Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN APLIKASI JURNAL EVIDANCE BASED PRACTICE

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.Y DENGAN G2P1A0 GRAVIDA : 38-39


MINGGU DENGAN KPD DAN GEMELLI DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN
DASAR AMAN DAN NYAMAN : NYERI DIRUANG PONEK OBGIN
RSUD DR SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA
 
Untuk memenuhi salah satu tugas stase maternitas
Pembimbing Akademik : Dini Nurbaeti Zen, S.Kep., Ners., M.Kep
Pembimbing Klinik : Ros Rosiah, S.Kep., Ners
Pembimbing Bidan : Epi Juniati FA, Amd.Keb

Nurul Aini Cahyani 1490121023 Ahmad Taupik Hidayat 149012107022


Diana Nuraeni 1490121060 Rena Resita 1490121100
Mita Herdiana 1490121026 Risa Yulianti 1490121091
Nur Seha Romadoni1490121039 Eriska Valency 1490121086
ASUHAN KEPERAWATAN
I. DATA UMUM
Initial klien : Ny. Y
Usia : 22 tahun
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Pendidikan terakhir : SMA
Alamat : Jl. K.H Mustofa, Tasikmalaya
Inisial suami Tn. H
Usia : 27 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Pendidikan terakhir : SMA
Alamat : Jl. K.H Mustofa, Tasikmalaya
II. RIWAYAT PENYAKIT
1. Keluhan Utama
Klien mengeluh mulas-mulas

2. Riwayat Kesehatan Sekarang


Pada hari Sabtu tanggal 6 November 2021 jam 07.00 WIB pasien mengatakan keluar
air-air dari vagina, lalu pasien langsung dibawa ke dokter kandungan dan di dokter
kandugan pasien dirujuk ke RSUD Dr. Soekardjo karena salah satu janinnya sungsang.
Pada saat dikaji di ruang Ponek tanggal 06 November 2021 pukul 09.10 WIB. Klien
mengeluh nyeri dan mulas-mulas menjalar ke pinggang sejak tadi pagi. Mules disertai
nyeri dengan skala nyeri 6 (0-10). Mules diserati nyeri terasa terus-menerus.

3. Riwayat Kesehatan Dahulu


Riw. Operasi Klien : Pasien tidak memiliki riwayat operasi sebelumnya
Riw. Perawatan : Pasien mengatakan belum pernah dirawat sebelumnya
Riw. Penyakit : Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit sebelumnya
Riw. Alergi : Pasien tidak memiliki riwayat alergi sebelumnya
Riw. Penggunaan Obat : Pasien tidak menggunakan obta-obatan sebelumnya

4. Riwayat Kesehatan Keluarga


Penyakit Keturunan : Pasien mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan
Penyakit Menular : Pasien tidak memiliki riwayat penyakit menular seksual seperti TBC, HIV,
Hepatitis, penyakit menular seksual baik pada keluarga maupun suaminya.
III. RIWAYAT OBSTETRI
1. Riwayat Menstruasi
Usia Monarche : 14 tahun
Siklus : Teratur/28 hari
Lama Haid : 7 hari
Keluhan Haid : Dismenhorea, keluhan lain saat menstruasi tidak ada
HPHT : 15 Februari 2021
2. Riwayat Perkawinan
Pasien menikah 1 kali, pasien menikah pada usia 20 tahun dan suaminya usia 25 tahun,
3. Riwayat Infertil
Lama infertil :-
Pengobatan :-
4. Riwayat Penggunaan Kontrasepsi
Pemakaian : Pasien tidak menggunakan kontrasepsi jenis apapun
Jenis KB :-
Waktu & Durasi :-
Keluhan :-
Perencanaan KB Selanjutnya: Setelah kelahiran ini pasien berencana menggunakan alat
kontrasepsi yaitu menggunakan IUD
 
5. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas Sebelumnya

Anak ke TTL CARA LAHIR BB LAHIR KEADAAN UMUR

1 Perempuan Normal 3200 gr Sehat 1 tahun

2 Hamil Sekarang

6. Riwayat Kehamilan Sekarang


Status obstetri : G2P1A0
HPHT : 15 Februari 2021
Taksiran Persalinan : 22-11-2021
Kehamilan direncanakan : Kehamilan sekarang tidak direncanakan
Kelas prenatal : Pasien tidak mengikuti kelas prenatal
Riwayat ANC :
Pasien melakukan pemeriksaan kehamilannya secara rutin 1 bulan sekali ke dokter kandungan sejak
awal kehamilan, jumlah kunjungan sebanyak <4 kali. Pasien mengikuti anjuran dokter kandungan untuk
mengkonsumsi vitamin kehamilan, tablet Fe, makan makanan bernutrisi, dan menghindari konsumsi
jamu atau obat-obatan tanpa resep dokter. Pasien terakhir memeriksakan kehamilannya pada hari
Sabtu tanggal 06 November 2021 karena terasa mules. Pada saat pemeriksaan kehamilannya dengan
USG dikatakan ibu mengandung anak kembar (Gemelli) dan salah satu bayinya sungsang. Menurut
dokter kandungan ibu hamil anak kembar identik dengan taksiran BB kedua janin 4.650 gram.
Riwayat Imunisasi : TT 1 kali
Konsumsi tablet Fe : Pasien mendapatkan tablet Fe dari dokter dan meminumnya
secara teratur
Riwayat Trimester 1 : Pasien mengalami mual muntah selama 4 bulan pertama
kehamilannya
Riwayat Trimester 2 : Pada trimester ini pasien tidak merasakan keluhan, gerakan
janin sudah dirasakan saat usia kehamilan 4 bulan
Riwayat trimester 3 : Pasien mengatakan kakinya sering merasa pegal-pegal
Kebersediaan Rawat : Pasien mengatakan setelah pulih ingin segera pulang
Kebutuhan Edukasi : Rencana perawatan pasien dan bayi, pemberian
ASI Ekslusif, perencanaan KB
7. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas Sebelumnya
Pada kehamilannya, pasien mengalami keluhan mual muntah diawal usia kehamilan,
makan dan minum berkurang namun meningkat kembali siring keluhan berkurang dan
hilang.

PEMERIKSAAN FISIK
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-Tanda Vital : TD: 120/90 R: 20 x/m
N: 85 x/m S: 36,5 oC
Antropometri : TB 158 cm
BB sebelum hamil 60 kg
BB setelah hamil 78 kg

Nyeri Tipe nyeri: akut


Faktor pencetus karena kontraksi, nyeri
terasa mulas, lokasi nyeri pada area perut
menyebar ke punggung, skala berada pada
tingkat 6, nyeri tersa secara terus menerus
PEMERIKSAAN PER SISTEM
 Sistem Respirasi
Pola nafas normal, bentuk dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada, suara nafas
vesikuler, tidak ada nafas tambahan, tidak ada batuk, RR 20 x/menit.
 Sistem Kardiovaskuler
Konjungtiva tampak anemis, CRT < 2 detik, tidak ada peningkatan JVP, tidak ada
clubbing finger, tidak ada nyeri dada, tidak ada edema, bunyi jantung normal tanpa
disertai suara jantung tambahan.
 Sistem Gastrointestinal
Mukosa bibir lembab, pada anus & rektum tidak ada benjolan atau hemoroid
 Sistem Integumen
Warna kulit kuning langsat, tanpak bersih, kulit lembab, tidak tanpak sianosis.
 Sistem Reproduksi
Payudara : Bentuk simetris, tidak ada massa, tidak bengkak, tidak ada nyeri, putting
menonjol, aerola coklat, tidak ada kolostrum, belum keluar ASI
Abdomen : TFU : 41 cm Taksiran BB janin : 4.650 gram
LP : -
Kontraksi : 3x10’35”
Leopold I : Janin pertama bagian teratas teraba bulat kurang melenting, dan janin ke-2
bulat, keras, melenting
Leopold II : Janin pertama teraba seperti papan di sebelah kiri dan janin ke dua teraba
seperti papan di sebelah kanan
Leopold III : Janin pertama bagian terendah teraba bulat, keras, melenting dan janin ke
dua teraba bulat kurang melenting bagian terendah teraba bokong, sudah memasuki PAP
Leopold IV : Penurunan kepala 3/5 (convergent)
DJJ : Janin pertama 150 x/menit, janin ke dua 144 x/menit

Genitalia : Bersih terdapat lendir blod show, tidak ada varises.


Pemeriksaan dalam v/t v/u tidak porsio tebal lembek pembukaan 4 cm, Ketuban sudah
pecah, kepala HI+, ubun-ubun kecil kiri melintang, sisa cairan ketuban campur blood show
 Sistem Urinaria
Warna urine kuning, keluhan lain tidak ada, blas teraba kosong
 Sistem Muskuloskeletal
Pasien dapat bergerak bebas, tidak ada edema, tidak ada nyeri
 Sistem Neurologi dan Sensori
Kesadaran composmentis (GCS 15), tidak ada nyeri kepala, tidak ada kejang
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil laboratorium (tgl 06 November 2021, jam 09:50 WIB)

Jenis
Hasil Nilai Rujukan Satuan Interpretasi
Pemeriksaan

Hemoglobin 8. 6 12-16 g/dl Menurun

Hematokrit 29 35-45 % Menurun

Jumlah
16.300 5000-10000 /mm3 Meningkat
Leukosit

Jumlah
231.000 150000-350000 /mm3 Normal
Trombosit

Waktu
2.00 1.00-3.00 - Normal
Perdarahan (bt)

Waktu
4.30 1.00-7.00 - Normal
Pembekuan
PEMERIKSAAN KEBUTUHAN DASAR
 Nutrisi
Frekuensi : Biasanya pasien makan 3 kali/hari diselingi dengan makanan cemilan
Komposisi : Nasi, Lauk (biasanya tempe, tahu, telur ayam, ikan, dan sayur)
Terakhir makan nasi : Pagi-pagi dan siang makan roti
Pemenuhan Nutrisi saat persalinan : Pasien membawa cemilan kering yang sesekali
dimakan oleh pasien jika tidak ada mulas.
  Cairan
Oral : Pasien membawa bekal minum air putih 1 botol (1500 ml) Sejak masuk RS kurang lebih
sudah minum sebanyak 1500 ml air putih
Parenteral : Infus RL dengan 20 tpm
 Eliminasi
BAK : Pasien mengatakan sering BAK, warna kuning, frekuensi 6-9 kali/hari
BAB : Pasien mengatakan BAB seperti sebelum hamil, konsistensi lembek, terakhir BAB
kemarin
 Kebersihan Umum
Pasien biasanya mandi 2 kali sehari, ganti baju dan pakaian dalam 2 kali sehari, gosok gigi 2
kali sehari, keramas 2 kali dalam seminggu, terakhir mandi, ganti baju, gosok gigi, keramas
kemarin sore
 Aktivitas Pasien
Sehari harinya beraktivitas sebagai ibu rumah tangga
 Istirahat
Akhir-akhir ini tidurnya terasa kurang nyaman karena sering BAK dan mudah capek
terutama pinggangnya terasa pegal-pegal. Meskipun demikian, pasien mengatakan
kebutuhan tidurnya cukup terpenuhi dengan tidur malam dari pukul 20.00-04.30 dengan
intensitas bangun karena terasa mulas.
 Seksual
Pasien mengtakan diawal kehamilannya jarang melakukan hubungan seksual (kadang 3
minggu sekali).
 Dukungan
Pasien mendapatkan dukungan positif dari suaminya.

DUKUNGAN PSIKOSOSIAL
 Psikologis: Pasien mengatakan khawatir dengan anaknya karena anaknya kembar dan
pasien mengatakan tidak mau di SC
 Sosial: Pasien mengatakan mendapatkan dukungan penuh baik dari suami, keluarga
besar, teman, maupun lingkungannya
 Ekonomi: Pasien mengatakan tidak khawatir terkait pembiayaan persalinan anaknya dan
pihak keluarga juga mengatakan kesiapannya membantu pasien apabila diperlukan
terkait pembiayaan.
LAPORAN PERSALINAN
 
PENGKAJIAN KALA I
Mulai Jam : 09.10 WIB
Tanda dan Gejala : Kontraksi semakin kuat , pembukaan 4 cm dengan HIS
3x10’35”
TTV : TD: 120/90 mmHg, R: 20 x/menit, N: 85 x/menit, S: 36,5 oC
Keadaan Psikososial : Pasien mengatakan khawatir dengan anaknya karena
anaknya kembar dan pasien mengatakan tidak mau di SC
Kebutuhan khusus : Pasien mengatakan ingin didampingi oleh suami dan
keluarga selama
persalinan.
Tindakan/Pengobatan : Pasien sedang dalam pemantauan pemberian cairan RL
500 cc/8 jam (20 tpm), observasi KU, TTV, kemajuan
persalinan, dan DJJ, rencana terminasi kehamilan
pervaginam.

 
ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah


1 DS : Nyeri Melahirkan
Klien mengeluh nyeri
Faktor hormone, faktor syaraf, faktor kekuatan plasenta, faktor
dibagian perut dan pinggang, nutrisi, faktor partus
dirasakan secara terus  
menerus, skala nyeri 6 (dari
Estrogen dan progesteron meningkat
10)
 
DO : Oksitosin meningkat

- TD: 120/90 mmHg,  


- R: 20 x/menit, Kontraksi uterus
- N: 85 x/menit,  
- S: 36,5 oC Distensi dari penipisan serviks serta iskemia dari penurunan darah
- Kontraksi (+) kuat
 
- Ibu pada fase laten
- HIS 3x10’35” Merangsang reseptor nyeri: bradykinin, serotonin, histamin,
prostaglandin
- Penurunan kepala 3/5
 
(convergent)
Merangsang ujung saraf bebas
 
Rangsangan dihantarkan ke thalamus melalui traktus
spinothalamik antrolateralis
 
Kortex selebri
 

Nyeri dipresepsikan
 
Nyeri melahirkan
2 DS : Proses persalinan Resiko cedera janin
- Klien mengtakan nyeri yang semakin
sering, semakin kuat dan rasa ingin  
mengedan
- Klien mengatakan ada pengeluaran Ketuban pecah dini
cairan dari vagina
 
DO :
- TD: 120/90 mmHg, Cairan amnion berkurang
- R: 20 x/menit,
- N: 85 x/menit,  
- S: 36,5 oC
- DJJ janin pertama 150 x/menit, janin ke Perlindungan terhadap janin berkurang
dua 144 x/menit
- HIS 3x10’35”  
- Pemeriksaan dalam v/t v/u tak porsio
tebal lembek pembukaan 4 cm, Ketuban Resiko cedera janin
sudah pecah, kepala HI+, ubun-ubun
kecil kiri melintang, sisa cairan ketuban
campur blood show

3 DS : Proses persalinan Ansietas


- Pasien mengatakan khawatir dengan  
anaknya karena anaknya kembar dan
pasien mengatakan tidak mau di SC
Kurangnya terpapar informasi
- Pasien mengatakan ingin didampingi
 
oleh suami dan ibunya selama
persalinan
Kurang pengetahuan
DO :
 
- Klien tampak cemas
- TD: 120/90 mmHg, Ansietas
- R: 20 x/menit, N: 85 x/menit,
4. DS : Proses persalinan Resiko Infeksi
Klien mengatakan ada keluar air  
sejak di rumah
Ketuban pecah dini
DO :
 
- Ketuban sudah sedikit
- Terdapat cairan pada vagina Kontak antara rahim dan luar
- TD: 120/90 mmHg,
- R: 20 x/menit,  
- N: 85 x/menit,
Cairan amnion bersifat basa
- S: 36,5 oC
- Pemeriksaan dalam v/t v/u  
tak porsio tebal lembek
pembukaan 4 cm, Ketuban Bakteri mudah masuk
sudah pecah, kepala HI+,
ubun-ubun kecil kiri
 
melintang, sisa cairan Resiko infeksi
ketuban campur blood
show
- HB 8.6 g/dlm, HT 29 %,
jumlah leukosit
16.300/mm 3
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi
1 Nyeri Melahirkan b/d dilatasi 1. Pain level 1. Kaji nyeri melalui isyarat verbal
2. Pain control 2. Observasi TTV
serviks
3. Confort level 3. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
4. Messase punggung selama -+ 30 menit
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
(EBP Supliyani, 2017)
kala 1 diharapkan nyeri dapat terkontrol dengan
5. Berikan health education pada klien
kriteria hasil :
bahwa respon nyeri ini adalah indikasi
- Klien memahami bahwa nyeri adalah dari positif dan memang harus ada pada proses
proses persalinan melahirkan akibat dari kontraksi uterus
- Klien mampu mengontrol nyeri
- TTV normal
TD : 110-120/80 mmHg
P : 60-100 x/menit
R : 16-24 x/menit
S : 36-37 oC

2 Resiko cedera pada janin b/d KPD 1. Risk control 1. Bantu ibu pada posisi yang nyaman
2. Periksa DJJ diantara tiap kontraksi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
3. Observasi HIS
diharapkan tidak terjadi cedera janin selama kala 1
4. Motivasi ibu untuk tetap tenang, jangan
dengan kriteria hasil :
mengedan bila tidak ada kontraksi
- DJJ 120-160 x/menit
- Pergerakan janin normal min. 10 kali dalam 2
jam
 
3 Ansietas b/d kurang pengetahuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x30 1. Kaji tingkat persiapan untuk proses kelahiran
menit diharapkan pasien mampu mengontrol cemas anak
tentang proses persalinan dengan kriteria evaluasi : 2. Pantau tanda-tanda ansietas
3. Evaluasi DJJ, kontraksi uterus dan TTV
- Pasien dapat memonitor intensitas cemas
4. Berikan lingkungan yang nyaman
- Pasien dapat menurunkan stimulus lingkungan
5. Berikan privasi selama pemeriksaan dan
ketika cemas
prosedur
- Pasien menggunakan teknik relaksasi untuk
6. Berikan perhatian dengan bentuk kehadiran,
menurunkan cemas
pertolongan pemenuhan kebutuhan makan
- Pasien dapat mempertahankan konsentrasi
minum dan mobilisasi
- Ekspresi wajah pasien tenang
7. Berikan penjelasan dan informasi tentang
kemajuan persalinan serta kondisi janin
8. Melibatkan keluarga pasien untuk
mendampingi persalinan
9. Berikan edukasi tentang persalinan anak
kembar

4 Resiko infeksi b/d KPD 1. Immune status 1. Kaji kondisi air ketuban
2. Knowledge : infection control 2. Lakukan pemeriksaan pervagina sesuai
3. Risk control indikasi dengan memperlihatkan teknik septic
4. Setelah dilakukan tindakan keperawatann dan aseptic
selama kala 1 diharapkan infeksi tidak terjadi 3. Mengkaji tanda infeksi
dengan kriteria hasil : 4. Kolaborasi pemberian antibiotik
- Tidak terdapat tanda infeksi
- TTV normal
T : 120/80 mmHg
P : 70-100 x/menit
R : 20 x/menit
S : 36,5 oC
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No Tanggal Implementasi Paraf Evaluasi
1 6 November 2021 - Mengkaji derajat nyeri melalui isyarat verbal dan non verbal   Jam 10.02 WIB
Hasil :
Jam 09.20 WIB S : Pasien mengatakan nyeri sedikit
Pasien mengeluh nyeri semakin bertambah dan pasien tampak meringis,
  skala nyeri 6 (dari 10) berkurang, skala nyeri, pasien
mengatakan mengerti dengan
Jam 09. 23 WIB - Mengobservasi tanda-tanda vital   penjelasan yang diberikan
Hasil :
TD: 120/90 mmHg, O : Pasien tampak meringis saat
R: 20 x/menit,
N: 85 x/menit, kontraksi, skala nyeri 5 (dari 0-10)
S: 36,5 oC
TD: 120/90 mmHg,
R: 20 x/menit,
Jam 09.25 WIB - Mengajarkan teknik relaksasi nafas panjang   N: 85 x/menit,
Hasil : S: 36,5 oC
Mengajarkan pasien untuk tarik nafas panjang dari hidung dan A : Nyeri Melahirkan
mengeluarkannya secara perlahan ketika ada kontraksi dan jangan
P : Lanjutkan intervensi
mendorong nafas ke arah anus karena efeknya seperti mengedan

Jam 09.28 WIB - Melakukan massage punggung -+ 30 menit (EBP Supliyani, 2017)  
Hasil :
Telah dilakukan massage punggung, pasien mengatakan merasa nyaman
dan skala nyeri 5 (dari 10)

  Jam 09.35 WIB - Memberikan health education kepada pasien bahwa respon nyeri ini    
sudah indikasi positif dan memang harus ada pada proses melahirkan
akibat dari kontraksi uterus
Hasil :
Pasien mengatakan mengerti dengan penjelasan perawat, ekspresi wajah
pasien tampak rileks, pasien kooperatif kepada petugas.
2 Jam 09.40 - Membantu ibu memposisikan yang nyaman   S : Pasien mengatakan
WIB Hasil : nyeri semakin
Posisi ibu miring ke sebelah kiri atau kanan bertambah,
Jam 09.43 - Menghitung DJJ  
O : Posisi pasien kadang
WIB Hasil :
miring ke sebelah kiri
Janin pertama 150 x/menit, janin ke dua 144 atau kanan, DJJ janin
x/menit pertama 150 x/menit,
Jam 09.45 - Mengobservasi HIS   janin ke dua 144 x/menit,
WIB Hasil : HIS 3x10’35” detik
3x10’35” detik
A : Resiko cedera janin
Jam 09.47 - Memootivasi ibu agar tetap tenang  
WIB Hasil : ibu tampak tenang dan saat kontraksi ibu P : Lanjutkan intervensi
tampak menarik nafas dalam
3 Jam 09.50 WIB - Mengkaji tingkat persiapan untuk proses kelahiran   S : Pasien mengatakan cemas
Hasil :
Persiapan masih tahap proses
dengan kondisi bayinya,
berharap bayinya selamat

Jam 09.52 WIB - Memantau tanda-tanda ansietas   O : Kontraksi (+), DJJ janin
Hasil : pertama 150 x/menit, janin ke
Pasien tampak cemas terhadap anaknya
dua 144 x/menit, pasien
Jam 09.54 WIB - Mengevaluasi DJJ, kontraksi uterus, dan ttv   tampak cemas dengan kondisi
Hasil :
DJJ baik, kontraksi semakin terasa,
bayinya

Jam 09.57 WIB - Memberikan lingkungan yang nyaman   A : Ansietas


Hasil :
Lingkungan sudah diberikan senyaman mungkin
P : Lanjutkan intervensi

Jam 10.00 WIB - Memberikan privasi selama pemeriksaan dan  


prosedur
Hasil :
Sudah dipersiapkan dengan menutup sampiran

Jam 10.02 WIB - Memberikan perhatian dengan bentuk kehadiran,  


pertolongan pemenuhan kebutuhan makan minum
dan mobilisasi
Hasil :
Petugas kesehatan selalu memantau keadaan ibu dan
janin
  Jam 10.03 WIB - Memberikan penjelasan dan informasi tentang kemajuan    
persalinan serta kondisi janin
Hasil :
Ibu mengerti dan mencoba untuk tenang
Jam 10.04 WIB - Melibatkan keluarga pasien untuk mendampingi persalinan  
Hasil :
Keluarga pasien hadir mendampingi persalinan pasien

Jam 10.05 WIB - Memberikan edukasi tentang perslinan anak kembar  


Hasil :
Pasien tampak mengerti tentang persalinan anak kembar
4 Jam 10.06 WIB - Mengkaji kondisi ketuban   S:-
Hasil :
O : tidak terdapat tanda-
Air ketuban keluar pervagina dengan warna putih keruh
tanda infeksi, tampak cairan
  Jam 10.07 WIB - Melakukan pemeriksaan pervagina dengan teknik septic dan aseptic   ketuban berwarna putih
Hasil :
TD: 120/90 mmHg,
Pemeriksaan pervagina dilakukan menggunakan teknik septik dan R: 20 x/menit,
aseptik N: 85 x/menit,
S: 36,5 oC
  Jam 10.08 WIB - Mengkaji tanda-tanda infeksi  
Hasil : A : Resiko infeksi
Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
P : Lanjutkan intervensi
  Jam 10.08 WIB - Melakukan kolaborasi pemberian antibiotik  
Hasil :  
Pasien diberikan terapi obat antibiotik (Cefotaxime 1 g) melalui IV  
PENGKAJIAN KALA II
Mulai Jam : 10.05 WIB
TTV : TD: 120/90 mmHg,
R: 20 x/menit,
N: 85 x/menit,
S: 36,5 oC
Lama Kala II : 9 menit
Pimpinan Meneran : Pasien mampu mengikuti instruksi
teknik meneran
Pendamping persalinan : Bidan dan perawat
Pemecahan Ketuban : -
Jumlah Air Ketuban :-
Warna Air Ketuban :-
Episiotomi : Tidak dilakukan
Masalah : Distosia bahu (-), laserasi (-), bayi kedua
sungsang
Pengkajian Nyeri : Tipe akut
P : Faktor pencetus karena kontraksi, penurunan kepala
janin
Q : Nyeri tidak bisa digambarkan
R : Lokasi nyeri vagina dan perut
S : Skala berada pada tingkat 8-9 (nyeri berat)
T : Lama nyeri terus menerus
Pengkajian Janin : Anak pertama lahir jam 10.14 WIB, dilakukan penilaian selintas
ditemukan bayi bergerak lemah, tidak menangis spontan, berwarna merah merata
di seluruh bagian tubuh, frekuensi jantung >100 x/menit, berespon lemah terhadap
stimulus, dengan APGAR SCORE 1 menit pertama 5, 5 menit pertama 5. Anak kedua
lahir jam 10.20 WIB, dilakukan penilaian selintas ditemukan bayi bergerak lemah,
tidak menangis spontan, berwarna merah merata di seluruh bagian tubuh, frekuensi
jantung >100 x/menit, berespon lemah terhadap stimulus, dengan APGAR SCORE 1
menit pertama 5, 5 menit pertama 5
ANALISA DATA

N
Data Etiologi Masalah
o
1 DS : Penurunan kepala janin tidak teratur Resiko tinggi cedera
pada ibu dan Janin
Pasien mengatakan nyeri  
yang semakin sering, Trauma jalan lahir
semakin kuat dan rasa ingin
mengedan  
DO : Rresiko cedera pada ibu dan janin
- HIS 3x10’45”  
- DJJ janin pertama 150  
x/menit, janin ke dua
144 x/menit
- Perineum menonjol,
vulva membuka, hasil
hasil pemeriksaan dalam
v/v v/t tidak ada
kelainan, portio tidak
teraba, pembukaan
lengkap, ketuban sudah
pecah, Hogde III+, kepala
ubun-ubun kecil depan.
 
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi

1 Resiko tinggi cedera pada ibu Risk Control - Pastikan ibu telah masuk kala II
persalinan
dan janin b/d proses Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
- Cek kelengkapan alat-alat
1x30 menit diharapkan tidak terjadi cedera ibu
persalinan - Gunakan APD
selama kala II berlangsung, dengan kriteria hasil
- Kolaborasi dengan bagian poli neo
:
untuk persalinan perawatan janin dan
- Janin terlahir spontan tanpa cedera perlengkapan resusitasi
- Pasien tidak mengalami kejang - Atur posisi pasien dorsal recumbent
- Tidak terjadi ruptur perineum - Bimbing ibu untuk dapat mengedan
- Tidak terjadi infeksi intra perineum dengan baik
- Partus berlangsung cepat - Lakukan pertolongan persalinan bila
waktunya telah tepat dengan teknik
yang benar (melahirkan janin)
- Lakukan pertolongan tali pusat
- Periksa kembali uterus untuk
memastikan tidak ada bayi lagi dalam
uterus
- Nilai apgar score pada bayi
IMPLEMENTASI
No Tanggal Implementasi Paraf Evaluasi
1 6 November 2021 - Memastikan ibu telah masuk kala II persalinan   Jam 10.22 WIB
Hasil :
Jam 10.05 WIB S : Pasien mengatakan nyeri dan
Ibu merasa ada dorongan kuat dan mengedan,
lemas
  pembukaan lengkap, ibu merasakan regangan
yang semakin kuat pada vagina, perineum tampak O:
menonjol, vulva dan spingterami membuka.
- Bayi pertama lahir pada pukul
Pembukaan lengkap.
10.14 WIB secara spontan
tanpa cedera.
Jam 10.07 WIB - Mengecek kelengkapan alat-alat   - Bayi kedua lahir pada pukul
Hasil : 10.20 WIB secara ektraksi kaki
Telah menyiapkan partus set, perlengkapan bayi
tanpa cedera.
A : Resiko tinggi cedera pada ibu dan
Jam 10.07 WIB - Menggunakan APD   Janin teratasi
Hasil : P : Lanjutkan intervensi kala III
Menggunakan sandal tertutup, masker, sarung
tangan, dan apron.  

 
Jam 10.08 WIB - Berkolaborasi dengan bagian poli neo  
Hasil :
Petugas kesehatan telah menghubungi bagian poli
neo untuk nantinya membawa bayi yang baru lahir
untuk dikaji ulang dan dilakukan tindakan
keperawatan

  Jam 10.09 WIB - Mengatur posisi pasien  


Hasil :
Pasien di posisikan dorsal recumbent
Jam 10.09 WIB - Mengobservasi adanya kejang  
Hasil :
Pasien tidak terjadi kejang
Jam 10.10 WIB - Bimbing ibu untuk dapat mengedan dengan baik  
Hasil :
Ibu mengedan saat ada dorongan kuat, ibu mengambil nafas panjang kemudian memusatkan doorongan kebagian
anus. Selama meneran mata tidak boleh ditutup, tetapi mata melihat ke arah abdomen.

Jam 10.11WIB - Melakukan pertolongan persalinan saat waktunya telah tepat  


Hasil :
Setelah tampak kepala bayi 5-6 cm membuka vulva, satu tangan melindungi perineum yang dilapisi kain bersih dan
kering. Tangan yang satunya memegang kepala bayi kemudian ibu diinstruksikan untuk meneran perlahan atau
bernafas cepat dan dangkal.

Jam 10.12 WIB - Memeriksa kemungkinan adanya tali pusat di kepala bayi  
Hasil :
Tidak ada lilitan tali pusat
Jam 10.12 WIB - Paksi luar  
Memegang biparietal, ibu disuruh meneran dengan lembut menggerakan kepala ke bawah dan distal hingga bahu
depan muncul dibawah arkus pubis dan menggerakan ke arah atas dan bawah untuk melahirkan bahu belakang

Jam 10.13 WIB - Setelah bahu lahir, menggeser tangan ke bawah ke arah perineum untuk menyanggah kepala, lengan dan siku  
sebelah bawah. Menggunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah atas.

Jam 10.14 WIB - Bayi berturut-turut kepala, dada, bokong, kaki, sampai janin keluar lengkap pada tanggal 6 November 2021 pukul  
10.14 WIB dengan jenis kelamin perempuan.

Jam 10.15 WIB - Melakukan pemotongan tali pusat  


Hasil :
Tali pusat di klem dengan cepat tanpa memperhitungkan 2 cm di atas perut janin, kemudian klem kedua diletakan 2
cm di klem pertama kemudian dipotong ditengah-tengah klem dengan urut terlebih dahulu. Untuk ketepatan
pemotongan tali pusat akan di kaji ulang di ruang poli neo.
Jam 10.16 WIB - Memeriksa kembali uterus    
Hasil :
Terdapat janin ke 2

Jam 10.16 WIB - Menilai APGAR  


Hasil :
Bayi tidak menangis spontan, gerakan lemah, nilai 5

Jam 10.18 WIB Dilakukan penanganan kelahiran bayi ke-2 dengan ektraksi kaki    

- Bimbing ibu untuk dapat mengedan dengan baik


Hasil :
Ibu mengedan saat ada dorongan kuat, ibu mengambil nafas panjang kemudian memusatkan
dorongan kebagian anus. Selama meneran mata tidak boleh ditutup, tetapi mata melihat ke
arah abdomen.

       
Jam 10.20 WIB - Bayi lahir dengan ektraksi kaki jenis kelamin paerempuan BB 1750 gram TB 45 cm    

Jam 10.21 WIB - Melakukan pemotongan tali pusat    


Hasil :
Tali pusat di klem dengan cepat tanpa memperhitungkan 2 cm di atas perut janin, kemudian
klem kedua diletakan 2 cm di klem pertama kemudian dipotong ditengah-tengah klem dengan
urut terlebih dahulu. Untuk ketepatan pemotongan tali pusat akan di kaji ulang di ruang poli
neo.

Jam 10.22 WIB - Memeriksa kembali uterus    


Hasil :
Tidak terdapat janin lagi

Jam 10.22 WIB - Menilai APGAR    


Hasil :
Bayi tidak menangis spontan, gerakan lemah, nilai 5
PENGKAJIAN KALA III
Waktu : Jam 10.20 WIB
Penatalaksanaan : a. Pemberian oksitosin (10 IU) IM
b. Penegangan tali pusat terkendali ( PTT )
c. Melakukan massage uterus
Jumlah Perdarahan : -+ 200cc saat pengeluaran plasenta
Pengkajian Nyeri : Tipe Akut
P : Faktor pencetus karena pengeluaran plasenta manual
Q : Nyeri tak bisa digambarkan, ada mules, perih
R : Lokasi nyeri vagina dan perut
S : Skala nyeri berada pada tingkat 7-8
T : Lama nyeri saat tangan bidan masuk ke vagina dan saat
kontraksi
Masalah Lain : Tidak ada
Kondisi Psikososial: Pasien tampak kesakitan
Bayi Baru Lahir
Waktu kelahiran : 6 November 2021, Bayi pertama lahir pada pukul 10.14 WIB dan
bayi ke dua lahir pukul 10.20 WIB
Kondisi : Hidup
Jenis Kelamin : Dua-duanya perempuan
Kelainan/cacat bawaan : Tidak ada
BB : Bayi pertama 2,18 kg, bayi ke dua 1,75 kg
LK : -
LP : -
PB : -
LD : -
Pemberian medikasi : Vit.K, vaksin hepatitis B, antibiotik profilaksis oleh perawat di
ruang poli neo
Pelaksanaan :
Merangsang taktil
Mengeringkan
Menghangatkan
Membungkus bayi
Langsung dibawa ke ruang neo
Pemberian ASI belum bisa dilakukan karena ASI maupun kolostrum belum ada
ANALISA DATA

N
Data Etiologi Masalah
o
1 DS : Kala II pelepasan dan persalinan plasenta Resiko tinggi perdarahan
Pasien mengeluh lemas  
DO : Pada kemungkinan kontraksi uterus tidak
baik/ proses pelepasan plasenta
- Kontraksi uterus terasa
terhambat
sangat kuat, klien
tampak lemas,  
perdarahan kurang lebih
Rresiko tinggi perdarahan
200 cc
- TD : 100/80 mmHg  
- P : 90 x/menit  
- R : 20 x/menit
- S : 36,5 oC
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

N
Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi
o
1 Resiko tinggi perdarahan b/d - Blood lose severity - Kolaborasi untuk pemberian
plasenta masih dalam uterus, - Blood koagulation oksitosin

tindakan -
ditandai dengan : Observasi TFU dan kontraksi
Setelah dilakukan
uterus
DS : keperawatan selama 1x30 menit,
diharapkan tidak terjadi perdarahan -
Observasi adanya perdarahan
Pasien mengeluh lemas
yang abnormal
dengan kriteria hasil :
DO : - Observasi tanda-tanda
- Kontraksi uterus terasa - Perdarahan kurang dari 500 cc pelepasan plasenta
sangat kuat, klien tampak - Plasenta dapat lahir secara utuh - Lakukan pengeluaran plasenta
lemas, perdarahan kurang
lebih 200 cc dalam waktu kurang dari 30 menit sesuai prosedur
- TD : 100/80 mmHg - Kontraksi uterus kuat dengan TFU - Melakukan message pada uterus
- P : 90 x/menit yang sesuai (setinggi pusat)
- R : 20 x/menit - Kaji nilai keutuhan plasenta
- S : 36,5 oC - TTV dalam rentang normal - Kaji nilai perdarahan yang terjadi
TD : 110-120/80 mmHg
P : 60-100 x/menit - Berikan intake peroral dan
R : 16-24 x/menit prenatal
S : 36-37 C
o
IMPLEMENTASI

No Tanggal Implementasi Paraf Evaluasi


6 November - Berkolaborasi untuk pemberian oksitosin   Jam 10.25 WIB
2021 pada ibu melalui IM
S : Pasien mengeluh lemas
Hasil :
Jam 10.15 WIB
Oksitosin 1 ampul O : Pasien tampak lemas
 
- Perdarahan kala III -+ 200 cc
- Plasenta terlahir secara utuh
- Kontraksi uterus kuat
Jam 10.15 WIB - Mengobservasi TFU dan kontraksi uterus  
- TD : 100/80 mmHg
Hasil :
- P : 90x/menit
Uterus menjadi bundar dan keras
- R : 20 x/menit
- S : 36,5oC
Jam 10.16 WIB - Mengobservasi adanya perdarahan yang  
A : Tidak Terjadi perdarahan Post partum
abnormal ( Atonia Uteri)
Hasil :
P : Lanjutkan intervensi kala IV
Tidak terdapat perdarahan yang abnormal

Jam 10.16 WIB - Mengobservasi tanda-tanda pelepasan  


plasenta
Hasil :
Uterus menjadi bundar dan keras, tali
pusat memanjang ketika direnggangkan,
ada perdarahan
  Jam 10.16 WIB - Melakukan pengeluaran plasenta sesuai prosedur    
Hasil :
 
Klem tali pusat 5-10 cm dari vulva, meletakan 1 tangan diatas perut ibu, di tepi atas
simpisis dan yang lain menegangkan tali pusat

Jam 10.16 WIB Setelah uterus berkontraksi menegangkan tali pusat ke arah bawah dan tangan yang lain  
menodorong uterus ke arah belakang atas secara perlahan untuk mencegah inversion uteri

Jam 10.17 WIB Ketika tali pusat mengendur, meminta ibu meneran dan tali pusat di tarik se arah jarum jam  
dan tetap melakukan dorso cranial.
Klem dipindahkan 5-10 cm dari vulva
Saat plasenta muncul di introitus vagina, melahirkan plasenta dengan kedua tangan dan
memutar plasenta hingga selaput keruban terpilih dan plasenta lahir pada tanggal 6
November 2021 di ikuti perdarahan kurang lebih 50 cc

Jam 10.17 WIB - Melakukan massasge pada uterus selama 15 detik  


Hasil :
pundus uterus mengeras
- Melakukan penilaian utuh plasenta
Hasil :
kotiledon 20 buah panjang tali pusat kurang lebih 50 cm diameter kurang lebih 18 cm,
selaput tampak utuh
- Memeriksa jalan lahir
Hasil :
Tidak terdapat robekan, perinium utuh

Jam 10.17 WIB - Menilai jumlah perdarahan yang terjadi  


Hasil :
perdarahan selama kala III -+ 50 cc

Jam 10.23 WIB Setelah uterus berkontraksi menegangkan tali pusat ke arah bawah dan tangan yang lain  
menodorong uterus ke arah belakang atas secara perlahan untuk mencegah inversion uteri
Jam 10.24 Ketika tali pusat mengendur, meminta ibu meneran dan tali pusat di tarik se arah    
WIB jarum jam dan tetap melakukan dorso cranial.
Klem dipindahkan 5-10 cm dari vulva
Saat plasenta muncul di introitus vagina, melahirkan plasenta dengan kedua
tangan dan memutar plasenta hingga selaput keruban terpilih dan plasenta lahir
pada tanggal 6 November 2021 di ikuti perdarahan kurang lebih 50 cc

Jam - Melakukan massasge pada uterus selaam 15 detik  


10.24WIB Hasil :
pundus uterus mengeras
- Melakukan penilaian utuh plasenta
Hasil :
kotiledon 20 buah panjang tali pusat kurang lebih 50 cm diameter kurang lebih 18
cm, selaput tampak utuh
- Memeriksa jalan lahir
Hasil :
Tidak terdapat robekan, perinium utuh

Jam 10.25 - Menilai jumlah perdarahan yang terjadi  


WIB Hasil :
perdarahan selama kala III -+ 200 cc
- Memberikan hasil intake peroral dan parenteral
Hasil :
oral : klien minum air mineral 1 gelas
Parenteral : RL 20 tpm makro drip
PENGKAJIAN KALA 1V
Mulai jam : 10. 25 WIB
Keluhan utama : Nyeri akut
Karakteristik nyeri :
P : Nyeri karena proses persalinan
Q : Perih pada jalan lahir dan mules
R : Lokasi nyeri di perut
S : Skala berada pada tingkat 5 ( nyeri sedang )
T : Lama nyeri sesekali meningkat bila bergerak
BAK : Pasien mengatakan tidak sedang ingin BAK karena
sebelum persalinan
sudah BAK
Perineum : Tidak terdapat jahitan
Lembar Observasi

Jam Waktu TD Nadi Suhu TFU Kontraksi Kandung Perdarah


ke Uterus Kemih an

1 10.25 110/80 80 37.0 Sejajar dengan tali pusat Keras Kosong 30 cc

  11.00 120/60 80  36.6 1 di bawah pusat Keras Kosong 30 cc

  11.25 110/70 92  36.4 2 jari di bawah pusat Keras Kosong 20 cc

  12.00 110/80 85  36.2 2 jari di bawah pusat Keras Kosong 10 cc

2 12.25 120/80 91 36.0 2 jari di bawah pusat Keras Kosong 10 cc

  13.00 120/70 89  36.3 2 jari di bawah pusat Keras Kosong 10 cc


Analisa Data
N0 Data Etiologi Masalah
1 DS : Proses Persalinan Nyeri Paska Persalinan
 
Klien mengeluh nyeri di
area perutnya, mules, Luka pada jalan lahir
skala nyeri 5 ( dari 0-  
10), nyeri sesekali terputusnya kontinuitas jaringan
meningkat bila bergerak  
DO : Merangsang pengeluaran zat-zat vasoaktif seperti
bradikinin, serotonin dan histamin
- Kelahiran bayi dan
plasenta  
- Klien tampak Merangsang reseptor nyeri
kelelahan  
- Tanda- tanda vital Impuls disampaikan ke cornu dorsalis medulla
TD : 110/80 mmHg spinalis
N : 80 x/ ment  
R : 20 x/menit Cortex cerebri
S : 37oC
 
 
Nyeri dipresepsikan
 
Nyeri Pasca persalinan
 
2. DS : kala 4 persalinan Resiko perdarahan
Pasien mengatakan  
lemas trauma pada jalan lahir oleh desakan
DO : bayi
- Jumlah perdarahan  
pasien -+ 200 cc trauma pada pembuluh darah
- TTV  
TD : 110/80 mmHg terjadi perdarahan masif
N : 80 x/ ment
R : 20 x/menit  
S : 37oC Resiko Perdarahan
- -Tingkat kesadaran
CM
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi
1 Nyeri pasca persalinan b/d infolusi uterus Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Kaji nyeri secara komperhensif termasuk
dengan :
selama 2 jam nyeri pasca persalinan lokasi, karakteristik, durasi, dan frekuensi
DS :
berkurang dengan kriteria hasil 2. Observasi reaksi non verbal dari
Klien mengeluh nyeri di area perutnya,  Dapat mengontrol nyeri ketidaknyamanan
mules, skala nyeri 5 ( dari 0-10), nyeri
sesekali meningkat bila bergerak  Skala nyeri berkurang 3. Ajarkan teknik non farmakologi
4. Kolaborasi untuk pemebrian analgetik
DO :
- Kelahiran bayi dan plasenta
- Klien tampak kelelahan
- Tanda- tanda vital
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/ ment
R : 20 x/menit
S : 37oC
 

2 Resiko perdarahan b/d trauma pembuluh Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Observasi kontraksi uterus
darah ditandai dengan :
selama 2 jam tidak terjadi perdarahan 2. Observasi blas
Ds:
dengan kriteria hasil 3. Observasi perdarahan
Pasien mengatakan lemas  Perdarahan < 500cc 4. Observasi ttv
Do:  TTV dalam keadaan normal 5. Pantau aliran IV
- Jumlah perdarahan pasien -+ 200 cc  Kontraksi uterus baik
 
- TTV
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/ ment
R : 20 x/menit
S : 37oC
- -Tingkat kesadaran CM
IMPLEMENTASI
No Tanggal Implementasi Paraf Evaluasi
1 6 November Implementasi kala IV   Jam 10.50 WIB
2021 - mengkaji nyeri secara komperhensif S : Pasien mengatakan
Jam 10.25 WIB termasuk lokasi, karakteristik, durasi, dan nyeri pada perutnya
frekuensi
  O : skala nyeri 5 dari (0-
Hasil :
10)
Nyeri pasca persalinan, skala nyeri 5 dari (0-
10) A : Nyeri paska persalinan
P : Lanjutkan intervensi
kala IV
Jam 10.27 WIB - Mengobservasi reaksi non verbal dari  
ketidaknyamanan
Hasil :
Pasien mengatakan nyeri padaperutnya

Jam 10.28 WIB - Mengajarkan tekhnik non farmakologi yaitu  


  teknik relaksasi
Hasil :
Pasien terlihat mengerti dan mengikuti
intruksi dari perawat untuk menggunakan
teknik relaksasi
2 6 November - Mengobservasi kontraksi uterus   S:-
2021 Hasil : O:
Jam 10.25 WIB Kontraksi uterus teraba keras
- Kontraksi uterus
teraba keras
  Jam 10.25 WIB - Mengobservasi blas   - Kandung kemih
Hasil : kosong
Kandung kemih kosong - Perdarahan 30 cc
- TD : 110/80 mmHg, P
: 80 x/menit, S : 37oC
Jam 10.25 WIB - Mengobservasi perdarahan  
Hasil : - Aliran infusan IV
lancar
Perdarahan 30 cc
A : Resiko Perdarahan

Jam 10.26 WIB - Mengobservasi TTV   P : Lanjutkan intervensi


Hasil :
TD : 110/80 mmHg, P : 80 x/menit, S : 37oC

Jam 10.28 WIB - Pantau aliran IV  


Hasil :
Aliran infusan IV lancar
TINJAUAN JURNAL
A. PROBLEM
Nyeri persalinan merupakan kondisi fisiologis yang secara umum dialami oleh
hampir semua ibu bersalin. Adapun kebutuhan dasar ibu bersalin yaitu meliputi :
kebutuhan nutrisi ibu bersalin, kebutuhan eliminasi, kebutuhan pengaturan
posisi, kebutuhan psikologis, dan kebutuhan pengurangan rasa nyeri (Yanti, 2009).
Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa 67% ibu merasa sedikit khawatir, 12%
merasa sangat khawatir dan 23% merasa tidak khawatir tentang nyeri persalinan.
Maka mengurangi rasa nyeri adalah hal yang penting dan perlu dipertimbangkan
olehtenaga kesehatan/penolong persalinan melalui upaya mengatasi nyeri
persalinan.
Untuk itu perlu dilakukan upaya pengendalian nyeri saat persalinan dengan teknik
non farmakologis, salah satu diantaranya yaitu masase. Masase dapat
meningkatkan relaksasi tubuh dan mengurangi stres. Disamping itu masase
merupakan asuhan yang efektif, aman sederhana dan tidak menimbulkan efek
yang merugikan baik pada ibu maupun janin. (Aryani Y, 2015)
B. INTERVENSI
Pengukuran nyeri dilakukan sebelum dan setelah dilakukan masase pada ibu
bersalin. Perlakuan yang dilakukan pada subjek penelitian adalah masase pada
punggung selama 30 menit. Masase pada punggung yang dimaksud adalah
memberikan usapan dengan ringan dan tanpa tekanan kuat dengan cara
menggosokan lembut dengan kedua telapak tangan dan jari pada punggung ibu
bersalin setinggi servikal 7 kearah luar menuju sisi tulang rusuk selama 30 menit
dengan frekuensi 40 kali gosokan/menit, tetapi usahakan ujung jari tidak lepas
dari permukaan kulit.
C. COMPARISON
Tidak ada
D. OUTCOME
Dari penelitian yang dilakukan oleh Indah Puspitasari & Astuti (2017) yang
berjudul “ Teknik Massage Punggung Untuk Mengurangi Nyeri Persalinan Kala I ’’
Dari 21 orang responden ada pengurangan nyeri dari nyeri berat menjadi nyeri
sedang dan nyeri ringan. Sebelum dilakukan tehnik massage punggung, dari dari
12 responden menunjukkan penerapan teknik massage punggun cukup efektif
untuk mengurangi rasa nyeri persalinan kala I.
HASIL APLIKASI JURNAL
 Metode pelaksanaan dan Implementasi
Pelaksanaan ini menggunakan metode wawancara dan pendekatan secara interpersonal
sebagai tindakan untuk menumbuhkan rasa saling percaya antara pasien dengan petugas
kesehatan. Tindakan massase punggung ini telah dilakukan selama 1 hari yaitu pada tanggal 6
November 2021 pada salah satu pasien di ruang Ponek Obgin RSUD Dr.Soekardjo Kota
Tasikmalaya. Data yang diperoleh pada laporan ini yaitu berasal dari wawancara, dan buku
rekam medik.
 Tahap Pra-Orientasi
Mengecek serta mengkaji program terapi yang akan dilakukan
Melakukan kontrak waktu dengan pasien
Mencuci tangan
Siapkan alat
 Tahap Orientasi
Memberikan salam
Menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan
Menanyakan skala nyeri klien
Menjaga privasi klien
Memposisikan klien dengan posisi miring kiri
Meminta klien untuk rileks
Mesase punggung klien selama 30 menit
Menanyakan respon dan skala nyeri klien
Mencuci tangan
 
Hasil :
Pada saat pasien diperiksa di ruang ponek obgin pasien sudah
memasuki kala 1 dan perawat akan melakukan massase
punggung, petugas melakukan kontrak waktu terlebih dahulu
untuk melakukan tindakan messase punggung setelah di setujui,
petugas mengobservasi terlebih dahulu kedaan pasien, setelah
dilakukan messase punggung di atas tempat tidur selama -+ 30
menit, lalu perawat menanyakan skala nyeri pasien dan hasilnya
pasien mengatakan skala nyerinya 5 (dari 10).
SIMPULAN
Hasil pelaksanaan evidence based practice ini dilakukan di ruang
Ponek Obgin selama 1 hari. Pelaksanaan tindakan messase
punggung pada kala 1 didapatkan hasil skala nyeri yang awalnya
6 (dari 10) turun menjadi skala 5 (dari 10), meskipun masih
dalam rentan nyeri sedang tetapi numeric scale nyeri dapat turun
1 angka.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai