Anda di halaman 1dari 9

Bab8.

Akad ISTISHNA
Sumber : Sri Nurhayati – Wasilah
(Akuntansi Syariah di Indonesia)

Akuntansi Syariah UG (Dr. Lana Sularto)


Pengertian Akad Istishna
 Istishna : jenis khusus Akad Salam
 Beda :
1. Salam utk produk pertanian, Istishna untuk produk manufaktur
2. Salam pembayaran di awal (total), Istishna bisa angsuran.
 Definisi : Akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan
barang tertentu dengan kriteria & persyaratan tertentu yang
disepakati antara pembeli & penjual (fatwa DSN MUI)
 Kriteria barang pesanan (PSAK 104 par 8):
1. Memerlukan proses pembuatan setelah akad disepakati
2. Sesuai dengan spesifikasi pemesan
3. Harus diketahui karakteristiknya secara umum yang meliputi
jenis,spesifikasi teknis, kualitas & kuantitasnya
Pengertian Akad Istishna
 Setelah akad disepakati, akan mengikat pihak yang
bersepakat dan tidak dapat dibatalkan, kecuali :
1. Kedua belah pihak setuju untuk menghentikannya
2. Akad batal demi hukum
 Beda Akad Salam dan Istishna :
Subjek Salam Istishna

Harga Dibayar saat kontrak Bisa saat kontrak/diangsur/kemudian hari

Sifat kontrak Mengikat secara asli Mengikat secara ikutan

Kontrak paralel Salam paralel Isnishna’ paralel


Jenis Akad Istishna
 Istishna’
 Istishna’ Paralel

Rukun Akad Istishna


 Pelaku : pemesan & penjual
 Objek akad : barang & modal istishna’ (harga)
 Ijab kabul

Ketentuan Akad Istishna


 Ketentuan = Akad SALAM
Berakhirnya Akad Istishna’
 Dipenuhi kewajiban secara normal oleh kedua pihak
 Persetujuan bersama kedua belah pihak untuk
menghentikan kontrak
 Pembatalan hukum kontrak

Anda mungkin juga menyukai