Anda di halaman 1dari 16

Inflamatory Markers Serum Level of C-

Reactive Protein, Tumor Necrosis Factor-α,


and Interleukin-6 as predictors of Outcome
for Peripartum Cardiomyopathy

Sarojini A, Sai RS, Anitha M. The


Journal of Obstetrics and Gynecology
of India. 2013; 63(4):234-239.
Pendahuluan
• Peripartum cardiomyopathy (PPCM) adalah suatu
penyakit yg belum jelas etiologinya, ditandai dengan
sakit jantung yg berlangsung selama bulan terakhir
kehamilan sampai 5 bulan setelah kelahiran.
• Biomarker penyakit jantung, seperti B-type
naturipetic dan troponin diketahui meningkat pada
PPCM, namun peningkatan ini tidak khas hanya
pada PPCM.
Pendahuluan
• Sakit jantung memiliki karakteristik terjadinya
aktivasi sitokin proinflamasi, TNF-α dan IL 6 serta
peningkatan kadar C-RP.
• CRP dan sitokin proinflamasi, seperti IL 6,
berhubungan dengan prognosis yang buruk.
• Oleh karena itu, peneliti ingin melihat apakah kadar
CRP dan IL 6 plasma pada kondisi awal, dapat
digunakan untuk memprediksi outcome klinis
PPCM.
Metode
• Desain Penelitian
Penelitian dilakukan di RS Narayana. Jumlah sampel
yang digunakan berjumlah 46 dan kontrol 40 orang.
Gejala PPCM dicatat pada saat pertama kali
dirasakan dan 6 bulan setelahnya.
Kriteria inklusi: usia ≥ 16 tahun dan ≤ 40 tahun, skor
NYHA II-IV, gejala gagal jantung kongesti yg terjadi
selama masa akhir kehamilan, tidak teridentifikasi
menderita penyebab sakit jantung yg lain, left
ventricular ejection fraction ≤ 40%, memiliki ritme
sinus.
Metode
• Kriteria ekslusi: significant organic valvular heart
disease, tekanan sistolik ≥ 160 mmHg, diastolik ≥
100 mmHg, ada penyakit lain yg menyebabkan
peningkatan sitokin proinflamasi, pengobatan
dengan obat anti inflamasi, anemia berat, kadar
kreatinin > 2 mg/dL, dan gangguan metabolisme yg
mengganggu metabolisme lipoprotein.
• Gejala klinis, echocardiography, dan analisa darah
dilakukan sebanyak 2 kali, pada saat pertama
terdiagnosis dan 6 bulan kemudian.
Metode
• Penanda inflamasi hanya diperiksa pada saat awal
saja. Seluruh pasien diberi obat diuretik, inhibitor
ACE (ramipril) dan Dobutamine.
• Kadar CRP, IL 6 dan TNF-α plasma diperiksa
menggunakan metode ELISA.
• Data yg didapatkan diuji menggunakan uji Mc
Nemar dan regresi logistik.
Hasil Penelitian
• Karakteristik awal sampel
Hasil Penelitian
• Parameter Darah

• Temuan Echocardiograf
Hasil Penelitian
• Karakteristik klinik dan fungsi ventrikel pada awal dan 6 bulan kemudian
Hasil Penelitian
• Kadar penanda inflamasi plasma pada pasien yg meninggal vs survival
Hasil Penelitian
Hasil Penelitian

• Hasil regresi logistik menunjukan bahwa kadar


IL 6, TNF-α dan NYHA FC yang menjadi
prediktor independen dari kematian (OR =
2,67, CI 95%, 1,04 – 6,83).
Diskusi
• Pada penelitian ini, sebanyak 15% pasien meninggal
selama penelitian dan 23% pasien memiliki LVEF
normal setelah 6 bulan pengobatan.
• Pasien yg meninggal, memiliki skor NYHA FC, LVEF
yg lebih rendah, dimensi LV yg lebih tinggi serta
kadar CRP, IL 6 dan TNF-α yg lebih tinggi.
• Sebagian besar subyek yg diteliti, memiliki kadar
CRP, IL 6 dan TNF-α yg lebih tinggi. Hal ini
menandakan adanya proses inflamasi kronis yang
terjadi.
Diskusi
• Inflamasi ini disebabkan oleh adanya pelepasan
endotoksin maupun substansi seperti endotoksin,
yang meningkatkan pelepasan sitokin pro inflamasi.
• Hasil ini didukung dengan penelitian lain yg
menunjukan bahwa pada pasien PPCM, terjadi
peningkatan sitokin pro inflamasi setelah kelahiran.
• Hal ini diduga memainkan peranan dalam
perkembangan PPCM.
• Kadar CRP, IL 6 dan TNF-α pada pasien PPCM lebih
tinggi secara signifikan bila dibandingkan dengan
kontrol sehat, dan menjadi prediktor bagi kematian.
Kesimpulan

• Kadar penanda inflamasi pada pasien PPCM


meningkat secara signifikan dan berkorelasi
dengan peningkatan dimensi LV dan nilai EF yg
lebih rendah.
• Kadar CRP, IL 6, TNF-α dan skor NYHA FC yg
lebih tinggi, menjadi prediktor bagi kematian
pada pasien PPCM.
• Inflamasi diduga memainkan peranan pada
patogenesis PPCM dan komplikasinya.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai