Tutorial 8
DOA BELAJAR
(HR Ibnu Majah dishahihkan oleh Syaikh Al Bani dalam Shahih Ibnu Majah no 762)
Ada apa dengan anak saya dok?
Sepasang orang tua datang ke tempat praktek dokter umum
dengan membawa anak mereka T laki-laki berusia 20 bulan. Ibu
mengeluh kepala penis anak T menggelembung setiap kali buang air
kecil terutama sejak 2 hari terakhir. Tidak ada panas badan, air kencing
tampak jernih, tidak pernah berwarna kemerahan. Makan minum
masih baik. Saat baru lahir kepala penis seperti tertutup kulit, lalu
sering ditarik ibunya. Ayah bercerita bahwa dia ingat ibunya
mengatakan saat si ayah masih bayi, juga menderita kondisi yang
sama.
Hasil pemeriksaan dokter mendapatkan status generalis: gerak
anak aktif, tampak rewel, tidak ada anemis, suhu 37◦C, lain-lain dbN.
Status lokalis: glans penis tertutup preputium, tampak sedikit meatus
uretra saja, glans tidak tampak, kulit preputium yang menutup meatus
tampak tanda inflamasi, sedikit tampak berupa scarring. Kebetulan anak T
miksi saat dokter memeriksa. Anak T menangis keras sesaat sebelum bisa
miksi. Urine jernih tidak keruh dan tidak kemerahan.
Dokter mengatakan T menderita fimosis yang sudah
patologis. Terapi konservatif sudah tidak dianjurkan pada
kasus ini dan perlu dilakukan dorsumsisi secara urgent.
Sementara ini preputium tidak boleh ditarik paksa melewati
glans karena bisa terjadi parafimosis
Keyword
T laki-laki 20 bulan
Kepala penis menggelembung setiap buang air kecil
Saat baru lahir kepala penis tertutup kulit
Scarring
Tidak ada panas badan, air kencing jernih
Klarifikasi Istilah
Miksi (berkemih) : adalah proses pengosongan kandung kemih jika
kandung kemih terisi (Purnomo, 2013).
Scar : adanya jaringan fibrotik yaitu jaringan abnormal pengganti
jarigan kulit yang rusak akibat trauma atau penyakit (moestopo,
2010).
Preputium : kulit yang munutupi gland penis yang bersifat retractile
(Suryono, 2012)
Retraksi : merik ke posterior (Sofia, 2017).
Phimosis : merupakan kondisi dimana proputium tidak bisa diretraksi
melewati gland penis (Thomas, 2007).
Balloning Phimosis : kulit preputium yang berkembang saat berkemih
karena desakan pancaran urin yang tidak diimbangi dengan
besarnya lubang diuujung preputium (Surya, 2015)
Rumusan Masalah
1. Bagaimana hasil interpretasi dari kondisi tidak ada panas
badan, air kencing tampak jernih dan tidak pernah berwarna
kemerahan?
2. Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan status lokalis?
3. Mengapa terjadi scarring pada preputium anak?
4. Mengapa anak T menangis keras saat dia miksi?
5. Bagaimana hubungan riwayat ayah pernah mengalami hal yang
sama dengan kondisi anak T?
6. Apa diagnosis dan dd serta komplikasi yang mungkin terjadi
pada kasus tersebut?
7. Bagaimana tatalaksana yang bisa diberikan pada anak tersebut?
8. Mengapa pada saat miksi kepala penis tampak
menggelembung?
Hipotesis
1. Bagaimana hasil interpretasi dari kondisi tidak ada panas badan,
air kencing tampak jernih dan tidak pernah berwarna kemerahan?
panas badan (-), kencing jernih, hematuri (-) belum
ada infeksi pada anak T
2. Bagaimana interpretasi dari hasil
pemeriksaan status lokalis?
Gland penis tertutup preputium terdapat
perlengketan gland dengan preputium tidak bisa
retraksi
3. Mengapa terjadi scarring pada preputium
anak?
Sering ditarik ibunya ada robekan kecil ada
inflamasi terjadi perlengketan
Status Generalis
Status Lokalis
1. Gerak aktif
1. Glans penis tertutup preputium
2. Tampak rewel
2. Retraksi partial
3. Tidak anemis
3. Tampak sedikit MUE
4. Suhu 37 C
4. Tampak Kemerahan
5. Dll DBN
TTL :
1. Sirkumsisi
2. Steroid
3. Antibiotik topikal
Learning Objective
1. Phimosis (definisi – prognosis)
2. Komplikasi phimosis (paraphimosis & balanitis)
3. POMR
Fimosis
Definisi
Preputium penis yang tidak dapat di retraksi ke
proksimal sampai korona glandis
Epidemiologi
Dialami sebagian besar bayi baru lahir karena terdapat
adhesi ilmiah antara preputium dengan glands penis, seiring
bertambahnya usia adhesi tersebut mulai terpisah
Etiologi
Fimosis pada bayi laki-laki yang baru lahir terjadi karena
ruang di antara kutup dan penis tidak berkembang dengan
baik. Kondisi ini menyebabkan kulup menjadi melekat pada
kepala penis, sehingga sulit ditarik ke arah pangkal.
Penyebabnya bisa dari bawaan dari lahir, atau didapat,
misalnya karena infeksi atau benturan
Patofisiologi
1. Physiologic phimosis:
Children are born with tight foreskin at birth and separation occurs
naturally over time.
Phimosis is normal for the uncircumcised infant/child and usually
resolves around 5-7 years of age, however the child may be older.
2. Pathologic phimosis:
Phimosis that occurs due to scarring, infection or inflammation.
Forceful foreskin retraction can lead to bleeding, scarring, and
psychological trauma for the child and parent.
1. Steroid
Betamethasone valerate 0.1%, 0.2%, and 0.2% in combination with
hyaluronidase has also been shown to be effective
Do not apply steroids if the patients shown any sign of infection
2. Antibiotic
Used after circumcition surgery
Diagnosis banding fimosis
Paraphimosis
Acute Angioedema edema of the deep dermis and
subcutaneous tissues. It is usually an acute mast cell
Anasarca a medical condition in which the whole
body swells up
Balanitis swelling, redness, discharge, itchiness, and
pain
Cellulitis most commonly caused by bacteria that
normally live on the skin's surface
Insect Bites redness, itching, stinging or minor
swelling
Komplikasi
Ketidaknyamanan/nyeri saat berkemih
Akumulasi sekret dan smegma di bawah prepusium yang kemudian terkena
infeksi sekunder dan akhirnya terbentuk jaringan parut.
Pada kasus berat dapat menimbulkan retensi urin
Penarikan prepusium secara paksa dapat berakibat kontriksi dengan rasa
nyeri dan pembengkakan glans penis yang disebut parafimosis
Balanitis
Timbul infeksi pada saluran air seni (ureter) kiri dan kanan, kemudian
menimbulkan kerusakan pada ginjal
Fimosis merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kanker penis
Prognosis
cukup baik dan tidak menimbulkan komplikasi serius,
apabila ditangani dengan baik
Paraphymosis
Definisi
Paraphimosis adalah keadaan darurat urologis di
mana kulup yang ditarik dari laki-laki yang tidak
disunat, tidak dapat kembali ke posisi anatomi
normal. Penting bagi dokter untuk mengenali kondisi
ini segera, karena dapat mengakibatkan gangren dan
amputasi penis glans.
Etiologi
Paraphimosis dapat terjadi setelah
retraksi kulup selama pemeriksaan penis secara
terperinci,
pembersihan penis glans,
kateterisasi uretra, atau
cystoscopy
Epidemiology
Sebagian besar laki-laki di Amerika Serikat tidak
disunat, dan karenanya rentan terhadap paraphimosis.
Menurut National Hospital Discharge Survey (NHDS),
tingkat sunat di AS menurun dari tertinggi sepanjang
waktu
78-80% pada pertengahan hingga akhir 1960-an
55% -60% pada tahun 2003.
2010, 58,3% dari anak laki-laki yang baru lahir disunat.
Patofisiologi
Inflamasi kronis prepusium yang berlebih prepusium
yg diretraksi ke belakang glans penis tidak dapat
dikembalikan ke posisi semula membentuk cincin
ketat dan kuat disekeliling glans penis kongesti vena
pembengkakan glans penis dan prepusium oklusi
arteri yang akan berlanjut menjadi nekrosis, gangren
dan akhirnya autoamputasi.
Diagnosis
Anamnesis : nyeri pada penis
Pemeriksaan fisik :
- terjebaknya prepusium dibelakang glans penis
- edema prepusium dan glans penis
- terlihat penyempitan jaringan tepat di belakang glans
- jika nekrosis, warna jadi kebiruan atau kehitaman dan
palpasi keras
- parafimosis kronik fibrosis sebagai tanda inflamasi
kronik, tanpa nyeri atau edema
Terapi
Setelah reduksi
Prepusium
Reduksi Manual :
Ditatala ksana dengan pijatan
kemudian
ringan p ada
cincindapat ditarik
glans penis
pa rafimotik
kembali berhasil,
menutupi glans p asien
selamacara
dengan
kurang leb
mendorong
ih 5penis,
menit
diberi antibiotik dan glans
untuk mengurangi
dengan ibu jari sambiledema
menarik
sirkumsisi dilakukan setelah
jaringan dan
prepusium denganmengecilkan
jari lainnya
kondisi inflamasi berkurang.
ukuran glans
Pen
ggu
naa
n
instr
ume
n
sepe
rti
fors
ep
Ads
on
dan
kle
m
Babc
ock
juga
dapa
t
me
mba
ntu
men
arik
dan
men
gura
ngi
prep
usiu
m
yang
kont
riksi
.
Sirkumsisi :
Sirkumsisi merupakan indikasi pada kasus parafimosis,
baik sebagai penatalaksanaan lini pertama maupun
lanjutan setelah reduksi manual.
DD
Phimosis
Balanoposthitis
Paraphimosis
Priapism
STDs
Penile trauma
komplikasi
damage to the gland penis
impaired or loss of blood flow
gangrene
loss of the gland penis
prognosis
The prognosis for paraphimosis depends on the speed
of diagnosis and reduction.
Definition
Balanitis is inflammation of the glans penis
Epidemiology
Balanitis is a common condition affecting an
estimated 3-11% of males
It can occur in males at any age.
Etiologi
Irritants
seborrhoeic dermatitis
contact allergy
Diabetes
Patofisiologi
Phimosis, or inability to retract the foreskin from the
glans penis
Prognosis
Tergantung penyebab yang mendasari dan adanya faktor
predisposisi
Balanitis candida sembuh dengan cepta jika
pengobatan tepat. Tapi bisa kambuh dengan pria
dengan DM, kebersihan alat kelamin yang
buruk,phimosis
Balanitis karena kontak iritasi mereda selama
beberapa hari dengan penghilang iritasi/alergen
Komplikasi
Luka parut di pembukaan penis
Rasa sakit pada kulup
Aliran darah penis tidak lancar
Pencegahan
Mencegah infeksi dibersihkan dan dijaga agar
berada dalam kondisi kering