Case VI-2
Case VI-2
Oleh kelompok 4:
Ayu Rohani Nainggolan
Bernadetha Theofilia
Dewi Sartika Manalu
Erbin Landong Sirait
Ernawati Lubis
Eviyanthi Elprida Sinaga
Fitri Edika Parapat
Sri Ningsih Sitorus
■ Seorang laki-laki berusia 54 tahun dirawat di ruangan ICU karena mengalami
penurunan kesadaran dan sesak napas pasca kecelakaan lalu lintas. Hasil
pemeriksaan fisik oleh perawat ditemukan jejas pada regio lateral dextra dinding
thoraks dan daerah kepala bagian belakang pasein, napas berat, tampak
retraksi intercosta hingga ke supra clavicula, napas cuping hidung, terdapat
bunyi krepitasi pada iga 5 dan 6, terdengar bunyi napas tambahan kreckels.
Pasien tampak lemah, kesadaran apatis, gelisah, diaphoresis dan sianosis. CRT
>3 detik, akral teraba dingin, tekanan darah 100/70mmHg, RR 30X/menit,
pendek, dangkal dan irreguler, nadi 110x/menit dan lemah, suhu 37 derajat
celcius, pupil dilatasi. Hasil pemeriksaan AGDA PaO2 48mmHg paCO2 70mmHg
, SaO2 85% , Ph darah 7,38 . Hasil pemeriksaan x-ray fraktur costae 5 dan 6.
Pasien direncanakan dilakukan pemasangan ETT dan penggunaan ventilator.
■ Seorang laki-laki berusia 54 tahun dirawat di ruangan ICU karena mengalami
penurunan kesadaran dan sesak napas pasca kecelakaan lalu lintas. Hasil
pemeriksaan fisik oleh perawat ditemukan jejas pada regio lateral dextra
dinding thoraks dan daerah kepala bagian belakang pasein, napas berat,
tampak retraksi intercosta hingga ke supra clavicula, napas cuping hidung,
terdapat bunyi krepitasi pada iga 5 dan 6, terdengar bunyi napas tambahan
kreckels. Pasien tampak lemah, kesadaran apatis, gelisah, diaphoresis dan
sianosis. CRT >3 detik, akral teraba dingin, tekanan darah 100/70mmHg, RR
30X/menit, pendek, dangkal dan irreguler, nadi 110x/menit dan lemah, suhu 37
derajat celcius, pupil dilatasi. Hasil pemeriksaan AGDA PaO2 48mmHg paCO2
70mmHg, SaO2 85% , Ph darah 7,38 . Hasil pemeriksaan x-ray fraktur costae 5
dan 6. Pasien direncanakan dilakukan pemasangan ETT dan penggunaan
ventilator.
■ Pengelompokan data
Data Subjektif Data objektif
- 1. Jejas pada regio lateral dextra dinding thoraks
dan daerah kepala bagian belakang pasein
2. Napas berat
3. Retraksi intercosta hingga ke supra clavicula
4. Napas cuping hidung
5. Bunyi napas tambahan kreckels
6. Lemah
7. Kesadaran apatis
8. Gelisah
9. Diaphoresis
10. Sianosis, CRT >3 detik
11. Akral teraba dingin
12. Tanda Vital: TD 100/70mmHg, RR30X/menit,
pendek, dangkal dan irreguler, nadi 110x/menit
dan lemah, suhu 37 derajat celcius
13. Pupil dilatasi
14. AGDA PaO2 48mmHg paCO2 70mmHg, SaO2
85%, Ph darah 7,38 .
15. pemeriksaan x-ray fraktur costae 5 dan 6
■ Analisa Data
No. Symptom Etiologi Problem
1. DS: - Deformitas dinding dada Pola napas tidak
DO: efektif
1. Napas cuping hidung
2. Gelisah
3. Bunyi napas tambahan
kreckels
4. Irama napas irreguler
5. RR: 30 x/menit
P: Intervensi dilanjutkan
No. Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil sesuai SLK Intervensi keperawatan sesuai NIC
Keperawatan
4. Penurunan Perfusi serebral: Manajemen peningkatan tekanan
kapasitas adaptif Setelah dilakukan tindakan intrakranial:
intrakranial keperawatan 1 x 24 jam 1. Observasi TD, irama napas,
berhubungan diharapkan Penurunan peningkatan kesadaran
dengan cedera kapasitas adaptif intrakranial 2. Minimalkan stimulus dengan
kepala ditandai dapat teratasi dengan kriteria menyediakan lingkungan yang
dengan kesadaran hasil: tenang
apatis, jejas 1. Tidak gelisah 3. Pertahankan posisi kepala dan
pada daerah 2. Irama napas reguler leher netral
kepala bagian 3. TD: 110-120/80-90 4. Berikan posisi semi fowler
belakang, 4. RR: 16-20 x/menit 5. Atur ventilator agar PaCO2
gelisah, PaCO2 5. HR: 60-100 x/menit optimal
70 mmHg, CRT 6. PaCO2: 35-45 mmHg
> 3, SaO2 85 %
Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan
1. Mengobservasi TD, irama napas, S: -
peningkatan kesadaran O: TD, 100/70 mmHg, irama
2. Meminimalkan stimulus dengan pernapasan irreguler, kesadaran
menyediakan lingkungan yang apatis, RR: 24 x/menit, HR: 105
tenang x/menit, PaCO2 70 mmHg
3. Mempertahankan posisi kepala dan
leher netral A: Masalah keperawatan belum
4. Memberikan posisi semi fowler teratasi
5. Mengatur ventilator agar PaCO2
optimal P: Intervensi dilanjutkan
Terimakasih