Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PROSEDUR DAN TATA CARA

MELAKUKAN PENELITIAN

DISUSUN OLEH:
AYU ROHANI NAINGGOLAN

ERNAWATI LUBIS
VERONIKA SUSANNA RUMAPEA
2.1 MENGURAIKAN PROSEDUR DAN TATA
CARA MELAKUKAN PENELITIAN
• 2.1.1 Jenis penelitian
• Menurut (Suharsimi Arikunto, 1998) penentuan jenis penelitian dapat ditinjau dari beberapa aspek, seperti
tujuan penelitian, pendekatan penelitian, bidang ilmu yang diteliti, tempat penelitian, dan hadirnya variable.
• Menurut (Nursalam, 2016) jenis rancangan penelitian keperawatan dibedakan menjadi emat bagian, yaitu:
• a. Penelitian deskritif,
• b. Penelitian faktor yang berhubugan (relationship),
• c. Penelitian faktor yang berhubungan (sosial),
• d. Penelitian pengaruh (causa).
• 2.1.2 Langkah-langkah penelitian
• Langkah-langkah penelitian yang diajukan dalam buku menurut Suharsimi Arikunto
(2006: 21-26) yaitu:
• a. Memilih masalah
• b. Studi pendahuluan
• c. Merumuskan masalah
• d. Merumuskan anggapan dasar dan hipotesis
• e. Memilih Pendekatan
• f. Menentukan variabel dan sumber data
• g. Menentukan dan menyusun instrumen penelitian
• h. Mengumpulkan data
• i. Analisis Data
• j. Menarik Kesimpulan
• Langkah pertama
• Memilih bidang, topik kajian atau judul penelitian. Bidang kajian atau subjek ilmu. Subjek ilmu
dalam arti sebagai pokok persoalan yang dipelajari. Sedang judul, menjelaskan mengenai fokus
atau ruanglingkup masalah yang dipelajari. Langkah pertama ini tidak datang dengan sendirinya,
sebab timbulnya gagasan untuk meneliti biasanya karena telah didahului oleh serangkaian aktivitas
lainnya seperti melakukan mengamatan awal atau membaca sekian banyak referensi sehingga
diperoleh sejumlah informasi. Dengan demikian, gagasan untuk melakukan penelitian ilmiah bisa
karena ingin membuktikan atau mempelajari lebih lanjut mengenai hal-hal atau informasi-
informasi yang telah didapat sebelumnya yang dianggap belum cukup.
• Langkah kedua
• Melakukan kegiatan penelitian itu sendiri. Jika penelitian lapangan, maka aktivitas yang
dilakukan ialah mengumpulkan data lapangan. Di dalam proses pengumpulan data
lapangan itu, sejumlah hal harus dijalani, seperti masalah apa saja harus ditanyakan
kepada siapa saja (informan), di mana dan kapan serta bagaimana melakukan wawancara.
Ketika wawancara itu berlangsung, dalam suasana seperti apa sehingga informasi yang
diberikan dapat terandalkan kebenarannya. Bagaimana pula mencatatnya, dan
sebagainya.
• Langkah ketiga
• Menganalisis terhadap informasi, dalam arti memahami makna dari sekumpulan
informasi yang telah didapatkan. Langkah keempat ialah menyusun laporan
penelitiannya, dan langkah kelima adalah menyebar-luaskan hasil temuan.
• 2.1.3 Ruang lingkup penelitian keperawatan
• a. Keperawatan dasar
• Lingkup penelitian ini adalah segala bentuk penelitian yang berfokus pada ilmu
kepemetaan dasar, seperti masalah pendidikan kesehatan/keperawatan, pemenuhan
kebutuhan dasar manusia, komunikasi dalam keperawatan, manajemen pelayanan
keperawatan, dokumentasi keperawatan atau penerapan teori keperawatan.
• b. Keperawatan klinik
• Ruang lingkup penelitian ini membahas tentang berbagai masalah yang terjadi dalam
aplikasi klinik baik medical bedah, anak, maternitas, gawat darurat atau jiwa.
• c. Keperawatan komunitas
• Ruang lingkup penelitian bidang ini yaitu masalah yang terjadi di masyarakat baik
kelompok khusus ataupun keluarga. Dapat berupa masalah yang berkaitan dengan aspek
keperawatan atau factor yang berkaitan dengan masalah kesehatan di masyarakat,
2.2 MENGIDENTIFIKASI SUMBER-SUMBER
MASALAH PENELITIAN KEPERAWATAN
• 2.2.1 Identifikasi topik penelitian
• Pemilihan topik penelitian sering menjadi permulaan yang berat. Banyak peneliti awal
mengalami perubahan di bagian topik setelah mengajukan proposal rencana penelitian
karena dirasa tidak cocok antara masalah dan desain penelitian atau bahkan keterbatasan
waktu, biaya, dan referensi data sulit dikumpulkan. Peneliti muda dengan idealisme tinggi
kukuh mempertahankan topik yang diminati tanpa memperhatikan bahwa dirinya sedang
memulai untuk meneliti.
• 2.2.2 Sumber penemuan masalah
• Menurut Aziz Alimul Hidayat (2007: 25-26) ada beberapa sumber yang dapat dikaji
untuk menemukan masalah, misalnya:
• a. Bacaan
• Merupakan sumber masalah pertama khususya laporan penelitian. Dalam laporan
penelitian, biasanya akan diketahui beberapa masalah yang diajukan atau
direkomendasikan untuk dilakukan pada penelitian selanjutnya.
• b. Hasil diskusi, seminar, dan penemuan ilmiah
• Merupakan kegiatan dimana segala permasalahan dilihat secara profesional, kemudian dikaji, dianalisis,
dan disimpulkan dengan baik, sehinngaa peneliti dapat memahami engan jelas dan memperoleh ide
tentang masalah penelitian apa yang akan dilakukan berdasarkan kegiatan tersebut.
• Dengan mengikuti seminar atau diskusi terdapat kemungkinan munculnya masalah-masalah yang perlu
penggarapan melalui penelitian.
• c. Bersumber dari pernyataan pakar dan orang yang berkompeten di bidangnya.
• Sumber ini berasal dari apa yang disampaikan oleh pakar di bidang ilmu yang ditekuninya. Pakar
tersebut bisa saja menyampaikan pokok masalah yang harus ditangani.
• d. Pengamatan sepintas
• Sumber masalah ini diperoleh ketika seseorang menyaksikan berbagai hal yang terjadi di lapagan, seperti
dari manan seseorang terkena wabah malaria dan lainnya.
• e. Pengalaman pribadi
• Pengalaman pribadi seseorang dapat pula menjadi sumber masalah baik yang berhubungan dengan
kehidupan pribadinya maupun yang berkaitan dengan kehidupan profesinya.
• f. Perasaan intuitif
• Timbul dari konsolidasi atau pengendapan berbagai informasi pada saat orang sedang istirahat atau
bangun tidur, biasanya ini terjadi orang yang telah pakar dibidangnya.
• 2.2.3 Identifikasi masalah
• Sebelum melakukan identifikasi suatu masalah, perlu diketahui bagaimana suatu masalah itu
timbul? Peneliti perlu mencoba menelusuri bahwa timbulnya masalah berarti ada kesenjangan
antara kenyataan yang ada dengan teori, atau dapat dikatakan ada perbedaan antara yang
seharusnya ada dengan kenyataan yang ada.
• Adanya perbedaan memunculkan masalah. Masalah tersebut membuat kita harus menelusuri dan
mengidentifikasi pentingnya suatu masalah. Identifikasi membantu untuk menunjukkan tingkat
kepentingan msalah. Hal ini penting untuk melakukan prioritas penanganan masalah, sehingga
dapat sipilih masaah yang membutuhkan penanganan segera dan urgen untuk diselesaikan.
• 2.2.4 Tipe masalah penelitian
• Tipe masalah penelitian tergantung pada disiplin ilmu dan bidang studi yang menjadi minat dan perhatian
peneliti. Masalah penelitian pada dasarnya merupakan sesuatu yang memerlukan pemecahan atau solusi.
• Ada 4 kemungkinan tipe masalah dalam penelitian bisnis :
• a. Masalah-masalah yang saat ini ada di suatu lingkungan organisasi yang memerlukan solusi,
• b. Bidang-bidang tertentu dalam suatu organisasi yang memerlukan pembenahan atau perbaikan,
• c. Persoalan-persoalan teoritis yang memerlukan penelitian untuk menjelaskan atau memprediksi
fenomena,
• d. Pertanyaan penelitian yang memerlukan jawaban empiris.
2.3 MENGIDENTIFIKASI LATAR BELAKANG MASALAH
PENELITIAN, TUJUAN PENELITIAN, MANFAAT PENELITIAN DAN
TINJAUAN PUSTAKA

• 2.3.1 Latar belakang masalah penelitian


• Latar belakang masalah merupakan jawaban atas pertanyaan “mengapa masalah itu
muncul?” artinya, masalah itu muncul akibat adanya rentetan masa lalu, yang telah
terjadi, dan yang bakal muncul. Masalah yang diteliti biasanya bersifat ilmiah. Deskripsi
latar belakang masalah ini sering kali menggunakan prinsip membandingkan apa yang
ada pada permasalahan dan fakta yang terjadi. Dapat pula menggunakan konsep teoritis,
isu yang sedang hangat dibicarakan, atau hasil- hasil penelitian sebelumnya.
• 2.3.2 Tujuan penelitian
• Tujuan penelitian merupakan pernyataan singkat dalam bentuk kata kerja yang hasilnya
dapat diukur dan berisi hasil yang ingin dicapai dalam penelitian. Tujuan penelitian
mengacu pada judul dan rumusan masalah penelitian. Tujuan Penelitian disusun
berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan sehingga bila tujuan penelitian
tercapai, maka akan diperoleh solusi bagi pengatasan masalah secara langsung. Tujuan
penelitian juga sebagai output/ target yang dapat diukur sehingga evaluasi hasil dapat
dipantau melalui ketercapaian tujuan penelitian ini.
• 2.3.3 Manfaat penelitian
• Menurut Hamid (1999) dan Brockopp & Tolsma (1995) dengan riset keperawatan akan
diperoleh manfaat:
• a. Menyelesaikan masalah keperawatan dan pengembangan atau menvalidasi teori.
• b. Memberikan fakta yang berasal dari pelayanan keperawatan.
• c. Menerapkan hasil riset untuk meningkatkan mutu pelayanan dan asuhan keperawatan.
• d. Mengevaluasi mutu pelayanan dan asuhan keperawatan.
• e. Mengembangkan pengetahuan ilmiah yang menjadi landasan praktik keperawatan.
• f. Sebagai kunci untuk menyediakan pelayanan yang tepat sesuai kebutuhan manusia.
• g. Proses yang memungkinkan banyak pertanyaan muncul dalam praktik keperawatan
sehari-hari dapat dijawab.
• h. Memberikan data yang mencatat efektifitas dan kualitas asuhan keperawatan.
• 2.3.4 Tinjauan pustaka
• a. Tinjauan pustaka atau literature review yang berarti suatu kegiatan menjelaskan dan
mendiskusikan topik penelitian dengan informasi atau tulisan yang telah dipublikasikan melalui
buku, artikel, atau jurnal tanpa memperhatikan periodisasi
• b. Tinjauan pustaka dapat membantu peneliti untuk mengidentifikasi pertanyaan penelitian,
memfokuskan topik yang dicari (inquiry), mengembangkan bagian dari pertanyaan penelitian,
memahami akar suatu ide, dan menulis kerangka konseptual.
• c. Penelusuran tinjauan pustaka mutlak dilakukan mulai dari perencanaan (proposal) penelitian
sampai pengambilan keputusan atau simpulan hasil penelitian.

Anda mungkin juga menyukai