Anda di halaman 1dari 11

METODE PENELITIAN

melina ragil nasution


pendidikan kimia
5 jurnal dan skripsi menggunakan metode
eksperimen dengan berbagai macam design.
Jurnal 1

Pengaruh Metode Eksperimen terhadap Peningkatan Aktivitas


Belajar dan Penguasaan Konsep Termokimia

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh metode eksperimen terhadap


peningkatan aktivitas belajar dan penguasaan konsep siswa pada materi temokimia.
Metode penelitian yang digunakan adalah salah satu metode penelitian menurut Creswell (2009)
yaitu kuasi eksperimen dengan rancangan Non Equivalence Pretes- Postest Control Group Design.
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer berupa data hasil tes (nilai pretes dan postes).
Selain itu juga data sekunder berupa lembar observasi aktivitas Belajar siswa dan lembar
observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen sebagai data
pendukung.

Berdasarkan perolehan data pada hasil penelitian Hasil output SPSS versi 17.0 for windows statistik
menunjukkan soal pretes -postes valid untuk setiap butir soalnya dan reliabel dengan kriteria “sangat
tinggi”. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa soal pretes–postes penguasaan konsep
termokimia valid dan reliabel sehingga layak untuk dijadikan sebagai instrumen.
Metode eksperimen berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa hal ini ditunjukkan dengan
meningkatnya aktivitas belajar siswa yang relevan dalam pembelajaran (on task)
Jurnal 2

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MELALUI METODE


EKSPERIMEN DAN INKUIRI TERBIMBING DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA PADA
MATERI LARUTAN PENYANGGA DI SMA N 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN
2013/2014

Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 2 Sukoharjo, terhadap siswa kelas XI IPA semester genap
tahun ajaran 2013/2014, pada bulan Februari 2014. Penelitian ini menggunakan metode
eksperimen dengan rancangan penelitian desain faktorial 2x2. Analisis data yang digunakan uji
prasyarat analisis data yakni uji normalitas, homogenitas, dan uji t- matching.
Setelah uji prasyarat memenuhi maka dilakukan uji hipotesis menggunakan analisis variansi
(anava) dua jalan dengan sel (2x2) [12].

Tidak terdapat interaksi antara metode pembelajaran inkuiri terbimbing dan metode eksperimen
dengan kreativitas tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa pada aspek kognitif, afektif
dan psikomotorik siswa
Jurnal 3

Penerapan metode eksperimen terhadap peningkatan hasil belajar kimia


siswa pada materi laju reaksi
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada materi laju reaksi
melalui penerapan metode eksperimen. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode eksperimen dengan true experimental designs, pretest-posttest control group design.
Data yang diperoleh dalam penelitian ialah data hasil pre test dan post test siswa dengan materi
laju reaksi. Data skor pre test dan post test berjumlah 34 siswa dimana terdapat 17 siswa untuk
kelas eksperimen dan 17 siswa untuk kelas kontrol.
Pada kelompok eksperimen terdapat peningkatan dari nilai pre test sebesar 43.38 naik menjadi 78,
dan terlihat kenaikan sebesar 33.62 poin atau sebesar 77.50%. Pada kelompok kontrol terdapat
peningkatan dari nilai 38.97 naik menjadi 66.54, dan menunjukkan kenaikan sebesar 27.53 poin
atau sebesar 70.64%. Hal ini juga menunjukkan berbagai metode pembelajaran yang bervariasi
dapat membuat hasil belajar siswa meningkat

Metode eksperimen yang dilakukan pada penelitian ini, juga membantu pemahaman konsep kimia
dan meningkatkan kemampuan psikomotorik siswa melalui percobaan yang mereka lakukan
sendiri di laboratorium. Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan Fauziah (2012) dan
Hastuti (2014)
Jurnal 4
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN METODE
EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR
SISWA KELAS VIII MTs. NAHDLATUL MUSLIMIN KUDUS

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa melalui
penerapan Think Pair Share (TPS) dengan metode eksperimen.
Desain penelitian ini adalah true experimental design dengan pretest-posttest control group design.
Kelas eksperimen diterapkan model Think Pair Share (TPS) dengan metode eksperimen,
sedangkan kelas kontrol menggunakan metode guru yaitu metode ceramah dan tanya jawab.

Observasi aktivitas belajar siswa dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Pre-test dan
post-test diuji menggunakan uji gain untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Sedangkan
analisis observasi digunakan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa. Skema alur
penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.
Hipotesis hasil belajar diuji dengan menggunakan uji Gain. Hasil perhitungan uji gain
hasil pre-test dan post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel .
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil simpulan bahwa model pembelajaran
Think Pair Share (TPS) dengan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas
siswa kelas VIII MTs. Nahdlatul Muslimin. Aktivitas belajar yang dapat dikembangkan dengan
model pembelajaran Think Pair Share (TPS) disertai metode eksperimen adalah melakukan
percobaan, menyimpulkan hasil percobaan, mengajukan pertanyaan, mendengarkan presentasi dan
mengemukakan pendapat serta mengerjakan tes.
Skripsi (5)

PENERAPAN LESSON STUDY PADA PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN METODE


EKSPERIMEN BERBASIS INKUIRI PADA MATERI SISTEM KOLOID
DI MA DARUT TAQWA

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui proses pembelajaran lesson study dengan metode
eksperimen berbasis inkuiriterbimbing pada materi pokok sistem koloid di MA Darut Taqwa.
Dalam penelitian ini observasi digunakan untuk mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran
lesson study dengan metode eksperimen berbasis inkuiri yang meliputi kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, serta refleksi dari kegiatan tersebut. Observasi memerlukan instrument berupa lembar
observasi.

Berdasarkan hasil observasi diperoleh informasi bahwa kegiatan guru dalam membimbing peserta
didik merumuskan masalah masih tergolong rendah. Hal tersebut didasarkan pada asumsi standar
ideal (kurva normal), yaitu membandingkan skor yang diperoleh dengan skor ideal. Skor ideal
dapat diperoleh melalui perhitungan yang terdapat pada lampiran 12. Adapun kriteria penilaian
ideal membimbing merumuskan masalah dapat dilihat pada tabel 4.1.
Kegiatan lesson study meliputi 3 tahapan yaitu perencanaan (plan), pelaksanaan (do),
serta refleksi (see). Sebelum diadakan kegiatan lesson study dilakukan observasi awal
yang bertujuan untuk membandingkan proses pembelajaran sebelum dilakukan lesson
study dan sesudah dilakukan. Adapun hasilnya, kemampuan guru dalam merumuskan
sebelum dilakukan lesson study sebesar 41,25% sedangkan setelah dilakukan lesson
study observasi I sebesar 53,75% dan pada observasi II sebesar 73,75%.

Berdasarkan data tersebut kegiatan lesson study dapat meningkatkan kualitas


pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai