Masalah Sosial
Bidang Geografi
Menggunakan Analisis
SWOT
Dosen Pengampu : Khusnul Khotimah, S.Pd, M.Pd.
Nama : Novarina Aisha T.
Absen : 25
NIM : 200151602867
Offering : F20
Masalah Bidang Geografi
Salah satu masalah geografi yang sering dijumpai didalam kehidupan
adalah masalah
“potensi bencana alam suatu wilayah”
Contohnya adalah Potensi Bencana Longsor Lahan Di Kawasan
Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Terdapat beberapa faktor
yang mendorong bencana longsor lahan terjadi, faktor-faktor tersebut
dapat diwujudkan dalam penggunaan Sistem Informasi Geografis
untuk mengidentifikasi wilayah rawan dan penggunaan analisis
SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats) untuk
strategi pemecahan masalah.
Analisis Faktor Internal
Strength Weakness
(Kekuatan) (Kelemahan)
Wilayah yang memiliki pesona alam Wilayah yang memiliki banyak titik
Indah, Wilayah yang memiliki banyak rawan longsor, Wilayah yang memiliki
sumber daya alam , Wilayah yang curah hujan tinggi, Wilayah yang
menjadi destinasi pariwisata di jawa memiliki lahan dengan kemiringan
tengah dan jawa timur , Wilayah yang lereng terjam, Wilayah dengan
meningkatkan aktivitas sektor ketinggian diatas 1000 mdpl karena
ekonomi dan pendapatan daerah berada di kaki gunung lawu, Wilayah
,Wilayah yang menyejahterakan dengan jenis tanah yang memiliki
masyarakat sekitar , Wilayah yang kelembaban tinggi, Wilayah dengan
mudah dijangkau pengelolaan lahan yang kurang tepat
Analisis Faktor Eksternal
Opportunities Threats
(Peluang) (Ancaman)
-Masyarakat memahami -Masyarakat kurang memahami
Karakteristik wilayah dengan baik cara dan teknologi pengelolaan
-Masyarakat mengetahui potensi lahan yang tepat
longsor wilayah -Masyarakat tidak memahami cara
-Pemerintah berencana penanggulangan bencana longsor
mengadakan penanggulangan -Pemerintah kurang bergerak
bencana longsor sesuai SIG cepat dalam membuat program
penanggulangan bencana
Perencanaan Pemecahan Masalah
1. Pemerintah merencanakan program penyuluhan tata wilayah/penggunaan lahan
yang tepat dari pemerintah (lembaga terkait) kepada masyarakat, supaya
pengelolaan wilayah mampu dilakukan secara tepat sesuai SIG sehingga
meminimalisir adanya potensi bencana longsor.