Anda di halaman 1dari 13

Focus group disscussion

Narastri I Utami
Deskripsi singkat FGD

• Dianggap sebagai sebuah alat penggalian data,


atau yang disebut dengan assessment
• Prosedurnya seperti wawancara namun dilakukan
secara berkelompok
Sejarah munculnya FGD

• FGD dianggap sebagai metode ilmiah pada akhir tahun 1930-an.


• Pada masa tersebut, sekelompok ilmuwan sosial di barat, sedang
gencar-gencarnya melakukan penelitian yang memfokuskan pada
penggalian nilai, sikap, sudut pandang dan pemikiran subjektif
manusia. Nilai dan sikap yang digali sangat terkait dengan
keberadaan manusia dalam konteks sosial.
• Pada saat itu, para peneliti masih menggunakan metode
wawancara, namun didapat hasil yang kurang memuaskan sehingga
mereka mencari cara lain yakni dengan mengumpulkan beberapa
interviewee menjadi satu tempat agar mereka bisa saling memberi
stimulasi sosial.
• Hal ini dikarenakan sifat manusia sebagai makhluk sosial dan
karena manusia merupakan produk dari lingkungannya maka ketika
menggali nilai dan sikap tersebut, haruslah dalam konteks sosial
dan hadirnya orang lain akan sangat mempengaruhi sikap dan nilai
subjektifnya tersebut.
Kaitan FGD dengan teori

Suksesnya FGD sering dikaitkan dengan teori albert bandura, yang


mengatakan :

Setiap manusia akan selalu dipengaruhi oleh lingkungannya. Stimulus sekecil


apa pun, pasti akan memicu munculnya respon. Selain adanya hubungan
yang erat antara stimulus dan respons, ada faktor lain yang juga
memengaruh sikap seseorang, yaitu konsekuensi dari respon yang muncul.
Konsekuensi memperkuat munculnya respon terhadap stimulus dari satu
orang ke orang lain.

Di FGD, paling penting adalah tercipta dinamika dalam kelompok.


Kelebihan FGD

1. FGD adalah instrument penggali data yang berorientasi sosial.


Kruger berpendapat bahwa manusia adalah makhluk sosial yang
keberadaaannya sangat dipengaruhi dan mempengaruhi orang lain.
Manusia cenderung membuat keputusan berdasarkan stimulasi
sosial. Keberadaan responden lain dalam sebuah FGD memegang
peranan yang sangat penting dalam respon yang diberikan oleh tiap
responden
2. Di FGD, memungkinkan fasilitator melakukan probind secara lebih
mendetail. Bahkan probing bisa distimulasi oleh responden lainnya sehingga
mendapat data yang lebih dalam.

3. FGD relative lebih rendah dalam hal biaya

4. Hasil dapat diperoleh dalam waktu yang relative cepat.


Hasil FGD baik berupa data mentah, maupun hasil analisis dapat diperoleh
dalam waktu yang relatif cepat karena mengumpulkan banyak responden
dalam satu waktu
Keterbatasa FGD

1. Peneliti memiliki keterbatasan dalam hal kontrol terhadap


responden dibanding dengan wawancara individu.
Di FGD, sesama responden sangat bisa saling mempengaruhi dan
berinteraksi. Terkadang, bisa terjadi suasana yang negative karena
ada perbedaan pendapat antar responden, dan peneliti kurang
mampu mengontrol untuk mencegah terjadinya hal tersebut.

2. Bahasan dalam kelompok dapat menjadi diskusi yang tidak


terarah dan sulit dikendalikan
3. Terkadang sulit memulai dan mengakhiri diskusi secara on-time

4. Dalam pemilihan lokasi, harus benar-benar dipilih lokasi dengan


lingkungan yang kondusif untuk terjadi diskusi

5. Fasilitator harus memiliki jam terbang yang baik dan harus peka
terhadap dinamika kelompok
Syarat untuk melakukan FGD

1. Homogenitas responden
Responden FGD semuanya harus memiliki keterkaitan dengan topik
yang akan diangkat. Olehkarenanya peneliti harus membuat kriteria
responden sebelum melakukan FGD.

2. Adanya topik diskusi yang akan digali


FGD yang tanpa topik hanyalah seperti debat kusir, sehingga suatu
FGD selalu harus memiliki topik yang akan digali.
3. Lokasi tempat diskusi harus kondusif
Kondusif disini maksudnya adalah lokasi tersebut merupakan lokasi yang
nyaman dan aman bgi responden untuk berpendapat, serta mudah dicapai
oleh semuanya.

4. Adanya fasilitator
Fasilitator adalah orang yang memandu jalannya FGD. Fasilitator harus
mampu memotivasi responden untuk berani mengemukakan pendapatnya,
mengarahkan alur pembicaraan dan membangun suasana diskusi yang
nyaman.
5. Adanya observer
Tugas observer adalah mencatat respon nonverbal dari responden.
Respon ini bisa berupa mimic wajah, gesture, intonasi suara. Jumlah
observer bisa lebih dari satu, tergantung kebutuhan.

6. Iklim diskusi yang mampu menciptakan self-disclosure

7. Jumlah responden harus bisa menciptakan dinamika kelompok,


yakni 7 – 10 responden. atau menurut tokoh lain, 6 – 12 responden
• Sudaaah
• SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai