Anda di halaman 1dari 7

Mk : Pemuliaan Ikan

Dosen Pengampuh : Dwi Utami Putri S.Pi.,MP

Materi : Tetraploidisasi Pada Ikan Nila (Oreochromi niloticus)


Dengan Teknik Kejutan Suhu Panas
Tetraploidisasi Pada Ikan Nila Dengan Teknik Kejut Suhu

Apa itu tetraploidisasi ?

Tetraploidisasi merupakan salah satu metode memanipulasi


kromosom pada ikan yang menghasilkan ikan dengan jumlah
kromosom 4n (tetraploid).
• PENDAHULUAN

Budidaya ikan nila (Oreochromis niloticus) mempunyai pospek yang


baik untuk dikembangkan di indonesia, karena budidaya dapat dilakukan
ditambak lahan bekas galian dan keramba jaring apung.

Manipulasi kromosom pada ikan merupakan salah satu strategi yang


diharapkan dapat digunakan untuk memproduksi keturunan dengan sifat
unggul dan kualitas genetiknya baik seperti tumbuhannya relatif cepat, tahan
terhadap penyakit kelangsungan hidup tinggi.

Ikan nila tetraploid dapat diproduksi dengan berbagai teknik yaitu


kejutan suhu panas, kejutan suhu dingin, penggunaan tekanan tinggi atau
radiasi ultraviolet.
• MANFAAT

Manfaat tetraploidisasi pada ikan nila antara lain untuk mendapatkan


induk ikan nila yang unggul dari segi pertumbuhan relatif cepat, resistensi
terhadap penyakit kelangsungan hidup tinggi daya tahan atau toleransi
terhapap lingkungan baru dan menghasilkan presentase daging yang lebih
tinggi sehingga induktersebut dikatakan unggul dan berkualitas.
• METODE

Metode yang dilakukan pada penelitian Ahmad Taufik di Balai


Pengembangan Budidaya Air Tawar menggunakan kejut suhu panas dengan
temperatur suhu 40℃, 41℃ dan 42℃.

Pemijahan induk ikan nila betina dan jantan yang siap memijah di pindahkan
kekolam pemijaha. Pemijahan berlangsing berkisar antara 2-3 jam perhari.

Fertilisasi buatan dan inkubasi telur ikan nila, proses pemijahan berlangsung
beberapa kali setelah proses pemijahan berakhir, induk ikan nila jantan dan
betina dipisahkan. Telur dan sperma ikan nila diperoleh dengan teknik striping.
Telur yang didapatkan selanjutnya dimasukkan kedalam mangkok bertutup.
Setelah mendapatkan sperma sebanyak 1 ml sperma diencerkan dengan NaCl
sebanyak 9 ml. Kemudian sperma dicampurkan dengan telur selama 1 menit
dengan menggunakan bulu ayam. Telur yang telah terbuahi dicuci dengan
menggunakan air bersih dan segera dimasukkan kedalam gelas berkaki. Masing-
masing gelas diisi 150 telur dan diberi airasi. Gelas-gelas tersebut diletakkan
diperangkat airasi yang berada dalam bak inkubasi. Media air inkubasi bersuhu
konstan yaitu 28℃ dengan memberi metilen blue sebagai pencegah jamur.
• KEJUT SUHU PANAS

Kejut suhu panas dilakukan dalam kotak sterofom yang telah berisi air
dengan suhu 40℃, 41℃, dan 42℃ selama 2,5 menit. Lama waktu yang
digunakan setelah pembuahan yaitu 80 menit, 85 menit, dan 90 menit. Telur
yang diberi kejut suhu panas ditetaskan didalam gelas yang berisi air yang
bersuhu konstan 28℃ dan diberi airasi. Telur akan menetas dalam waktu 4
hari. Setelah berumur 10 hari, larva ikan nila diberi pakan pakan artemia
selama 1 minggu. Frekuensi pemberian ikan nila sebanyak 3 kali sehari yaitu
pagi, siang, dan sore. Selanjutnya larva ikan diberi pakan berupa cacing
darah selama 1 minggu dengan pemberian 3 kali sehari.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai