Anda di halaman 1dari 19

PERSAMAAN

KONTINUITAS
DAN ENERGI
DOSEN PENGAMPU :
Budiman Nasution, S.Pd., M.Si.
Kelompok 2
01 Ayu Notari Banjarnahor (4203351028)

Ester Yuni Tiurma


02 Maruahal Nickholas Pasaribu
(4203151002) 05 Tarihoran
(4203351019)

Dainang Sicilia Elisabeth


03 (4203151006)
Ratih Pramuditha
Rizkytia Melvia Amri 06 (4203151025)
04 (4203351010)
PERSAMAAN
KONTINUITAS
Persamaan kontinuitas adalah persamaan yang
menghubungkan kecepatan fluida dari satu tempat ke tempat
lain.

Pada umumnya, fluida yang mengalir masuk ke dalam suatu


volume yang dilingkupi permukaan di titik tertentu akan ke
luar di titik lain.
Fluida (air) mengalir dalam sebuah pipa
atau selang. Ia bergerak masuk dari
bagian selang besar keluar menuju
bagian selang yang lebih kecil. Selang
(pipa) ujung kanan diberi nama titik 1 dan
ujung kanan diberi nama titik 2. Luas
penampang ujung kiri lebih besar
daripada ujung kanan atau boleh
dikondisikan sebaliknya.

Perhatikan pipa ujung kiri pada gambar diatas! Partikel fluida dengan massa m1
masuk melalui penampang A1. Ia mengalur dan berpindah posisi sebesar Δx1
dengan kelajuan v1 pada selang waktu Δt. Massa m1 ditandai dengan wilayah
gambar yang diberi warna lebih gelap (diarsir).
Fluida bermassa m1 ini mengalir menuju ujung kanan dengan luas
penampang yang lebih kecil A2. Sebagai dampaknya, kelajuan fluida
m1 ini bertambah besar menjadi v2 di titik 2. Pada selang waktu yang
sama Δt, fluida pada A2 ternyata keluar dengan massa yang sama
besar m1=m2. Kita tahu aliran fluida ideal atau tidak dapat
dimampatkan, sehingga volume yang masuk dan keluar (V1=V2)
juga sama besar selama selang waktu Δt. Debit (fluks volume) pada
titik 1 dan 2 sama besar.
Persamaan kontinuitas adalah
hasil kali Av atau debit pada
sembarang titik pada pipa
adalah konstan atau sama
besar. Saat A mengecil maka v
membesar. Saat A membesar
maka v mengecil. Kita
memvariasi A dan v adalah
faktor yang mengikuti.
Penerapan Persamaan Kontinuitas
1. Selang Penyemprot
Contoh kasus sederhana dari kontinuitas adalah saat kita bermain dengan selang untuk
menyiram tanaman. Ketika kita menekan ujung selang, sebenarnya kita sedang
mempersempit luas permukaannya, sehingga berdasarkan persamaan kontinuitas yang
sudah kita pelajari diatas, kecepatan aliran akan semakin tinggi.

2. Mesin Jet
Contoh yang lebih teknis dari penggunaan persamaan kontinuitas ini adalah pada desain mesin
jet. Sebelum masuk ke kompresor, agar kompresi terjadi secara efektif, aliran udara masuk
harus memiliki kecepatan serendah mungkin. Berdasarkan persamaan kontiunitas, untuk
mendapatkan kecepatan yang lambat, luas permukaan harus membesar. Oleh karena itu,
dapat kita amati bagian depan (inlet) mesin jet memiliki luas permukaan semakin membesar
mulai bibir inlet sampai ke depan kompresor. Bagian ini dikenal juga dengan istilah diffuser
yang memang berfungsi untuk memperlambat aliran udara.
PERSAMAAN

ENERGI
Persamaan energi adalah persamaan yang digunakan untuk
menghitung usaha yang ingin diketahui, apabila tidak ada kalor
yang berpindah dan usaha eksternal (dari turbin dan pompa)
maka persamaan energi atau perhitungan usahanya dapat
dilakukan dengan menghubungkan tekanan, kecepatan, dan
ketinggian.
• Persamaan energi di ambil dari Hukum Kekekalan Energi yang
memiliki prinsip bahwa energi disepanjang aliran adalah kekal
(konstan). Hanya saja, energi dapat berubah dari satu bentuk ke
bentuk lainnya.
Penjabaran Rumus Persamaan Energi Persamaan energi merupakan
perluasan dari Persamaan bernoulli.

Persamaan Bernoulli adalah sebagai berikut :

𝐩𝟏 + 𝛒𝐠𝐳𝟏 + 𝟏 𝟐 𝛒𝐯𝟏 𝟐 = 𝐩𝟐 + 𝛒𝐠𝐳𝟐 + 𝟏 𝟐 𝛒𝐯𝟐 𝟐


Keterangan :
P = Tekanan fluida
𝛒 = massa jenis fluida
g = percepatan gravitasi
z = ketinggian relative terhadap suatu referensi
v = kecepatan fluida Secara umum, persama
KEHILANGAN ENERGI
 Kehilangan Energi Primer (hf) : disebabkan karena
gesekan dengan dinding batas atau pipa.

 Kehilangan Energi Sekunder (he) : disebabkan karena


perubahan tampang lintang aliran seperti pembesaran
penampang, pengecilan penampang, belokan pipa, dll.
Pada pipa yang sangat panjang, kehilangan energy primer jauh lebih besar
dari kehilangan energy sekunder, sehingga energy seunder diabaikan.

Besarnya kehilangan energy primer akibat gesekan pada pipa dapat ditentukan
sebagai berikut :
Keterangan :

ℎ𝑓 = 𝑘
  D = diameter pipa (m)

Dimana : L = panjang pipa (m)


 
𝑘=𝑓 v = kecepatan aliran (m/s)

 
𝑓 = 0,02 + g = gravitasi (m/s2 )

f = koefisien kehilangan energy gesekan pipa


Sedangkan kehilangan energy sekunder dapat diakibatkan karena adanya
perubahan penampang pipa, belokan pipa, katup, dan lain-lain. Besarnya
kehilangan energy sekunder dirumuskan sebagai berikut :

ℎe = 𝑘
 
Keterangan :
v = kecepatan aliran (m/s)
g = gravitasi (m/s2 )
k = koefisien kehilangan energy sekunder
C. Energi Aliran Fluida

1. Aliran Invisid, Aliran yang mempunyai kekentalan relatif kecil sehingga dapat diabaikan (µ atau v =
0),contoh air.Tegangan geser di dekat lapis batas sangat kecil.

 Aliran Vikos : Aliran-aliran yang mempunyai kekentalan tidak dapat diabaikan ( atau v ≠ 0) contoh minyak goreng
tegangan geser di dekat lapis batas tidak dapat diabaikan aliran di dekat lapis batas dapat sangat kecil bahkan diam.

2. Aliran Kompresibel , Aliran yang dapat berubah rapat massanya apabila tekanannya berubah hampir semua fluida adalah
aliran kompresibel

 Aliran tidak kompresibel : Aliran yang rapat massanya tidak berubah walaupun ada perubahan tekanan.(Untuk air
walaupun sesungguhnya juga termasuk aliran kompresibel berhubung perubahan dimaksud sangat kecil,diklarifikasikan
sebagai aliran tidak kompresibel

3. Aliran Laminer, Aliran di mana partikel-partikel aliran bergerak secara teratur membentuk garis lintasan yang kontinyu dan
tidak saling berpotongan.Terjadi apabila kekentalan besar dan atau aliran sangat lambat
  Aliran turbulen : Aliran di mana partikel bergerak secara tidak teratur dengan kecepatan saling berbeda dan dapat
saingan berpotongan.Terjadi apabila kekentalan kecil dan kecepatan aliran relatif besar

4. Aliran Steady, Aliran di mana variabel aliran atau (kecepatan V,tekanan ,rapat massa , debit Q,dll) di sebarang titik
pada zat cair tidak berubah dengan perubahan waktu : = 0 

 Aliran Unsteady: Aliran di mana variabel aliran (kecepatan V ,tekanan ,rapat massa , tampang A, debit
Q,dll)disebarang titik pada zat cair berubah dengan waktu. ≠ 0
5. Aliran Seragam , Aliran di mana variabel (aliran kecepatan V, tekanan P, rapat tampang A,debit )tidak berubah dengan perubahan
jarak (searah aliran) = 0 

 Aliran tak Seragam : Aliran di mana variabel aliran kecepatan V, tekanan , rapat massa , debit Q, dll) berubah dengan perubahan
jarak (searah aliran). ≠0
6. Aliran satu dimensi ,Aliran di mana kecepatan aliran di seberang titik pada satu tampang-tampang basah
rata biasanya adalah sama namun pada arah memanjang searah aliran dapat berbeda.
 Aliran Dua/Tiga dimensi :Aliran umumnya tiga dimensi terutama dibelokkan mempunyai tiga vektor
besaran dan arah kecepatan u,v,w pada arah x,y,z aliran dua dimensi dibedakan 2 dimensi pada lebar rata-
rata V = 0 dua dimensi pada kedalaman rata-rata w = 0
Beberapa kajian sebelumnya tentang pipa energi pada fluida yang mengalir termasuk kehilangan - kehilangan
karena gesekan aliran :
Y energi potensial/tinggi evaluasi
Y energi tekanan/tinggi tekanan
Y energi kinetik/tinggi kecepatan
Y kehilangan gesekan/tinggi hilang
Berbagai pipa energi tersebut saling dapat dikonversikan satu sama lain.
Hukum kekekalan energi (Lihat sistem tergambar).

Apabila tidak ada energi yang masuk ke dalam sistem atau pun keluar dari sistem, maka jumlah energi pada tampang 1 akan
sama dengan jumlah energi pada tampang 2.
Perlu dipahami bahwa beberapa energi pada saat masuk di tampang 1 akan dikonversi ke panas karena adanya gesekan fluida
antara tampang 1 dan tampang 2.

Andai kata kita menambahkan (misalnya menambahkan tekanan dengan pompa) atau mengurangi (misalnya mendinginkan
sistem) energi antara tampang 1 dan tampang 2 maka hal tersebut harus diperhitungkan
KESIMPULAN
 
 
1. Persamaan energi dihasilkan dari penerapan prinsip kekekalan energi pada aliran fluida.
Energi yang dalam dan energi-energi akibat tekanan, kecepatan dan kedudukan.
2. secara umum terdapat dua bentuk persamaan Bernoulli; yang pertama berlaku untuk aliran
tak-termampatkan (incompressible flow), dan yang lain adalah untuk fluida termampatkan
(compressible flow).
3. Penerapan hukum bernaoulli ada 3 :
- Hukum Toricelli
- Venturimeter
- Tabung Pitot
 
KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai