Anda di halaman 1dari 11

Pelaksanaan Pelayanan

Farmasi Klinis
Farmasi Klinis
► Menurut Clinical Resource and Audit Group
(1996) : A discipline concerned with the
application of pharmaceutical expertise to help
maximise drug efficacy and minimize drug
toxicity in individual patients
► Pharmaceutical care (menurut Hepler and
Strand) is The responsible provision of drug
therapy for the purpose of achieving definite
outcomes that improve a patient’s quality of life
► Jangkauan pelayanan farmasi klinis yang
dapt dilakukan sesuai SK MenKes No.
436 MenKes/SK/VI/1993, meliputi :
a. Melakukan konseling
b. Monitoring efek samping obat
c. Pencampuran obat suntik secara aseptis
d. Menganalisis efektivitas biaya
e. Penentuan kadar obat dalam darah
f. Penanganan obat sitostatika
g. Penyiapan total parental nutrisi
h. Pemantauan penggunaan obat
i. Pengkajian penggunaan obat
► Ada hal-hal dalam pemberian obat menjadi
masalah (Drug related problems)
a. Pasien tidak memperoleh pengobatan sesuai
dengan indikasinya
b. Pasien tidak mendapat obat yang tepat
c. Dosis obat subterapeutik
d. Pasien gagal menerima obat
e. Dosis obat terlalu tinggi
f. Timbulnya reaksi obat yang tidak dikehendaki
g. Pasien mengalami masalah karena terjadinya
interaksi obat
► Hal tersebut dikarenakan :
1. Penulisan resep yang kurang tepat
a. Pengobatan yang kurang tepat
b. Pemberian obat yang tidak diperlukan
2. Penyerahan obat yang tidak tepat
a. Obat tidak tersedia saat dibutuhkan
b. Kesalahan dispensing
3. Perilaku pasien yang tidak mendukung
a. Berhubungan dengan cara pengobatan yang tidak tepat
b. Pelaksanaan/ penggunaan yang tidak sesuai dengan
perintah pengobatan
4. Idiosinkrasi pasien
a. Respon aneh individu terhdap obat
b. Terjadi kesalahan atau kecelakaan
5. Pemantauan yang tidak tepat
a. Gagal untu mengenali dan menyelesaikan adanya
keputusan terapi yang tidak tepat
b. Gagal dalam memantau efek pengobatan pada pasien
Pengaruh Pelayanan Farmasi klinis
► Relasi yang baik antar tim kesehatan
► Menjamin penerapan pengobatan berbasis bukti
(evidence based medicine)
► Perbaikan perawatan pasien dengan pelayanan
yang standar dan konsisten
► Mempromosikan praktek dengan biaya yang efektif
► Memperluas kualitas peresepan
► Menjamin keamanan pemberian obat
► Memperbaiki khasiat dan meminimalkan toksisitas
terapi obat
► Meningkatkan kepuasan kerja
Pemantauan Peresepan
Lembar daftar pemberian obat
pasien rawat inap
► Dokumen penting terkait dengan pengobatan pasien
dalam lingkungan rumah sakit
► Tujuan lembar daftar pengobatan ini adalah untuk :
 Menyatakan dengan jelas pengobatan apa yang diberkan
kepada pasien
 Memastikan bahwa obat yang diberikan sesuai dengan
instruksinya
 Mencatat apa yang telah dilakukan dan apa yang tidak
dilakukan (disertai alasan)
 Memungkinkan pemantauan klinis
 Membantu menjaga standar kualitas
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan
dalam pemeriksaan resep
► Apakah obat tersebut paling berkhasiat untuk pasien ?
► Tepatkah dosis dan frekuensi pemberian obat yang diresepkan ?
► Tepatkah rute pemberian obat ?
► Apakah pasien memiliki sensitivitas terhadap obat atau alergi ?
► Adakah instruksi tambahan yang diperlukan ?
► Adakah kontraindikasi ? Adakah interaksi obat atau efek samping obat ?
► Adakah di antara obat-obat tersebut yang memerlukan pemantauan
pasien ?
► Apakah suatu obat diresepkan untuk mengatasi efek samping obat lain ?
► Apakah lembar daftar pemberian obat ditulius secara legal,
ditandatangani dan diberi tanggal ?
► Apakah bangsal mempunyai suplai semua obat tsb ?
► Tersediakan obat secara komersial atau apakah produk tsb perlu dibuat
khusus untuk pasien ?
► Siapakah yang memberikan obat ? Apakah pasien yang memberikannya
sendiri ataukah staf keperawatan ?
► Hal-halyang disarankan pencantumannya dalam
rancangan lembar daftar pemberian obat :
 Demografi pasien
 Obat-obat yang hanya diberkan satu kali dan obat-obat
pramedikasi
 Resep variasi dosis
 Variasi dosis insulin dan catatan pemberiannya
 Pemberian obat rutin
 Resep antibiotika
 Resep obat hanya jika perlu
 Lembar pencatatan infus intravena/terapi dialisis
 Pengecualian terhadap perintah resep
 Ringkasan penghentian terapi mendadak
 Resep obat-obat yang dibawa pulang
Pasien – pasien rentan
► Yang sangat muda, terutama yang dilahirkan
prematur
► Yang lanjut usia
► Pasien dengan gagal ginjal, hati atau jantung
► Pasien dengan penyakit akut
► Pasien dengan penyakit yang tidak stabil
► Pasien yang memiliki kecenderungan secara
genetik
► Pasien yang ditangani lebih dari satu dokter

Anda mungkin juga menyukai