Nama:
Miracle Tombokan 18101105084
Wahyu Bimantara 17101105060
Stelly Kaehe 171011050
Syarat Utama yang harus dipenuhi agar Obat
Bahan Alam dapat diregistrasi di BPOM?
Berkhasiat Aman
Uji Uji
Farmakologi Toksisitas
Peletakan logo dan
tulisan Jamu/OHT/
Fitofarmaka
Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor Hk. 00.05.4.2411
tentang Ketentuan Pokok Pengelompokan dan Penandaan Obat Bahan Alam Indonesia
(2) Jenis klaim penggunaan sesuai dengan tingkat
pembuktian yaitu tingkat pembuktian umum
dan medium
Fitofarmaka
Produk Fitofarmaka
Uji eksperimental in Uji eksperimental Uji toksisitas akut Uji toksisitas Uji toksisitas
vitro in vivo subkronik khusus
• Tujuannya
• Bersifat parsial
• Dilakukan pada untuk • Tujuannya • Tujuannya
pada sebagian
organ diatas cawan hewan mengetahui untuk untuk melihat
petri percobaan LD50 sebuah mengamati kemanan
• Tujuannya untuk (mencit/tikus/k obat kelainan akibat konsumsi obat
mengklarifikasi/me • Semakin tinggi konsumsi obat dalam jangka
mbuktikan klaim elinci/Kucing/a LD50 maka yang diamati panjang
sebuah obat njing) semakin aman, • Efek akumulasi • Apakah obat
• Ekstrak diberikan • Tujuannya karena obat menjadi bersifat
kepada sebagian
organ yang
untuk dibutuhkan fikus riset tahap karsinogenik,
terisolasi, kultur membuktikan dosis tinggi ini mutagenic,
sel, atau mikroba klaim sebuah untuk sampai • Setiap hari teratogenic,
• Pengamatan pada obat pada tahap selama 3 bulan iritatif dan aman
efek yang mematikan berturut2 untuk
ditimbulkan hewan diberi reproduksi?
ekstrak
Uji Klinik dari OHT menuju Fitofarmaka
FASE II
• Sistem/dosis obat yang paling efektif
• 100-200 orang
FASE III
• evaluasi efektivitas obat/cara pengobatan baru
• minimal 500 orang
2. CROSSING
OVER
kelompok efek kelompok efek
perlakuan perlakuan
SUBYEK R
kelompok efek kelompok efek
kontrol kontrol
KEUNTUNGAN & KERUGIAN
KEUNTUNGAN
• Randomisasi bias terkendali
• Kriteria inklusi, perlakuan & hasil ditentukan dulu
• Statistik lebih efektif
• Statistik mudah karena random
• Kelompok sebanding
KERUGIAN
• Desain & pelaksanaan kompleks & mahal
• Seleksi tertentu tidak sesuai populasi target
• Masalah etik
• Kadang tidak praktis
PERAN UJI KLINIK DALAM
EBM
Uji praklinik
Uji invitro
Prinsip Uji Klinik yang
Baik
1. Sesuai deklarasi Helsinski
2. Risiko & ketidaknyamanan diperhitungkan
3. Hak, keamanan, kesejahteraan penting
4. Informasi produk memadai
5. Landasan ilmiah kuat protokol
6. Dilaksanakan ~ protokol disetujui KE
7. Pelayanan & keputusan medik dr./drg.
8. Individu yang terlibat memenuhi syarat
9. Informed consent tanpa tekanan
10. Semua data direkam, ditandatangani, & disimpan
11. Kerahasiaan rekaman terjamin
12. Produk memenuhi CPOB
13. Sistem dengan prosedur yang menjamin mutu setiap aspek
PIHAK YANG
TERLIBAT
Peneliti
Komisi etik
Sponsor
Tidak cukup Tidak cukup
waktu staf
Kurang
Tekanan
Faham
publikasi PENYEBAB
GCP
KETIDAKJUJURAN
Uang, Kelalaian
serakah peraturan
Malas,
Tidak minat
Referensi
• Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik
Indonesia Nomor Hk. 00.05.4.2411 tentang Ketentuan Pokok
Pengelompokan dan Penandaan Obat Bahan Alam Indonesia
• Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik
Indonesia Nomor 7 Tahun 2014 tentang Pedoman Uji Toksisitas
Nonklinik Secara In Vivo