Anda di halaman 1dari 8

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/358606542

PENGUJIAN PERFORMA PEMBESARAN UDANG VANAME NUSANTARA


(Litopenaeus vannamei) SISTEM INTENSIF DENGAN TEKNOLOGI BIOFLOK
PADA TAMBAK PLASTIK (M Syaichudin, 2021)

Article · June 2021

CITATIONS READS
0 5

6 authors, including:

Mohammad Syaichudin
Brackishwater Aquaculture Development Centre, Takalar, Indonesia
11 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Brackiswater Aquaculture Program View project

All content following this page was uploaded by Mohammad Syaichudin on 15 February 2022.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal Perekayasaan Budidaya Air Payau Vol. VII Nomor 2 Juni 2021 ISSN : 2548-6276

JURNAL PEREKAYASAAN BUDIDAYA AIR PAYAU 2021

Pembina/ Penaggungjawab
Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

Pimpinan Redaksi
Koordinator Uji Terap Teknik dan Kerjasama

Tim Editor :
1. Supito, S.Pi.,M.Si.
2. Andi Elman, S.Pi.
3. Yuani Mundayana, A.Pi.,M.MPi.
4. Akmal, S.Pi.,M.Si.
5. Mochammad Syaichuddin, S.IK.,M.Si.
6. Dr. Lideman, M.Sc.
7. Sitti Faridah,S.Pi.,M.Si.
8. Khairil Jamal, S.Pi.,M.Si.
9. Ahmad Ihsan Said, S.St.Pi.

Alamat Sekretariat Redaksi

Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar


Dusun Kawari Desa Mappakalompo Kecamatan Galesong,
Kabupaten Takalar 92254 Provinsi Sulawesi Selatan
Telp.(0418) 2326577 Fax: (0418) 23267777
Email: bbaptakalar@yahoo.com

Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar i


Jurnal Perekayasaan Budidaya Air Payau Vol. VII Nomor 2 Juni 2021 ISSN : 2548-6276 Jurnal Perekayasaan Budidaya Air Payau Vol. VII Nomor 2 Juni 2021 ISSN : 2548-6276

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Pendederan Benih Ikan Kakap Putih (Lates Calcarifer) Pada Bak Terkontrol
Dengan Frekuensi Pemberian Pakan Yang Berbeda................................................................... 1-9
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat karunia- Hamka, Marwan, Y. Mundayana dan Khairil Jamal
NYA yang menghantarkan kami sehingga Jurnal Perekayasaan Perikanan Budidaya Air Payau Penerapan Teknologi Pengemasan Dan Transportasi Cacing Laut (Nereis Sp)
Menggunakan Media Berbeda……………………………………………………...…............. 10-18
tahun 2021 dapat diterbitkan. Jurnal ini berisi hasil kegiatan Kerekayasaan dari para pejabat Sitti Faridah, Haruna, Y. Mundayana, Sadat dan Darussalam
fungsional Perekayasa dan Teknisi Litkayasa lingkup Balai Perikanan Budidaya Air Payau Pemanfaatan Diaphanosoma Sp. Sebagai Subtitusi Artemia Sp Pada Pemeliharaan
Takalar. Larva Udang Vanname (Litopenaeus Vannamei) Sebagai Pakan Alami………....................... 19-27
Sitti Faridah, Dasep Hasbullah, Haruna, Sirajuddin dan Darussalam
Inovasi teknologi yang dihasilkan meliputi kegiatan bidang pembenihan, bidang produksi
Pengujian Peran Fermentasi Onggok (Fermented Cassava Dregs /Fcd) Pada Teknologi
dan usaha pembesaran ikan, bidang kawasan dan kesehatan ikan dan bidang pakan ikan lingkup Bioflok Untuk Pembesaran Udang Vaname Nusantara (Litopenaeus Vannamei) Sistem
Intensif....................................................................................................................................... 28-38
BPBAP Takalar tahun 2020. Syaichudin Mohammad, Jumriadi, Sadat, Supito, Sujaka Sabaruddin
Ucapan terima kasih disampaikan kepada seluruh pihak yang telah memberikan kontribusi
Pengujian Fermentasi Pakan dalam Memperbaiki Performa Gelondongan
terhadap penyelesaian jurnal ini, guna meningkatkan cakrawala berkarya dan kemampuan berpikir Udang Vaname Nusantara Densitas tinggi dalam wadah terkontrol…………………………. 39-47
Syaichudin Mohd, Sadat, Jumriadi, Gafur, Sujaka Sabaruddin
serta wawasan untuk kemajuan IPTEK di institusi, oleh karena itu kami terbuka terhadap kritik
dan saran konstruktif. Semoga jurnal ini dapat bermanfaat bagi pengembangan teknologi Pengujian Aplikasi Probiotik Pada Pembesaran Calon Induk Udang Vaname
(Litopenaeus vannamei) pada Tambak Plastik Hingga Tahap Seleksi
perikanan budidaya dan bagi masyarakat pembudidaya perikanan dan kepada masyarakat pada Awal di BPBAP Takalar……………………………………………………………………… 48-56
umumnya. Syaichudin Mohammad, Dasep H, Jumriadi, Mundayana Y, Sujaka Sabaruddin

Aplikasi Probiotik dan Fermentasi Onggok Pada Pembesaran Calon Induk


Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Tahap II di BPBAP Takalar………………….…… 57-66
Syaichudin Mohammad, Supito, Syamsul Bahri, Jumriadi, Sujaka Sabaruddin

Pengujian Performa Pembesaran Udang Vaname Nusantara (litopenaeus vannamei)


Takalar, 30 Juni 2021 Sistem Intensif dengan Teknologi Bioflok Pada Tambak Plastik……………………………. 67-75
Syaichudin Mohammad, Supito, Sirajuddin, Jumriadi, Sujaka Sabaruddin
Kepala BPBAP Takalar
Aplikasi Pakan Mandiri Pada Udang di Beberapa Kawasan Kelompok Budidaya
Binaan BPBAP Takalar………………………………………………………………………. 76-82
Mutmainna, Yuani Mundayana, Sitti Farida dan Syamsul Bahri

Perbaikan Teknologi Pembesaran Kakap Putih di Tambak…………………………………... 83-90


Supito, S.Pi.,M.Si Mutmainnah, Yuani Mundayana, Siti Faridah dan Hamzah

Strategi Produksi Maggot Sebagai Sumber Protein Pakan Ikan…………................................ 91-100


Mutmainna,Yuani Mundayana, Siti Faridah dan Iman Sudrajat

Aplikasi Probiotik Ramah Lingkungan Untuk Peningkatan sintasan Benih Udang


Di Penggelondongan………………………………………….................................................. 101-113
Dasep Hasbullah, Sadat, Jumriadi, Iman Sudrajat dan M Asaat

Peningkatan Produktifitas Pemijahan Induk Ikan Kakap (Lates Calcarifer) Putih


Melalui Pemberian Egg Stimulant……………………….……………………………...……. 114-124
Hamka, Abdul Gafur, Mundayana Y dan Jumriadi

Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar ii Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar iii
Jurnal Perekayasaan Budidaya Air Payau Vol. VII Nomor 2 Juni 2021 ISSN : 2548-6276 Jurnal Perekayasaan Budidaya Air Payau Vol. VII Nomor 2 Juni 2021 ISSN : 2548-6276

PENGUJIAN PERFORMA PEMBESARAN UDANG VANAME


Aplikasi Fermentasi Kedelai (fsbm) Melalui pakan pada gelondongan udang vaname nusantara
(litopenaeus vannamei)………………………………… ……………………………………. 125-136
NUSANTARA (Litopenaeus vannamei) SISTEM INTENSIF DENGAN
Syaichudin Mohd., Jumriadi, Haruna, Mundayana Y., Sujaka Sabaruddin TEKNOLOGI BIOFLOK PADA TAMBAK PLASTIK
Sensitivitas Antibiotik terhadap Bakteri Vibrio Parahaemolyticus yang diisolasi Syaichudin Mohammad, Supito, Sirajuddin, Jumriadi, Sujaka Sabaruddin
dari udang tambak di kabupaten barru, sulawesi selatan……………………………………... 137-141
Alfa Astiana Afandy, Hamzah, Srinawati dan Herawaty Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar, Desa Mappakalompo, Kecamatan Galesong,
Kabupaten Takalar – Sulawesi Selatan
Inventarisasi Penyakit WSSV di Sulawesi dalam upaya Pengendalian Penyakit Udang…….. 142-149
Srinawati, Alfa Astiana Afandy, Fauzia, Habson Batubara, Herawaty ( e-mail : mohammadsyaichudin@gmail.com )

Studi Daya serap Antibiotik kloramfenikol terhadap Udang Vaname pada tambak
Pembesaran Lokasi 2………………………………..………………………………………… 150-157 ABSTRAK
RR. Novianti Melani , Maqbul Syahrir
Pelepasan varietas udang vaname unggul nusantara selain untuk lebih memperkaya jenis dan varietas udang vaname
(Litopenaeus vannamei) yang beredar di masyarakat, juga untuk menunjang peningkatan produksi perikanan
budidaya. Selama ini produksi budidaya udang vaname nusantara cenderung digunakan untuk sistem tradisionaldan
sistem intensif, namun sedikit pada tambak intensif. Mengingat pentingnya sejumlah pengujian untuk memperbaiki
dan melihat performa produktivitas udang vaname nusantara, terutama untuk sistem intensif maka kerekayasaan ini
bertujuan untuk mengkaji performa pembesaran udang vaname nusantara (L. vannamei) sistem intensif dengan
teknologi bioflok pada tambak plastik. Metode kegiatan ini dilakukan pada tambak plastik seluas 900 m2 dengan
padat penebaran 300 ekor/m2, dan input teknologi bioflok, selama periode pemeliharaan 100 hari. Berdasarkan hasil
pengamatan selama periode pemeliharaan 100 hari dapat disimpulkan bahwa tingkat pertumbuhan berat mutlak
mencapai rata-rata 14,10±4,2 gr/ekor, pertumbuhan panjang mutlak rata-rata 12,50±0,96 cm/ekor, tingkat
pertumbuhan berat harian (ADG) tertinggi diperoleh pada DOC 42 yaitu 0,32 gr/hr, selanjutnya fluktuatif pada
kisaran 0,05–0,28 gr/hr, dengan tingkat kelangsungan hidup (survival rate) sekitar 75,3%. Jumlah total biomass
panen udang sebesar 1.910 kg (2,12 kg/m2), dengan nilai konversi pakan (FCR) sekitar 1,48. Pengamatan flok pada
awal pertumbuhan, partikel flok berukuran kecil dan transparan, seiring periode pemeliharaan 38 mulai terbentuk
sekitar 2 ml/L, pada DOC 54 meningkat 14,5 ml/l kemudian menurun pada akhir pemeliharaan yaitu 3,0 ml/L. Hasil
observasi kualitas air memperlihatkan bahwa pH air (7,26–8,45), suhu air (32–340C), salinitas air (32–36 ppt),
tingkat oksigen terlarut (4,80–9,9 mg/L), serta tingkat alkalinitas (67,7–117,6 mg/L). Melihat semua data yang ada
kesimpulan akhir dari bahwa penggunaan vaname nusantara dalam budidaya sistem intensif dengan penerapan
bioflok cukup layak dan memberikan profit yang baik untuk sustainability akuakultur.

Kata Kunci : Teknologi Bioflok, Sistem Intensif, Kelayakan Usaha


__________________________________________________________________________________________
varietas udang vaname (Litopenaeus vannamei)
1. PENDAHULUAN yang beredar di masyarakat, serta menunjang
peningkatan produksi perikanan budidaya.
Udang vaname nusantara merupakan hasil
Informasi perkembangan udang di tambak pun
kegiatan breeding program (pemuliaan) dengan
sangat baik, dimana SR (kelangsungan hidup)
cross breeding (kawin silang) dan selective
dapat mencapai 98% dengan keseragaman dapat
breeding (seleksi individu dan seleksi famili) yang
mencapai 95%, serta pertumbuhan harian (ADG)
saat ini dipusatkan dan dikembangkan oleh Balai
berkisar 0,12—0,19 g/hari, dan tingkat konversi
Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan
pakan (FCR) 1,2—1,5 (Kep.78/MEN/KP/2009).
(BPIUUK). Udang vaname nusantara I (VN1)
Pelepasan varietas udang vaname unggul
sebelumnya telah dilaunching sejak tanggal 23
nusantara selain untuk lebih memperkaya jenis dan
Oktober 2009 sesuai SK Menteri Kelautan dan
varietas udang vaname (Litopenaeus vannamei)
Perikanan Nomor KEP.78/MEN/2009. Hal yang
yang beredar di masyarakat, juga untuk menunjang
mendasari pelepasan varietas udang vaname
peningkatan produksi perikanan budidaya. Selama
unggul nusantara yaitu guna lebih memperkaya
ini berbagai upaya peningkatan produksi budidaya
jenis dan
udang vaname nusantara dengan menggunakan
berbagai sistem budidaya terus menerus dilakukan,
mulai dari sistem tradisional, sistem intensif

Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar iv Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar 2021 67
Jurnal Perekayasaan Budidaya Air Payau Vol. VII Nomor 2 Juni 2021 ISSN : 2548-6276 Jurnal Perekayasaan Budidaya Air Payau Vol. VII Nomor 2 Juni 2021 ISSN : 2548-6276

hingga supra intensif. Sistem budidaya udang keterlibatan langsung dalam up take nutrien atau media budidaya (Usman dkk., 2011). Salah satu dimiliki oleh Balai Perikanan Budidaya Air Payau
vannamei secara intensif, biasanya menggunakan menyediakan nutrien atau vitamin yang pembentukan formasi dan struktur flok Takalar.
teknologi bioflok maupun biokoloid, dimana memberikan konsekuensi terhadap perbaikan dipengaruhi oleh pengunaan senyawa karbon
Alat dan Bahan
penggunaan probiotik merupakan standar dasar pencernaan dan penambahan berat. Probiotik organik. Pengunaan sumber karbon organik yang
dalam pengoperasian budidaya udang intensif. mempengaruhi proses pencernaan dengan berbeda menghasilkan kepadatan bakteri yang Alat yang digunakan meliputi : satu unit
Probiotik yaitu pemberian suplemen pakan yang memperbaiki populasi mikrobial dan berbeda pula yaitu, 4,67×106 cfu/mL dari karbon tambak plastik, root blower, kincir air 1 HP, jala
mengandung bakteri, ragi atau alga yang meningkatkan aktivitaas enzimatik yang berperan molase dan 2,59×106 cfu/mL dari karbon tepung sampling, jala panen, bagang dasar, wadah kultur
berpotensi memberikan manfaat dan keuntungan. terhadap kecernaan dan penggunaan makanan tapioka. Perbedaan tingkat kelimpahan bakteri probiotik, botol sampling, imhoff cone dan dan
Manfaat kesehatan diperoleh secara langsung yang lebih efektif. Probiotik dapat menstimulasi disebabkan oleh perbedaan struktur karbohidrat peralatan pengukur kualitas air. Sedangkan bahan
dengan mempengaruhi keseimbangan microbial respon imun host karena dinding bakteri yang menyusun kedua bahan (Purnomo, 2012). yang digunakan meliputi : tetes tebu (molase),
pencernaan organisme host. mempunyai komponen (lipopolisakarida, Beberapa informasi (Montoya & Velasco, probiotik (bacillus dan lactobacillus), ragi / yeast,
Pemberian probiotik biasanya mengontrol peptidoglikan, dan β-glucan) yang berperan dalam 2000), menunjukkan bahwa udang vaname dapat benih PL9 (vaname nusantara) dari BPIUUK
pathogen tertentu melalui persaingan exclusion menginisiasi dan adaptasi respon imun host. memanfaatkan bioflok sebagai makanannya. Karangasem Bali, pakan udang (D0-PV2), kapur
atau secara langsung merangsang system imun. Microorganise dalam probiotik yang telah Menurut Ekasari (2008) dan Verstraete dan vitamin C.
Probiotik biasanya anggota dari microorganisme teridentifikasi yaitu bakteri Gram-positif, bakteri dkk.(2008), flok mikroba yang terbentuk banyak Pengujian Kerekayasaan
non patogen yang menyehatkan bagi host, Gram-negatif dan yeast. mengandung beberapa nutrisi antara lain protein
sehingga menjadi alternatif metode dalam Pada budidaya udang secara intensif, (19%-32%), lemak (17%-39%), karbohidrat (27%- Kegiatan pengujian performa pembesaran
mereduksi penggunaan antibiotik pada kegiatan penggunaan pakan komersial untuk memenuhi 59%), dan abu (2%-7%) yang cukup baik udang vaname nusantara (L. vannamei) sistem
akuakultur. Probiotik dapat mencegah penyakit kebutuhan nutrien dalam pertumbuhan udang digunakan untuk pertumbuhan udang vaname. intensif dengan teknologi bioflok dilakukan pada
bakterial melalui mekanisme yang beragam, merupakan salah satu permasalahan yang sampai Selanjutnya McIntosh (2000) melaporkan bahwa tambak plastik seluas 900 m2 dengan padat
seperti : menciptakan lingkungan yang hostile saat ini sering dikeluhkan pembudidaya. Selain terjadi peningkatan retensi protein dari 31% penebaran 300 ekor/m2. Pengujian performa
untuk patogen dengan memproduksi senyawa penggunaannya cukup tinggi juga harga pakan menjadi 38% pada pemeliharaan udang vaname vaname nusantara ini dilakukan dengan input
penghambat (inhibitory compounds), menciptakan yang cukup mahal sehingga meningkatkan biaya melalui teknologi bioflok. teknologi bioflok, melalui pemberian bakteri
kompetisi untuk mendapatkan nutrisi penting dan operasional. Pemberian pakan yang berlebihan Secara umum berdasarkan pada penelitian probiotik secara teratur, serta manajemen pakan
adhesion sites atau modulasi respon kekebalan berdampak pada menurunnya kualitas air di Arsyad, dkk., (2017) yang menyatakan bahwa feeding rate disesuaikan ukuran berat udang,
(immune) (Balcazar et. al. 2006). tambak. Menurut Wilson (2000), kandungan penerapan sistem pemeliharaan semi flok, dimana penggunaan kincir air sejumlah 4 buah (1HP).
Peran probiotik cukup penting dalam protein yang tinggi pada pakan diperlukan untuk pertumbuhan organisme autotrof (fitoplankton) Periode pemeliharaan dilakukan selama 100 hari,
budidaya, seperti : memperbaiki kualitas air, sumber energi utama dan pertumbuhan udang. distimulasi, kemudian selanjutnya disertai dengan perencanaan panen parsial DOC 70, DOC
promotor pertumbuhan, pencegahan penyakit, Sementara itu, pemberian pakan pada udang tidak pemberian probiotik secara berkala ke dalam petak 80 dan panen total DOC 100. Kegiatan monitoring
sumber nustrisi dan berkontribusi enzimatis dalam seluruhnya dimanfaatkan udang, karena hanya budidaya, serta penerapan sistem teknologi bioflok dan observasi terhadap kesehatan udang dan
pencernaan, meningkatkan respon imun. Pada sekitar 30%-50% yang digunakan dalam yang bersifat zero water system (tanpa pergantian tingkat kualitas air pemeliharaan (serta
tambak intensif penggunaan probiotik mutlak metabolisme tubuh, sisanya menumpuk didasar air) dapat meningkatkan performa hasil poduksi, pembentukan flok) mulai dari awal pemeliharaan
diperlukan untuk menjaga kesetimbangan alami tambak menjadi limbah yang bersama buangan apabila dibandingkan dengan sistem intensif biasa hingga pada akhir pemeliharaan.
dari input pakan yang masif sebagai metabolit udang menjadi masalah karena protein dimana pergantian air dilakukan ketika kualitas air Pengumpulan Data
mikroorganisme pengurai limbah serta dari pakan yang terlarut secara tidak langsung mengalami penurunan. Pada sistem semi maupun
memberikan keuntungan. Sebagaian besar studi dapat menurunkan kualitas air terutama tingginya bioflok dilakukan penambahan sumber karbon Pengumpulan data dalam kegiatan
pada akuakultur menyatakan bahwa mekanisme konsentrasi amonia. sebagai bahan organik dasar. Mengingat kerekayasaan ini, yaitu : kesehatan udang
aksi probiotik secara umum memberikan dampak Teknologi bioflok juga disebut activated pentingnya sejumlah pengujian untuk (performa pertumbuhan), tingkat dan kualitas
yang menguntungkan, termasuk : kompetisi suspension technique (AST) yang didasarkan pada memperbaiki dan melihat performa produktivitas bioflok, serta kualitas air (pH air, suhu air,
esklusi terhadap bakteri patogen, meningkatkan penggunaan aerasi konstan untuk membentuk udang vaname nusantara, terutama untuk sistem salinitas air, alkalinitas air, amoniak).
nutrisi host dan kontribusi enzimatik pada proses dekomposisi aerobik dan menjaga bakteri flok intensif maka pada kegiatan kerekayasaan ini Analisis Data.
pencernaan, dan menstimulasi host terhadap tetap berada dalam kondisi tersuspensi (Azim dkk., bertujuan untuk mengkaji performa pembesaran
respon imun (Irianto and Austin, 2002). 2008). Teknologi bioflok menggunakan udang vaname nusantara (Litopenaeus vannamei) Data yang diperoleh selama periode
Kompetisi esklusi merupakan fenomena kemampuan bakteri heterotrof untuk sistem intensif dengan teknologi bioflok pada pemeliharaan selanjutnya dilakukan pengolahan
perkembangan mikrobiota dalam mencegah atau memanfaatkan N organik dan anorganik yang tambak plastik. dan analisis statiskip deskriptif.
mereduksi kolonisasi organisme pesaing untuk terdapat dalam air (Schryver dkk., 2008). Bakteri 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
lokasi intestinal yang sama. Mikroorganisme heterotrof yang diproduksi dengan kepadatan 2. METODOLOGI
menggunakan mekanisme kompetisi yang tinggi berfungsi sebagai bioreaktor yang Waktu dan Tempat Performa Pertumbuhan Pembesaran Udang
bervariasi untuk sejumlah sumber, termasuk mengontrol kualitas air terutama konsentrasi N Vaname Nusantara (Litopenaeus vannamei)
Kegiatan pengujian kerekayasaan
nutrien, ruang (tempat adhesi pada permukaan serta sebagai sumber protein bagi organisme yang Berdasarkan hasil pengamatan selama
pengujian performa pembesaran udang vaname
epithelial) dan oksigen. Salah satu mekanisme dipelihara (Ekasari, 2009). Bioflok dapat dibentuk periode pemeliharaan 100 hari pertumbuhan berat
nusantara (Litopenaeus vannamei) sistem intensif
kompetisi yang memiliki implikasi penting dengan menambahkan sumber karbon organik mutlak mencapai rata-rata 14,10 ± 4,2 gr/ekor.
dengan teknologi bioflok pada tambak plastik
terhadap kontrol patogen adalah produksi bahan dalam media budidaya untuk merangsang Pada DOC 28 dengan pertumbuhan berat mutlak
dilakukan pada bulan Januari - Juni 2020 di
inhibitor. Probiotik juga diharapkan mempunyai pertumbuhan bakteri heterotrof (Crab dkk., 2007). dengan rata-rata 1,40±0,53 gr/ekor mulai terjadi
Instalasi Produksi Udang Vaname Loka III, yang
dampak dalam mendorong pertumbuhan secara Terbentuknya bioflok sangat dipengaruhi oleh peningkatan cukup signifikan hingga periode akhir
langsung terhadap host, apakah melalui perkembangan populasi bakteri heterotrof dalam

68 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar 2021 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar 2021 69
Jurnal Perekayasaan Budidaya Air Payau Vol. VII Nomor 2 Juni 2021 ISSN : 2548-6276 Jurnal Perekayasaan Budidaya Air Payau Vol. VII Nomor 2 Juni 2021 ISSN : 2548-6276

pemeliharaan. Secara alami udang vaname mulai Tabel 1. Data produksi vaname nusantara system intensif teknologi bioflok di tambak plastik
tumbuh yang didahului dengan proses ganti kulit
No. Uraian Satuan Jumlah
atau moulting, dimana fenomena ini merupakan
2
1 Luas Petakan m 900
indikasi awal pertumbuhan hewan dari golongan
2 Jumlah tebar ekor 270.000
crustacea. Proses moulting tersebut merupakan
salah satu sifat biologis udang yang berlangsung 3 Padat tebar ekor/m2 300
4 Lama pemeliharaan Hari 100
secara periodik mulai dari telur ke larva hingga
5 Kelangsungan Hidup % 75,3
udang dewasa. Selain itu laju pertumbuhan udang
6 Populasi ekor 203.402
juga dapat dilihat dari pertumbuhan panjang
7 Kisaran Rataan Berat (g/ekor) g/ekor 9,42
carapace dan pertumbuhan panjang total dari berat
8 Size ekor/kg 100
tubuh. Karapas udang setiap hari akan bertambah
9 Biomassa Total kg 1.910
sekitar 0,3–0,7 mm. Hasil pengamatan diperoleh
- Parsial Pertama DOC 70 (rataan 8 g) kg 640
pertumbuhan panjang mutlak udang vaname
- Parsial Kedua DOC 80 (rataan 9,2 g) kg 870
nusantara rata-rata sebesar 12,50 ± 0,96 cm/ekor
- Parsial Ketiga DOC 100 (rataan 14,1 g) kg 400
10 Jumlah pakan kg 2.825
11 FCR Rasio 1,48

Performa Pembentukan Bioflok Pada lingkungan perairan serta meningkatkan efisiensi


Pembesaran Udang Vaname Nusantara penggunaan air dan lahan budidaya (Avnimelech,
2009; Boyd, 2005).
Pengamatan flok memperlihatkan bahwa
pembentukan flok mulai sempurna terjadi pada
DOC 38 sekitar 2 ml/l, kemudian mengalami
peningkatan hingga DOC 46 sekitar 7 ml/l
Gambar 2. Grafik pertumbuhan harian dan
kemudian sempat menurun pada DOC 50, dan
survival rate pembesaran udang
kembali naik pada DOC 54 sebesar 14,5 ml/l,
vaname nusantara
selanjutnya flok terus mengalami penurunan
Performa Produktivitas Pembesaran Udang hingga DOC 100 yaitu 3,0 ml/l. Tingkat kecepatan
Vaname Nusantara settling volume flok dihubungkan dengan waktu
Berdasarkan data hasil produksi udang settling menunjukkan bahwa waktu settling
vaname nusantara sistem intensif dengan maksimum sudah dapat diketahui pada menit ke-
penerapan teknologi bioflok (BFT) pada tambak 15, selanjutnya dapat sedikit mengalami kenaikan
plastik, dengan padat penebaran 300 ekor/m 2 pada apabila flok yang melayang masih belum
luasan tambak plastik sekitar 900 m2 diperoleh sempurna turun, sebaliknya juga dapat mengalami
kisaran berat udang pada akhir panen rata-rata 9,4 penurunan apabila pada menit ke-15 volume flok
gr/ekor. Kegiatan panen dilakukan secara parsial, yang turun belum terlalu rapat sehingga seiring
yaitu : panen parsial pertama yang dilakukan pada penambahan waktu performa flok semakin padat
DOC 70 diperoleh hasil biomass udang sebesar sehingga volume juga mengalami penurunan.
640 kg dengan rata-rata berat sekitar 8 gr, panen Penambahan C-organik dengan molase
Gambar 1. Grafik pertumbuhan mutlak vaname
parsial kedua yang dilakukan pada DOC 80 pada tambak udang intensif dapat menjaga
nusantara sistem intensif pada tambak
diperoleh hasil biomass udang sebesar 870 kg keseimbangan karbon dan nitrogen dan proses
plastik
dengan rata-rata berat sekitar 9,2 gr, sedang panen perombakan amonia oleh bakteri lebih cepat.
Hasil pemantauan tingkat pertumbuhan akhir (total) dilakukan pada DOC 100 diperoleh Menurut Burfordet dkk. (2003), bakteri heterotrof
berat harian (ADG) nampak tertinggi diperoleh hasil biomass udang sebesar 400 kg dengan rata- dapat memanfaatkan amonia (NH3-N) terutama
pada DOC 42 yaitu 0,32 gr/hr, selanjutnya rata berat sekitar 14,1 gr. Jadi total panen merombak protein dan deaminasi asam amino.
fluktuatif pada kisaran 0,05–0,28 gr/hr. pembesaran udang vaname nusantara sistem Kepadatan bakteri heterotrof yang cukup tinggi
Sedangkan pemantauan tingkat kelangsungan intensif pada tambak plastik dengan teknologi bersama organisme lainnya seperti plankton, fungi,
hidup (survival rate) pembesaran udang vaname protozoa, ciliata, nematoda, partikel, koloid, Gambar 3. Grafik pembentukan dan waktu settling
bioflok diperoleh biomass udang sebesar 1.910 kg
nusantara pada populasi awal penebaran sejumlah polimer organik, dan kation akan membentuk flok flok pada pembesaran vaname
atau produktivitas tambak 2,12 kg/m2, dengan nilai
270.000 ekor PL10 diperoleh nilai SR sekitar yang saling berintegrasi dalam air untuk tetap nusantara
konversi pakan (FCR) sekitar 1,48.
75,3%, dan mortalitas sekitar 24,7%. bertahan dari segala perubahan kualitas air (Jorand Peranan oksigen dalam pembentukan
dkk., 1995; DeSchryver dkk., 2008). Teknologi bioflok juga sangat penting, karena kekurangan
bioflok yang dikembangkan dapat meningkatkan oksigen dapat menyebabkan bakteri tidak
produksi udang, meningkatkan efisiensi protein berkembang dengan optimal, sebaliknya bakteri
dan pakan serta menekan buangan limbah ke

70 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar 2021 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar 71
Jurnal Perekayasaan Budidaya Air Payau Vol. VII Nomor 2 Juni 2021 ISSN : 2548-6276 Jurnal Perekayasaan Budidaya Air Payau Vol. VII Nomor 2 Juni 2021 ISSN : 2548-6276

patogen berkembang cukup pesat. Fluktuasi namun pada DOC 46 ditemukan tingkat bakteri pada kesetimbangan dengan oksigen atmosfer,
oksigen dapat membahayakan udang yang filamen cukup tinggi hingga mencapai 85%, tidak akan terjadi transfer oksigen dari udara ke
dibudidaya karena dapat menyebabkan kerentanan kemudian terus naik tajam hingga menjadi 100% air. Transfer oksigen dari udara ke air akan terjadi
terhadap penyakit dan kematian udang secara pada DOC 67-75, selanjutnya pada akhir ketika air pada kondisi tidak jenuh oksigen terlarut
massal dan cepat. Untuk itu, penambahan kincir pemeliharaan DOC 96 tingkat bakteri filamen dan oksigen akan terdifusi dari air ke udara ketika
dan penempatan kincir yang tepat sangat penting menurun tajam menjadi 50%. Tingkat isi perut air dalam kondisi jenuh dengan oksigen terlarut
agar oksigen dapat terkontribusi secara merata udang pada awal pemeliharaan hingga mencapai (Boyd, 1990).
dalam kolom air. Kandungan oksigen perlu 95%, kemudian sedikit menurun pada DOC 39
dipertahankan minimal 3 mg/L untuk menjadi 85%, dan menurun menjadi 70% pada
mempertahankan kestabilan flok dalam air. DOC 67, dan kembali isi perut udang meningkat
Demikian pula dengan parameter kualitas air menjadi 90%. Pada akhir pemeliharaan kembali
lainnya seperti tingkat kemasaman (pH air) di menurun hingga 35%.
lingkungan tambak dapat menghambat
terbentuknya bioflok terutama pada pH yang
rendah, karena bakteri tidak berkembang dengan
baik pada pH dengan keasaman tinggi. Sehingga
untuk meningkatkan pH air dalam tambak dengan
penambahan dolomit sebanyak 5-50 mgL-1
(Panjara. B., dkk., 2012).
Pada awal pertumbuhan, partikel flok
berukuran kecil dan transparan. Seiring lamanya
periode pemeliharaan / day of culture (DOC), flok
akan bertambah besar dan warnanya menjadi
kuning kecoklatan. Avnimelech (2009)
menyatakan bahwa volume khas flok adalah 2 – 4 Gambar 4 Grafik tingkat kesehatan pada
ml/l dengan pengamatan menggunakan imhoff pembesaran vaname nusantara di
cone. Stimulasi untuk pertumbuhan flok dengan tambak plastic. Gambar 5. Grafik fluktuasi tingkat pH, suhu dan
cara menumbuhkan mikroalga ke dalam tambak salinitas air pemeliharaan udang
dan penambahan sumber karbon dari luar seperti Performa Tingkat Kualitas Air Pembesaran intensif.
molase. Rasio perbandingan C/N rasio yang Udang Vaname Nusantara
Observasi tingkat kualitas air pembesaran Tingkat salinitas air selama pemeliharaan
optimum untuk menumbuhkan flok ideal yaitu udang vaname, dapat dilihat pada grafik diatas,
10:1 (Avnimelech, 1999). vaname nusantara sistem intensif dengan
teknologi bioflok berlangsung selama 100 hari dimana sejak awal pemeliharaan tingkat salinitas
Performa Tingkat Kesehatan Pembesaran yang meliputi parameter pH, DO, suhu, salinitas, air sedikit berfluktuatif bahkan cenderung stabil Gambar 6. Fluktuasi tingkat oksigen terlarut dan
Udang Vaname Nusantara dan alkalinitas. Pada pengamatan parameter pH air hingga DOC 95, yaitu sekitar 34–36 ppt, pada alkalinitas air pemeliharaan udang
selama pemeliharaan terlihat pada grafik berada akhir pemeliharaan turun hingga 32 ppt. intensif.
Tingkat kesehatan udang vaname nusantara Pengukuran salinitas air tambak secara rutin perlu
yang dibesarkan secara intensif pada tambak pada kisaran pH air sekitar 7,26 – 8,45 yang masih
dilakukan ketika akan dilakukan penambahan atau Keberadaan oksigen terlarut pada tambak
plastik dengan menggunakan teknologi bioflok, dalam kisaran optimum. Nampak fluktuasi pH air
pergantian air tambak, dimana kondisi salinitas udang sering menjadi masalah utama. Oksigen
pengamatan dilakukan untuk mengetahui tingkat dari awal pemeliharaan hingga DOC 67,
sangat tergantung pada kondisi daerah dan musim. terlarut dalam air tambak sebaiknya dipertahankan
nekrosis, parasit, bakteri filamen dan kondisi isi selanjutnya terus mengalami penurunan hingga
Sedangkan untuk menghindari tingkat stres pada minimal 3,5 mg/l. Pengamatan oksigen dilakukan
perut udang. Tingkat nekrosis udang pada awal akhir pemeliharaan. Sedangkan pengamatan
udang peliharaan, maka ketika dilakukan pada malam dan siang hari. Kandungan oksigen di
pemeliharan tidak ditemukan, namun pada DOC parameter suhu air selama pemeliharaan udang
penambahan atau pergantian air sebaiknya tidak air sangat kecil karena sifat kelarutan oksigen yang
15 ditemukan tingkat nekrosis sebesar 15% vaname nusantara sistem intensif, seperti terlihat
merubah tingkat salinitas harian lebih dari 5 ppt sangat rendah di kolom air. Selain itu rendahnya
kemudian sedikit naik menjadi 25% pada DOC 46- pada grafik nampak bahwa kisaran suhu air
(DPI&F, 2006). oksigen terlarut juga diakibatkan oleh respirasi dan
67. Pada DOC 74 hingga akhir pemeliharaan pemeliharaan sekitar 32 – 340C, kondisi seperti ini
Hasil observasi parameter tingkat oksigen dekomposisi bahan organik (Goldman dan
tingkat nekrosis meningkat menjadi 30%. Tingkat sedikit diatas optimal. Hasil pengamatan kondisi
terlarut nampak pada grafik, dimana kondisi awal Horne,1983). Tingkat oksigen terlarut yang kurang
parasit udang pada awal pemeliharan juga tidak suhu air di tambak ini sangat dipengaruhi oleh
hingga akhir pemeliharaan cukup stabil pada optimal, menyebabkan terganggunya keberadaan
ditemukan, namun pada DOC 39 ditemukan periodisasi musim kering. Pada dasarnya suhu
optimal untuk pertumbuhan udang berkisar antara kisaran optimal, yaitu 4,80 mg/l – 9,9 mg/l. Pada organisme akuatik. Degradasi bahan organik di air
tingkat parasit cukup tinggi hingga mencapai 85% DOC 85 seiring dengan pengurangan biomass juga mengkonsumsi oksigen terlarut. Banyak ikan
kemudian menurun tajam menjadi 25% pada DOC 29-32oC, dan suhu sangat berpengaruh terhadap
udang pada petak pemeliharaan karena panen mati yang tidak disebabkan toksisitas polutan
46 dan meningkat menjadi 35 pada DOC-67. Pada aktivitas metabolisme terutama laju komsumsi
parsial, oksigen terlarut sempat meningkat hingga secara langsung, tetapi diakibatkan oleh defisiensi
DOC 74 tingkat parasit menurun tajam menjadi pakan. Laju konsumsi udang akan menurun sekitar
9,9 mg/l. Pada dasarnya udara diatas tambak dapat oksigen, hal ini disebabkan konsumsi oksigen
5%, serta kembali naik pada akhir pemeliharaan 50% pada tingkat suhu 26oC. Perubahan suhu air
dianggap memiliki persentase oksigen yang untuk biodegradasi polutan. Tingkat konsentrasi
hingga mencapai 75%. sangat berpengaruh terhadap proses-proses fisika,
konstan, meskipun tekanan oksigen parsial di oksigen di air pada suhu 25oC dalam
Tingkat bakteri filamen pada awal kimia dan biologi pada kolom air (Boyd, 1990;
udara dapat sedikit beragam pada setiap lokasi kesetimbangan dengan udara pada tekanan
pemeliharan juga tidak ditemukan hingga DOC 39, Effendi, 2003).
karena perbedaan tekanan atmosfer. Apabila air atmosfer adalah 8.32 mg/l (Manahan, 1994).

72 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar 2021 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar 73
Jurnal Perekayasaan Budidaya Air Payau Vol. VII Nomor 2 Juni 2021 ISSN : 2548-6276 Jurnal Perekayasaan Budidaya Air Payau Vol. VII Nomor 2 Juni 2021 ISSN : 2548-6276

Tabel 2. Persyaratan air pemeliharaan udang tertinggi diperoleh pada DOC 42 yaitu 0,32 gr/hr, Irianto A and Austin B., 2002. Probiotics in Department of Primary Industries and Fisheries
vaname (SNI 7772:2013) selanjutnya fluktuatif pada kisaran 0,05–0,28 Aquaculture. Journal of Fish Diseases 25 : (DPI&F). 2006. Australian Prawn Farming
gr/hr, dengan tingkat kelangsungan hidup (survival 633-642. Manual (Health Management For Profit).
No Parameter Nilai rate) sekitar 75,3%. Jumlah total biomass panen Jorand, F., Zartarian, F., Thomas, F., Block, The State of Queensland, Department of
1 Suhu 28 °C - 31,5 °C udang sebesar 1.910 kg (2,12 kg/m2), dengan nilai J.C.,Betteru, J.V., Villemin, G., Urbain, V., Primary Industries & Fisheries.157 hal.
2 Salinitas 10 - 35 ppt konversi pakan (FCR) sekitar 1,48. Pengamatan &Manen, J. 1995. Chemical and De Schryver, P., Crab, R., Defoirdt, T., Boon,
flok pada awal pertumbuhan, partikel flok structural(2nd) linkage between bacteria N.,& Verstraete, W. 2008. The basics of
3 pH 7,5 - 8,5
berukuran kecil dan transparan, seiring periode with inactivated sludge flock. Water Res., bioflocs technology: The added value for
4 DO (dasar) Min 3,5 mg/l pemeliharaan 38 mulai terbentuk sekitar 2 ml/l, 29(7):1,639-1,647. aquaculture. Aquaculture, 277: 125-137.
5 Alkalinitas (mg/l CaCO3) 100 - 150 mg/l pada DOC 54 meningkat 14,5 ml/l kemudian Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Effendi,H. 2000. Telaah Kualitas Air (Bagi
6 TOM Max 90 mg/l menurun pada akhir pemeliharaan yaitu 3,0 ml/l. Republik Indonesia nomor pengelolaan sumberdaya dan lingkungan
7 Amoniak Max 0,1 mg/l
Hasil observasi kualitas air memperlihatkan bahwa KEP.78/MEN/2009. 2009. Pelepasan perairan). Fakultas Perikanan dan Ilmu
pH air (7,26–8,45), suhu air (32–340C), salinitas Varietas Udang Vaname Unggul Nusantara Kelautan.IPB.Bogor.258 hal.
8 Nitrit Max 1,0 mg/l
air (32–36 ppt), tingkat oksigen terlarut (4,80–9,9 I. 5 hal. Pantjara B, Nawang A, Usman, Dan
9 H2S Max 0,01 mg/l mg/l), serta tingkat alkalinitas (67,7–117,6 mg/l). Manahan, S.E., 1994. Environmental Chemistry Rachmansyah., 2012. Pemanfaatan Bioflok
10 Fosfat Min 0,1 mg/l Melihat semua data yang ada kesimpulan akhir (Sixth Edition). Lewis Publisher. USA. 811 Pada Budidaya Udang Vaname(Litopenaeus
11 Tinggi Air Min 100 cm dari bahwa penggunaan vaname nusantara dalam hal. Vannamei) Intensif. J. Ris. Akuakultur Vol.
12 Kecerahan 20 -40 cm
budidaya sistem intensif dengan penerapan bioflok McIntosh, R.P. 2000. Changing paradigms 7 No. 1 Tahun 2012: 61-7.
cukup layak dan memberikan profit yang baik inshrimp farming. IV. Low protein feeds Purnomo P.D., 2012. Pengaruh Penambahan
untuk sustainability akuakultur. and feeding strategies. The Global Karbohidrat Pada Media Pemeliharaan
Tingkat fluktuasi alkalinitas air selama
Aquaculture Advocate, 3(2): 44-50. Terhadap Produksi Budidaya Intensif Nila
pemeliharaan udang vaname sistem intensif dapat Saran
Montoya, R. & Velasco, M. 2000. Role of bacteria (Oreochromis niloticus). Journal of
dilihat pada grafik, dimana kisaran alkalinitas air
Kegiatan pengujian untuk memperbaiki on nutritional and management strategies in Aquaculture Management and
pada awal pemeliharaan hingga DOC 56 masih
dan melihat performa produktivitas udang vaname aquaculture systems. The TechnologyVolume 1, Nomor 1, Tahun
cukup optimal diatas 100 mg/l, namum kemudian
nusantara, terutama untuk sistem intensif perlu GlobalAquaculture Advocate, 3(2): 35-36. 2012, Halaman 161-179
cenderung terus mengalami penurunan hingga
dilakukan kaji terap lebih mendalam untuk Aquaculture, 176: 227-235. Schryver P, Crab R., Defoirdt T., Boon N., and
akhir pemeliharaan mencapai 67,7 mg/l.
mendapatkan informasi secara menyeluruh, Avnimelech, Y. 2009. Biofloc Technology, Verstraete W. 2008. The basics of bio-flocs
Penambahan kapur terkendala oleh langkanya
sehingga peluang pemanfaatan vaname nusantara APractical Guide Book. The World technology: The added value for
sarana produksi, sehingga alkalinitas tidak dapat
untuk tambak intensif memiliki kelayakan usaha Aquaculture Society, 182 pp. aquaculture Aquaculture 277 (2008) 125–
dinaikkan. Parameter alkalinitas air merupakan
dan berpeluang keberhasilan usaha budidaya. Azim E, Little D.C., and Bron J.E. 2008. 137
ukuran kapasitas air untuk menetralkan asam, yang
Microbial protein production in activated SNI 7772:2013. Pembesaran udang vaname
berarti kemampuan untuk menjaga stabilitas pH. DAFTAR PUSTAKA
suspensiontanks manipulating C:N ratio in (Litopenaeus vannamei) semi intensif di
Apabila tingkat alkalinitas air rendah, maka
Arsyad S, Afandy A, Purwadhi A.P, Maya V.B, feed and the implications for fishcultureM. tambak). Badan Standarisasi Nasional.
fluktuasi pH terjadi dengan mudah. Sistem
Saputra K.D, dan Buwono N.R., 2017. Studi Bioresource Technology 99 (2008) 3590– Usman, Harris E, Jusadi D), Supriyono E), Dan
karbonat umumnya menunjukkan bagian utama
Kegiatan Budidaya Pembesaran Udang 3599 Yuhana M. 2011. Penumbuhan Bioflok
alkalinitas dalam sistem akuakultur, bersama-sama
Vaname (Litopenaeus vannamei) Dengan Balcazar J.I., de Blas Iet., Ruiz-Zarzuela I., Dalam Media Budidaya Ikan Bandeng
dengan hidroksida (OH-). Nilai alkalinitas
Penerapan Sistem Pemeliharaan Berbeda. Cunningham D., Vendrell D., Marquez JI., Journal Ris. Akuakultur Vol.6 No.1 Tahun
optimum yang perlu untuk dipertahankan di
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan 2006. The role of probiotics in aquaculture. 2011: 41-50
tambak sebaiknya pada kisaran 90-150 ppm.
(ISSN-2085-5842). Veterinary Microbiology 114 : 173-186 Verstraete, W., Schryver, P.D., Defoirdt, T.,
Apabila nilai alkalinitas rendah dapat
Avnimelech, Y. 1999. Carbon/Nitrogen Ratio as Boyd, E.C.1990. Water Quality in Ponds for &Crab, R. 2008. Added value of microbial
menyebabkan pertumbuhan plankton rendah dan
Ekasari, J. 2008. Bioflocs technology: the Aquaculture. Alabama Agricultural life in flock. Laboratory for Microbial
tingkat fluktuasi nilai pH air pada pagi dan sore
effect of different carbon source, salinity Experiment Station. Auburn University. Ecology and Technology, Ghent
tinggi. Peningkatan nilai alkalinitas dapat
and the addition of probiotics on the Alabama. USA. 482 hal. University,Belgium, 43 pp.
dilakukan dengan penambahan karbonat melalui
primary nutritional value of the bioflocs. Boyd, C.E. 2005. Feed efficiency indicators for http://labmet.ugent.be.
aplikasi kapur dolomit 3 - 5 ppm yang dilakukan
Thesis. Faculty of Bioscience Engineering. responsible aquaculture. Global Aquaculture Wilson, R.P. 2000. Amino acids and proteins. In:
tiap 3 - 5 hari hingga mencapai alkalinitas minimal
Ghent University. Belgium. Advocate, 8(6): 73-74. Halver, J.E. and Hardy, R.W. (Eds.).
90 ppm.
Control Element in Aquaculture Systems. Ekasari., Burford, M.A., Thompson, P.J., Bauman, H., FishNutrition. New York: Academic Press,
4. KESIMPULAN DAN SARAN 2009. Teknologi Biotlok: Teori dan Aplikasi &Pearson, D.C. 2003. Microbial p.143-179.
dalam Perikanan Budidaya Sistem Communities Affect Water Quality, Shrimp SNI 7772:2013. Pembesaran udang vaname
Kesimpulan
IntensifBioflocs Technology: Theory and Performanceat Belize Aquaculture. Global (Litopenaeus vannamei) semi intensif di
Berdasarkan hasil pengamatan selama Application in Intensive Aquaculture Aquaculture Advocate, August 2003, p. 64- tambak). Badan Standarisasi Nasional.
periode pemeliharaan 100 hari dapat disimpulkan SystemJ. Jumal Akuakultur Indonesia, 8(2): 65.
bahwa tingkat pertumbuhan berat mutlak 117-126 (2009)117 Crab R, Avnimelechc Y, Defoirdt T, Bossier P and
mencapai rata-rata 14,10±4,2 gr/ekor, Goldman C.R. and Horne, A.J. 1983. Limnology. Verstraete W. 2007. Nitrogen Removal
pertumbuhan panjang mutlak rata-rata 12,50± 0,96 McGraw-Hill International Book Company. Techniques In Aquaculturefor A Sustainable
cm/ekor, tingkat pertumbuhan berat harian (ADG) Japan. 464 hal. Production. Aquaculture 270 (2007) 1–14

74 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar 2021 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar 75

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai