Anda di halaman 1dari 13

Perekonomian

Dua Sektor
Dra. Hj. Norbaiti, M.Si
Pengertian Perekonomian Dua Sektor
Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga dan perusahaan.
Dalam perekonomian ini diasumsikan tidak terdapat kegiatan pemerintah dan perdagangan luar negeri. Aliran
pendapatan ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

a. Sebagai balas jasa kepada penggunaan faktor-faktor produksi yang dimiliki sektor rumah tangga oleh
sektor perusahaan, sektor rumah tangga memperoleh aliran pendapatan berupa gaji dan upah,sewa,bunga.

b. Sebagian besar dari berbagai jenis pendapatan yang diterima oleh sektor rumah tangga akan digunakan
sebagai pengeluaran konsumsi, yaitu membeli barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.

c. Sisa dari berbagai jenis pendapatan rumah tangga yang tidak digunakan untuk pengeluaran konsumsi akan
ditabung dalam institusi-institusi keuangan.
Pengertian konsumsi, fungsi konsumsi, kurva
konsumsi dan hubungan konsumsi dengan
pendapatan :
a. Konsumsi selalu dihubungkan dengan kegiatan makan dan minum, sebenarnya konsumsi bukan berarti makan
atau minum saja melainkan dapat pula berarti menggunakan atau memakai barang-barang dan jasa-jasa yang
secara langsung dapat memuaskan kebutuhan orang seorang. Dengan demikian konsumsi berarti kegiatan
memuaskan kebutuhan. Untuk melakukan kegiatan konsumsi diperlukan : Pendapatan.
Seperti diketahui, pendapatan yang diterima sebagian dipakai konsumsi (consume) dan sebagian untuk ditabung
(saving). Dari sudut pengeluaran, pendapatan digunakan sebagian untuk dikonsumsi dan sebagian untuk
investasi (investment).
b. Fungsi Konsumsi :
Pengeluaran konsumsi dapat dilihat dalam tiga bentuk, yaitu dalam bentuk persamaan matematik sehingga
diperoleh fungsi konsumsi, dalam bentuk tabel hingga diperoleh skala konsumsi dan dalam bentuk diagram
sehingga diperoleh kurva konsumsi. Hubungan fungsional antara tingkat konsumsi dan tingkat pendapatan
disebut : fungsi konsumsi.

Dalam bentuk liniear, fungsi konsumsi mempunyai persamaan sebagai berikut :

C = a + c.y
dimana :
C = besarnya konsumsi
a = besarnya konsumsi pada pendapatan sebesar nol
c = besarnya MPC
y = besarnya pendapatan disposible
Mencari fungsi konsumsi pada dua tingkat pendapatan nasional yang berbeda:
a = (APC – MPC ) x Y
c. Hubungan antara pendapatan dan konsumsi :
1. Kecenderungan mengkonsumsi rata-rata /APC (Average Propensity to Consume):
“Sebagai perbandingan diantara tingkat pengeluaran konsumsi (C) dengan tingkat pendapatan
pada ketika konsumsi dilakukan (Y).”
Cn
APCn =
Yn

2. Kecenderungan mengkonsumsi marginal/MPC (Marginal Propensity to Consume):


“Sebagai perbandingan di antara pertambahan konsumsi (∆ C) yang dilakukan dengan
pertambahan pendapatan (∆ Y ) yang diperoleh.”
∆C
MPC=
∆Y
Fungsi tabungan, kurva tabungan dan hubungan tabungan
dengan pendapatan :

a. Fungsi Tabungan :

Y=C+S Kurva Tabungan


S=Y–C
S = Y – (a + c.Y)
S = Y – a - c.Y
S = - a + Y – c.Y
S=-a+(1– c)y
dimana :
S = besarnya tabungan
-a = besarnya tabungan pada pendapatan sebesar nol
1-c = besarnya MPS
b. Hubungan tabungan dengan pendapatan:
1. Kecenderungan menabung rata-rata/APS(Average Propensity to Save):
“ Perbandingan antara besarnya tabungan pada suatu tingkat pendapatan dengan besarnya
pendapatan nasional yang bersangkutan “

APS =
s
Y
2. Kecenderungan menabung marginal/MPS(Marginal Propensity to Save):
“ Perbandingan antara bertambahnya tabungan dengan bertambahnya pendapatan nasional yang
mengakibatkan bertambahnya tabungan itu sendiri.”

MPS = ∆S
∆Y
Hubungan diantara kecenderungan konsumsi dan tabungan :
MPC + MPS = 1
APC + APS = 1
conto
h
Pengertian investasi, fungsi investasi dan jenis-jenis
investasi :
a. Pengertian Investasi:
Investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan penanaman modal atau
perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah
kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa tersedia dalam perekonomian.

b. Fungsi Investasi:
Hubungan antara investasi dengan pendapatan nasional dapat disusun dalam bentuk persamaan
matematik sehingga diperoleh : fungsi investasi.

I = Io + a.y
dimana :
I = jumlah pengeluaran investasi dalam masyarakat
Io = jumlah pengeluaran investasi pada tingkat pendapatan sebesar nol
a = hasrat investasi marginal (MPI)
y = pendapatan disposibel
b. Investasi terdiri dari :
1. Tidak tergantung pada pendapatan, I = Io, Contoh I = 50
2. Tergantung pada pendapatan , I = Io + αY, Contoh I = 50 + 0,01Y
3. Tergantung pada tingkat bunga, I = 250 – 100r, r = 10%
PENENTUAN PENDAPATAN KESEIMBANGAN
(EQUILIBRIUM)/ Ye :
Angka pengganda ( Multiplier ) :
Adalah suatu angka yang menunjukkan rasio antara perubahan pendapatan nasional dengan perubahan salah satu variabel
pengeluaran.
KAPASITAS PRODUKSI:
Besar kecilnya barang dan jasa –jasa yang dapat dihasilkan oleh suatu perekonomian tergantung kepada besar kecilnya
kapasitas produksi nasional.
Besar kecilnya kapasitas produksi tergantung kepada komposisi, kualitas,serta kuantitas dari faktor-faktor produksi
( alam,sumber daya manusia,modal dsb).
Perekonomian dimana semua kapasitasnya dalam penggunaan penuh maka dikatakan perekonomian berada dalam
keadaan FULL- EMPLYOMENT. Sedangkan perekonomian dimana ada sebagian kapasitas produksi yang menganggur
tidak dipakai maka disebut perekonomian berada dalam keadaan UNDER-EMPLOYMENT.
Kesenjangan Inflasi (Inflationary Gap) dan Kesenjangan Deflasi (Deflationary Gap) :
Kesenjangan inflasi (Inflationary gap) adalah besarnya perbedaan antara jumlah investasi yang terjadi
dengan besarnya full-employment saving.( If< I, Sf < I )
• Gejala terjadi kesenjangan inflasi : Y > Yf
• Kesenjangan deflasi (Deflationary Gap) adalah angka yang menunjukkan besarnya perbedaan antara investasi yang
terjadi dengan full-employment saving dimana besarnya investasi lebih kecil dibandingkan dengan full-employment
savingnya.
• Sf > I
• Gejala terjadi kesenjangan deflasi : Y < Yf
• Besarnya kesenjangan iflasi :

Anda mungkin juga menyukai