Pemijahan induk ikan nila betina dan jantan yang siap memijah di pindahkan
kekolam pemijaha. Pemijahan berlangsing berkisar antara 2-3 jam perhari.
Fertilisasi buatan dan inkubasi telur ikan nila, proses pemijahan berlangsung
beberapa kali setelah proses pemijahan berakhir, induk ikan nila jantan dan
betina dipisahkan. Telur dan sperma ikan nila diperoleh dengan teknik striping.
Telur yang didapatkan selanjutnya dimasukkan kedalam mangkok bertutup.
Setelah mendapatkan sperma sebanyak 1 ml sperma diencerkan dengan NaCl
sebanyak 9 ml. Kemudian sperma dicampurkan dengan telur selama 1 menit
dengan menggunakan bulu ayam. Telur yang telah terbuahi dicuci dengan
menggunakan air bersih dan segera dimasukkan kedalam gelas berkaki. Masing-
masing gelas diisi 150 telur dan diberi airasi. Gelas-gelas tersebut diletakkan
diperangkat airasi yang berada dalam bak inkubasi. Media air inkubasi bersuhu
konstan yaitu 28℃ dengan memberi metilen blue sebagai pencegah jamur.
• KEJUT SUHU PANAS
Kejut suhu panas dilakukan dalam kotak sterofom yang telah berisi air
dengan suhu 40℃, 41℃, dan 42℃ selama 2,5 menit. Lama waktu yang
digunakan setelah pembuahan yaitu 80 menit, 85 menit, dan 90 menit. Telur
yang diberi kejut suhu panas ditetaskan didalam gelas yang berisi air yang
bersuhu konstan 28℃ dan diberi airasi. Telur akan menetas dalam waktu 4
hari. Setelah berumur 10 hari, larva ikan nila diberi pakan pakan artemia
selama 1 minggu. Frekuensi pemberian ikan nila sebanyak 3 kali sehari yaitu
pagi, siang, dan sore. Selanjutnya larva ikan diberi pakan berupa cacing
darah selama 1 minggu dengan pemberian 3 kali sehari.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH