Anda di halaman 1dari 13

PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PAJAK

PENGHASILAN BERSIFAT FINAL


(PPh Pasal 4 Ayat 2)

9/7/2015 -jp- 1
PPh Psl 4(2) / PPh Final

Karakteristik :
1. Penghasilan yg dikenakan PPh Final tdk digabungkan dgn
penghasilan lain (non final) dlm penghitungan PPh pada SPT
Tahunan;
2. PPh Final yg dibayar / dipotong / dipungut tdk dpt
dikreditkan;
3. Biaya-biaya yg dikeluarkan terkait dgn penghasilan yg dikenakan PPh
Final  tidak dpt dikurangkan dari penghasilan bruto
4. Pengenaan PPh Final tidak mengenal rugi

9/7/2015 -jp- 2
PEMOTONG PPH FINAL (PASAL 4 AYAT
2)
1 Badan pemerintah; )

2 Subjek pajak badan dalam negeri;

3 Penyelenggara kegiatan;

4 Bentuk Usaha Tetap (BUT);

5 Perwakilan perusahaan luar negeri lainnya

9/7/2015 -jp- 3
Mekanisme Umum Pemotongan PPh Psl 4 (2)
Tagihan atas : Sewa Tanah & Bangunan
Harga (excl PPN) : 20.000.000,-
PT. Bayar : 18.000.0 000,- (20.000.000 - 2jt) PT.
C Bukti Potong PPh Psl 4(2) Rp. 2.000.000,- D
Bukti Potong
PPh Psl 4 (2)

Lapor SPT Masa


PPh Psl 4 (2)
Batas akhir setor : tgl 10 Batas akhir : tgl 20
bln berikutnya setelah akhir masa
pajak

Catatan :
Dlm hal penyewa BUKAN KPP
PEMUNGUT PPh Psl 4 (2),
mk WP yg menyewakan
WAJIB menyetor sendiri

9/7/2015 -jp- 4
PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PPh BERSIFAT FINAL
No Penghasilan DPP Tarif Keterangan Dasar Hukum

1 Bunga Deposito/ Bruto 20% WP DN & BUT (kec atas Deposito/Tab/SBI PP 131/2000
Tabungan/ Diskonto tdk lebih dari 7,5 jt; Bank; Dapen disahkan KMK 51/2001
SBI Menkeu; dlm rangka Rmh RS/RSS, Kav
RS/RSS/ Rmh Sn S, unt dihuni sendiri)
20% P3B) WP LN
2 Hadiah Undian Bruto 25% Uang / Brg PP 132/2000
3 Bunga Simpanan Bruto 0% s/d 240.000 / bln PP 15/2009
Koperasi kpd OP 10% > 240.000 / bln
• Bunga dibayarkan pd bln Februari Rp 240.000,00 u/ masa Januari, mk PPh terutang = 0% x Rp 240.000,00 = Rp 0,00
• Bunga dibayarkan pd bln Maret Rp 245.000,00 u/ masa Januari, mk PPh terutang = 10% x Rp 245.000,00 = Rp24.500,00
• Bunga dibayarkan pd bln April Rp 500.000,00 dgn rincian: Jan Rp 250.000,00; Feb Rp 150.000,00; Maret Rp 100.000,00
Maka yg dikenakan PPh 10% Final adl bunga bln Jan = 10% x Rp 250.000,-= Rp 25.000,- dan u/ bln Feb & Mar = Rp 0,-

4 Bunga Obligasi & Bruto 15% WP DN & BUT (kec Bank & Dapen PP 16/2009
Diskonto PASAL
disahkan Menkeu) 4(2)
20% WP LN
(P3B) Ayat
0% Reksadana 2009-2010
5% Reksadana 2011-2013
15% Reksadana 2014 – dst

9/7/2015 -jp- 5
PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PPh BERSIFAT FINAL
No Penghasilan DPP Tarif Keterangan Dasar
Hukum
5 Penjualan Saham dan / Bruto 0,1% Semua saham (pendiri & bukan pendiri) PP 41/1994
Saham pendiri 0,5% Tambahan hanya atas saham pendiri saat IPO PP 14/1997
(di Bursa Efek) (initial public offering)

6 Dari transaksi Derifatif Margin 2,5% "transaksi derivatif" adl transaksi yg didasari pd kontrak / PP 17/2009
berupa kontrak Awal perjanjian pembayaran yg nilainya merupakan turunan
berjangka (di dari nilai instrumen yg mendasari seperti suku bunga,
nilai tukar, komoditi, ekuiti, dan indeks, baik yg diikuti
perdagangkan di dgn pergerakan maupun tanpa pergerakan dana atau
Bursa) instrumen.
"kontrak berjangka" adl suatu perjanjian termasuk
kontrak standar unt membeli / menjual sejml efek /
komoditi yg jml, mutu, jenis, tempat, dan waktu
penyerahan di kemudian hari telah ditetapkan.
"margin awal" adl sejml uang / surat berharga yg harus
ditempatkan oleh pialang berjangka / anggota bursa pd
lembaga kliring dan penjamin unt menjamin
pelaksanaan transaksi kontrak berjangka

7 Persewaan Tanah dan / Bruto 10% dlm hal penyewa bukan sbg Pemotong Pajak mk PP 29/1996
atau bangunan PPh yg terutang wajib dibayar sendiri o/ orang PP 5/2002
pribadi / badan yg menerima / memperoleh
penghasilan

9/7/2015 -jp- 6
PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PPh BERSIFAT FINAL

No Penghasilan DPP Tarif Keterangan Dsr Hkm


8 Pengalihan hak atas Bruto 2,5% Selain RS/R Susun Sed PP 48/1994
tanah dan / atau (NJOP / 1% RS/R Susun Sed (sebagai ush pokoknya) PP 79/1999
bangunan Harga Dikecualikan dari pengenaan PPh Final 5% PP 71/2008
Pasar) • OP, Penghsl < PTKP, melakukan pengalihan < 60 jt ;
• OP / Bdn terkait dgn penjualan, tukar-menukar,
pelepasan/ penyerahan hak/ cara lain kpd
pemerintah unt pelaksanaan pembangunan unt
kepentingan umum yg memerlukan persyaratan
khusus;
• OP  hibah kpd keluarga sedarah, garis
keturunan
lurus 1 derajat,
• OP / Bdn  hibah kpd bdn keagamaan / pendidikan /
bdn sosial / pengusaha kecil termsk koperasi yg
ditetapkan MenKeu, sepanjang hibah tsb tdk ada
hubungannya dgn usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau
penguasaan antara pihak2 ybs;
• pengalihan karena warisan.
9 Penerimaan Bgn di atas Bruto 5% Bangun Guna Serah ("Built Operate and Transfer") adl KMK
tanah milik OP krn (NJOP / bentuk perjanjian kerjasama yg dilakukan pemegang hak 248/1995
atas tanah dgn investor, yg menyatakan bhw pemegang
berakhirnya perjanjian Harga
hak atas tanah memberikan hak kpd investor u/ mendirikan
BOT Pasar) bgn selama masa perjanjian dan mengalihkan kepemilikan
bgn tsb kpd pemegang hak atas tanah setelah masa guna
serah berakhir.

9/7/2015 -jp- 7
PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PPh BERSIFAT FINAL
No Penghasilan DPP Tarif Keterangan Dsr Hkm
10 Dividen yg diperoleh Bruto 10% - PP 19/2009
WP OP DN (termasuk PMK-
dividen dari 111/2010
perusahaan asuransi
kpd pemegang polis &
SHU dari Koperasi)
11 Selisih Nilai Revaluasi Selisih 10% • Badan DN & BUT (kec yg pembukuan asing) PMK
Aktiva Tetap dg Nilai • Seluruh Aktiva Tetap Berwujud (kecuali tanah) 79/2008
Buku Fiskal
12 Penghasilan Jasa Bruto 2% Pelaksana konstruksi – kualifikasi usaha kecil PP 51/2008
Konstruksi 4% Pelaksana konstruksi – tdk punya kualifikasi PP 40/2009
3% Pelaksana konstruksi – selain 2 jenis tsb di atas
4% Perencanaan / Pengawasan – punya kualifikasi ush
6%
Perencanaan / Pengawasan – tdk punya kualifikasi
13 Bidang Ush Pelayaran Bruto 1,2% Penghasilan perusahaan pelayaran DN dari KMK
Dalam Negeri pengangkutan orang dan/atau barang yg dimuat dari 416/1996
satu pelabuhan ke pelabuhan lain di Indonesia dan/
atau dari pelabuhan di Indonesia ke pelabuhan luar
negeri dan/atau sebaliknya

14 Bidang Ush Pelayaran Bruto 2,64% Perusahaan Pelayaran dan/atau Penerbangan LN dari KMK
atau Penerbangan Luar pengangkutan orang dan/atau barang yg dimuat dari 417/1996
Negeri satu pelabuhan ke pelabuhan lain di Indonesia dan/atau
dari pelabuhan di Indonesia ke pelabuhan di luar negeri.
9/7/2015 -jp- 8
PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PPh BERSIFAT FINAL

No Penghasilan DPP Tarif Keterangan Dasar


Hukum
15 WP Luar Negeri Yg Bruto 0,44% nilai ekspor bruto adl semua nilai pengganti atau imbalan yg Psl 15 UU
punya Perwakilan (nilai diterima / diperoleh WP LN yg mempunyai kantor PPh
Dagang di Indonesia ekspor) perwakilan dagang di Indonesia dari penyerahan barang KMK
kpd orang pribadi / badan yg berada / bertempat kedudukan
di Indonesia.
634/1994

16 Penyalur / dealer / agen Harga 0,25% Premium, Solar, Premix/superTT Psl 22 UU


produk Pertamina & Pene- 0,30% Minyak Tanah, Gas LPG, Pelumas PPh
Premix busan KMK
(SPBU Pertamina) 254/2001
16 Penyalur / dealer / agen Harga 0,30% Premium, Solar, Premix/superTT, Minyak Tanah, Gas Psl 22 UU
produk Pertamina & Pene- LPG, Pelumas PPh
Premix busan KMK
(SPBU Swasta) 254/2001
17 Perusahan modal Bruto 0,1% Perusahaan pasangan usaha adl yg penuhi syarat : PP 4/1995
ventura dr transaksi a. merupakan perusahaan kecil, menengah, atau yg
penjualan saham / melakukan kegiatan dlm sektor-sektor usaha yg
ditetapkan oleh Menteri Keuangan; dan
pengalihan penyertaan b. sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek di
modal pd perusahaan Indonesia.
pasangan usahanya

9/7/2015 -jp- 9
PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PPh BERSIFAT FINAL

No Penghasilan DPP Tarif Keterangan Dasar


Hukum
18 Penghasilan berupa Bruto 20% WP DN & BUT PP 27/2008
Diskonto SPN 20% WP LN
(P3B) Surat Perbendaharaan Negara (SPN) adl Surat Utang
Negara yg berjangka waktu paling lama 12 bln dgn
pembayaran bunga secara diskonto.
Diskonto SPN = selisih lebih antara :
a. nilai nominal pd saat jatuh tempo dgn harga perolehan
di Pasar Perdana atau di Pasar Sekunder; atau
b. harga jual di Pasar Sekunder dengan harga perolehan di
Pasar Perdana atau di Pasar Sekunder,.

Dikecualikan dari pemotongan atas Diskonto SPN :


c. Bank yg didirikan di Indonesia atau cabang bank luar
negeri di Indonesia;
d. Dana Pensiun yg pendirian/pembentukannya telah
disahkan oleh Menteri Keuangan;
e. Reksadana yg terdaftar pd BapepamLK, selama 5
(lima) tahun pertama sejak pendirian perusahaan
atau pemberian izin usaha.

9/7/2015 -jp- 10
Contoh 1 :
Pada tgl 5 Januari 2011, PT. Gema Surabaya (01.799.100.0-614.000) membayar
sewa rukan unt thn 2014 sebesar Rp50.000.000,-, biaya service charge dan
fasilitas lainnya sebesar Rp12.000.000,- kepada PT Maju (02.003.457.0-609.000)
Bagaimanakah perlakuan PPh Finalnya?

Besarnya PPh Final Pasal 4 ayat (2) yg harus dipotong :


= 10% x DPP Sewa rukan (bi sewa + bi lain yg terkait)
= 10% x (50.000.000,- + 12.000.000,-)
= 10% x 62.000.000,-
= Rp. 6.200.000,-

Jml bruto nilai persewaan adl semua jml yg dibayarkan oleh penyewa yg berkaitan dgn tanah
dan/atau bangunan yg disewa termsk biaya perawatan, pemeliharaan, keamanan, fasilitas
lainnya dan “service charge” baik yg perjanjiannya dibuat secara terpisah maupun disatukan.
Kewajiban PT. Gema Surabaya adalah:
1. membuat bukti potong PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas nama PT. Maju
2. membuat SSP PPh Final Pasal 4 ayat (2) a.n. PT. Gema Surabaya

9/7/2015 -jp- 11
Contoh 2 :
PT. Gema Surabaya akan melakukan pembangunan gedung, yg menjadi
pemenang tender adl PT Jaya Karya sbg pelaksana konstruksi, dan Tuan Zaky sbg
perencana konstruksi. PT Jaya Karya, memiliki kualifikasi usaha menengah
(sertifikasi dari Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi). Tuan Zaky seorang
konsultan sipil, memiliki kualifikasi perencanaan konstruksi usaha kecil). Nilai
proyek berdasarkan Kontrak sebesar Rp5.000.000.000,-
Pembayaran dilakukan sesuai progress pelaksanaan pembangunan yg dilaporkan.
Di tahun 2014, dilakukan pembayaran tgl 21 Januari Rp1.500.000.000,00 atas
tagihan tgl 15 Jan. Pembayaran atas kontrak perencanaan konstruksi tsb pd tgl 6
Jan 2014 sebesar Rp50.000.000,00. Bagaimanakah perlakuan PPh Finalnya?

Besarnya PPh Final Pasal 4 ayat (2) yg harus dipotong :


a. Pelaksanaan Konstruksi oleh PT Jaya Karya Tanggal 21 Jan 2014
= Rp1.500.000.000,- x 3% = Rp45.000.000,- click
b. Perencanaan Konstruksi oleh Tuan Zaky dibyr pd tgl 6 Jan 2014
= Rp50.000.000,- x 4% = Rp2.000.000,- click
PPh Final tsb dipotong dr pembayaran kepd PT Jaya Karya & Tuan Zaky.

9/7/2015 -jp- 12
Contoh
3:
PT. Gema Surabaya akan membangun gedung kantor yg ke dua. Untuk keperluan
gedung tsb PT. Gema Surabaya akan melakukan pembelian tanah seluas 2.000 m2
yg dimiliki Bp Nasrun (14.495.723.0-721.000) seluas 800 m2 (NOP
63.07.040.005.451.0010.0), dan Ibu Mega (08.614.284.0-721.000) seluas 1200 m2
(NOP 63.07.040.005.451.0054.0). NJOP Tahun 2014 atas tanah tsb adl
Rp400.000,00/m2 unt tanah Bp Nasrun dan Ibu Mega. Atas pembelian ahan tsb
ditetapkan harga transaksisebesar Rp400.000,00/m2.
PT. Gema Surabaya membayar pembelian lahan kepd Bp Nasrun dan Ibu Mega pd
tgl 25 Januari 2014.
Bagaimanakah perlakuan PPh Finalnya?

Besarnya PPh Final Pasal 4 ayat (2) yg harus disetor sendiri :


a. Oleh Bp. Nasrun atas penjualan tanahnya :
= (800m x Rp400.000,-) x 5% = Rp16.000.000,-
b. Oleh Ibu Mega atas penjualan tanahnya :
= (1.200m x Rp400.000,-) x 5% = Rp24.000.000,-
SSP PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas nama Bp Nasrun dan Ibu Mega

9/7/2015 -jp- 13

Anda mungkin juga menyukai