Anda di halaman 1dari 23

VIRUS

BY KELOMPOK 1
NAMA KELOMPOK :

01
Malvin
03
Revandra Harfadz
Alviredho
02 Wiryawanta
04
Muhammad Yusuf Valeri Putra
Arrayyan Perdana
APA ITU VIRUS?
Virus termasuk bagian dari mikroorganisme. Dinamakan bagian
dari mikroorganisme karena merupakan makhluk hidup dengan
ukuran hanya beberapa mikro atau mungkin lebih kecil dari itu,
karena 1 mikron sama dengan 0,001 mm. Virus merupakan
organisme parasit, yang mana ia membutuhkan inang untuk
bertahan hidup. Virus harus menemukan inang untuk
bereproduksi, termasuk melalui sel tubuh manusia. Tanpa
menumpang ke tubuh inangnya, ia tidak bisa mereplikasi diri.
Beberapa virus bahkan dapat membunuh sel inangnya untuk
dapat berkembang biak. Jika ia tidak menemukan inang, virus
tidak bisa hidup dalam waktu yang lama Grameds.
SIKLUS REPRODUKSI
VIRUS
Siklus litik (daur litik) dan siklus lisogenik (daur lisogenik)
adalah dua siklus reproduksi yang dapat dilakukan oleh virus.
Untuk melakukan reproduksi, virus memerlukan inang karena
mereka tidak memiliki perlengkapan seluler untuk
bereproduksi sendiri.
1.DAUR LITIK

Daur litik adalah siklus reproduksi atau replikasi


genom virus, yang pada akhirnya akan
menyebabkan kematian bagi sel inang tempat virus
hidup. Virus hanya dapat melakukan replikasi pada
siklus ini atau dengan kata lain disebut dengan
virus virulen.
GAMBAR FASE FASE DAUR
LITIK :
A). FASE ADSORPSI
Pada tahap ini, bagian ujung ekor virus (reseptor) menempel pada
dinding sel bakteri. Proses penempelan ini hanya terjadi pada virus
tertentu. Jadi, dengan kata lain proses penempelan virus bersifat sangat
khas. Setelah menempel, virus akan segera mengeluarkan enzim lisozim
untuk melubangi dinding sel inang.
B). FASE INJEKSI
Pada tahapan ini, virus mulai memasukkan DNA atau RNA yang terkandung
didalamnya, sedangkan selubung protein dari asam nukleat yang disebut kapsid
tetap berada diluar sel. Setelah semua sel genetik berhasil masuk ke dalam sel
inang, maka kapsid akan terlepas dari sel karena sudah tidak berguna lagi bagi
virus tersebut. Tahap ini menurut beberapa referensi sering dibedakan menjadi
dua, yaitu: penetrasi dan pelepasan.

Penetrasi adalah tahap di mana virus berusaha melubangi membran plasma sel
inang (dan dinding sel bila ada) menggunakan enzim seperti lisozim pada
bakteriofage. Pelepasan adalah tahap di mana virus melepaskan sepenuhnya
DNA atau RNA dari kapsidnya agar dapat menginfeksi inang.
C). FASE SINTESIS
Setelah berhasil menginjeksi asam nukleat, bakteriofage tersebut menghasilkan
enzim (yang dikodekan dalam genomnya) untuk menghentikan sintesis molekul
bakteri (protein, RNA, DNA). Setelah sintesis protein dan asam nukleat dari sel
inang berhenti, virus akan mengambil alih proses metabolisme sel inang. DNA
dan RNA dari sel inang kemudian digunakan untuk menggandakan asam nukleat
virus sebanyak mungkin. Selain itu, virus akan menggunakan protein yang
terdapat pada sel inang untuk kemudian digunakan untuk menggandakan kapsid.
D). FASE PERAKITAN
Pada tahap perakitan, virus akan membentuk tubuh mereka. Pada
tahapan ini, kapsid yang telah terbentuk pada tahap sintesis akan mulai
diisi dengan asam nukleat yang telah tereplikasi sehingga menjadi virus
yang utuh.
E). FASE LISIS
Setelah terbentuk virus-virus baru yang sempurna, maka induk virus akan
mengeluarkan enzim lisozim untuk menghancurkan sel inang yang kemudian
diikuti dengan pelepasan virus-virus baru. Virus-virus baru yang dilepaskan pada
satu kali daur berkisar anatara 100 – 200 virus. Virus baru ini kemudian akan
mencari sel lain untuk kemudian melanjutkan daur hidup mereka.

Pada beberapa jenis virus, pematangan (pendewasaan) terjadi setelah virus


dilepaskan dari sel inang. Beberapa jenis virus juga dapat menjalani siklus litik
tanpa melalui tahap lisis (tanpa meledak keluar), tetapi dengan mengambil
sebagian porsi membran sel inang, lalu keluar dengan budding (tunas). Virus
yang memiliki kemampuan ini biasanya merupakan virus tipe berselubung,
seperti: HIV dan Influenza.
2.DAUR LISOGENIK
Daur lisogenik dikenal juga dengan daur tenang. Pada fase lisogenik, virus akan
membaur dengan sel inang (bakteri) dengan membentuk profage sehingga sel
inang tidak terlisis (rusak) setelah akhir masa inkubasi virus. Dengan kata lain,
replikasi virus akan mengikuti pembelahan (reproduksi) bakteri. Namun tidak
jarang pula setelah beberapa kali menjalani daur lisogenik, daur lisogenik dapat
berubah menjadi daur litik dan menjalani tahap lisis yang merusak. Dalam daur
lisogenik, tahapan-tahapan yang dilalui virus lebih banyak bila dibanding dengan
daur litik sebab pada daur lisogenik sempurna, akan melibatkan daur litik.

Tahap yang membedakan daur litik dan daur lisogenik adalah tahap
penggabungan dan fase pembelahan. Tahap penggabungan terjadi ketika
inang yang virus tempati cukup kuat sehingga virus tidak bisa
mengambil alih kendali. Jadi, materi genetik dari virus akan bergabung
dengan materi genetik inang dan membentuk profage.
GAMBAR FASE FASE DAUR LISOGENIK :
A). FASE ADSORPSI
Pada tahapan ini, sama dengan yang terjadi
pada daur litik. Virus akan menempel pada sel
inang dan melubanginya dengan enzim
lisozim.
B). FASE INJEKSI
Tahap injeksi juga sama seperti yang terjadi pada daur litik, dimana
virus mulai memasukkan asam nukleat ke dalam sel inang dan
melepaskan kapsid sudah tidak digunakan.
C). FASE PENGGABUNGAN

Pada tahap penggabungan, virus akan memutus ikatan asam


nukleat yang dimiliki sel inang dan masuk kedalamnya
untuk menghubungkan rantai itu lagi. Jadi pada tahapan ini,
virus tidak mengambil alih asam nukleat sel inang,
melainkan membaur untuk membentuk satu kesatuan yang
disebut profage.
D). FASE PEMBELAHAN
Pada tahapan ini, asam nukleat virus yang telah tergabung dengan DNA sel inang
menjadi profage. Profage hanya akan bereplikasi ketika asam nukleat sel inang
bersintesis dan melakukan pembelahan. Profage ikut membelah ketika DNA
bereplikasi, sehingga jumlah profage akan sama dengan jumlah DNA hasil replikasi
sel inang.

Dengan cara ini, tentu saja virus tidak merusak sel inang, melainkan membaur
menjadi satu dan mensubtitusi beberapa bagian asam nukleat sel inang. Reproduksi
virus dilakukan bersamaan dengan reproduksi sel inang dimana sel inang akan
mewariskan asam nukleat (materi genetik) virus pada proses reproduksi sel inang.
Pada tahap ini virus dapat terus membelah mengikuti sel inang, atau memasuki daur
litik.
E). FASE PEMISAHAN
Pada saat kondisi lingkungan buruk, profage yang semula tenang dan
tidak merusak akan menjadi aktif. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh
kedaaan lingkungan sekitar seperti radiasi ultraviolet misalnya. Profage
yang aktif akan mulai memisahkan diri dari DNA sel inangnya,
kemudian mulai mengambil alih perananan DNA dalam hal sintesis
protein.
F). FASE SINTESIS
Sama seperti daur litik, pada daur lisogenik DNA dan RNA
dari sel inang kemudian digunakan untuk menggandakan
asam nukleat virus sebanyak mungkin. Selain itu, virus akan
menggunakan protein yang terdapat pada sel inang untuk
kemudian digunakan untuk menggandakan kapsid.
G). FASE PERAKITAN
Sama seperti daur litik, pada daur lisogenik virus akan
mulai merakit tubuh mereka. Selain itu virus juga akan mulai
memasukkan asam nukleat (DNA atau RNA) ke dalam
kapsid yang telah terbentuk. Setelah proses ini selesai, maka
terbentuklah virus baru yang telah sempurna.
H). FASE LISIS

Tahap lisis merupakan tahap akhir dari daur lisogenik


sempurna, dimana virus-virus mulai dibebaskan dari sel
inangnya secara eksplosif dengan menggunakan enzim lisozim
yang digunakan untuk menghancurkan sel inang.
KESIMPULAN :

BERDASARKAN PENGERTIAN DAN CARA VIRUS


DIPRODUKSI DAPAT DISIMPULKAN BAHWA VIRUS
MEMPUNYA DUA SIKLUS REPRODUKSI YAITU : SIKLUS
LITIK DAN SIKLUS LISOGENIK

VIRUS MEMPUNYAI BENTUK YANG KECIL TAPI


DAMPAK YANG DIBERIKAN SANGAT BESAR DENGAN
JUMLAH YANG TERUS BERPRODUKSI
WASSALAMU`ALAIKUM
WARAHMATULLAHI
WABARAKATUH

Anda mungkin juga menyukai