infeksi
dengan kriteria hasil : 4. Kolaborasi pemberian antibiotik
- Tidak terdapat tanda infeksi
- TTV normal
T : 120/80 mmHg
P : 70-100 x/menit
R : 20 x/menit
S : 36,5 oC
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No Tanggal Implementasi Paraf Evaluasi
1 6 November 2021 - Mengkaji derajat nyeri melalui isyarat verbal dan non verbal Jam 10.02 WIB
Hasil :
Jam 09.20 WIB S : Pasien mengatakan nyeri sedikit
Pasien mengeluh nyeri semakin bertambah dan pasien tampak meringis,
skala nyeri 6 (dari 10) berkurang, skala nyeri, pasien
mengatakan mengerti dengan
Jam 09. 23 WIB - Mengobservasi tanda-tanda vital penjelasan yang diberikan
Hasil :
TD: 120/90 mmHg, O : Pasien tampak meringis saat
R: 20 x/menit,
N: 85 x/menit, kontraksi, skala nyeri 5 (dari 0-10)
S: 36,5 oC
TD: 120/90 mmHg,
R: 20 x/menit,
Jam 09.25 WIB - Mengajarkan teknik relaksasi nafas panjang N: 85 x/menit,
Hasil : S: 36,5 oC
Mengajarkan pasien untuk tarik nafas panjang dari hidung dan A : Nyeri Melahirkan
mengeluarkannya secara perlahan ketika ada kontraksi dan jangan
P : Lanjutkan intervensi
mendorong nafas ke arah anus karena efeknya seperti mengedan
Jam 09.28 WIB - Melakukan massage punggung -+ 30 menit (EBP Supliyani, 2017)
Hasil :
Telah dilakukan massage punggung, pasien mengatakan merasa nyaman
dan skala nyeri 5 (dari 10)
Jam 09.35 WIB - Memberikan health education kepada pasien bahwa respon nyeri ini
sudah indikasi positif dan memang harus ada pada proses melahirkan
akibat dari kontraksi uterus
Hasil :
Pasien mengatakan mengerti dengan penjelasan perawat, ekspresi wajah
pasien tampak rileks, pasien kooperatif kepada petugas.
2 Jam 09.40 - Membantu ibu memposisikan yang nyaman S : Pasien mengatakan
WIB Hasil : nyeri semakin
Posisi ibu miring ke sebelah kiri atau kanan bertambah,
Jam 09.43 - Menghitung DJJ
O : Posisi pasien kadang
WIB Hasil :
miring ke sebelah kiri
Janin pertama 150 x/menit, janin ke dua 144 atau kanan, DJJ janin
x/menit pertama 150 x/menit,
Jam 09.45 - Mengobservasi HIS janin ke dua 144 x/menit,
WIB Hasil : HIS 3x10’35” detik
3x10’35” detik
A : Resiko cedera janin
Jam 09.47 - Memootivasi ibu agar tetap tenang
WIB Hasil : ibu tampak tenang dan saat kontraksi ibu P : Lanjutkan intervensi
tampak menarik nafas dalam
3 Jam 09.50 WIB - Mengkaji tingkat persiapan untuk proses kelahiran S : Pasien mengatakan cemas
Hasil :
Persiapan masih tahap proses
dengan kondisi bayinya,
berharap bayinya selamat
Jam 09.52 WIB - Memantau tanda-tanda ansietas O : Kontraksi (+), DJJ janin
Hasil : pertama 150 x/menit, janin ke
Pasien tampak cemas terhadap anaknya
dua 144 x/menit, pasien
Jam 09.54 WIB - Mengevaluasi DJJ, kontraksi uterus, dan ttv tampak cemas dengan kondisi
Hasil :
DJJ baik, kontraksi semakin terasa,
bayinya
N
Data Etiologi Masalah
o
1 DS : Penurunan kepala janin tidak teratur Resiko tinggi cedera
pada ibu dan Janin
Pasien mengatakan nyeri
yang semakin sering, Trauma jalan lahir
semakin kuat dan rasa ingin
mengedan
DO : Rresiko cedera pada ibu dan janin
- HIS 3x10’45”
- DJJ janin pertama 150
x/menit, janin ke dua
144 x/menit
- Perineum menonjol,
vulva membuka, hasil
hasil pemeriksaan dalam
v/v v/t tidak ada
kelainan, portio tidak
teraba, pembukaan
lengkap, ketuban sudah
pecah, Hogde III+, kepala
ubun-ubun kecil depan.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi
1 Resiko tinggi cedera pada ibu Risk Control - Pastikan ibu telah masuk kala II
persalinan
dan janin b/d proses Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
- Cek kelengkapan alat-alat
1x30 menit diharapkan tidak terjadi cedera ibu
persalinan - Gunakan APD
selama kala II berlangsung, dengan kriteria hasil
- Kolaborasi dengan bagian poli neo
:
untuk persalinan perawatan janin dan
- Janin terlahir spontan tanpa cedera perlengkapan resusitasi
- Pasien tidak mengalami kejang - Atur posisi pasien dorsal recumbent
- Tidak terjadi ruptur perineum - Bimbing ibu untuk dapat mengedan
- Tidak terjadi infeksi intra perineum dengan baik
- Partus berlangsung cepat - Lakukan pertolongan persalinan bila
waktunya telah tepat dengan teknik
yang benar (melahirkan janin)
- Lakukan pertolongan tali pusat
- Periksa kembali uterus untuk
memastikan tidak ada bayi lagi dalam
uterus
- Nilai apgar score pada bayi
IMPLEMENTASI
No Tanggal Implementasi Paraf Evaluasi
1 6 November 2021 - Memastikan ibu telah masuk kala II persalinan Jam 10.22 WIB
Hasil :
Jam 10.05 WIB S : Pasien mengatakan nyeri dan
Ibu merasa ada dorongan kuat dan mengedan,
lemas
pembukaan lengkap, ibu merasakan regangan
yang semakin kuat pada vagina, perineum tampak O:
menonjol, vulva dan spingterami membuka.
- Bayi pertama lahir pada pukul
Pembukaan lengkap.
10.14 WIB secara spontan
tanpa cedera.
Jam 10.07 WIB - Mengecek kelengkapan alat-alat - Bayi kedua lahir pada pukul
Hasil : 10.20 WIB secara ektraksi kaki
Telah menyiapkan partus set, perlengkapan bayi
tanpa cedera.
A : Resiko tinggi cedera pada ibu dan
Jam 10.07 WIB - Menggunakan APD Janin teratasi
Hasil : P : Lanjutkan intervensi kala III
Menggunakan sandal tertutup, masker, sarung
tangan, dan apron.
Jam 10.08 WIB - Berkolaborasi dengan bagian poli neo
Hasil :
Petugas kesehatan telah menghubungi bagian poli
neo untuk nantinya membawa bayi yang baru lahir
untuk dikaji ulang dan dilakukan tindakan
keperawatan
Jam 10.12 WIB - Memeriksa kemungkinan adanya tali pusat di kepala bayi
Hasil :
Tidak ada lilitan tali pusat
Jam 10.12 WIB - Paksi luar
Memegang biparietal, ibu disuruh meneran dengan lembut menggerakan kepala ke bawah dan distal hingga bahu
depan muncul dibawah arkus pubis dan menggerakan ke arah atas dan bawah untuk melahirkan bahu belakang
Jam 10.13 WIB - Setelah bahu lahir, menggeser tangan ke bawah ke arah perineum untuk menyanggah kepala, lengan dan siku
sebelah bawah. Menggunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah atas.
Jam 10.14 WIB - Bayi berturut-turut kepala, dada, bokong, kaki, sampai janin keluar lengkap pada tanggal 6 November 2021 pukul
10.14 WIB dengan jenis kelamin perempuan.
Jam 10.18 WIB Dilakukan penanganan kelahiran bayi ke-2 dengan ektraksi kaki
Jam 10.20 WIB - Bayi lahir dengan ektraksi kaki jenis kelamin paerempuan BB 1750 gram TB 45 cm
N
Data Etiologi Masalah
o
1 DS : Kala II pelepasan dan persalinan plasenta Resiko tinggi perdarahan
Pasien mengeluh lemas
DO : Pada kemungkinan kontraksi uterus tidak
baik/ proses pelepasan plasenta
- Kontraksi uterus terasa
terhambat
sangat kuat, klien
tampak lemas,
perdarahan kurang lebih
Rresiko tinggi perdarahan
200 cc
- TD : 100/80 mmHg
- P : 90 x/menit
- R : 20 x/menit
- S : 36,5 oC
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
N
Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi
o
1 Resiko tinggi perdarahan b/d - Blood lose severity - Kolaborasi untuk pemberian
plasenta masih dalam uterus, - Blood koagulation oksitosin
tindakan -
ditandai dengan : Observasi TFU dan kontraksi
Setelah dilakukan
uterus
DS : keperawatan selama 1x30 menit,
diharapkan tidak terjadi perdarahan -
Observasi adanya perdarahan
Pasien mengeluh lemas
yang abnormal
dengan kriteria hasil :
DO : - Observasi tanda-tanda
- Kontraksi uterus terasa - Perdarahan kurang dari 500 cc pelepasan plasenta
sangat kuat, klien tampak - Plasenta dapat lahir secara utuh - Lakukan pengeluaran plasenta
lemas, perdarahan kurang
lebih 200 cc dalam waktu kurang dari 30 menit sesuai prosedur
- TD : 100/80 mmHg - Kontraksi uterus kuat dengan TFU - Melakukan message pada uterus
- P : 90 x/menit yang sesuai (setinggi pusat)
- R : 20 x/menit - Kaji nilai keutuhan plasenta
- S : 36,5 oC - TTV dalam rentang normal - Kaji nilai perdarahan yang terjadi
TD : 110-120/80 mmHg
P : 60-100 x/menit - Berikan intake peroral dan
R : 16-24 x/menit prenatal
S : 36-37 C
o
IMPLEMENTASI
Jam 10.16 WIB Setelah uterus berkontraksi menegangkan tali pusat ke arah bawah dan tangan yang lain
menodorong uterus ke arah belakang atas secara perlahan untuk mencegah inversion uteri
Jam 10.17 WIB Ketika tali pusat mengendur, meminta ibu meneran dan tali pusat di tarik se arah jarum jam
dan tetap melakukan dorso cranial.
Klem dipindahkan 5-10 cm dari vulva
Saat plasenta muncul di introitus vagina, melahirkan plasenta dengan kedua tangan dan
memutar plasenta hingga selaput keruban terpilih dan plasenta lahir pada tanggal 6
November 2021 di ikuti perdarahan kurang lebih 50 cc
Jam 10.23 WIB Setelah uterus berkontraksi menegangkan tali pusat ke arah bawah dan tangan yang lain
menodorong uterus ke arah belakang atas secara perlahan untuk mencegah inversion uteri
Jam 10.24 Ketika tali pusat mengendur, meminta ibu meneran dan tali pusat di tarik se arah
WIB jarum jam dan tetap melakukan dorso cranial.
Klem dipindahkan 5-10 cm dari vulva
Saat plasenta muncul di introitus vagina, melahirkan plasenta dengan kedua
tangan dan memutar plasenta hingga selaput keruban terpilih dan plasenta lahir
pada tanggal 6 November 2021 di ikuti perdarahan kurang lebih 50 cc
2 Resiko perdarahan b/d trauma pembuluh Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Observasi kontraksi uterus
darah ditandai dengan :
selama 2 jam tidak terjadi perdarahan 2. Observasi blas
Ds:
dengan kriteria hasil 3. Observasi perdarahan
Pasien mengatakan lemas Perdarahan < 500cc 4. Observasi ttv
Do: TTV dalam keadaan normal 5. Pantau aliran IV
- Jumlah perdarahan pasien -+ 200 cc Kontraksi uterus baik
- TTV
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/ ment
R : 20 x/menit
S : 37oC
- -Tingkat kesadaran CM
IMPLEMENTASI
No Tanggal Implementasi Paraf Evaluasi
1 6 November Implementasi kala IV Jam 10.50 WIB
2021 - mengkaji nyeri secara komperhensif S : Pasien mengatakan
Jam 10.25 WIB termasuk lokasi, karakteristik, durasi, dan nyeri pada perutnya
frekuensi
O : skala nyeri 5 dari (0-
Hasil :
10)
Nyeri pasca persalinan, skala nyeri 5 dari (0-
10) A : Nyeri paska persalinan
P : Lanjutkan intervensi
kala IV
Jam 10.27 WIB - Mengobservasi reaksi non verbal dari
ketidaknyamanan
Hasil :
Pasien mengatakan nyeri padaperutnya