Anda di halaman 1dari 13

PENGOBATAN

RASIONAL
KELOMPOK 5
Jauharin Farda (201805037)
Lainatus Shifa (201805042)
Julia Nur Fadlilah (201805038)
Leni Permata Putri (201805043)
Kharismatul Istiqomah (201805039)
Majlisa Amalia (201805044)
Khoiruna Ainillah (201805040)
Manisha Choirola (201805045)
Kurniawati (201805041)
Maretta Evi Ratna S (201805046)
WHO menjelaskan bahwa definisi penggunaan obat secara
rasional adalah apabila pasien menerima pengobatan sesuai
dengan kebutuhan klinisnya, dalam dosis yang sesuai dan
biaya yang terjangkau oleh dirinya dan kebanyakan
masyarakat. Dengan empat kata kunci yaitu kebutuhan klinis,
dosis, waktu dan biaya yang sesuai.
OBAT DIKATAKAN RASIONAL MENURUT
PERATURAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN
2011
• Tepat informasi
• Tepat tindak lanjut (follow-up)
• Tepat Diagnosis • Tepat penyerahan obat
• Tepat indikasi (dispensing)
• Tepat pemilihan obat • Tepat pasien
• Tepat Dosis • Tepat harga
• Tepat cara pemberian • Pasien patuh terhadap perintah
• Tepat interval waktu pemberian pengobatan yang dibutuhkan
• Tepat lama pemberian
• Waspada terhadap efek samping
• Obat yang diberikan harus efektif
dan aman dengan mutu terjamin
CIRI-CIRI PENGGUNAAN OBAT DIKATAKAN
TIDAK RASIONAL
Peresepan berlebih (Overprescibing)

Peresepan kurang (underprescibing)

Peresepan mejemuk (multiple prescibing)

Peresepan salah (incorect prescibing)


CONTOH LAIN KETIDAK RASIONALAN
PENGGUNAAN OBAT
a. Pemberian obat untuk penderita yang tidak memerlukan terapi obat.
b. Penggunaan obat yang tidak sesuai dengan indikasi penyakit.
c. Penggunaan obat yang tidak sesuai dengan aturan
d. Penggunaan obat yang memiliki potensi toksisitas lebih besar, sementara
obat lain dengan manfaat yang sama tetapi jauh lebih aman tersedia.
e. Penggunaan obat yang belum terbukti secara ilmiah manfaat dan
keamanannya.
f. Penggunan obat yang belum terbukti secara ilmiah manfaat dan
keamanannya.
g. Penggunaan obat yang jelas-jelas akan mempengaruhi kebiasaan atau
persepsi yang keliru dari masyarakat terhadap hasil pengobatan.
DAMPAK JIKA TERJADI PENGGUNAAN OBAT
YANG TIDAK RASIONAL
• Dampak pada mutu pengobatan dan pelayanan
Dampak pengggunaan obat yang tidak rasional adalah peningkatan angka morbiditas dan mortalitas
penyakit.
• Dampak terhadap biaya pengobatan
Penggunaan obat tanpa indikasi yang jelas, atau pemberian obat untuk keadaa yang sama sekali tidak
memerlukan terapi obat, jelas merupakan pemborosan dan sangat membebani pasien.
• Dampak terhadap kemungkinan efek samping dan efek lain yang tidak diharapkan
Dampak lain dari ketidakrasionalan penggunaan obat adalah meningkatkan resiko terjadinya efek
samping serta efek lain yang tidak diharapkan, baik untuk pasien maupun masyarakat.
• Dampak terhadap mutu ketersediaah obat
Sebagian besar dokter masih cenderung meresepkan antibiotik untuk keluhan batuk dan pilek.
Akibatnya kebutuhan antibiotik menjadi sangat tinggi, padahal diketahui bahwa sebagian besar batuk
pilek disebabkan oleh virus dan antibiotika tidak diperlukan.
• Dampak injeksi
Pemberian subsitusi terapi pada diare. Dengan memasyarakatnya penanganan diare dirumah tangga,
petugas kesehatan seolah dihinggapi keraguan untuk tetap memberikan oralit tanpa disertai obat lain
pada pasien dengan diare spesifikik dan non spesifik
UPAYA UNTUK MENGATASI
PENGGUNAAN OBAT YANG TIDAK
RASIONAL
1. Upaya pendidikan
2. Upaya peningkatan pengelolaan (managerial strategies)
3. Intervensi regulasi (regulatory strategies)
INDIKATOR PENGGUNAAN OBAT YANG TIDAK
RASIONAL
INDIKATOR INTI
a. Indikator peresepan
b. Indikator pelayanan
c. Indikator fasilitas
INDIKATOR TAMBAHAN
d. Persentase pasien yang diterapi tanpa obat.
e. Rerata biaya obat tiap peresepan.
f. Persentase biaya untuk antibiotik.
g. Persentase biaya untuk suntikan.
h. Peresepan yang sesuai dengan pedoman pengobatan.
i. Persentase pasien yang puas dengan pelayanan yang diberikan.
j. Persentase fasilitas kesehatan yang mempunyai akses kepada informasi yang
obyektif.
PEMANTAUAN DAN EVALUASI PENGGUNAAN OBAT
YANG RASIONAL

Tujuan pemantauan penggunaan obat yang rasional adalah untuk menilai


apakah kenyataan praktek penggunaan obat yang dilakukan telah sesuai
dengan pedoman yang disepakati.
HAL- HAL YANG PERLU DIPANTAU DALAM PENGGUNAAN
OBAT YANG RASIONAL

a. Kecocokan antara gejala, diagnosis dan pengobatan yang diberikan.


b. Kesesuaian pengobatan yang diberikan dengan pengobatan yang ada.
c. Pemakaian obat tanpa indikasi yang jelas.
d. Praktek polifarmasi.
e. Ketepatan indikasi.
f. Ketepatan jenis, jumlah, cara dan lama pemberian.
g. Kesesuaian obat dengan kondisi pasien.
MONITORING DAN EVALUASI :

A. Indikator peresepan.
B. Pengumpulan data peresepan
C. Cara pengisian
D. Pengolahan / penyajian data
E. Pengiriman laporan
THANKS! 
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai