Anda di halaman 1dari 33

EXERCISE PHYSIOLOGY

Dr. TRISULO WASYANTO, dr, SpJP(K), FIHA, FAPSC,FAsCC

FK UNS - RSUD Dr. MOEWARDI


SURAKARTA

BAGIAN 3

1
Perubahan Curah Jantung
terhadap Olah Raga
• Curah Jantung meningkat karena :
– Peningkatan frekuensi jantung

Max HR = 220 – age (years)

– Peningkatan Isi sekuncup


• Meningkat, kemudian stagnan pada ~40% VO2 max
• Tidak ada stagnasi pada orang yang tidak pernah
olah raga

2
Scott KP and Edward TH. 2009. Exercise Physiology 7th edition
Cardiac Output

Typical Values for Cardiac Output

3
Scott KP and Edward TH. 2009. Exercise Physiology 7th edition
Perubahan Curah Jantung
terhadap Olah Raga
• Curah Jantung meningkat juga disebabkan :
– VO₂ (Kebutuhan oksigen yang diserap organ)
yang meningkat  karena otot-otot
membutuhkan oksigen saat kontraksi
– a-VO₂ / Cₐ-Cv (Perbedaan tekanan volume
oksigen antara arteri dan vena pada kapiler
paru) yang meningkat  menandakan organ
perifer banyak mengkonsumsi oksigen

4
Scott KP and Edward TH. 2009. Exercise Physiology 7th edition
Memperkirakan VO₂ max
• 1.5 mile Walk-Run Test
1. Pemanasan sekitar 3 menit (stretching, jogging di tempat)
2. Berjalan, jalan cepat dan lari sejauh 1,5 mil secepat mungkin
3. Rekam waktu dalam menit
4. Pendinginan selama 5 menit
• 12 minute Swim Test
1. Pemanasan sekitar 3 menit (stretching, jogging di tempat)
2. Berenang sejauh mungkin dalam 12 menit
3. Hitung total jarak yang ditempuh
4. Pendinginan selama 5 menit
• Tes ini tidak direkomendasikan pada pria/wanita dengan
riwayat penyakit jantung koroner, atau pria > 40 tahun dan
perempuan > 50 tahun tanpa status medis yang jelas
5
Scott KP and Edward TH. 2009. Exercise Physiology 7th edition
1.5 Mile
Walk-Run test

1 mile = 1,609 km

6
Changes in Oxygen Delivery to Muscle During Exercise

Aliran Oksigen saat Olah Raga


• Kebutuhan oksigen pada saat olah raga :
15–25x lebih besar dibanding saat istirahat
• Peningkatan kebutuhan oksigen dipenuhi
dengan :
– Peningkatan curah jantung (CO)
– Redistribusi aliran darah
• Dari organ yang inaktif ke otot-otot skelet.

7
Scott KP and Edward TH. 2009. Exercise Physiology 7th edition
Perubahan Konsentrasi Oksigen Arteri-Vena
saat Olah Raga
• Perbedaan oksigen arteri-vena (a-vO2 difference)
yang tinggi
– Jumlah oksigen yang diserap dari 100 ml darah
– Meningkat karena VO2 (jumlah oksigen yang diserap
organ) meningkat  karena oksigen digunakan
untuk produksi ATP
• Fick equation
– Relasi antara cardiac output (CO), a-vO2 difference,
dan VO2
VO2 = CO x a-vO2 difference
8
Scott KP and Edward TH. 2009. Exercise Physiology 7th edition
Perubahan Konsentrasi Oksigen Arteri-Vena
saat Olah Raga

9
Scott KP and Edward TH. 2009. Exercise Physiology 7th edition
Changes in Oxygen Delivery to Muscle During Exercise

Redistribusi Aliran Darah saat Olah Raga


• Peningkatan aliran darah ke otot skelet yang bekerja
– Saat istirahat, 15–20% dari curah jantung
didistribusikan ke otot
– Saat olah raga maksimal, 80–85% curah jantung
didistribusikan ke otot
• Penurunan aliran darah ke organ yang tidak terlalu
vital pada saat olah raga (saluran cerna, hati, ginjal)
• Redistribusi tergantung dari tingkat metabolik yang
ditentukan pula dari intensitas olah raganya.

10
Scott KP and Edward TH. 2009. Exercise Physiology 7th edition
Changes in Oxygen Delivery to Muscle During Exercise
Perubahan Aliran Darah ke Otot vs Saluran
Cerna saat Olah Raga

Scott KP and Edward TH.


2009. Exercise Physiology
7th edition
11
Redistribusi Aliran Darah saat
Olah Raga vs Istirahat
80-85% dari curah
jantung (CO)
didistribusikan ke
otot saat olah raga

Scott KP and
Edward TH.
2009. Exercise
Physiology 7th
edition
12
Redistribusi Aliran Darah saat
Olah Raga vs Istirahat

• Terdapat peningkatan aliran darah ke otak dan sirkulasi koroner (otot


jantung) pada saat olah raga dibanding saat istirahat.
• Pada saat istirahat, otak (700 ml), saat olah raga  900 ml
• Otot jantung pada saat istirahat 200 ml, saat olah raga  1000 ml
13
Scott KP and Edward TH. 2009. Exercise Physiology 7th edition
Changes in Oxygen Delivery to Muscle During Exercise

Regulasi Lokal Aliran Darah


terhadap Olah Raga
• Vasodilatasi otot skelet
– Autoregulasi
• Aliran darah ke organ meningkat untuk mencapai
kebutuhan matabolik jaringan
• Mekanisme ini dipengaruhi oleh perubahan tekanan
oksigen – karbondioksida, nitric oxide, dan pH
• Vasokonstriksi organ viseral  pengaruh
saraf simpatis

14
Scott KP and Edward TH. 2009. Exercise Physiology 7th edition
Nitric Oxide sebagai Vasodilator pada saat
Olah Raga

• Diproduksi di endotel atau arteriol


• Relaksasi otot polos pada pembuluh darah
• Penting pada mekanisme autoregulasi
• Meningkatkan aliran darah ke otot skelet

15
Scott KP and Edward TH. 2009. Exercise Physiology 7th edition
Coronary artery

Rest
Coronary
blood flow
↑ Cardiac output 
↑ Coronary flow (five fold)
↑ Endothelial cell
Coronary artery
shear stress 
Nitric oxide Prostacyclin
↑ Endothelial-dependent
vasodilation + cholinergic
fibers stimulation
Exercise (sympathetic system)

Nitric oxide
Vasodilator
Prostacyclin capacity
Adaptasi Kardiovaskular
terhadap Olah Raga Aerobic
(Endurance Training)

17
Adaptations to Aerobic Training:
Cardiorespiratory Endurance
• Daya tahan kardiorespirasi
– Kemampuan untuk mempertahankan latihan dinamis
yang berkepanjangan
– Perbaikan yang dicapai melalui adaptasi multisistem
(kardiovaskular, pernafasan, otot, metabolik)
• Latihan ketahanan (endurance training) dapat :
– me kapasitas daya tahan maksimal  me  VO2max
– me  Kapasitas daya tahan submaksimal
• Denyut jantung lebih rendah pada intensitas latihan
submaksimal yang sama
• Berkaitan dengan kinerja daya tahan kompetitif

Kenney et al. 2015. Physiology of Sport and Exercise 6 th edition


Perbedaan VO₂max pada orang yang
terlatih dan yang tidak pernah olah raga

Kenney et al. 2015. Physiology of Sport and Exercise 6 th edition


Adaptasi terhadap Latihan Aerobik:
Perubahan Organ Kardiovaskular yang Mayor

• Ukuran Jantung
• Isi sekuncup / Stroke volume
• Frekuensi jantung / Heart rate
• Curah jantung / Cardiac output
• Aliran darah
• Tekanan darah
• Volume darah
Kenney et al. 2015. Physiology of Sport and Exercise 6 th edition
Adaptasi terhadap Latihan Aerobik
• Sistem transport O2 dan rumus Fick
– VO2 = SV x HR x (a-v)O2 difference
–  VO2max =  max SV x max HR
x  max (a-v)O2 difference

• Ukuran Jantung
– Olah raga yang dinamis menyebabkan peningkatan massa dan
volume jantung
– Target pulse rate (TPR)  cardiac hypertrophy   SV
–  Plasma volume   LV volume   EDV
  SV
– Volume loading effect

Kenney et al. 2015. Physiology of Sport and Exercise 6 th edition


Endurance
training

Strength
training
Adaptasi terhadap Latihan Aerobik :
Isi Sekuncup (SV)
• Isi sekuncup (SV) meningkat setelah latihan aerobik
– Resting, submaximal, and maximal
– Plasma volume  setelah latihan aerobik menyebabkan
meningkatnya volume akhir diastol (EDV)  sehingga
meningkatkan preload
– Denyut jantung pada saat istirahat juga menurun pada orang
yang terlatih sehingga waktu pengisian volume jantung
meningkat  meningkatkan volume akhir diastol (EDV)
– Massa ventrikel kiri menignkat akibat latihan aerobik 
meningkatkan kontraktilitas
– Target Pulse Rate (TPR) meningkat akibat latihan aerobik 
menurunkan afterload

Kenney et al. 2015. Physiology of Sport and Exercise 6 th edition


Perbedaan Isi Sekuncup (SV) pada orang yang
terlatih dan yang tidak pernah olah raga

Kenney et al. 2015. Physiology of Sport and Exercise 6 th edition


Perbedaan Isi Sekuncup (SV) pada orang yang
terlatih dan yang tidak pernah olah raga

Kenney et al. 2015. Physiology of Sport and Exercise 6 th edition


Adaptasi terhadap Latihan Aerobik :
Frekuensi Jantung (HR)
• Frekuensi Jantung saat istirahat (Resting HR)
– menurun (~1 x/min per minggu setelah olah raga aerobik)
–  Parasympathetic,  sympathetic pada jantung
• Frekuensi Jantung Submaksimal (Submaximal HR)
– frekuensi jantung lebih rendah pada orang terlatih
– Lebih terlihat perbedaannya pada aktivitas yang lebih
tinggi intensitasnya
• Frekuensi Jantung Maksimal (Maximal HR)
– Tidak ada perubahan yang signifikan pada orang terlatih
– menurun dengan bertambahnya usia

Kenney et al. 2015. Physiology of Sport and Exercise 6 th edition


Perbedaan Frekuensi Jantung (HR) pada orang
yang terlatih dan yang tidak pernah olah raga

Kenney et al. 2015. Physiology of Sport and Exercise 6 th edition


Frekuensi jantung pada orang terlatih lebih cepat
mencapai normal dibanding orang yang tidak terlatih

Kenney et al. 2015. Physiology of Sport and Exercise 6 th edition


Adaptasi terhadap Latihan Aerobik :
Curah Jantung (CO)

• Curah Jantung (CO) meningkat karena


peningkatan Isi sekuncup (SV) yang signifikan

Kenney et al. 2015. Physiology of Sport and Exercise 6 th edition


Perbedaan Curah Jantung (CO) pada orang
yang terlatih dan yang tidak pernah olah raga

Kenney et al. 2015. Physiology of Sport and Exercise 6 th edition


Adaptasi terhadap Latihan Aerobik :
Aliran darah

• Aliran darah ke otot lebih lancar


• Peningkatan kapilarisasi  sehingga area
untuk pertukaran oksigen meluas
• Volume darah total meningkat  volume
darah di kapiler meningkat  mencegah
penurunan aliran balik vena

Kenney et al. 2015. Physiology of Sport and Exercise 6 th edition


Cardiovascular Adaptations to Chronic
Endurance Exercise

Kenney et al. 2015.


Physiology of Sport and
Exercise 6th edition
ISTIRAHAT

33

Anda mungkin juga menyukai