Berdasarkan perolehan data pada hasil penelitian Hasil output SPSS versi 17.0 for windows statistik
menunjukkan soal pretes -postes valid untuk setiap butir soalnya dan reliabel dengan kriteria “sangat
tinggi”. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa soal pretes–postes penguasaan konsep
termokimia valid dan reliabel sehingga layak untuk dijadikan sebagai instrumen.
Metode eksperimen berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa hal ini ditunjukkan dengan
meningkatnya aktivitas belajar siswa yang relevan dalam pembelajaran (on task)
Jurnal 2
Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 2 Sukoharjo, terhadap siswa kelas XI IPA semester genap
tahun ajaran 2013/2014, pada bulan Februari 2014. Penelitian ini menggunakan metode
eksperimen dengan rancangan penelitian desain faktorial 2x2. Analisis data yang digunakan uji
prasyarat analisis data yakni uji normalitas, homogenitas, dan uji t- matching.
Setelah uji prasyarat memenuhi maka dilakukan uji hipotesis menggunakan analisis variansi
(anava) dua jalan dengan sel (2x2) [12].
Tidak terdapat interaksi antara metode pembelajaran inkuiri terbimbing dan metode eksperimen
dengan kreativitas tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa pada aspek kognitif, afektif
dan psikomotorik siswa
Jurnal 3
Metode eksperimen yang dilakukan pada penelitian ini, juga membantu pemahaman konsep kimia
dan meningkatkan kemampuan psikomotorik siswa melalui percobaan yang mereka lakukan
sendiri di laboratorium. Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan Fauziah (2012) dan
Hastuti (2014)
Jurnal 4
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN METODE
EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR
SISWA KELAS VIII MTs. NAHDLATUL MUSLIMIN KUDUS
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa melalui
penerapan Think Pair Share (TPS) dengan metode eksperimen.
Desain penelitian ini adalah true experimental design dengan pretest-posttest control group design.
Kelas eksperimen diterapkan model Think Pair Share (TPS) dengan metode eksperimen,
sedangkan kelas kontrol menggunakan metode guru yaitu metode ceramah dan tanya jawab.
Observasi aktivitas belajar siswa dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Pre-test dan
post-test diuji menggunakan uji gain untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Sedangkan
analisis observasi digunakan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa. Skema alur
penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.
Hipotesis hasil belajar diuji dengan menggunakan uji Gain. Hasil perhitungan uji gain
hasil pre-test dan post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel .
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil simpulan bahwa model pembelajaran
Think Pair Share (TPS) dengan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas
siswa kelas VIII MTs. Nahdlatul Muslimin. Aktivitas belajar yang dapat dikembangkan dengan
model pembelajaran Think Pair Share (TPS) disertai metode eksperimen adalah melakukan
percobaan, menyimpulkan hasil percobaan, mengajukan pertanyaan, mendengarkan presentasi dan
mengemukakan pendapat serta mengerjakan tes.
Skripsi (5)
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui proses pembelajaran lesson study dengan metode
eksperimen berbasis inkuiriterbimbing pada materi pokok sistem koloid di MA Darut Taqwa.
Dalam penelitian ini observasi digunakan untuk mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran
lesson study dengan metode eksperimen berbasis inkuiri yang meliputi kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, serta refleksi dari kegiatan tersebut. Observasi memerlukan instrument berupa lembar
observasi.
Berdasarkan hasil observasi diperoleh informasi bahwa kegiatan guru dalam membimbing peserta
didik merumuskan masalah masih tergolong rendah. Hal tersebut didasarkan pada asumsi standar
ideal (kurva normal), yaitu membandingkan skor yang diperoleh dengan skor ideal. Skor ideal
dapat diperoleh melalui perhitungan yang terdapat pada lampiran 12. Adapun kriteria penilaian
ideal membimbing merumuskan masalah dapat dilihat pada tabel 4.1.
Kegiatan lesson study meliputi 3 tahapan yaitu perencanaan (plan), pelaksanaan (do),
serta refleksi (see). Sebelum diadakan kegiatan lesson study dilakukan observasi awal
yang bertujuan untuk membandingkan proses pembelajaran sebelum dilakukan lesson
study dan sesudah dilakukan. Adapun hasilnya, kemampuan guru dalam merumuskan
sebelum dilakukan lesson study sebesar 41,25% sedangkan setelah dilakukan lesson
study observasi I sebesar 53,75% dan pada observasi II sebesar 73,75%.