Dermatitis Kontak
Alergi
Presentan :
Preseptor
dr. Yosse Rizal, Sp.KK, FINSDV
IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn. A
Umur : 20 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Bukittinggi
Tanggal Masuk : 17 Sept 2021
1
Latar
ANAMNESA
Belakang
4
Latar
ANAMNESA
Belakang
Riwayat Pengobatan
Riwayat Alergi
5
Latar
ANAMNESA
Belakang
6
Pemeriksaan
Latar Belakang
Fisik
Status Generalisata
7
Pemeriksaan
Latar Belakang
Fisik
Status Dermatologikus
8
Pemeriksaan
Latar Belakang
Fisik
Pemeriksaan Penunjang
9
Latar
DIAGNOSA
Belakang
10
TATALAKSANA
Latar Belakang
UMUM KHUSUS
Sistemik:
Metilprednisolon 4-8 mg 2x1
Cetirizine 10 mg
11
12
Latar
PROGNOSA
Belakang
13
14
DISKUSI
DIAGNOSA
Latar Belakang
DKA
15
Latar
ANAMNESA
Belakang
16
Latar
ANAMNESA
Belakang
17
Latar
ANAMNESA
Belakang
18
Pemeriksaan
Latar Belakang
Fisik
20
21
SKEMA PATOGENESIS DKA
Kontak dengan alergen
IL-1, ICAM-1, LFA-3, B-7,
MHC I dan II
Alergen kecil dan larut dalam
lemak disebut hapten
Sel langerhans keluarkan sitokin Sitokin akan
memproliferasi sel T
Menembus lapisan corneum menjadi lebih banyak dan
memiliki sel T memori
Difagosit oleh sel langerhans
dengan pinositosis Sitokin akan keluar dari
getah bening
Hapten + HLA-DR
Beredar ke seluruh tubuh
Membentuk antigen
Individu tersensitasi Fase
Dikenalkan ke limfosit T melalui Sensitasi (I)
CD4 2-3 minggu
22
Fase Elitisasi (II)
24-48 jam Respons klinis DKA
23
24
5) Setelah 48 jam, uji tempel dilepas. Pembacaan pertama dilakukan 15-30 menit
setelah dilepas, agar efek tekanan menghilang atau minimal. Hasilnya dicatat seperti
berikut:
• +1 = reaksi lemah (non-vesikular) : eritema, infiltrat, papul (+)
• +2 = reaksi kuat : edema atau vesikel (++)
• +3 = reaksi sangat kuat (ekstrim) : bula atau ulkus (+++)
• ± = meragukan : hanya makula eritematosa
• IR = iritasi : seperti terbakar, pustul atau purpura (IR)
• - = reaksi negatif (-)
• NT = tidak dites (NT = not tested)
• Reaksi Negatif Palsu.
25
26
TATALAKSANA
Latar Belakang
27
TATALAKSANA
Latar Belakang
28
TATALAKSANA
Latar Belakang
29
TERIMA KASIH