Oleh :
Ketua:
Prof. Dr. Ersis Warmansyah Abbas, M.Pd. (0007065605)
Anggota:
Muhammad Adhitya Hidayat Putra, M.Pd.
Muhammad Rezky Noor Handy, M.Pd.
Noorya Tasya Febrylia Witari Hadi
Anggie Riska Agustina
Abdurrahim
Dr. Chairil Faif Pasani, M.Si Prof. Dr. Ersis Warmanysah Abbas, M.Pd.
NIP. 19650808 199303 1 003 NIP. 19560607 198303 1 002
Menyetujui,
Ketua Lemabaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kepada Allah S.W.T karena atas Berkat dan Rahmat
Nya penelitian telah rampung dalam waktu yang ditetapkan. Penelitian ini berjudul
IPS.
Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung Mangkurat dan semua pihak yang telah
mendukung dan memfasilitasi penelitian ini baik dari segi materiil dan teknis.
Penelitian ini tentu masih memiliki berbagai kekurangan dalam beberapa hal.
Peneliti
iii
ABSTRAK
Sungai sebagai salah satu dari bentuk ekosistem dengan potensi besar untuk
digunakan sebagai tempat wisata untuk menarik turis lokal maupun turis
mancanegara sendiri ke Indonesia. Peningkatan dari sector pariwisata sungai
sendiri dengan ekosistem sungai yang mempunyai pesona yang sangat tinggi
sehingga progress dan kapasistas dari sektor wisata di Indonesia sebagai tempat
rekreasi untuk keluarga terutama dalam wisata alam ataupun ekowisata. karena
wisata menjadi salah satu penyumbang dari devisa negara terbesar hingga sekarang
ini, khususnya tujuan penelitian ini tentang potensi wisata lingkungan dengan
ekowisata di kota Banjarmasin dengan sungai Martapura sebagai sarananya.
Tujuan penelitian mendeskripsikan tentang ekowisata Sungai Martapura Kota
Banjarmasin dan Mendeskripsikan pembelajaran IPS berbasis ekologi dari
ekowisata sungai Martapura Kota Banjarmasin, dengan diintergrasikan sebagai
sumber pembelajaran IPS. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian.
Teknik pengumpulan data meliputi; wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Analisis data dimulai dari reduksi, penyajian, dan verifikasi data.
Hasil Penelitian dideskripsikan: 1) tentang ekowisata Sungai Martapura Kota
Banjarmasin yang banyak diketahui oleh masyarakat Banjar adalah sungai dan
Pasar Terapung yang menggunakan sungai sebagai media tempat jual-beli yang
membantu peningkatan perekonomian masyarakat sekitar, sungai juga menjadi
saran transportasi masyarakat Banjar, pemerintah juga dalam tahap berusaha
menggunakan media sungai sebagai ikon kota seribu sungai dengan pasar terapung
Siring Tendean yang menjadi primadonanya; 2) mengintegrasikan pembelajaran
IPS melalui sarana ekowisata Sungai Martapura Kota Banjarmasin, dengan berbasis
pada ekologi memasukkan konten kearifan lokal dalam pembelajaran IPS sehingga
memudahkan para gudu di sekolah karena pembelajaran IPS yang bersifat tematik.
Kata Kunci: Ekowisata, Sungai Martapura, Sumber Belajar IPS
iv
DAFTAR ISI
v
BAB V. PENUTUP ......................................................................................... 49
A. Kesimpulan ......................................................................................... 49
B. Saran ..................................................................................................... 50
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sungai sebagai salah satu dari bentuk ekosistem dengan potensi besar
untuk digunakan sebagai tempat wisata untuk menarik turis lokal maupun turis
sendiri dengan ekosistem sungai yang mempunyai pesona yang sangat tinggi
sehingga progress dan kapasistas dari sektor wisata di Indonesia sebagai tempat
rekreasi untuk keluarga terutama dalam wisata alam ataupun ekowisata. karena
wisata menjadi salah satu penyumbang dari devisa negara terbesar hingga
sekarang ini. Dikutip menurut Richard Khan (2010) dalam Dasman (2015)
Pendidikan terus-menerus terkait erat dengan ruang dan waktu dimana relasi
Terminologi Richard Khan, manusia yang adalah homo sapiens menyadari diri
homo educans.
yang dapat mereka lakukan dari tantangan alam yang mereka hadapi. Pada
dasarnya sanggahan yang rendah akan apa yang dihadapi manusia maka
hasilnya juga sama rendahnya, tetapi sebaliknya sanggahan yang tinggi akan
1
tantangan dan tidak adanya kemauan untuk maju kedepan sendiri maka akan
punahlah peradaban manusia itu sendiri akibat tidak adanya kemauan untuk
yang sifatnya selalu bergerak maju kedepan untuk mempertahankan diri mereka
pendayagunaan yang di luar kemampuan dari ekosistem sungai pada saat daya
penurunan kualitas sungai baik dari kualitas air ataupun keadaan alamnya
keseharian mereka.
munculnya virus e-coli (Escherichia coli), hingga saat ini masih belum
yang mungkin bisa dilakukan adalah antara lain: observasi terhadap hewan dan
2
tanaman, pencarian potensi-potensi kawasan tinggal dan kebun-kebun punya
alam yang saat ini telah dimanfaatkan dalam perjalanan sejarahnya sebagai
seperti mandi, buang air dan lainnya, sehingga menjadi salah satu potensi wisata
menggunakan sungai juga bisa menjadikan ini sebagai salah satu langkah yang
kearifan lokal.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Banjarmasin.
3
2. Mendeskripsikan pembelajaran IPS berbasis ekologi dari ekowisata
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Wisata
individu maupun secara grup untuk menuju tempat tertentu bertujuan tamasya,
mengeksplorasi dari daerah wisata, peningkatan potensi diri dan lainnya baik
dalam waktu yang singkat ataupun dalam jangka waktu yang pendek dalam
of financial action. At its least complex, the industry is one that gets individuals
from their home to elsewhere (and back), and which gives cabin and
nourishment to them while they are away. However, that doesn't get you far.
For instance, if every one of the offers of eateries were considered travel and
the travel industry, the figure would be artificially inflated by deals to local
Proceeds from before Mathieson and Wall (1982) at Fennell (2008), who
(1) a unique component, which includes travel to a chose goal; (2) a static
component, which includes a stay at the goal; and (3) a weighty component,
coming about because of the over two, which is worried about the
consequences for the financial, social and physical subsystems with which the
5
visitor is legitimately or in a roundabout way in contact. Others, including Mill
The framework is 'like a bug catching network's – contact one piece of it and
resonations will be felt all through' (Mill and Morrison 1985: xix). Incorporated
into their travel industry framework are four sections, including Market
items), Destination (the state of movement request) and Marketing (the selling
ecotourism.
A. Sungai
danau-danau, lautan atau kesungai yang lain. Dalam beberapa studi, sebuah
tersebut. Sungai menjadi salah satu media yang sering menjadi lanjutan air
hujan yang turun ke darat hingga mengalir ke lautan ataupun danau yang
air yang menkeluar lalu menuju ke anak sungai. Kemudian sebagian besar
dari anak sungai tersebut akan menciptakan sungai besar atau sungai utama.
Aliran air ini pada dasarnya akan membentuk saluran dasar dan tebing juga
6
bantaran sungai pada kedua sisinya. Pada ujung dari sungai saat bertemu
dengan bibir laut itu dinamai dengan muara sungai. Kegunaan dari sungai
adalah untuk pertanian khususnya sistem irigasi, sebagai sumber air minum,
sebagai tempat penampungan dari air hujan dan juga limbah dari berbagai
macam seperti limbah rumah tangga, limbah home industry, limbah pabrik
dan lainnya, hingga pada akhirnya sungai sendiri sangat berpotensi besar
numerous authors. The roles of river can be classified into three basic
species.
B. Ekowisata (Eco-tourism)
travel to natural area conducted with the aim to conserve the environment
and preserve the life and well-being of the local population. Originally
7
destination remains intact and sustainable, in addition to the culture and
disenangi oleh para wisatawan. Wisatawan yang mau menuju tempat yang
together with nature, untamed life, and experience the travel industry. Truth
Untamed life the travel industry includes travel to watch creatures, fowls,
8
and fish their local territories. Experience the travel industry is nature the
atau IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di tingkat
sekolah dasar dan menengah yang meliputi disiplin ilmu-ilmu sosial seperti
humaniora, sains bahkan berbagai isu masalah sosial kehidupan. Ciri khas
dari IPS sebagai mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan
dengan tujuan agar mata pelajaran ini lebih bermakna bagi peserta didik
9
Menurut Suwarma Al Muchtar (2015) mengemukakan bahwa
sumber daya belajar perlu dilakukan transformasi sikap dan perilaku dari
kebiasaan tatap muka di kelas kearah optimalisasi sumber daya belajar yang
sebagai berikut:
10
Definisi Sumber belajar secara luas dapat diartikan sebagai buku
atau bahan ajar dalam bentuk cetak lainnya, seperti jurnal ilmiah, koran,
indera penglihatan peserta didik (visual) saja, bisa juga gabungan dari
1. Pesan (Message), yaitu keterangan yang ada pada sumber belajar yang
mempunyai arti.
diterima dengan baik oleh masyarakat luas dengan efektif dan efisien.
11
6. Lingkungan (Environtment), yaitu tempat bagi para peserta didik belajar,
laboratorium sains, masyarakat dan alam sekitar dari para peserta didik.
12
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
strategi yang digunakan penelitian yang nantinya akan dilakukan pada saat
memahami berbagai kejadian tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
secara menyeluruh, dan melalui cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
13
B. Tempat dan Waktu Penelitian
proposal penelitian serta surat ijin penelitian, yaitu bulan Oktober s.d.
Desember 2019.
C. Objek Penelitian
situasi sosial penelitian yang ingin diketahui apa yang terjadi di dalamnya. Pada
(activity) orang-orang (actors) yang ada pada tempat (place) tertentu. Obyek
dari penelitian ini adalah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin,
D. Subjek Penelitian
14
perlu diperjelas akan informan yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan
dimanfaatkan setelah dihimpun sampai pada hasil akhir dari penelitian dapat
1. Observasi
menjadi instrumen atau alat dalam penelitian sehingga peneliti harus mencari
data sendiri dengan terjun langsung atau mengamati dan mencari langsung
observasi yang sekaligus melibatkan diri selaku orang dalam pada situasi
15
observasi lapangan pada Pasar Terapung Lok Baintan dan Pasar Terapung
2. Wawancara
dengan tanyajawab secara lisan secara sepihak berhadapan muka, dan dengan
sumber ataupun data yang diperlukan dalam penelitian, data diperoleh secara
yang tidak jelas bisa ditanyakan kembali dan diarahkan yang lebih bermakna
pedagang Pasar Terapung baik yang berada di Lok Baintan dan juga Pasar
pasar terapung dan juga Satgas Sadar Wisata dari Dinas Kebudayaan dan
3. Studi Dokumentasi
ilmiah, babad, prasasti, notulen hasil rapat, artikel-artikel dan lainnya. Studi
16
warisan-warisan dalam bentuk tulisan terutama berupa arsip-arsip penting dan
pedagang di pasar terapung Lok Baintan dan Menara Siring Pandang, selain
F. Instrumen Penelitian
data-data berupa tingkahlaku dari penampkan yang nyata pada sumber data,
sendiri. Sengan dibantu instrumen lain yaitu seperti pedoman wawancara dan
karena hanya peneliti yang bisa bertindak sebagai alat ada dan responsif
17
kepekaan dari peneliti, mampu menempatkan diri, memfokuskan diri pada
idiosinkratik.
G. Keabsahan Data
objektif. Oleh sebab itu keabsahan data dalam berbagai penelitian kualitatif itu
mengenai keabsahan data yang menggunakan berbagai bentuk lain di luar data-
data tersebut demi kepentingan pengecekan atau sebagai pembeda dari data
tingkat kepercayaan dari informasi yang telah didapatkan melalui waktu dan
alat yang berbagai macam bentuknya yang terdapat pada penelitian kualitatif.
dengan lebih banyak bersifat uraian dari hasil wawancara dan studi
18
dokumentasi. Data-data yang dihasilkan pada saat pengumpulan data,
data dilihat dari segi tujuan penelitian. Prinsip pokok penelitian kualitatif adalah
menemukan teori dari data. Teknik analisis data yang digunakan dalam
pada penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-
data yang sudah didapatkan dan direduksi tersebut ditampilkan dalam bentuk
19
3. Verifikasi (Conclution Drawing and Verification)
berupaya menganalisa dan mencari makna dari data-data yang telah terkumpul
tersebut dengan mencari pola, tema, hubungan persamaan, hal-hal yang sering
muncul, hipotesis, dan lain sebagainya yang nantinya akan dituangkan dalam
kesimpulan yang masih bersifat tentative, akan tetapi dengan bertambah data-
data melalui proses verifikasi yang berlangsung terus menerus, maka akan
diperoleh kesimpulan yang bersifat “grounded”, bisa diartikan dengan kata lain
tersebut berlangsung.
Uji keabsahan data dalam Penelitian ini menggunakan uji kredibilitas data
dari berbagai sumber dengan berbagai langkah dan cara, dan waktu. Menurut
untuk mengkaji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang
spesifik dari tiga sumber data tersebut. Data yang telah dianalisis oleh peneliti
20
sehingga menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya dimintakan kesepakatan
data yang didapatkan dengan data informan atau narasumber yang berbeda-
beda namun dengan data sumber yang sama yaitu pedoman wawancara seperti
informan pertama, kedua, ketiga dan keempat diberi pertanyaan yang sama.
menggunakan teknik lain untuk kepastian data yang akan digunakan. Misalnya
Jika ketiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut, menghasilkan data yang
data yang bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data mana yang
akan data yang didapatkan. Ketika kerangka pengujian kredibilitas data dapat
hasil dari wawancara, pengamatan atau proses lain saat pengumpulan data
dalam waktu juga keadaan yang tidak sama persis. Apabila hasil uji
menghasilkan data-data yang berlainnya satu dengan lainnya, oleh sebab itu
21
akan dilaksanakan secara terus-menerus sampai batasan kejenuhan didapatkan
22
BAB IV
Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, daerah ini sangat terkenal dengan
wisata alam berbasis sungai dengan kebudayaan sungai masyarakat Banjar yaitu
Pasar Terapung Lok Baintan, selain itu juga melakukan penelitian di tempat wisata
pasar terapung modern yang terletak pada Kawasan Siring Menara Pandang, Jalan
ataupun air lewat sungai Martapura yang bertujuan langsung pada wisata pasar
juga pedagang pada pasar terapung tersebut atapun melakukan penyambangan hasil
bumi, sedangkan kawasan Siring Menara Pandang bisa dituju lewat jalur darat
ekonomi dari hasil perdagangan dari para wisatawan, dengan tujuan memanfaatkan
Untuk menuju ke lokasi Pasar Terapung Siring dinilai cukup mudah bagi
yang strategi yaitu langsung berada di pusat kota. Hanya berjarak kurang lebih 5
empat pintu masuk untuk wisatawan atau yang akan berkunjung ke Kota
23
Banjarmasin, yaitu dengan tersedianya bandara internasional yang berjarak kurang
lebih 20 kilometer dari pusat Kota Banjarmasin, terdapat Pelabuhan Trisakti yang
berjarak kurang lebih 10 kilometer, adanya terminal “Pal 6” untuk trayek antarkota
dan antarprovinsi yang berjarak kurang lebih 10 kilometer dari pusat kota, serta
akses jalan raya dengan kondisi jalan yang layak dilalui untuk menunjang akses
darat dan beberapa disediakan pula akses sungai yang melayani rute dalam kota
untuk tujuan pariwisata, Pasar terapung Siring ramai ketika hari sabtu dan minggu,
hari sabtu berjualan mulai jam 12.00 – 00.00 dan hari minggu mulai dari jam 05.00
destinasi dan kunjungan terhadap pasar terapung yang terletak di Lok Baintan
dengan budaya berdagang di atas sungai, sungai yang menjadi jalur wisata ini
sangatlah kuat dengan budaya masyarakat Banjar, khususnya yang berada di Kota
Banjarmasin ini. Berbeda halnya dengan pemanfaatan sungai sebagai objek wisata
di Kota Banjarmasin yang berfokus pada pasar terapung modern yang terdapat di
kawasan wisata Menara Siring Pandang, para pedagang pasar terapung di sini.
Martapura ini menjadi wisata alam yang lebih bermanfaat terhadap masyarakat
ekonomi yang juga menarik minat dari para wisatawan untuk datang dan juga
24
membantu keadaan ekonomi masyarakat sekitarnya. Selain itu dengan
dan juga masyarakat, yang dimana pada sungai Martapura ini masyarakat
hasil penelitian ini sebagai sumber belajar IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial),
konsep yang mungkin bisa dimasukkan kedalam materi ajar berbasis lingkungan
Tarik wisata yaitu dengan pengembangan sungai sebagai daya tarik wisata harus
mengikuti prinsip ekologi dan sosial. Karena sungai merupakan ekosistem dan
habitat yang rapuh bagi masyarakat yang wilayahnya bergantung pada sungai.
tarik wisata harus mengikuti prinsip ekologi dan sosial. Karena sungai
25
merupakan ekosistem dan habitat yang rapuh bagi masyarakat yang wilayahnya
oleh tiap kelompok, sifat masyarakat yang datang dari generasi ke generasi dan
ataupun di Lok Baintan, selain itu juga aktifitas transportasi sungai dengan
Budaya sungai, Urang Banjar yang sejak dari zaman Kerajaan Dipa
menggunakan jalur air sebagai sarana ekonomi, transportasi dan lainnya. Lambat
Kalimantan. Kota Banjarmasin yang dijuluki sebagai Kota Seribu Sungai, sudah
menjadi ciri khasnya dengan banyaknya sungai-sungai baik yang besar ataupun
1
Urang Banjar Kuala adalah masyarakat Banjar yang mendiami sekitar daerah
Banjarmasin, Martapura, Banjarbaru, Marabahan dan sekitarnya.
26
kecil yang mengalir.Konsep kebudayaan yang dilahirkan oleh masyarakat
khususnya sungai dari keadaan morfologi tempat tinggalnya. Salah satu hasil
dari kebudayaan sungai ini adalah Pasar Terapung atau Pasar Apung di atas
Muara Kuin, Pasar Terapung adalah pasar yang dimana para pedagangnya
ataupun sarana mengangkut barang dagangan, selain itu jukung-jukung itu juga
keadaan morfologi tempat tinggalnya. Salah satu hasil dari kebudayaan sungai
ini adalah Pasar Terapung atau Pasar Apung di atas sungai Martapura yang salah
barang dagangan, selain itu jukung-jukung itu juga digunakan para wisatawan
27
lokal ataupun mancanegara menuju pasar dari pelabuhan-pelabuhan seperti
Pangeran.
danau), sampai tahun 1950-an keahlian dalam keluarga Kampung Tambak Bitin,
tonase kecil, Sungai Martapura, Sungai Alalak, Sungai Barito bagi yang lebih
besar. Mesin-mesin pengerak masih didatangkan dari luar. Budaya sungai masih
28
pedagangan antar penduduk khususnya yang bermukim di tepi dan di lingkungan
sekitar sungai.
hingga saat ini masih menjadi sarana transportasi, hingga kegiatan keseharian
mereka yang sangat bergantung pada sungai seperti mandi, mencuci pakaian,
julukan ‘Kota Seribu Sungai’. Pada akhirnya sungai ini menjadi ikon tersendiri
di Lok Baintan dan juga Kuin, sekarang pemerintah kota Banjarmasin juga
yang terletak pada daerah kota yaitu daerah Siring Menara Pandang, jalan
Banjarmasin yang sangat kotor disebabkan oleh perilaku masyarakat yang sering
juga tingkat kepedulian masyarakat yang sangat rendah akan kebersihan sungai.
29
Ekowisata yang menjadi fokus sekarang ini adalah pemanfaatan sungai
baik aliran sungai, bantaran sungai, hingga wilayah sekitar yang dilewati oleh
aliran sungai sebagai sarana wisata oleh wisatawan dan juga masyarakat.
baik sebagi tempat tinggalnya ataupun sebagai tempat bercocok tanam padi
manga dan lainnya banyak terdapat di sekitar aliran sungai Martapura apabila
Pasar Terapung Lok Baintan, ataupun sesudah dari Pasar Terapung Lok Baintan.
diungkapkan oleh acil2 Hasanah (46 tahun), berbagai macam Kata beliau barang
daganganya rata-rata hasil dari beli dari orang lain dan kemudian di jual kembali
oleh beliau di pasar terapung seperti buah limau (jeruk), rambutan, asam, kasturi
dan tempakin. Buah-buah ini sebetulnya jual tergantung musimnya saja seperti
sekarang musim rambutan. Bukan mebeli dari orang dagangan ibu hasanah juga
ada yang di bikin ibu sendiri seperi ikan kering yang di mana bilau membuatnya
2
Acil (Banjar) = bibi, tante (biasanya diperuntukkan perempuan yang lebih tua setara
dengan orang tua, terlebih biasanya juga untuk menyebutkan ibu-ibu yang berdagang atau
berjualan).
30
sendiri dan di jual juga saat di pasae terapung. Yang di mana itu akan menambah
hasil pendapatkan. Karena kita tahu bahwa buah-buah yang di jual juga
merupakan hasil dari beli dan kemudian di jual kembali dengan untung yang
sangat sedikit.
kegiatan sehari-hari.
Selain dari pada itu wawancara dengan Muthia Sari (25 tahun) wisatawan
lokal dari luar kota Banjarmasin dan berprofesi sebagai guru, menuturkan
Banjarmasin, setiap kali tujuan orang jika ingin berwisata sungai pasti selalu
tujuannya pasar terapung yang dituju setiap subuh hari biasanya yang terletak di
Lok Baintan.
sudah membantu mengembangkan potensi wisata sungai disini, hal itu juga
31
pemerintah tersebutlah semua dapat bekerja, seperti paman perahu (klotok) yang
sekarang tidak sepi lagi, dan juga adanya tambahan pasar terapung di siring, dan
banyak lagi destinasi yang dibuka oleh pemerintah yang dapat membantu
daripada menikmati alamnya. Dia juga mengatakan bahwa kita harus bisa
wisata sungai di Kota Banjarmasin ini, agar kita tidak kalah bersaing dengan
orang-orang diluar sana yang sekarang juga banyak wisata sungai dibuat seperti
sendiri memiliki wisata sungai, karena wisata di daerah asalnya sangat berbeda
interaksi jual beli sekarang pasar terapung bisa dijadikan objek wisata kota
warga sekitarnya, pada era saat ini tantangan yang dihadapi pada jaman sekarang
memang sulit karena kita bersaing dengan teknologi, tetapi tidak menutup
32
mempertahankan budaya-budaya Banjar yang mengadaptasi dengan era milenial
sekarang.
Wawancara dengan Bapak Rudy (51 tahun) seorang tenaga kerja badan
kalau pasar terapung siring tendean merupakan tempat untuk menghibur diri
dimana saya rutin setiap seminggu sekali, dan kebetulan pasar ini adanya di akhir
pekan sabtu dan minggu. Biasanya beliau datang ke Pasar Terapung Siring
Tendean bersama dengan keluarganya, beliau juga menuturkan bahwa ini (Pasar
Terapung Siring Tendean) adalah merupakan ciri khasnya urang Banjar atau
lebih tepatnya kita sebagai masyarakat sungai yang memiliki sungai sebagai
sarana dan prasarana tentu tempat ini sangat bagus, untuk mengajarkan bahwa
masih sangat lekat dengan kehidupan masyarakat sungainya, maka dari pada itu
pemerintah luar biasa memanfaatkan sungai sebagai sarana wisata juga edukasi
Bapak Rudy juga mengatakan "tempat ini bagus, ini ciri kita atau
khasnya urang kita (Banjar) ". Pasar terapung siring tendean ini sangat banyak
disini ada jual beli sehingga mem bantu lagi perekonomian di banua kita" ujar
rudy. Di pasar terapung ini jua kita bisa mengajari anak cucu kita, dimana
terdapat buah-buahan khas dari Banjar, tapi jarang terlihat sekarang, sehingga
banyak yang tidak tau nama buah-buah khas dari Banjar. Bapak Rudy juga
mengatakan "Jualan yang ada di sini sangat bagus, misal ada kapul, ramania,
33
bularan dan yang lain, kakanakan wayahni banyak yang kada tahu, nah dipasar
sini sambil mengajarkan kakanakan akan banyaknya buah khas kita yang perlu
sekitar daerah wisata sungai sangatlah dinamis, kita bisa melihat bagaimana
membuka usaha seperti membuka warung baik yang menjual makanan khas
dan minggu, karena banyak wisatawan yang datang) sebagian besar dari mereka
beramai-ramai di dermaga dimana pada saat itu semua yang hendak di jual sudah
disiapkan dalam keranjang oleh para pemilik kebun. Kemudian siap dibawa ke
pasar Lok Baintan untuk dijual kepada pengunjung atau wisatawan baik lokal
ataupun mancanegara.
34
berkembang menjadi tempat wisata berkembang dalam kurun waktu relative
singkat, serta menarik banyak wisatawan dari luar Kota Banjarmasin. Karena
keunikannya pasar terapung resmi menjadi satu tempat wisata kota Banjarmasin.
Bukan hanya hasil kebun yang dijual di pasar terapung, ada kain,
makanan berat, makanan berat, gorengan, dan wadai-wadai khas Banjar. Bahkan
budaya yang ada, acil penjual menggunakan pupur dingin, bermain pantun, dan
bharter barang pada sebagian penjual, dengan harga yang sama. Penyambangan
sebagai kebiasaan pun tidak dihilangkan, padahal bisa saja barang dagang
tersebut diambil dari pasar darat atau tempat lain disiang hari dan lainnya.
adalah dari wilayah Lok Baintan dan sekitarnya untuk berjualan di sana. Bagi
terapung Siring, tidak ada pungutan biaya sama sekali. Tempat yang digunakan
untuk berjualan pun tidak berpindah-pindah dan para pedagang juga di berikan
payung besar untuk berjualan namun untuk jukung masih banyak yang
pedagang yang berjualan di Siring berasal dari Lok Baintan, dan orang-orang
yang berjualan sudah di tentukan oleh Pemerintah jadi bagi orang baru yang
ingin berjualan di pasar terapung Siring tidak bisa. Para pedagang yang berjualan
diminta KTP (Kartu Tanda Penduduk) mereka untuk didata dan terdaftar sebagai
pedagang di pasar terapung Siring. Ketika ada acara besar acil-acil yang
35
berjualan di pasar terapung Siring akan melakukan atraksi jukung yang diminta
Para pedagang di Pasar Terapung salah satunya adalah Acil Fatimah (40
tahun) biasa juga dipanggil dengan Acil Ipat dari hasil wawancara dengan beliau
buah-buahan, bakul, pupur dingin, hintalu jaruk (telur asin), dan lain-lain
tersusun diatas jukung. Barang dagangan acil Ipat ada sebagian punya beliau,
manjualakan ampun urang, ada jua yang bajualan wadai wan makanan lainnya
Selain itu juga dari wawancara dengan acil Salamah (50 tahun),
berjualan di pasar terapung Siring pada hari sabtu dan minggu, acil Salamah juga
beberapa peraturan yang sudah di atur oleh pemerintah, pada hari sabtu sore
boleh berjualan diatas lanting, minggu pagi berjualan di atas jukung dan siang
denga Acil. Salah satu penjual disana bernama Aluh Asiah (57 tahun)
36
mengungkapkan "bajualan disini banyak acil-acil, aku bajualan disini sudah
lawas maampat tahunan mulai balum maju sampai rami wayahni". Pasar
terapung siring tendean ini adanya di hari sabtu dan minggu "kami bajualan hari
haja kulihan, kawa haja maongkosi anak lawan cucu badua" ujar acil aluh.
Dalam kegiatan jual beli dipasar terapung yang dimana berjualan dalam satu
minggu cuma di hari sabtu dan minggu bisa menghasilkan penghasilan kurang
lebih sekitar Rp. 4.000.000,00.- ini lah yang diungkapkan oleh Acil Asiah.
kepada masyarakat sekitar dari kampung Gadang dan Sungai Mesa untuk
berdagang di tempat yang diberikan izin oleh Pemkot Banjarmasin, akan tetapi
Baintan yang sudah terdaftar dan diminta khusus oleh pemkot Banjarmasin
untuk berdagang disana, apabila ada yang memaksa untuk berdagang di area
khusus tersebut akan ditegur oleh satgas dan relawan yang berafiliasi dengan
37
dengan Fathul Hadi (45 tahun) yang menjadi Satgas Dinas Kebudayaan,
kota Banjarmasin sendiri dari tahun 2013 hingga sekarang masih berusaha
Kuala.
luar kemampuan dari ekosistem sungai pada saat daya tampung akan kunjungan
dari kualitas air ataupun keadaan alamnya sekitar dari sungai. Secara sosial,
(Forum Discussion Group) di kota Palangkaraya pada 09-11 Mei 20193 kemarin
pusat, pemerintah daerah hingga para stakeholder di daerah wisata tersebut, Isu
3
Putri, Nabilla. 01 Mei 2019. Kemenpar Diskusikan Pengembangan Ekowisata Berbasis
Sungai. Di akses pada laman https://travel.detik.com/travel-news/d-4532330/kemenpar-diskusikan-
pengembangan-ekowisata-berbasis-sungai
38
banyak masyarakat yang memiliki kesadaran rendah akan fungsi dan peran
Selatan juga ikut berkembang, terlebih kota Banjarmasin yang mendapat julukan
Kota Seribu Sungai (Thousand River City), The Sustainability Leaders Project
Market). Ini merupakan bagian dari sejarah wisata sungai sebagai salah satu daya
tarik wisata bagi wisatawan asing maupun domestik. Tahun 2013, Kemenpar
Banjarmasin, khususnya untuk sungai Martapura dan sungai Barito, serta anak-
anak sungai lainnya, susur sungai juga menjadi agenda tahunan dari Program
Studi Pendidikan IPS (PIPS) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan
kebudayaan masyarakat sungai Banjar yang sangat terkenal hingga saat ini
4
Nasrulhak, Arief. 10 Mei 2019. Pentingnya Menjaga Daerah Aliran Sungai untuk Sarana
Ekowisata. Di akses pada laman https://travel.detik.com/travel-news/d-4544749/pentingnya-
menjaga-daerah-aliran-sungai-untuk-sarana-ekowisata
39
adalah pasar terapung, menjadi ikon Kota Banjarmasin sebagai destinasi wisata
bahwa pemerintah kota Banjarmasin dari tahun 2013 sudah memulai usaha
membuka kembali Pasar Terapung yang berada di tengah kota dengan daerah
dengan focus tersebut juga mengajak masyarakat peduli terhadap sungai sebagai
potensi wisata khususnya pada wisata sungai Martapura yaitu pasar terapung
beliau. Lapak dagangan yang beliau tempati itu merupakan lapak gratis yang
40
mengambil lapak jualan beliau maka akan ditegur oleh pihak berwajib yang
Mar’odah (60 tahun), karena beliau sudah merasa cukup karena diberikan lapak
dagang untuk pekerjaan mereka dan bisa membuat beliau berdagang mencari
nafkah di pasar terapung Siring Tendean, tetapi jika ada acara-acara yang
banyak berasal dari pasar terapung Lok Baintan, dimana para pedagang ini
diminta langsung oleh Pemkot Banjarmasin untuk datang dan berdagang disana,
antara lain seperti acil Salamah, acil Fatimah, acil Mar’odah, dan lainnya.
sekitarnya yaitu kampong Gadang dan Sungai Mesa kecuali berdagang di bagian
yang diizinkan oleh Pemkot Banjarmasin. Selain itu dari wawancara dengan para
Banjarmasin yang sangat luar biasa, menjadikan pasar terapung sebagai destinasi
studi sosial yang merupakan kajian terpadu (terintegrasi) dari ilmu-ilmu sosial
41
dan humaniora untuk mengembangkan kemampuan warganegara. Melalui
(Environtment), yaitu tempat bagi para peserta didik belajar, seperti ruangan
masyarakat dan alam sekitar dari para peserta didik. Sumber belajar IPS disini
pengembangan sumber belajar IPS pada penelitian ini bisa kita lihat dengan
Secara lebih formal, ekologis adalah studi tentang struktur dan fungsi alam atau
studi tentang hubungan diantara organisme hidup dan keseluruhan faktor fisikal
ilmu tentang makhluk hidup dalam rumahnya yang di mana rumahnya tersebut
42
menjadi satu-satunya komponen dari keberhasilan pendidikan Indonesia. Pada
membantu individu terhadap lingkunganya seperti tidak buta huruf atau mampu
membaca, yang dimana bahwa si individu ini mampu dan cakap dalam
sinergisitas terhadap kualitas sama baiknya dari lingkungan sekitar dari individu
43
i. Implikasi ekologi pada kegiatan manusia dan masyarakat.
Pemahaman akan ekologis ini mampu menjadi bagian terpenting dalam
dengan berpacu pada menumbuhkan nilai peduli lingkungan pada diri peserta
didik di sekolah. Selain itu ekowisata sungai Martapura ini juga dikembangkan
dengan adanya pasar terapung sendiri menjadi pengembangan materi ajar IPS
dalam basis budaya masyarakat, ini juga bisa dimasukkan ke dalam materi kuliah
pendidikan IPS sebagai sumber belajar pada materi kuliah Manusia, Tempat dan
44
wawasan ekologi dalam pembelajaran IPS di sekolah, mengenai ekopedagogi
buah kata, yaitu ekologi (ecology) yang memempunyai makna ilmu yang
dan pedagogik (pedagogy) yang bermakna ilmu pendidikan, baik secara teoritis
atas kondisi kehidupan yang yang tidak sesuai dengan harapan, guna
membangun masa depan kehidupan yang lebih baik. Pada pemikiran mengenai
ekopedagogik adalah sebuah manuver dengan orientasi menuju masa yang akan
yang hebat manusia dan demi meningkatkan kesamarataan dalam bidang sosial
alam dan lingkungan sekitar dari peserta didik. Nana Supriatna (2016) juga
45
assets. For this situation, ecopedagogy can be considered as an enemy of
ini sangat cocok untuk belajar bagi para peserta didik, selain itu juga Heimstra
(1978), menjelaskan bahwa dengan mendatangi tempat wisata adalah salah satu
secara sosial yang dapat menguatkan peserta didik agar bisa meningkatkan
46
ekologis, yang mampu menyentuh sisi psikologis manusia dalam hubungannya
Martinho dkk (2010) sebagai warga negara yang baik untuk mengajar
berkelanjutan.”
dimasukkan pada Materi Kelas VII Semester 2, salah satunya memasukkan pada
sungai sebagai media wisata juga mengajarkan kepada peserta didik untuk
47
antara lingkungan masyarakat sungai Banjar dengan budaya masyarakat Banjar
salah satunya yaitu muncul pasar terapung baik yang muncul dari kegiatan
dengan membuat tempat khusus mengajak para pedagang dari Lok Baintan
yang juga terdapat Pasar Terapung ke Siring Tendean. Peserta didik diajak
dimanfaatkan.
Disamping itu juga ekowisata ini juga mengajarkan kepada para peserta
48
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
pasar terapung baik yang berada di Lok Baintan, Kabupaten Banjar ataupun
para relawan yang bergerak untuk melestarikan sungai sebagai sarana wisata
Banjar. Selain itu juga potensi wisata lingkungan yang didukung oleh budaya
izin kepada para pedagang di pasar terapung Siring Tendean dari Lok
Baintan, selain itu juga masyarakat sekitar dari pasar terapung Siring Tendean
49
wilayah yang mempunyai kondisi alam yang seimbang, tidak terkontaminasi
mengenal alam sekitar mereka maka kegiatan ekowisata ini sangat cocok
untuk belajar bagi para peserta didik, memasukkan materi-materi yang sesuai
B. Saran
sungai ini yang sampai sekarangpun sangat luar biasa, disamping itu juga
baik itu berupa iklan yang ditampilkan pada media massa televise, youtube
ramai.
50
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Arikunto, S. (2004). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi.
Kelima,. Jakarta: Rineka Cipta.
Arisanty, D., Putro, H. P. N., Anis, M., & Arifin, Z. (2019). Pemberdayaan
perempuan pada kawasan wisata (studi pada Pasar Terapung Lok Baintan).
Dobson, A. (2010). Environmental citizenship and pro-environmental behaviour:
Rapid research and evidence review. Sustainable Development Research
Network, London.
Fandeli, C. (2000). Pengertian dan konsep dasar ekowisata. Yogyakarta, Fakultas
Kehutanan UGM.
Fennell, D. A. (2007). Ecotourism. Routledge.
Honey, M. (2008). Ecotourism and sustainable development: Who owns paradise?.
Island Press.
Ideham, M. Suriansyah dkk. (2015). Urang Banjar dan Kebudayaannya.
Balitbangda Prov. Kalimantan Selatan dan Penerbit Ombak.Yogyakarta.
Martinho, A. P., Nicolau, P. B., Caeiro, S., Amador, F., & Oliveira, C. (2010).
Environmental citizenship and participation. The role of education programs.
Moleong, L. J. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja.
Rosdakarya.
Muhaimin. (2015). Membangun Kecerdasan Ekologis. Bandung: Alfabeta.
Mulyana, D. (2001). Metodelogi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu
Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mulyana, D. (2001). Metodelogi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu
Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nomor, U. U. (10). Tahun 2009. Tentang Kepariwisataan.
Raharja, S. (2010). Pendidikan Berwawasan Ekologi: Pemberdayaan Lingkungan
Sekitar Untuk Pembelajaran. Fakultas Ilmu Pendidikan Administrasi
Pendidikan: Universitas Negeri Yogyakarta.
Rochgiyanti, dkk. (2014). Kearifan Lokal Orang Dayak Bakumpai Di Lahan
Basah. Bekerjasama dengan Lembaga Penelitian Universitas Lambung
Mangkurat. Banjarmasin, Aynat Publishing.
Saleh, M. Idwar. (1991). Sejarah Lokal Kerajaan Banjarmasin Dan Kebudayaan
Sungainya. Buletin Kayuh Baimbai. MSI (Masyarakat Sejarah Indonesia
Cabang Banjar) Kalimantan Selatan.
Sapriya. (2012). Pendidikan IPS: Konsep dan Pembelajaran. Bandung, PT. Remaja
Rosdakarya.
Sugianti, D. (2016). Strategi pengembangan kawasan wisata pasar terapung
berbasis kearifan lokal di Kota Banjarmasin. JURNAL TATA KELOLA
SENI, 2(2), 20-34.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sumaatmadja, N. (2005). Manusia Dalam Konteks Sosial, Budaya dan Lingkungan
Hidup. Bandung: Alfabeta.
51
Supriatna, N. (2016). Ecopedagogy: Membangun kecerdasan ekologis dalam
Pembelajaran IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Supriatna, N. (2016, April). Local Wisdom In Constructing Students’ Ecoliteracy
Through Ethnopedagogy And Ecopedagogy. In 1st UPI International
Conference on Sociology Education. Atlantis Press.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2015). Materi Ajar Perkuliahan Pendidikan
IPS. Pendidikan IPS di SD. Di kutip pada http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-
MODES/PENDIDIKAN_IPS_DI_SD/BBM_5.pdf
Jurnal:
Aulia, A., & Hakim, L. (2017). Pengembangan Potensi Ekowisata Sungai Pekalen
Atas, Desa Ranu Gedang, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo. Jurnal
Wilayah dan Lingkungan, 5(3), 156-
167. https://doi.org/10.14710/jwl.5.3.156-167
Normelani, E. (2016). River, Culture and Tourism in Lok Baintan, South
Kalimantan. Journal of Indonesian Tourism and Development Studies, 4(2),
57-62.
Subiyakto, B., Mutiani, M., & Hidayat Putra, M. A. (2019). Laporan Penelitian:
Pergeseran Makna Klotok Bagi Masyarakat di Aliran Sungai Martapura.
Yunansah, H., & Herlambang, Y. T. (2017). Pendidikan berbasis ekopedagogik
dalam menumbuhkan kesadaran ekologis dan mengembangkan karakter
siswa sekolah dasar. EDUHUMANIORA: Jurnal Pendidikan Dasar, 9(1), 27-
34.
Online:
Asdhiana, I Made. (2017). Pasar Terapung di Lok Baintan, Berbelanja sambal
Bergoyang. Dikutip pada laman harian Kompas, terbit pada 28 April 2019
https://travel.kompas.com/read/2017/04/28/105700927/pasar.terapung.di.lok
.baintan.berbelanja.sambil.bergoyang.?page=all
Nasrulhak, Arief. (2019). Pentingnya Menjaga Daerah Aliran Sungai untuk Sarana
Ekowisata. Diakses pada laman https://travel.detik.com/travel-news/d-
4544749/pentingnya-menjaga-daerah-aliran-sungai-untuk-sarana-ekowisata
Putri, Nabilla. (2019). Kemenpar Diskusikan Pengembangan Ekowisata Berbasis
Sungai. Diakses pada laman https://travel.detik.com/travel-news/d-
4532330/kemenpar-diskusikan-pengembangan-ekowisata-berbasis-sungai
Sustainability Leader Project Editorial Team. (2016). Interview with Ary Suhandi
on Ecotourism Development in Indonesia. Diakses pada laman
https://sustainability-leaders.com/interview-ary-suhandi-
indonesia/?fbclid=IwAR3n4K8KvlzerXOSjUCglHZiktxRIhIDek8xiZv5QK
2oXhJyLSNfOjhoB_s
52
DAFTAR NARASUMBER
53
LAMPIRAN
54
55
56
57
58
59
60