memberikan atau meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
bagi dirinya sendiri, keluarganya, maupun masyarakatnya. Disamping itu dalam konteks promosi
kesehatan juga memberikan pegertian tentang tradisi kepercayaan masyarakat dan sebagainya, baik yang
merugikan maupun yang menguntungkan kesehatan.Bentuk promosi ini dilakukan dengan penyuluhan,
pameran, iklan layanan kesehatan, dan sebagainya.
2. Promosi kesehatan dalam faktor-faktor enabling (penguat) Bentuk promosi kesehatan dilakukan agar
dapat memberdayakan masyarakat dan mampu mengadakan sarana dan prasarana kesehatan dengan cara
bantuan teknik, memberikan arahan, dan cara - cara mencari dana untuk pengadaan sarana dan prasarana.
3. Promosi kesehatan dalam faktor reinforcing (pemungkin) Promosi kesehatan ini ditujukan untuk
mengadakan pelatihan bagi tokoh agama, tokoh masyarakat, dan petugas kesehatan sendiri dengan tujuan
agar sikap dan perilaku petugas dapat menjadi teladan, contoh atau acuan bagi masyarakat tentang hidup
sehat.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar pendidikan kesehatan dapat mencapai sasaran (Saragih,
2010) yaitu :
a. Tingkat Pendidikan Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap informasi baru
yang diterimanya. Maka dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikannya, semakin mudah
seseorang menerima informasi yang didapatnya.
b. Tingkat Sosial Ekonomi Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang, semakin mudah pula dalam
menerima informasi baru.
c. Adat Istiadat Masyarakat kita masih sangat menghargai dan menganggap adat istiadat sebagai sesuatu
yang tidak boleh di abaikan
d. Kepercayaan Masyarakat Masyarakat lebih memperhatikan informasi yang disampaikan oleh orang
orang yang sudah mereka kenal, karena sudah ada kepercayaan masyarakat dengan penyampai informasi.
CARA MENGIDENTIFIKASI KEBUTUHAN BELAJAR KLIEN
arah mengenai isispendidikan kesehatan dan pendekatan yang digunakan. Pernyataanyang diajukan hendaknya
sederhana.Pada pasien lansia, pernyataanyang diajukan perlahan dan diulang.Status perkembangan, terutamapada klien anak
dapat dikaji melalui observasi ketika anak melakukanaktivitas atau bermain, sehingga mendapatkan data tetang
kemampuanmotorik dan perkembangan intelektualnya.
2. Pengkajian fisik
Pengkajian fisik secara umum dapat memberikan petunjuk terhadapkebutuhan belajar klien. Contohnya status mental,
kekuatan fisik, status nutrisi. Hal yang mencakup pemeriksaan fisik adalah pernyataanklien tentang kapasitas fisik
untuk belajar dan untuk aktivitasperawatan diri sendiri.
3. Pengkajian kesiapan klien untuk belajar
Klien yang siap untuk belajar sering dapat dibedakan dengan klienyang tidak siap. Seorang klien siap belajar mungkin
mencari informasi,misalnya melalui bertanya, membaca buku dan artikel, tukar pendapatdengan sesame klien yang pada
umumnya menuju ketertarikan. Di lainpihak, klien yang tidak siap belajar biasanya lebih suka untukmenghindari
masalah atau situasi.
4. Pengkajian motivasi
Secara umum dapat diterima bahwa seseorang harus mempunyaikeinginan
belajar demi keefektifan pembelajaran.Motivasi danmemberi rangsangan atau
jalan untuk belajar merupakan factorpenentun yang sangat kuat untuk kesuksesan
dalam mendidik kliendan berhubungan erat dengan pemenuhan kebutuhan klien.
Motivasiseseorang dapat dipengaruhi oleh masalah keuangan,
penolakanterhadap status kesehatan, kurangnya dorongan dari lingkungan
sosial,peningkatan terhadp penyakit, kecemasan, ketakutan, rasa malu atauadanya
konsep diri yang negative. Motivasi juga dipengaruhi olehsikap dan kepercayaan.
Contoh motivasi belajar seorang pria dewasasetengah baya yang dinyatakan hipertensi
dan mulai dapat pengobatananti hipertensi untuk mengendalikan tekanan darahnya
mungkin akanrendah jika teman dekatnya menceritakan bahwa ia impoten
setelahmendapat pengobatan yang sama.
5. Pengkajian kemampuan membaca
Ketidak mampuan membaca dan menulis dapat terjadi pada siapa saja.Hal ini dapat kita
menmpilkan perilaku sehat. Sumber daya dimaksudmeliputi fasilitas yang ada, atau
sumber lain yang serupa. Faktor ini jugamenyangkut keterjangkauan sumber tersebut oleh
klien (apakah biaya,jarak, waktu dapat dijangkau?).
atau tidak.Sumber penguat tersebut bergantungpada tujuan dan jenis program. Di dalam pendidikan
kesehatan pasien dirumah sakit misalnya, penguat diberi oleh perawat, dokter, ahli gizi, atauklien
lain dan keluarga.