Penanggung Jawab :
Kepala Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
Dewan Redaksi :
Ketua:
Prof. Dr. Agus Heri Purnomo (Ekonomi Sumber Daya)
Anggota:
Prof. Dr. Harsuko Riniwati (Sosial Ekonomi Perikanan)
Dr. Armen Zulham (Sistem Usaha Perikanan)
Dr. Yonvitner, S.Pi, M.Si. (Dinamika Populasi & Lingkungan Perairan
dan Sumberdaya Perikanan)
Dr. Rani Hafsaridewi, S.K.M., M.Si. (Sistem Usaha Perikanan)
Dr. Achmad Rizal (Sosial Ekonomi Perikanan)
Drs. Masyhuri Imron, MA (Sosiologi)
Redaksi Pelaksana :
Sinta Nurwijayanti, S. Pi, M. SE., M.A.
Nila Mustika Wati, S.S.
Dr. Irwan Muliawan
Nendah Kurniasari, M.Si.
Rizki Aprilian Wijaya, M.T.
Edwin Yulia Setiawan, S.T.
Nurhendra, S.Kom.
Candra Istiana, S.ST.Pi.
Rahadi Susetyo Frendly Muhammad, S.I.Kom.
Alamat Redaksi :
Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
Gedung BRSDM KP Lt. 3
Jalan Pasir Putih Nomor 1 Ancol Timur, Jakarta Utara
Telp. (021) 6471 1583, Faks.(021) 64700924
Email: kebijakan.sosek@gmail.com
Jurnal Online: http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/jkse
Jurnal ini merupakan perubahan dari Jurnal Kebijakan dan Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
dengan mengalami perubahan cover dan judul
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat RahmatNya telah diselesaikan
Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Volume 11 Nomor 1 Tahun 2021. Jurnal ini
telah terakreditasi berdasarkan Keputusan Kepala LIPI Nomor 1221/E/2016 tanggal 22 September 2016
dengan Sertifikat Akreditasi No. 758/Akred/P2MI-LIPI/08/2016. Jurnal ini merupakan pengembangan
dari Jurnal Kebijakan dan Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan yg diterbitkan oleh Pusat
Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan RI Nomor 18/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Riset
Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, maka sejak tanggal 30 Maret 2017 terjadi perubahan nama
nomenklatur organisasi dari Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan menjadi Balai
Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan.
Penerbitan jurnal ini didanai oleh Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan.
Informasi yang ditampilkan meliputi: (i) Analisis Situasional Kinerja Ekspor Rumput Laut Indonesia Pada
Masa Pandemi Covid-19; (ii) Penyusunan Tolok Ukur Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan Untuk
Kearifan Lokal di Desa Adat Kedonganan Provinsi Bali; (iii)Usaha Perikanan Tangkap di Pulau Sebatik
Dalam Mendukung SKPT Sebatik; (iv) Kontribusi Sektor Perikanan Terhadap Perekonomian
Provinsi Bali; (V) Persepsi Terhadap Kebijakan Pemberlakuan Kembali Izin Kapal Ikan Buatan Luar
Negeri di Perairan Indonesia; (vi) Evaluasi Pemanfaatan Pelabuhan Kamal Untuk Wisata Bahari
Pasca Pembangunan Jembatan Suramadu Menggunakan Pemodelan Rapfish, dan; (vii) Komparasi
Implementasi Ekonomi Kerakyatan di Sektor Kelautan dan Perikanan.
Dengan diterbitkannya jurnal ini, diharapkan dapat memberikan informasi yang ada kepada
masyarakat dan menambah wawasan ilmu pengetahuan di bidang perikanan dan kelautan. Saran
dan masukan dari pembaca sangat diharapkan guna kesempurnaan penerbitan jurnal ini dimasa
mendatang.
Redaksi
i
UCAPAN TERIMA KASIH
Dewan Redaksi Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan (JKSEKP) menyampaikan
penghargaan dan terima kasih sebesar - besarnya kepada para Mitra Bestari yang telah berpartisipasi
dalam menelaah naskah yang diterbitkan di jurnal ilmiah ini, sehingga jurnal ini dapat terbit tepat pada
waktunya. Mitra Beestari yang berpartisipasi dalam terbitan Volume 11 Nomor 1, Juni 2021 adalah:
1. Prof. Dr. Sonny Koeshendrajana (Ekonomi Sumber Daya - Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan
dan Perikanan)
2. Prof. Dr. Hari Eko Irianto (Pengolahan Hasil Perikanan - Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan
Bioteknologi Kelautan dan Perikanan)
4. Dr. Benny Osta Nababan, S.Pi, M.Si. (Ekonomi Sumber Daya - IPB University)
5. Dr. Suhana (Ekonomi Sumber Daya Kelautan - Pusat Kajian Pembangunan Kelautan dan
Peradaban Maritim)
7. Dr. Pujo Semedi Hargo Yuwono, M.A. (Antropologi - Universitas Gadjah Mada)
8. Dr. Dian Wijayanto, SPi, MM, MSE (Ilmu Ekonomi - Universitas Diponegoro)
9. Umi Muawanah, Ph.D (Dinamika Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Dan Perikanan - Balai Besar
Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan)
10. Dr. Teuku Muttaqin Mansur, S.Ag., M.H. (Hukum Adat - Universitas Syiah Kuala)
11. Dr. Rudi Alek Wauhyudin (Kebijakan Kelautan Perikan - Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan
dan Perikanan)
12. Radityo Pramoda, S.H., S.E., M.M ( Sistem Usaha Perikanan - Balai Besar Riset Sosial Ekonomi
Kelautan dan Perikanan)
13. Andrian Ramadhan, S.Pi., M.T. (Sistem Usaha Perikanan - Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan
dan Perikanan)
14. Rizky Muhartono, S.Pi., M.Si (Sistem Usaha Perikanan - Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan
dan Perikanan)
ii
ISSN 2089-6980
iii
Evaluasi Pemanfaatan Pelabuhan Kamal Untuk Wisata Bahari Pasca Pembangunan Jembatan Suramadu .. (Muhsoni, F. F., et al.)
ABSTRAK
ABSTRACT
After the construction of Suramadu Bridge, Kamal Port experienced a drastic decline in its
activity. This condition caused a decrease in people’s income by up to 98%. The Bangkalan Regency
Government has planned to develop the Kamal Port area as an alternative crossing and marine
tourism. The study aimed to analyze the sustainability index of marine tourism plan at the Kamal Port
based on ecological, social, economic, potential resource, legal, and institutional. The method used
was Rapid Appraisal for Fisheries (RAPFISH) based on ordination technique using Multi-Dimensional
Scaling (MDS). Data were collected thorugh questionnaired interviews with 43 relevant respondents
at the port, namely 28 entrepreneurs/traders, 4 government officials, and 11 residents. Result of the
analysis showed that the sustainability index of ecological dimension was 43.52, resources 31.84,
economy 35.78, social 31.84, all of which fell into the less sustainable category. Meanwhile, the legal
and institutional dimensions have a value of 10.33, all of which were categorized as ‘unsustainable’.
These results suggest further intervention on all dimension for the continuity of the marine tourism plan
in Suramadu. Based on the leverage analysis, it is recommended to prioritize intervention on ecological,
resource potential, economic, social, legal, and institutional attributes.
Korespondensi Penulis:
*
email: firmanfaridmuhsoni@trunojoyo.ac.id 63
DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jksekp.v11i1.8230
J. Kebijakan Sosek KP Vol. 11 No. 1 Juni 2021: 63-73
64
. ... No. ... Desember 2018 : hal… - …
Evaluasi Pemanfaatan Pelabuhan Kamal Untuk Wisata Bahari Pasca Pembangunan Jembatan Suramadu .. (Muhsoni, F. F., et al.)
4
J. Kebijakan Sosek KP Vol. 11 No. 1 Juni 2021: 63-73
memiliki panorama utama berupa Jembatan ‘kurang berkelanjutan’, yaitu berada pada kisaran
Suramadu. Sementara itu, Dermaga Barat memiliki dengan nilai indeks >25-50. Dengan nilai stress
panorama matahari terbenam, dengan bangunan- sebesar 0.1370 dan R2 sebesar 95,2%, mengacu
bangunan yang dapat pula dimanfaatkan untuk pada Kavanagh & Pitcher (2004) hasil tersebut
sarana penunjang wisata, kegiatan perdagangan. memiliki ketepatan yang tinggi. Analisis dimensi
Dermaga Barat juga memungkinkan untuk ekologi ini menempatkan atribut-atribut pH,
pengembangan jasa dan terminal. Hal ini dapat kandungan fosfat dan kecerahan perairan sebagai
dikembangan dengan mememnfaatkan dua 3 atribut yang paling berpengaruh pada dimensi
bangunan bekas kantor ASDP seluas 1.036 m2 tersebut (Gambar 3b).
dan 958 m2, bekas pasar oleh-oleh dan souvenir
Pada Gambar 3a dan 3b adalah gambaran
seluas 1.675 m2, kios makan di Dermaga I
lapang tentang atribut-atribut pada dimensi ini.
seuas 344 m2), kios makan di Dermaga II seluas
Lokasi di sekitar pemukiman dan pemotongan
825 m2), lapangan Dermaga I seluas 3.442
kapal pada kondisi sedikit berbau, lokasi dok
m2, terminal pelabuhan seluas 5.809 m2; (3)
kapal agak bau, lokasi pelabuhan penyebrangan
Perkampungan di dekat pelabuhan pun potensial
kapal feri sangat bau. Terkait kecerahan perairan,
dikembangkan untuk wisata kampong. Kampung
teridentifikasi bahwa semua lokasi memiliki
kejawan, dengan luas 37.940 m2, posisi kampung
kecerahan < 2 m. Sampah ditemukan di sepanjang
disebelah pelabuhan yang menghubungkan
pantai, area pemukiman dan pelabuhan. Lapisan
Pelabuhan I dan II merupakan kampung yang
minyak banyak terdapat di perairan, terutama di
indah apabila dibenahi. Kemudian, budaya
Pelabuhan Timur, area pemotongan kapal dan
lokal selamatan laut berupa festival bahari
pemukiman. Untuk keasaman, diperoleh nilai
Kamal, biasanya diadakan bulan Desember juga
rata-rata pH perairan antara 6,9-7,7 atau dalam
merupakan tradisi yag memiliki nilai jual
kondisi baik atau cukup baik. Nilai DO perairan
wisata. Sejanjutnya, potensi yang juga perlu
berada pada kisaran 4,2-4,5 mg/l atau dalam
dipertimbangnan adalah pesisir pantai, yang
kondisi cukup/kurang baik. Kandungan fosfat
dapat dikembangkan untuk lokasi kuliner, terletak
perairan berkisar antara 5,53-5,55 mg/l atau dalam
di jalur masuk pelabuhan II kearah Batuporon
kondisi sangat baik. Kandungan nitrat berada
dengan panjang sekitar 750m. Lokasi potensial
pada kisaran 0,001-0,195 mg/l atau dalam kondisi
dapat dilihat pada Gambar 2.
tidak baik. Kandungan timbal di perairan berkisar
DIMENSI EKOLOGI antara 0,005-0,043 mg/l atau dalam kondisi cukup
tinggi. Mengacu pada baku mutu air laut untuk
Analsis Rapfish indeks keberlanjutan wisata bahari (Kementerian Negera Lingkungan
untuk dimensi ekologi menghasilkan nilai 43,52. Hidup, 2004; Mutmainah & Adnan, 2018), nilai-nilai
J. Kebijakan KP Vol. ... No. ... Desember 2018 : hal… - …
(Gambar 3a). Nilai ini masuk dalam kategori tersebut di atas menunjukkan bahwa bahwa kondisi
60 UP Leverage of Attributes
Attribute
0 0.80
0 100
43.52 pH 5.96
-20
0.23
-40 Sampah 2.37
3.47
-60 Bau perairan 1.23
DOWN
0 2 4 6 8
Fisheries Sustainability
Gambar 3a. Hasil Rap Analysis Dimensi Ekologi; 3b.,Faktor Sensitif yang Mempengaruhi Keberlanjutan Ekologi.
Commented [A8]: Reso
,Gambar 3a. Hasil RAP AnalisisRap Analysis Dimensi Ekologi; 3b. Faktor Sensitif yang gambar yang lebih terbaca
Figure 3a. Results of Rap analysis of Ecological Dimensions; 3b. Sensitive Factors That Affect Environmental
Mempengaruhi Keberlanjutan Ekologi.
Sustainability.
Figure 3a. Results of Rap analysis of Ecological Dimensions; 3b. Sensitive
Factors That
Sumber: Data lapang (2019)/Source:Field Affect Environmental Sustainability.
data (2019)
Sumber : analisis data lapang (2019)
8
Leverage of Attributes
Hasil penangkapan ikan 2.14
Attribute
0.97
Pembuangan limbah 1.1
0.43
Pemukiman penduduk 4.17
0 1 2 3 4 5
Root Mean Square Change in Ordination when Selected…
Gambar 4a. Hasil RAP Analisis Dimensi Sumber Daya; 4b. Faktor Sensitif yang
Gambar 4a. Hasil Rap Analysis Dimensi
Mempengaruhi SumberPotensi
Keberlanjutan Daya; 4b. Faktor Sensitif
Sumber Daya. yang Mempengaruhi Keberlanjutan
Figure 4a. Results
Potensiof RAP Resource
Sumber Daya. Analysis; 4b. A Sensitive Factor That Affects
Figure 4a. Results ofthe Sustainability
RAP of Resource
Resource Analysis; 4b. APotential
Sensitive Factor That Affects the Sustainability of
Sumber : analisis data lapang (2019)
Resource Potential.
Sumber:Jumlah
Data lapang (2019)/Source:Field
penangkapan di lautdata
di(2019)
Kecamatan Kamal tahun 2013 (Data statistik)
sebesar 98,6 ton dan tahun 2016 sebesar 117 ton (Dinas Komunikasi dan Informatika
67
Kabupaten Bangkalan, 2017). Jumlah penangkapan ini hanya 0,4 % dari hasil tangkap
di Kabupaten Bangkalan, akan tetapi hasil dari wawancara dengan nelayan yang
melakukan penangkapan di perairan Kamal mendapatkan bahwa penangkapan ikan di
J. Kebijakan Sosek KP Vol. 11 No. 1 Juni 2021: 63-73
Pelabuhan Kamal.
Leverage of Attributes
Pencaharian mayoritas masyarakat 0.17
Sumbangan terhadap PDRB 6.95
Attribute
Gambar 5a. Hasil RAP Analisis Dimensi Ekonomi; 5b. Faktor Sensitif Yang
Mempengaruhi
Gambar 5a. Hasil Rap Keberlanjutan
Analysis Dimensi Ekonomi; 5b.Ekonomi.
Faktor Sensitif yang Mempengaruhi Keberlanjutan
Figure 5a. Results of RAP Economic Dimension Analysis; 5b. Sensitive Factors
Ekonomi.
Figure 5a. Results ofThat
RAPAffect Economic
Economic Sustainability.
Dimension Analysis; 5b. Sensitive Factors That Affect Economic
Sumber : analisis data lapang (2019)
Sustainability.
Sumber: Data lapang (2019)/Source:Field data (2019)
DIMENSI SOSIAL
68
Dimensi sosial menunjukkan nilai rap analisis sebesar 31,84 (Gambar 6a). Nilai
ini masuk dalam kategori kurang berkelanjutan (dengan nilai indeks >25-50).
Maknanya bahwa kondisi sosial ini menunjukkan banyak aspek sosial yang lemah
Evaluasi Pemanfaatan Pelabuhan Kamal Untuk Wisata Bahari Pasca Pembangunan Jembatan Suramadu .. (Muhsoni, F. F., et al.)
Leverage of Attributes
Konflik pemanfaatan pelabuhan 3.92
Attribute
0
Root Mean Square Change in Ordination … 5
Gambar
Gambar 6a.Rap
6a. Hasil Hasil RAP Dimensi
Analysis AnalisisSosial;
Dimensi Sosial;
6b. Faktor 6b. Faktor
Sensitif Sensitif YangKeberlanjutan Sosial.
yang Mempengaruhi
Mempengaruhi Keberlanjutan Sosial.
Figure 6a. Results of RAP Analysis of The Social Dimension; 6b. Sensitive Factors That Influence Social
Figure 6a. Results of RAP Analysis of The Social Dimension; 6b. Sensitive
Sustainability.
Factors That Influence Social Sustainability.
Sumber: Data lapang (2019)/Source:Field data (2019)
Sumber : analisis data lapang (2019)
Charles (2001) dan Dyawati, Lidya, Ini & Pahrozi (2018) membedakan konflik
69
muncul terkait pemanfaatan sumberdaya perikanan menjadi 4 tipologi : fishery
jurisdiction, management mechanism, internal allocation, external allocation. Dalam
kajian ini konflik yang dimaksud adalah jenis internal allocation, yaitu konflik antara
J. Kebijakan Sosek KP Vol. 11 No. 1 Juni 2021: 63-73
leverage dimensi hukum dan kelembagaan keberlanjutan tertinggi ditunjukkan oleh dimensi
menunjukkan adanya tiga atribut paling sosial, diikuti berturut-turut oleh (indeks 67,53),
berpengaruh yaitu ‘keterlibatan masyarakat’, diikuti berturut-turut oleh dimensi ekologi (49,42),
‘dukungan lembaga pendidikan’, dan ‘keberadaan dimensi ekonomi (35,78), dimensi potensi
kegiatan pemerintah yang terkait’ (Gambar 7b). sumber daya (31,84), dan dimensi hukum dan
J. Kebijakan KP Vol. ... No. ... Desember 2018 : hal… - …
kelembagaan (10,33) (Gambar 8). Hasil ini
Belum ada lembaga pemerintah yang
mengkonfirmasi bahwa pengembangan Pelabuhan
khusus mengelola pengembangan pelabuhan.
masing
Kamal menjadi lokasi wisata bahari memerlukan
dimensi sesuai dengan interferensi yang dilakukan. Rekomendasi dilakukan
Tidak ada lembaga permodalan yang mendukung
intervensi pada hampir semua dimensi apabila
usaha masyarakat sekitar pelabuhan padabaik semua swasta
dimensi.
rencana tersebut akan diteruskan.
maupun pemerintah. Kegiatan pemerintah
yang khusus mendukung pelabuhan untuk
pengembangan sebagai wisata bahari masih
sangat terbatas dan belum fokus. Belum ada
peraturan baik tingkat kabupaten atau desa
berkenaan dengan wisata bahari Kamal. Peran
masyarakat dalam mendukung pengembangan
Kamal menjadi wisata bahari belum signifikan.
Peran lembaga pendidikan juga masih sangat
sedikit dalam mendukung Kamal menjadi wisata
bahari. Belum ada penyuluhan atau bimbingan
dari aparat terkait dengan masalah-masalah
yang terjadi di pelabuhan Kamal. Mengacu Gambarpada 8. Diagram Layang Analisis Indeks dan Status Keberlanjutan Hasil
Gambar..8...Diagram Layang Analisis Indeks dan
Erwiantono, Susilo, Aditya, Saleha & Budiayu Interferensi Untuk Pengembangan Pelabuhan Kamal.
Status Keberlanjutan Hasil Interferensi
Figure 8. Chart Analysis Index Elevation And Sustainability Status of Interference
(2016), hal yang perlu dilakukan dalam kondisi Results For theUntuk Pengembangan Pelabuhan
Development of the Kamal Port. Kamal.
seperti ini adalah revitalisasi peran lembaga Sumber : analisis data lapang (2019)
Figure 8. Chart Analysis Index Elevation and
lokal dengan meningkatkan kemampuan teknis,
J. Kebijakan KP Vol. ... No. ... Desember 2018 : hal… - …
Sustainability Status of Interference
manajerial dan sosial ekonominya. Results For the Development of the
Hasil analsis indeks keberlanjutan
Kamal Port. Pelabuhan Kamal untuk dimensi
Hasil-hasil analisis Rapfish
ekologi didalam
ataskategori kurang
Sumber: berkelanjutan.
Data lapang Dimensi
(2019)/Source:Field datasumberdaya
(2019) menunjukkan
DIMENSI HUKUM DAN KELEMBAGAAN
menunjukkan bahwa indeks keberlanjutan wisatakurang berkelanjutan. Dimensi ekonomi menunjukkan dalam kategori
dalam kategori
Dimensi Hukum dan kelembagaan menunjukkan nilai rap analisis sebesar
bahari yang direncanakan dikembangkan di
kurang berkelanjutan. Nilai rendah
Dimensi sosial pada pembacaan
menunjukkan dalamindeks
kategori kurang
10,33 (Gambar 7a). Nilai ini masuk dalam kategori tidak berkelanjutan (dengan nilai
Pelabuhan Kamal mempunyai nilaiberkelanjutan.
rata-rata 39,37 keberlanjutan
Dimensi kelima
Hukum dan kelembagaan dimensi
dalamtersebut, hasil
kategori tidak berkelanjutan.
indeks ≤25). Nilai stress pada dimensi ini sebesar 0,1497 dengan R sebesar 94,5%,
2
dan dikategorikan sebagai ‘kurangHasil
berkelanjutan’.
analisis analisis
rapfish leverage
multidimensi pada
dengan bagian lain
menggunakan memberikan
teknik ordinasi melalui
ini menunjukkan memiliki ketepatan yang tinggi mendekati data aslinya. Hasil analisis
Di antara lima dimensi yang metodedianalisis, nilai petunjuk tentang atribut-atribut yang perlu
MDS menghasilkan nilai indeks keberlanjutan kurang berkelanjutan (masuk
leverage keberlajutan hukum dan kelembagaan pada Gambar 7b.
dalam nilai indeks >25-50). Rekomendasi dibuat berdasarkan dari hasil analisis
rapfish. Rekomendasi inilah merupakan kegiatan yang diusulkan untuk menaikkan nilai
Leverage of Attributes
pada masing-masing dimensi sesuai dengan interferensi yang dilakukan. Rekomendasi
Keterlibatan instansi pemerintah 1.72
dilakukan pada semua
Dukungan dimensi,
permodalan dimensi hukum dan kelembagaan, dimensi ekonomi
non pemerintah 1.88
dan dimensi sosial Hukum
Dukungan danpemerintah
permodalan kelembagaan, dimensi
2.1 potensi sumberdaya, dimensi
Attribute
0 2 4 6
16
Root Mean Square Change in Ordination when Selected
Attribute…
Gambar 7a. Hasil RAP Analisis Dimensi Hukum Dan Kelembagaan; 7b. Faktor
Sensitif yang Mempengaruhi Keberlanjutan Hukum dan Kelembagaan.
Gambar 7a. Hasil
Figure RAP Analisis
7a. Results Dimensi
of RAP Hukum
on the dan Kelembagaan;
Analysis of the Legal7b.
andFaktor Sensitif yang Mempengaruhi
Institutional
Dimensions; 7b. Sensitive
Keberlanjutan HukumFactors That Affect Tthe Sustainability of Law and
dan Kelembagaan.
Institutions
Figure 7a. Results of RAP on Sumber
the Analysis of data
: analisis the Legal
lapangand Institutional Dimensions; 7b. Sensitive Factors
(2019)
That Affect Tthe Sustainability of Law and Institutions.
Belum adanya lembaga pemerintah yang khusus mengelola pengembangan
Sumber: Data lapang (2019)/Source:Field data (2019)
pelabuhan. Tidak ada lembaga permodalan yang mendukung usaha masyarakat
sekitar pelabuhan baik swasta maupun pemerintah. Kegiatan pemerintah yang khusus
70
mendukung pelabuhan untuk pengembangan sebagai wisata bahari masih sangat
minim dan belum fokus. Belum ada peraturan baik tingkat kabupaten atau desa
berkenaan dengan wisata bahari Kamal. Peran masyarakat masih sedikit dalam
mendukung pengembangan Kamal menjadi wisata bahari. Peran lembaga pendidikan
Evaluasi Pemanfaatan Pelabuhan Kamal Untuk Wisata Bahari Pasca Pembangunan Jembatan Suramadu .. (Muhsoni, F. F., et al.)
diprioritaskan pada masing-masing dimensi. misalnya adalah dalam bentuk Peraturan Daerah
Pada dimensi ekologi, atribut-atribut tersebut (Perda) yang memberikan tugas kepada aktor
adalah ‘pH’, ‘kandungan fosfat’ dan ‘kecerahan’ utama dalam pelaksanaan berbagai intervensi.
pada perairan yang direncanakan menjadi lokasi Pemerintahan lokal, baik tingkat kabupaten
wisata. Pada dimensi sumber daya, atribut- maupun perangkat-perangkat di bawahnya,
atribut utamanya adalah‘penataan pemukiman termasuk pemerintah desa perlu dijadikan
penduduk’, ‘hasil penangkapan ikan’, dan sebagai aktor utama yang dicakupi dalam
‘pembuangan limbah’. Pada dimensi ekonomi, Parda tersebut.
atribut-atribut utamanya adalah ‘kerjasama
Perda tersebut juga harus mencantumkan
dengan orang luar’, ‘sumbangan terhadap PDRB’
jenis-jenis intervensi yang dianggap strategis
dan ‘keberadaan kegiatan wisata bahari’. Pada
berdasarkan pada hasil penelitian ini. Intervensi-
dimensi sosial, atribut-atribut utamanya adalah
intervensi strategis tersebut tentu saja tidak
‘konflik pemanfaatan pelabuhan’, ‘konflik antar
terlepas dari kendala-kendala yang dihadapi oleh
pengguna sumber daya’, dan ‘pemahaman
pemerintah daerah, baik dari sisi teknis, sosial
tentang pencemaran’. Sementara itu, pada
maupun keuangan. Untuk itu penyertaan pihak-
dimensi hukum dan kelembagaan, tiga atribut
pihak lain yang terkait menjadi sangat penting
utama yang teridentifikasi adalah ‘keterlibatan
dalam hal ini. Keterlibatan masyarakat, lembaga-
masyarakat’, ‘dukungan lembaga pendidikan’, dan
lembaga pendidikan, dan lembaga swadaya
‘keberadaan kegiatan pemerintah yang terkait’
masyarakat, sebagaimana telah dibahas dalam
Pengamatan di lapang menunjukkan bahwa penelitian ini, adalah beberapa contohnya.
sejumlah atribut dapat ditingkatkan kondisinya
melalui satu bentuk intervensi yang sama. Sebagai UCAPAN TERIMA KASIH
contoh, aroma tidak sedap dari lingkngan pantai
pada dasarnya berasal dari sumber yang sama Terima kasih kepada Lembaga Penelitian
dengan penyebab rendahnya indikator baku mutu dan Pengabdian Masyarakat Universitas Trunojoyo
perairan (pH, kandungan fosfat, kecerahan). Madura yang telah membiayai penelitian ini.
Sampah yang menumpuk di sepanjang pantai
PERNYATAAN KONTRIBUSI PENULIS
dan lapisan minyak di perairan merupakan salah
satu sumber permasalahan pada atribut-atribut Berikut adalah deskripsi kontribusi
tersebut, dan dapat karenanya penanganannya masing-masing masing-masing penulis terhadap
perlu diprioritaskan untuk menyasar sejumlah penyelesaian makalah ini: Firman Farid Muhsoni
atribut tersebut. (Kontributor Utama), Muhammad Zainuri
Prioritasi serupa dapat dilakukan untuk (Kontributor Anggota), Indah Wahyuni Abida
sumber-sumber permasalahan lain. Seebagai (Kontributor Anggota).
contoh adalah penangan masalah MCK. Apabila
kondisi MCK dibenahi, maka sejumlah atribut DAFTAR PUSTAKA
bernilai rendah dapat tertangani sekaligus. Atribut Adiga, S., Ananthan, P. S., Ramasubramanian,
tersebut misalnya adalah potensi view wisata pantai V., & Divya Kumari, H. V. (2015). Validating
dan baku mutu air wisata bahari sebagaimana RAPFISH sustainability indicators: Focus
disebutkan di atas. on multi-disciplinary aspects of Indian
marine fisheries. Marine Policy, 60, 202–207. DOI:
https://doi.org/10.1016/j.marpol.2015.06.032
IMPLIKASI KEBIJAKAN
Akbarwati, E., & Ariastita, P. G. (2013). Revitalisasi
Hasil-hasil di atas mengindikasikan paling kawasan Pelabuhan Kamal di Madura.
tidak dua hal, yang membawa implikasi kebijakan. Jurnal Teknik POMITS, 2(2), C104–C108.
Pertama adalah perlunya memperbaiki kondisi Retrieved from:..http://ejurnal.its.ac.id/index.php/
teknik/article/view/4324
dari sejumlah atribut, yang dapat dilakukan
melalui intervensi kebijakan pada penyebab Andriyani, K., Muna, Z., & Nofeti, W. (2019). KSB
penyebab utama yang membuat rendahnya (Kamal Sunset Beach): Upaya revitalisasi
nilai dari atribut-atribut tersebut. Kedua adalah pelabuhan kamal sebagai pendorong
perekonomian. Retrieved from: https://Kikian-
perlunya dukungan legal yang mendasari
dri yani bl og.Wordpress.C om/K arya- Tulis-
pelaksanaan/penerapan...intervensi-intervensi Ilmiah/Essay/
yang dianggap relevan. Dukungan legal tersebut
71
J. Kebijakan Sosek KP Vol. 11 No. 1 Juni 2021: 63-73
Bisri, M. (2019). Bangkalan ingin hidupkan Pelabuhan Kavanagh, P., & Pitcher, T. J. (2004). Implementing
Kamal sebagai wisata bahari. Retrieved microsoft excel software for rapfish: a
from: https://nasional.tempo.co/read/862022/ technique for the rapid appraisal of fisheries
bangkalan-ingin-hidupkan-pelabuhan-kamal-se- status. In Fisheries Centre Research Reports
bagai-wisata-bahari/full&view=ok (Vol. 12, Issue 2). Retrieved from: https://
o p e n . l i b r a r y. u b c . c a / m e d i a / d o w n l o a d /
Charles, A. T. (2001). Fishery conflicts and the pdf/52383/1.0074801/1
co-mangement approach. In J. P. Tony
(Ed.), Sustainable Fishery Systems (pp. Kementerian Negera Lingkungan Hidup. (2004).
250–276). CA: Wiley. DOI: https://doi. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
org/10.1002/9780470698785.ch13 Nomor 51 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air
Laut. Jakarta
Cissé, A. A., Blanchard, F., & Guyader, O. (2014). Sustain-
ability of tropical small-scale fisheries: Integrated Mahfrudin, Z. R., Yuniarti, T., & Ruchimat, T. (2020).
assessment in French Guiana. Marine Policy, Kajian potensi sumber daya perikanan di
44, 397–405. DOI: https://doi.org/10.1016/j. Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul Provinsi
marpol.2013.10.003 Daerah Istimewa Yogyakarta. Marlin, 1(1). DOI:
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.15578/marlin.
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten V1.I1.2020.47-56
Bangkalan. (2017). Statistik Daerah Bangkalan.
Retrieved from: http://www.bangkalankab.go.id/ Mira, M. (2014). Indikator kebijakan usaha pembangunan
v5/pages/info.php?id=7 wisata masal di pulau-pulau kecil. Jurnal
Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan Dan
Dyawati, Y., Lidya, E., Ini, Y., & Pahrozi, R. (2018). Perikanan, 4(1). DOI. https://doi.org/10.15578/
Konflik sosial ekonomi masyarakat pesisir jksekp.v4i1.224
di Desa Sungsang Kecamatan Banyuasin II
Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan. Jurnal Mira. (2015). Atribut Penentu Keberhasilan Program
Sosiologi Reflektif, 12(2), 251-265. DOI: https:// Kapal Bantuan dalam Peningkatkan
doi.org/10.14421/jsr.v12i2.1329 Kesejahteraan Nelayan. Jurnal PKS, 14(1),
30–43.
Erwiantono, Susilo, H., Aditya, A., Saleha, Q., & Budiayu,
A. (2016). Kebijakan nilai manfaat ekonomi Muhsoni, F. F., & Efendy, M. (2017). Coral reefs eco
dan pengelolaan ekowisata berkelanjutan di tourism sustainability management In the Gili
kawasan Labuan Cermin-Kabupaten Berau, Labak Island using rapfish method. Jurnal
Kalimantan Timur. Jurnal Kebijakan Sosial Kelautan, 10(2). DOI: https://doi.org/10.21107/
Ekonomi Kelautan Dan Perikanan, 6(1). DOI: jk.v10i2.3235
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.15578/jksekp.
v6i1.1611 Muhsoni, F. F., & Sofarini, D. (2016). Manajemen sumber
daya perikanan tangkap di Kabupaten Sampang
Erwina, Y., Kurnia, R., & Yonvitner, Y. (2016). Status dengan menggunakan metode rapfish. Seminar
keberlanjutan sumber daya perikanan di perairan Nasional Pengelolaan Sumber daya Perikanan
Bengkulu. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan Dan Pelagis Di Indonesia, 51–58. Retrieved from:.
Perikanan, 10(1). DOI: https://doi.org/10.15578/ https://docplayer.info/52635410-Prosiding-semi-
jsekp.v10i1.1245 nar-nasional.html
Fikri, I. A., Darmono, O. P., Tetelepta, J. M. S., Muhsoni, F. F., Zainuri, M., Rhomadhon, W., & Afandi,
Damora, A., & Muzammil, W. (2018). Risk J. T. (2019). Penentuan arahan pemanfaatan
potency analysis and sustainability status of wilayah pesisir pelabuhan kamal pasca jembatan
mud crab scylla sp. of Sorbay Bay, Southeast Suramadu menggunakan metode analytic
Maluku district, Indonesia. IOP Conference Series: hierarchy process. Seminar Nasional Tantangan
Earth and Environmental Science, 216(1).. DOI: Dan Peluang Pengelolaan Perikanan Kelautan
https://doi.org/10.1088/1755-1315/216/1/012038 Berkelanjutan Menyongsong Sustainable
Development Goals, 75–80. Retrieved from:
Hartono, T. T., Kodiran, T., Iqbal, M. A., & Koeshen- http://prosiding-semnas.fpik.ub.ac.id/index.php/
drajana, S. (2005). Pengembangan teknik rapid prosemfpik/article/download/15/12
appraisal for fisheries (RAPFISH) untuk penentuan
indikator kinerja perikanan tangkap berkelanjutan Mutmainah, H., & Adnan, I. (2018). Status kualitas
di Indonesia. Buletin Ekonomi Perikanan, perairan kawasan terpadu Pelabuhan Perikanan
6(1), 65–76. Retrieved from: http://journal. Samudera Bungus menggunakan metode indeks
ipb.ac.id/index.php/bulekokan/article/ golongan air. Jurnal Teknologi Lingkungan, 19(1),
download/2547/1537 107. DOI: https://doi.org/10.29122/jtl.v19i1.2030
Jannah, A. (2016). Pelabuhan Kamal Tahun 1996-2009. Pitcher, T. J., & Preikshot, D. (2001). RAPFISH: A rapid
AVATARA, 4(2), 493–507. Retrieved from: https:// appraisal technique to evaluate the sustainability
jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/avatara/ status of fisheries. Fisheries Research, 49(3),
article/view/14919 255–270. DOI: https://doi.org/10.1016/S0165-
7836(00)00205-8
72
Evaluasi Pemanfaatan Pelabuhan Kamal Untuk Wisata Bahari Pasca Pembangunan Jembatan Suramadu .. (Muhsoni, F. F., et al.)
73