Anda di halaman 1dari 11

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PERKEMBANGAN
DISUSUN OLEH :
LIANA(190406005)
ADE PUSPITASARI BR GINTING (190406010)
HIDAYATUL FITRI (190406017))
1.Pengertian Perkembangan
Perkembangan berarti perubahan secara kualitatif. Ini berarti bahwa perkembangan
bukan sekadar penambahan tiap senti pada tinggi badan seseorang atau kemampuan
seseorang, melainkan suatu proses integrasi dari banyak struktur dan fungsi yang
kompleks.
Dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, perkembangan adalah perihal
berkembang, mekar, terbuka membentang, menjadi besar, luas, banyak, dan
sebagainya. Kata berkembang tidak saja meliputi aspek yang bersifat abstrak dalam
hal kualitas, seperti pikiran dan pengetahuan, namun juga bersifat konkret yang
menunjukkan perkembangan positif.
Menurut Mussen dkk. (1984), development in its most general psychological sense
refers to certain canges that occurs in human beings (or animals) between
conception and death (perkembangan merupakan suatu perubahan yang terjadi paa
manusia atau hewan di antara konsepsi sampai meninggal dunia).
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
perkembangan melibatkan aspek, yakni:

Kematangan yang dilakukan oleh


Pengenalan Transmisi sosial
individu dalam setiap aktivitasnya.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN

1. Pengaruh Faktor Nature Terhadap Perkembangan

Faktor nature adalah faktor bawaan yang diwariskan orang tua kepada anaknya yang disebut juga
dengan aliran ‘Nativisme’ yaitu perkembangan individu semata-mata tergantung pada faktor
dasar/pembawaan. Tokoh utama aliran ini yang terkenal adalah Schopenhauer. Faktor nature atau
genetika (hereditas) merupakan totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada anak
atau segala potensi (baik fisik maupun psikis) yang dimiliki individu sejak masa konsepsi sebagai
pewarisan dari pihak orang tua melalui gen-gen.

Salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap perkembangan individu adalah faktor
ketururan yang merupakan pembawaan sejak lahir atau berdasarkan keturunan,
seperti : konstitusi dan struktur fisik, kecakapan potensial (bakat dan kecerdasan).
Berbeda dengan faktor lingkungan, faktor keturunan pada umumnya cenderung bersifat
kodrati yang sulit untuk dimodifikasi.
2. Pengaruh Faktor Nurture terhadap Perkembangan

Faktor nurture adalah faktor yang mempengaruhi perkembangan


individu itu sepenuhnya ditentukan oleh faktor lingkungan /pendidikan
atau disebut juga dengan aliran ‘Empirisme’ yang menjadikan faktor
lingkungan/pendidikan maha kuasa dalam menentukan perkembangan
seorang individu. Tokoh alran ini adalah John Locke.
Nurture mengacu pada kondisi lingkungan dan yang mendukung
pengembangan. tanaman membutuhkan sinar matahari, air, dan suhu
yang tepat untuk tumbuh-dan dibantu bantu seseorang untuk menarik
rumput liar di sekitarnya dan menambahkan pupuk.
Faktor lingkungan
yang dibahas pada
paparan berikut adalah

Lingkungan Kelompok Media


Lingkungan Teman Sebaya
Keluarga Sekolah Masyarakat Massa
(Peer Group)
Faktor lingkungan yang dibahas pada paparan berikut adalah

a.Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga adalah sebuah basis awal kehidupan bagi setiap manusia

Alasan tentang pentingnya peranan keluarga bagi perkembangan anak adalah:


a. keluarga merupakan kelompok sosial pertama yang menjadi pusat identifikasi anak,
b. keluarga merupakan lingkungan pertama yang mengenal nilai-nilai kehidupan kepada anak,
c. orang tua dan anggota keluarga lainnya “Significant People” bagi perkembangan
kepribadian anak,
d. keluarga sebagai institusi yang memfasilitasi kebutuhan dasar insani (manusiawi), baik yang
bersifat fisik-biologis, maupun sosiopsikologis, dan
e. anak banyak menghabiskan waktunya di lingkungan keluarga.
• Menurut Hammer dan Turner (Adiasri T.A., 2008:8) peranan orang tua yang sesuai
dengan fase perkembangan anak adalah:
1. Pada masa bayi berperan sebagi perawat (caregiver)
2. Pada masa kanak-kanak sebagai pelindung (protector)
3. Pada usia pra-sekolah sebagai pengasuh (nurturer)
4. Pada masa sekolah dasar sebagai pendorong (encourager)
5. Pada masa pra-remaja dan remaja berperan sebagai konselor (counselor)
b.Lingkungan Sekolah
Hurlock (1986:322) mengemukakan bahwa sekolah merupakan faktor penentu bagi
perkembangan kepribadian anak, baik dalam secara berpikir, bersikap, maupun
berprilaku. Sekolah berperan sebagai subtitusi keluarga, dan guru sebagai substitusi
orang tua.

c. Kelompok Teman Sebaya (Peer Group)


Kelompok teman sebaya sebagai lingkungan sosial bagi anak mempunyai peran yang
cukup penting bagi perkembangan dirinya. Melalui kelompok sebaya, anak dapat
memenuhi kebutuhannya untuk belajar berinteraksi sosial (berkomunikasi dan
bekerjasama), belajar menyatakan pendapat dan perasaan orang lain, belajar tentang
norma-norma kelompok, dan memperoleh pengakuan dan penerimaan sosial.
d. Masyarakat
Lingkungan masyarakat dapat berperan membentuk karakter anak . Misalnya
lingkungan tempat tinggal di asrama polisi atau tentara, anak-anak yang tinggal disana
cenderung lebih berani karena mereka merasakan adanya label dari orangtuanya.

e. Media Massa
Media massa adalah faktor lingkungan yang dapat merubah atau mempengaruhi
prilaku masyarakat melalui proses-proses. Media massa juga sangat besar
pengaruhnya bagi perkembangan seseorang, dengan adanya media massa, seorang
anak dapat mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan dengan pesat. Media
massa dapat merubah prilaku seseorang ke arah positif dan negatif.
3. Determinasi Faktor Nature dan Nurture dalam Perkembangan Aspek-Aspek
Psikofisik Individu serta Implikasinya dalam Pendidikan

Perkembangan seseorang adalah hasil dari faktor bawaan dan lingkungan (nature vs nurture). Dalam hal
ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan keluarga terhadap perkembangan awal anak sangat
penting karena disinilah awal mula dari pendidikan anak, yang mana orang tua sebagai guru, anak akan
mencontoh apa yang dilakukan
Menurut Santlock ada 3 cara nature dan nurture
 interaksi genotipe dengan lingkungan secara aktif. Seperti orang tua yang mempunyai genetic rajin
berpetualang maka anaknya juga sering diajak berpetualang ke tempat wisata. Sehingga tidak
dipungkiri anak tersebut akan ikut senang berpetualangan.
 nteraksi genotipe dengan lingkungan secara evokatif. Seperti anak yang mempunyai sikap ramah akan
mendapatkan banyak teman, berbeda dengan anak pendiam akan mendapatkan teman yang sedikit
karena tidak mengalami interaksi yang banyak.
 interaksi genotipe dan lingkungan secara pasif. Seperti anak yang mempunyai kesukaan berolahga
maka anak tersebut akan berada pada lingkungan yang suka berolahraga. Sehingga anak tersebut
dapat menampilkan keterampilannya.

Anda mungkin juga menyukai