Strategik
Makna Strategi
Kata strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata "strategos" yang
berarti "kepemimpinan militer". Kepemimpinan militer atau strategi dalam
konteks awal adalah sesuatu yang dikerjakan para pemimpin militer
(jenderal) untuk memenangkan pertempuran. Dalam hal itu, sang jenderal
harus membuat rencana, keputusan, dan tindakan berdasarkan
pemahaman keadaan eksternal dan internal. Keadaan eksternal meliputi
lingkungan medan perang, posisi musuh, kekuatan dan kelemahan
musuh, serta kemungkinan terjadinya perubahan keadaan. Hal itu
dilakukan untuk mengetahui peluang dan ancaman yang akan dihadapi
pasukan. Sedangkan lingkungan internal meliputi antara lain sumber daya
yang tersedia, karakteristik pasukan, dan semangat pasukan. Hal itu
dilakukan untuk mengetahui kekuatan clan kelemahan pasukan (DR.
Yogi, MS, 2007 :1)
1
Menurut Cuno Pumpin (1995) ilmu strategi berasal dari
buku "Seni Berperang "yang ditulis oleh Sun Tzu. la seorang
jenderal Tiongkok yang hidup pada 2500 tahun yang lalu.
Ilmu strategi yang diajarkan oleh Sun Tzu banyak diikuti oleh
para jenderal untuk memenangkan pertempuran, dan
umumnya banyak yang sukses. Hal itu menyebabkan kaidah-
kaidah seni berperang dari Sun Tzu banyak dipakai oleh para
jenderal sampai saat sekarang.
2
Salah satu pernyataan penting mengenai strategi berperang dari Sun
Tzu adalah sebagai berikut : "para penakluk membuat perkiraan dalam
kuil mereka sebelum perang dimulai. Mereka mempertimbangkan
semuanya. Yang ditaklukkan juga membuat perkiraan sebelum
perang; tapi mereka tidak memperkirakan semuanya. Perkiraan
menyeluruh mendapatkan kejayaan. Perkiraan tidak menyeluruh
menciptakan kegagalan. Ketika kami melihat dari sisi ini, jelas terlihat
siapa yang akan menang dalam peperangan ".
3
Pernyataan tersebut maknanya sama dengan pernyataan William F.
Glueck dan Lawrence R. Jauch,(1988), pakar manajemen strategi.
Mereka menyatakan: "strategi adalah sebuah rencana yang disatukan,
luas dan terintegrasi yang menghubungkan keunggulan perusahaan
dengan tantangan lingkungan serta dirancang untuk memastikan
bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan
yang tepat oleh organisasi".
4
PENGERTIAN
Pengertian strategi menurut beberapa ahli sebagai
berikut :
Stephanie K. Marrus adalah sebagai suatu proses
penentuan rencana para pemimpin puncak yang
berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai
penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar
tujuan tersebut dapat dicapai.
Hamel dan Prahalad merupakan tindakan yang bersifat
icremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus,
serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa
yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan.
Strategi adalah rencana komprehensif untuk mencapai
tujuan organisasi. Strategy is a Comprehensive Plan for
accomplishing an organization’s goals (Griffin)
5
Deskripsi
Usaha manajerial dalam menumbuhkembangkan kekuatan
perusahaan untuk melaksanakan peluang bisnis yang muncul guna
mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sesuai dengan visi
dan misi.
Usaha perusahaan untuk mengurangi kelemahan yang dimilikinya
untuk dan beradaptasi dengan leingkungan bisnisnya
Usaha perusahaan untuk mengurangi efek negatif yang
ditimbulkan oleh ancaman bisnis.
6
Manajemen strategis adalah seni dan ilmu untuk pembuatan
(formulating), penerapan (implementing), dan evaluasi
(evaluating) keputusan-keputusan strategis antar fungsi yang
memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan di masa
datang.
Jadi strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi
dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan
inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen
memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan
perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.
7
Tipe Manajemen Strategik
Environmental Shool
Resource Based School
Value-driven School
Scientific School
Processual School
8
Dalam melakukan kegiatan Administrasi Bisnis, fungsi pertama
adalah melakukan Perencanaan.
Perencanaan dari sisi tingkat manajemen terbagi dua, yaitu :
1) Perencanaan Strategis; Merupakan bagian manajemen
strategik. Perencanaan strategis lebih terfokus pada
bagaimana manajemen puncak menentukan visi, misi,
falsafah, dan strategi perusahaan untuk mencapai tujuan
perusahaan dalam jangka panjang.
2) Perencanaan fungsional/ operasional; Merupakan bagian
dari strategi operasional yang lebih mengarah pada bidang
fungsional perusahaan dalam rangka untuk memperjelas
makna suatu suatu strategi utama dengan identifikasi
rincian yang sifatnya spesifik dan berjangka pendek.
Perencanaan Strategis sebaiknya mengacu pada model
Manajemen Strategik.
Fungsi Perencanaan dan Rencana : (1) Penerjemah Kebijakan
Umum, (2) Perkiraan yang bersifat Ramalan, (3) Berfungsi
ekonomi, (4) Memastikan suatu kegiatan, (5) Alat koordinasi, (6)
Alat/sarana pengawasan
9
Ruang Lingkup Manajemen Strategik
1. Lingkungan Eksternal
Terdiri dari:
Lingkungan Umum
Meliputi ekonomi, politik, hukum, sosio – kultural (budaya), teknologi,
dimensi internasional (seprti globalisasi dan paham ekonomi), dan
kondisi lingkungan alam.
Lingkungan Khusus
Meliputi pemilik (stockholder), pelanggan (customer), klien, pemasok
(supplier), pesaing, supply tenaga kerja, badan pemerintah, lemabaga
keuangan, media dan serikat pekerja.
10
2. Lingkungan Internal
Terdiri dari:
Manusia (specializedndan managerial personal)
Finansial (sumber, alokasi, dan kontrol dana)
Fisik (asset berwujud perusahaan dalam bentuk jangka panjang
seperti gedung, kantor, dll.)
Sistem nilai dan budaya organisasi.
Dimana untuk mengukur dan menganalisis lingkungan ini, digunakan
analisis SWOT.
11
Analisa Lingkungan Bisnis
12
Analisis SWOT Dalam Manajemen
Strengths
Weakness
Opportunities
Treaths
13
Karakteristik Manajemen Strategi
14
TAHAPAN DALAM MANAJEMEN
STRATEGI
1. Perumusan strategi, meliputi:
kegiatan untuk mengembangkan visi dan misi organisasi,
mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal organisasi,
menentukan kekuatan dan kelemahan internal organisasi,
menetapkan tujuan jangka panjang organisasi,
membuat sejumlah strategi alternatif untuk organisasi,
serta memilih strategi tertentu untuk digunakan.
15
2. Pelaksanaan strategi, mengharuskan perusahaan untuk:
menetapkan sasaran tahunan,
membuat kebijakan,
memotivasi karyawan, dan
mengalokasikan sumber daya sehingga perumusan strategis dapat
dilaksanakan.
16
3. Evaluasi Strategi
Tahap ini merupakan tahap akhir dari manajemen strategi, evaluasi
strategi perlu dilakukan karena keberhasilan saat ini merupakan
jaminan untuk keberhasilan dihari esok, diman ada tiga kegiatan pokok
dala manjemen strategi, yaitu:
a. Menguji ulang faktor – faktor eksternal dan internal yang menjadi
landasan perusmusan strategi yang diterapkan saat ini.
b. Mengukur kinerja
c. Melakukan tindakan – tindakan korektif.
17
Ilusi Kepastian dan Proyeksi Lingkungan Bisnis
18
Tingkat ketidakpastian cukup rendah
Memiliki prakiraan masa depan yang tidak tunggal
Alat bantu tradisional masih tetap digunakan dengan dibantu oleh alat
analisa lain seperti teori pohon keputusan, teori permainan dan
perencanaan skenario
Perubahan hukum, strategi dan retaliasi pesaing
19
Tingkat ketidakpastian cukup tinggi
Memiliki prakiraan masa depan yang tidak tunggal. Ada beberapa
kemungkinan namun tidak ada alternatif yang pasti terjadi
Prakiraan besar kecilnya permintaan konsumen pada produk dan jasa,
keberhasilan proses dan model bisnis baru
20
Tingkat ketidakpastian sangat tinggi
Masa depan bukan saja benar-benar tidak diketahui, akan tetapi juga
tidak dapat diketahui
Referensi masa lalu dan kasus-kasus yang pernah dialami manajemen
dapat digunakan sebagai acuan
Alat bantu analisis dinamika bisnis
21
MANFAAT MANAJEMEN STRATEGI
22
Struktur Manajer Strategik
23
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Formalitas Manajemen Strategi
24
Model Manajemen Strategik
25
Proses Manajemen Strategis
Penentuan Tujuan
Perencanaan
Strategi Penyusunan Strategi
Administrasi
Implementasi
Strategi
Pengendalian
Strategi
26
BAGAN . MODEL MANAJEMEN STRATEGI
WHEELEN-HUNGER
Mission
Eksternal
Reason Objective
Societal
for
Environment existence What Strategies
results to
Task
accomplish Plan to
Environment by when achieve the Policies
mission &
objective Broad
guidelines Programs
for
decision Activities
making needed to Budgets
accomplish
a plan Cost of the Procedures
Internal programs
Srquence
Structure of steps
Culture needed to Performance
Resources do the job
Actual results
Feedback/Learning
27
TAHAPAN MENENTUKAN STRATEGI
28
Pilihan Strategi
berdasarkan analisa SWOT
Kekuatan
Turn-Around Aggresive
Strategy Strategy
Tantangan Peluang
Defensive
Strategy Turn-Around
Strategy
Kelemahan
29
MATRIKS ANALISIS SWOT
Strengths - S Weaknesses - W
IFAS
EFAS
30
KLASIFIKASI STRATEGI
31
STRATEGI GENERIK
Strategi Generik menurut Porter adalah suatu pendekatan strategi
perusahaan dalam rangka mengungguli pesaing dalam industri sejenis.
Strategi Generik menurut Wheelen dan Hunger berdasarkan pada konsep
General Electric pada prinsipnya dibagi atas tiga macam, yaitu :
1) Strategi stabilitas (stability). Strategi ini menekankan pada tidak
bertambahnya produk, pasar, dan fungsi-fungsi perusahaan lain, karena
perusahaan berusaha untuk meningkatkan efisiensi di segala bidang
dalam rangka meningkatkan kinerja dan keuntungan. Strategi ini
risikonya relatif rendah dan biasanya dilakukan untuk produk yang
tengah berada pada posisi kedewasaan (mature).
2) Strategi ekspansi (expansion). Strategi ini menekankan pada
penambahan atau perluasan produk, pasar, dan fungsi-fungsi
perusahaan lainnya, sehingga aktivitas perusahaan meningkat. Selain
keuntungan yang ingin diraih lebih besar, strategi ini juga mengandung
risiko kegagalan yang tidak kecil.
3) Strategi penciutan (Retrenchment). Strategi ini dimaksudkan untuk
melakukan pengurangan atas produk yang dihasilkan atau
pengurangan atas pasar maupun fungsi-fungsi dalam perusahaan,
khususnya yang mempunyai cash-flow negatif. Strategi ini biasanya
diterapkan pada bisnis yang berada pada tahan menurun (decline).
Penciutan ini dapat terjadi karena sumber daya yang perlu diciutkan itu
lebih baik dikerahkan, misalnya, untuk usaha lain yang sedang
berkembang.
32
STRATEGI UTAMA
Strategi-strategi utama (grand strategies) merupakan strategi yang lebih operasional
yang merupakan tindak lanjut dari strategi generik.
Macam-macam strategi utama :
Kelompok strategi perutmbuhan/ekspansi (growth)
1) Strategi pertumbuhan konsentrasi. Merupakan strategi di mana perusahaan
berkonsenstrasi dan bertumbuh-kembang pada semua atau hampir semua
sumber daya yang sejenis. Strategi ini memiliki dua cara, yaitu;
a) Horizontal. Dari sisi internal, segmen pasar diperluas untuk mengurangi
potensi persaingan, sehingga skala ekonomi menjadi lebih besar. Dari sisi
eksternal, perusahaan dapat melakukan akuisisi atau joint-venture
dengan perusahaan lain pada industri yang sama.
b) Vertikal. Strategi ini dapat dilakukan dengan cara mengambil alih fungsi
yang sebelumnya disediakan oleh pemasok (backward integration) atau
distributor (forward integration). Jadi terdapat satu atau lebih bisnis yang
selama ini disediakan oleh perusahaan lain.
2) Strategi Pertumbuhan Diversifikasi. Strategi ini menuntut perusahaan untuk
tumbuh dengan cara menambahkan produk atau divisi yang berbeda dengan
produk atau divisi yang telah ada. Strategi ini terdiri dari beberapa cara, yaitu
terpusat (konsentrasi) atau konglomerasi baik secara internal maupun
eksternal. Sasaran dari pertumbuhan produk antara lain untuk menjaga
pangsa pasar, mengurangi persaingan, menekan biaya dan meningkatkan
keuntungan. Strategi perutmbuhan ini dibagi menjadi dua, yaitu;
a) Terpusat. Melakukan penambahan produk atau divisi yang sudah ada
pada perusahaan sebelumnya, dilakukan dengan cara yang masih sama
dengan produk atau jasa yang sudah ada.
b) Konglomerasi. Melakukan penambahan produk atau divisi yang tidak
ada hubungannya dengan lini produk atau jasa yang telah dimiliki 33
sebelumnya.
Kelompok Strategi Stabilitas (Stability). Strtategi generik
stabilitas adalah strategi yang paling sesuai bagi perusahaan yang
berhasil pada industri dengan daya tarik industri medium. Ada
empat bentuk strategi utamanya, yaitu :
1) Strategi Istirahat (Pause Strategy). Strategi ini tepat dilakukan
sebagai strategi sementara agar perusahaan dapat
mengkonsolidasikan sumber daya yang ada setelah
menghadapi pertumbuhan cepat.
2) Strategi Waspada (Proceed with Caution Strategy).
Perusahaan tetap melakukan usahanya dengan hari-hati karena
adanya factor-faktor penting yang berubah pada lingkungan
eksternal, seperti peraturan dari pemerintah.
3) Strategi Tanpa Perubahan (No Change Strategy). Pada
strategi ini perusahaan tidak perlu melakukan perubahan-
perubahan yang berarti. Pada strategi ini perusahaan tetap
melakukan usaha-usaha yang sedang dijalankan, dan hanya
melakukan sedikit penyesuaian, misalnya karena terjadinya
inflasi.
4) Strategi Laba (Profit Strategy). Strategi ini lebih
mengutamakan keuntungan saat ini meskipun memiliki risiko
besar dengan mengorbankan pertumbuhan masa depan.
Hasilnya seringkali adalah kesuksesan dalam jangka pendek
sekaligus dengan stagnasi dalam jangka panjang. 34
Kelompok Strategi Penciutan (Retrenchment. Strategi generik ini
bertujuan untuk melakukan penghematan atau penciutan apabila
suatu perusahaan mempunyai posisi persaingan yang lemah
dibandingkan dengan daya tarik industrinya. Sesungguhnya, strategi
ini tidak banyak dipakai oleh perusahaan, karena seolah-olah
perusahaan memperlihatkan kegagalan dalam berusaha. Ada
empat bentuk strategi utamanya, yaitu :
1) Strategi Turnaround. Strategi ini sebaiknya digunakan pada saat
daya tarik industri sedang tinggi walaupun perusahaan
sebenarnya mengalami kesulitan meskipun belum kritis. Strategi
ini menekankan pada upaya perbaikan efisiensi operasional,
yang pelaksanaannnya terdiri dari dua tahap. Pertama, masalah
kontraksi, yaitu upaya-upaya yang tujuannya mengurangi biaya-
biaya perusahaan, misalnya berupa pengurangan
pekerja/pegawai dan pengeluaran untuk hal-hal yang dianggap
kurang perlu. Kedua, masalah konsolidasi, yaitu pengembangan
program-program untuk menstabilkan perusahaan yang sudah
mengalami perampingan tersebut.
2) Strategi Captive Company. Strategi ini, beberapa aktivitas dari
bagian tertentu yang kurang menarik perlu dikurangi, kemudian
diusahakan agar fungsi-fungsi lain menjadi lebih menarik,
sehingga diharapkan ada calon investor mau menginvestasikan
modalnya di perusahaan ini.
35
3) Strategi Sell-Out/Divestment. Jika perusahaan tidak lagi mampu
melakukan strategi Captive-Company, perusahaan terpaksa
harus dijual dan investor segera meninggalkan bisnis tersebut,
asalkan saham-saham perusahaan yang akan dijual tidak jatuh,
sehingga tidak merugikan para pemegang saham. Jika,
perusahaan memiliki banyak bidang usaha, maka divisi yang
merugikan sebaiknya ditutup karena bidang usaha seperti ini
tergolong divestasi (divestment).
4) Strategi Bankruptcy. Strategi bankruptcy (pailit) dapat
membantu perusahaan menghindar dari tanggung jawab atau
utang-utang dan juga dapat menyatakan tidak berlakunya
kontrak-kontrak kerja yang telah disetujui. Sebelum kondisi pailit
ditentukan, perusahaan dapat berusaha terlebih dahulu
menghasilkan sebanyak-banyaknya uang tunai dari penjualan
asset-aset. Bagi perusahaan multi bisnis, sebaiknya divisi yang
mengalami kesulitan dapat dialokasikan agar tidak berdampak
pada divisi-divisi lain.
5) Strategi Liquidation. Strategi ini merupakan strategi terakhir
yang dapat dilakukan oleh manajemen, karena perusahaan
sudah realtif tidak memiliki prospek lagi. Prinsipnya, lebih baik
melakukan likuidasi secepatnya daripada menunggu
kebangkrutan, karena bagi pemegang saham, harga saham
likuidasi jauh lebih baik daripada sahan perusahaan yang sudah
dinyatakan bangkrut. 36
STRATEGI FUNGSIONAL
38
MATRIX INTERNAL – EKSTERNAL (IE)
1 2 3
GROWTH GROWTH RETRENCHMENT
Tinggi Konsentrasi melalui Konsentrasi melalui
Integrasi Vertikal Integrasi Horizontal Turnaround
4 5 6
GROWTH
Konsentrasi melalui RETRENCHMENT
STABILITY Integrasi Horizontal
DAYA TARIK
INDUSTRI Sedang
Captive Company
Hati-hati STABILITY Atau
Tak ada Perubahan Divestment
Profit Straegi
7 8 9
39
KRITERIA PENYELEKSIAN STRATEGI
40