OLEH :
DIMAS ARDIANSYAH
2022-63-201-163
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Penulisan Skripsi Pada Jurusan
Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
OLEH :
DIMAS ARDIANSYAH
2022-63-201-163
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Menyetujui,
Pembimbing,
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Muhammad SAW, para sahabat serta para pengikut pengikutnya yang setia.
studi pada program Strata Satu (S1) Jurusan Administrasi Negara pada Fakultas
proposal ini tidak akan selesai dengan baik, tentunya tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang selalu membimbing serta mendukung peneliti secara moril dan
materil. Maka pada kesempatan yang luar biasa ini, ucapan terimakasih serta
terhormat :
2. Dr. Syahruddin, SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik.
4. Aenal Fuad Adam, S.Sos., M.A., selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi
Negara.
iii
5. David Laiyan, S.Sos., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Administrasi
Negara.
8. Para Dosen dan seluruh staf pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
10. Kepala Kampung Salor Indah dan pengurus Badan Usaha Milik Kampung
11. Kedua Orang Tua tercinta Bapak Tohaman dan Ibu Sumarmi serta
12. Kepada segenap pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
kekurangannya. Untuk itulah, kritik yang sifatnya mendidik, dan dukungan yang
iv
membangun, senantiasa penulis terima guna penyempurnaan proposal ini.
Harapannya, semoga proposal ini nantinya dapat berguna bagi kita semua.
Assalamualaikum Wr.Wb
Peneliti
DIMAS ARDIANSYAH
NPM.2022-63-201-163
v
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL...............................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................10
C. Tujuan Penelitian........................................................................................10
D. Manfaat Penelitian......................................................................................10
A. Teori Administrasi......................................................................................11
B. Manajemen Pengelolaan.............................................................................15
C. Pariwisata....................................................................................................25
D. Penelitian Terdahulu...................................................................................39
E. Kerangka Pikir............................................................................................45
vi
E. Teknik Pengumpulan Data..........................................................................49
G. Jadwal Penelitian........................................................................................53
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................55
LAMPIRAN..........................................................................................................58
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pariwisata merupakan salah satu sektor yang saat ini sedang serius
latter part of 20th century, tourism emerged as the worls’s fastest growing industry
to a position it looks set to sustain well into the 21st century, and beyond.”
industri yang berkembang secara pesat di abad ini, dan masih akan bertahan
sampai abad mendatang, salah satunya juga Indonesia. Indonesia memiliki potensi
wisata yang besar karena merupakan sebuah negara kepulauan luas, yang
2019 tentang Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang
Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan merilis data luas wilayah
Provinsi Papua yaitu seluas 319.036,05 km2. Jika dirinci menurut wilayah
wilayah terluas di Provinsi Papua yang menempati 13,81 persen wilayah Provinsi
Papua atau seluas 44.071,00 km2 dengan kekayaan kebudayaan dan kesenian
masyarakatnya, dan keindahan alamnya yang menjadi daya tarik sendiri (Provinsi
Papua dalam Angka 2022, www. papua.bps.go.id). Dengan kondisi tersebut, maka
pengangguran.
ekonomi, namun dengan adanya sektor pariwisata yang terus dikembangkan akan
income and employs almost one tenth of the world’s workforce. All considered
dunia. Menurut Soebagyo (2012), ada empat bidang pokok yang dipengaruhi oleh
Salah satu dampak positif yang menguntungkan dalam bidang ekonomi adalah
2
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan
yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek, seperti
yang memiliki obyek wisata tersebut akan mengalami perkembangan yang pesat
merujuk pada Peraturan Daerah No.4 Tahun 2019 tentang Rencana Induk
peran serta masyarakat setempat secara aktif di dalamnya. Sebab masyarakat asli
itu bermukim di sekitar dan atau di dalam obyek wisata yang dilakukan, memiliki
3
lokasi tersebut sesuai hak dan adatnya. Kehidupannya masih bergantung dari
potensi sumber daya alam yang ada di wilayahnya, serta kehidupan sosial
Objek wisata menjadi komoditi yang banyak digunakan oleh suatu negara
karena dengan adanya objek wisata maka potensi ekonomi sangat besar, seperti
pariwisata juga dapat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi seperti moneter, tingkat
(Suyitno, 2008).
wisata desa adalah suatu bentuk lingkungan yang memiliki ciri khusus, baik alam
maupun budaya yang sesuai dengan tuntutan wisatawan, di mana mereka dapat
beserta segala daya tariknya (Setiawan, 2014). Potensi suatu desa wisata atau
wisata pedesaan tidak kalah dengan wisata alam lainnya ataupun wisata buatan
yang bisa dilakukan dan tidak hanya pariwisata berbasis pertanian. Aktivitas ini
dapat meliputi wisata minat khusus alam dan ekoturisme, walking, memanjat dan
menunggangi kuda atau bersepeda, petualangan, olah raga dan wisata kesehatan,
berburu dan memancing, perjalanan pendidikan, seni, dan wisata sejarah, serta
kawasan wisata etnis. Selain itu Kamat (2011) kembali memperkuat kenyataan
bahwa pariwisata desa atau desa wisata bertindak sebagai peremajaan karena
4
pertumbuhan industri pariwisata yang kedua/selanjutnya. Hal ini karena, menurut
‘musamus’ yaitu rumah semut yang dapat tumbuh mencapai 5 meter dengan
diameter lebih dari 2 meter, dan tersebar di beberapa titik wilayah salah satunya
adalah di Kampung Salor Distrik Kurik. Keberadaan rumah semut (musamus) ini
yang menjadi potensi alam di Kampung Salor Indah. Areal keberadaan musamus
tersebut berada pada pasavana dengan luas sekitar 29 hektar dan 6 hektar
diantaranya sudah bertebaran rumah semut (bomi sai). Potensi ini dimanfaatkan
oleh pemerintah setempat untuk mendirikan unit usaha BUMK yang bergerak
dibidang pariwisata khususnya unit usaha Wisata 1000 Musamus. Hal ini
alam tersebut yang dimiliki Kampung Salor Indah. Hal ini selaras dengan
pendapat Soleh (2017) bahwa potensi lokal desa adalah daya, kekuatan,
kesanggupan dan kemampuan yang dimiliki oleh suatu desa yang mempunyai
kesejahteraan masyarakat.
5
Wisata 1000 Musamus ini
6
diharapkan dapat meningkatkan pula pendapatan masyarakat setempat. Hal ini
memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa, dan mempererat persahabatan antar
bangsa.
pada tanggal 15 Desember 2019, objek wisata ini terletak di Kampung Salor
Indah Distrik Kurik. Taman Wisata 1000 Musamus memiliki potensi yang
dapat menjadi salah satu tempat pariwisata unggulan di masa depan. Berdasarkan
Bintang Terang, Taman Wisata 1000 Musamus merupakan bentuk kerja sama
pemilik lahan yang dalam pengelolaannya diberikan hak penuh kepada BUMK
Bintang Terang untuk mengelola kawasan wisata ini. Adapun dana yang
digunakan untuk mengelola Wisata 1000 Musamus bersumber dari Dana Desa
(Rovingah, 2022).
penting dilakukan pada suatu objek wisata karena merupakan suatu perubahan
7
keadaan kondisi yang diterapkan. Tanpa dilakukan pengelolaan pada suatu
objek wisata
8
maka tidak ada perkembangan dan perubahan yang terjadi terhadap objek
mampu menciptakan lapangan kerja, lapangan usaha bagi masyarakat serta dapat
pengangkutan grandong (mobil yang telah didesain khusus sehingga terlihat unik),
seperti makanan dan minuman, jasa penyewaan payung dan juga tikar. Selain itu,
Wisata 1000 Musamus juga telah dilengkapi dengan bangunan pos penjagaan (1
unit), tempat ibadah untuk umat islam, bangunan honai (6 unit) sebagai tempat
untuk berteduh, kolam renang untuk anak-anak, dan ayunan (6 unit) serta
9
Berdasarkan data yang diperoleh dari BUMK Bintang Terang, pada gambar
1.1 di atas terlihat bahwa kunjungan wisatawan yang datang mengunjungi Wisata
1000 Musamus selama Tahun 2020 cenderung tidak stabil setiap bulannya.
Adapun jumlah pengunjung tertinggi terjadi pada bulan Januari tahun 2020
terdapat pada bulan Agustus tahun 2020 dengan jumlah sebanyak 240
menurunnya pengunjung yang datang, bahkan Wisata 1000 Musamus juga harus
ditutup sementara selama empat bulan, yaitu pada bulan April-Juli tahun 2020.
Sedangkan dari hasil penjualan tiket selama 3 (tiga) tahun terakhir yaitu
dari tahun 2020 hingga tahun 2022 diperoleh data bahwa jumlah tiket yang terjual
mengalami penurunan setiap tahunnya dimana pada tahun 2020 jumlah tiket
terjual sebanyak 13.299, sedangkan sepanjang tahun 2020 tiket terjual sebanyak
7.661 dan pada tahun 2022 baru terjual sebanyak 3.881 tiket.
10
Selain pemasalahan di atas, berdasarkan hasil penelitian awal yang
Wisata 1000 Musamus yang dijalankan oleh BUMK Bintang Terang belum
komunikasi dan kerja sama antar pengurus sehingga menjadi kurang kompak,
adanya pandemi Covid-19, serta masih kurangnya promosi yang dilakukan oleh
Wisata 1000 Musamus, sehingga membuat pelaksanaan acara ini kurang berjalan
saja yang mengetahui akan hal tersebut. Selain itu, dalam proses
tempat sampah yang tersedia, dan tempat beristirahat serta tempat menikmati
kuliner yang terbatas. Selain itu, dibutuhkan pula dukungan dan partisipasi dari
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan penulis, maka kali ini penulis
11
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari hasil penelitian ini terdiri dari 2 (dua) yaitu manfaat teoritis
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
sumbangan pemikiran bagi pihak pengelola Wisata 1000 Musamus dan juga
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Teori Administrasi
1. Pengertian Administrasi
pasti sudah tidak asing dalam kehidupan kita. Kata ini sering dijumpai dan
keseluruhan proses kerja sama antara dua orang manusia atau lebih yang
didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
bahwa “admintrasi memiliki pengertian dalam arti yaitu sebagai perkerjaan tulis
menerima,
bahwa serangkaian kegiatan yang memerlukan proses kerja sama dan bukan
merupakan hal yang baru karena dia telah timbul bersama-bersama dengan
13
organisasi adalah wadah orang yang menyelenggarakan kerja. Maka kombinasi
dari keduanya
14
adalah penyelenggaraan kerja yang dilakukan oleh orang-orang secara bersama-
sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu
2. Fungsi Administrasi
dapat disimpulkan jika pekerjaan ini memiliki fungsi atau peran yang sangat
penting. Berikut ini adalah beberapa fungsi administrasi yang harus diketahui,
antara lain :
1) Planing
2) Organizing
menurut para ahli adalah fungsi organizing atau pengorganisasian. Fungsi ini
adalah menyusun serta membentuk hubungan kerja antara satu pihak dengan
3) Reporting
Fungsi lain dari administrasi ini adalah reporting dimana kegiatan yang
15
adanya fungsi ini, pihak yang menerima laporan kegiatan bisa mengetahui dan
dikerjakan.
4) Budgeting
Fungsi terakhir ini sebenarnya bisa masuk dalam ramah administrasi namun
3. Tujuan Administrasi
Tujuan jangka panjang lebih kepada organisasi itu sendiri. Artinya dengan
a) Ideal
16
2) Tujuan Jangka Pendek
kualifikasinya terbatas.
informasi atau keterangan tentang suatu hal atau peristiwa yang diperoleh
a) Menghimpun
c) Mengelola
ada atau yang sudah ada, guna mendapatkan hasil dari data yang
dihimpun.
d) Menyimpan
17
e) Mengirim
Adalah kegiatan bebagai data atau file ke pihak lain lebih baik dari dalam
B. Manajemen Pengelolaan
1. Pengertian Manajemen
Secara etimologi kata manajemen diambil dari bahasa Perancis kuno, yaitu
daya manusia untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan terlebih dahulu.
rangka mencapai tujun dengan bekerja bersama melalui orang-orang dan sumber
manajemen dapat digambarkan sebagai tidak nyata, karena ia tidak dapat dilihat,
tetapi hanya terbukti oleh hasil-hasil yang ditimbulkannya “output” atau hasil
kerja yang memadai, kepuasan manusiawi dan hasil-hasil produksi serta jasa yang
Menurut Terry & Rue (2009) ada beberapa pendekatan utama dalam
Manajemen dianalisa dari sudut pandang apa yang diperbuat seorang manajer
Para pendukung pendekatan ini manajemen sebagai suatu sistem sosial, atau
anggotanya.
19
Pendekatan ini memperhitungkan kelahiran, manfaat dan fungsi suatu
dan pemerintah. Hasil bersih dari pendekatan sistem sosial adalah terbatasnya
Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-
fungsi manajemen itu tadi. Jadi, manajemen itu merupakan suatu proses untuk
mewujudkan tujuan yang diinginkan. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur
efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Hasibuan, 2009).
Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) Bintang Terang dalam mengelola objek
20
a) Pentingnya Manajemen
Dengan adanya pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab ini maka
terbentuklah kerja sama dan keterikatan formal dalam suatu organisasi. Dalam
organisasi ini, maka pekerjaan yang berat dan sulit akan dapat diselesaikan
Dalam Hasibuan (2009), pada dasarnya manajemen itu penting. Hal ini
1) Pekerjaan itu berat dan sulit untuk dikerjakan sendiri, sehingga diperlukan
2) Perusahaan akan dapat berhasil baik, jika manajemen diterapkan dengan baik.
3) Manajemen yang baik akan meningkatkan daya guna dan hasil guna semua
21
9) Manajemen selalu dibutuhkan dalam setiap kerja sama sekelompok orang.
dan sangat penting untuk mengatur dan mengelola semua organisasi kegiatan
sebagainya. Dengan manajemen yang baik maka pembinaan kerja sama akan
Pada dasarnya setiap aktivitas atau kegiatan selalu mempunyai tujuan yang
kebutuhannya berupa materi dan nonmateri dari hasil kerjanya. Tujuan organisasi
sebagai berikut:
1) Fungsi perencanaan
efektif pada waktu yang akan datang. Proses ini memerlukan pemikiran
tentang apa yang perlu dikerjakan, bagaimana dan dimana suatu kegiatan
22
2) Fungsi pengorganisasian
3) Fungsi pengarahan
4) Fungsi pengkoordinasian
Suatu usaha yang terkoordinir ialah dimana kegiatan karyawan itu harmonis,
5) Fungsi pengawasan
dikatakan baik.
sistematis
23
untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini lebih bermanfaat bagi
manusia”.
24
7) Penganggaran (Budgeting), semua kegiatan akan berjalan dengan baik bila
Fungsi manajemen menurut Terry & Rue (2009) yang dikenal dengan
POAC yaitu:
25
Dari definisi fungsi manajemen menurut para ahli yang sudah dipaparkan
4. Pengertian Pengelolaan
tujuan organisasi atau proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang
tujuan organisasi atau yang memberikan pengawasan suatu hal yang terlibat
orang lain.
5. Unsur-unsur Pengelolaan
a) Organisasi
26
1) Bersifat statis
2) Bersifat dinamis
b) Manajemen
1) Man (manusia)
2) Money (anggaran)
6) Market (pemasaran).
c) Komunikasi
Kegiatan menyampaikan informasi dan ide dari seseorang kepada orang lain
yang bersifat timbal bali, baik secara formal maupun non formal.
d) Informasi
27
e) Personalia
f) Perbekalan
g) Humas
C. Pariwisata
1. Pengertian Pariwisata
untuk tujuan hiburan dan pariwisata. Menurut Prayogo (2018) Pariwisata secara
orang dari satu tempat ke tempat lain membuat rencana dalam jangka waktu
terpenuhi. Berbagai pengertian pariwisata sangat banyak dijelaskan oleh para ahli-
28
perjalanan dan menempati sebuah tempat diluar lingkungan biasanya mereka
tinggal dengan batas waktu tidak lebih dari satu tahun berturut-turut untuk liburan,
bisnis, dan tujuan lainnya. Pariwisata adalah suatu jenis perjalanan yang
direncanakan dan dilakukan dari satu tempat ke tempat lain secara individu atau
(Sinaga, 2010).
pasal 1 ayat 3, pariwisata adalah segala jenis aktivitas wisata dan didukung
dengan segala fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha,
dan daya tarik wisata, serta usaha-usaha lain yang berkaitan dengan bidang
pariwisata. Segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata yang dimaksud adalah
perjalanan dengan tujuan rekreasi, melepas penat, mencari hiburan dan suasana
baru yang dilakukan di suatu tempat tertentu sesuai keinginan, yakni diluar
lingkungan daerah biasanya namun hanya sementara waktu saja. Dalam kegiatan
29
2. Jenis-jenis Pariwisata
dalam berwisata terutama yang bertujuan diluar daerah. Perbedaan dari dasar-
antara lain :
wisata ini adalah sekelompok orang yang sedang melakukan perjalanan wisata
untuk mencari suasana baru untuk berlibur sesuai dengan keinginan untuk
keramaian.
30
d) Sports Tourism, adalah pariwisata untuk olah raga. Jenis pariwisata ini
olahraga atau event olahraga. Jenis wisata ini dibagi menjadi 2 (dua)
kelompok, yakni :
1) Big Sports Event, yakni kegiatan olah raga besar seperti Asian Games,
perhatian tidak hanya pada para olahragawannya saja, namun juga dengan
ribuan penontonnya.
di sungai.
objek wisata.
oleh banyak negara, dan biasanya menginap dalam waktu beberapa hari di
3. Industri Pariwisata
berbagai barang dan jasa yang diperlukan oleh para pelaku perjalanan wisata.
32
sehingga pariwisata termasuk dalam golongan kegiatan industri. Dalam industri
pariwisata tentunya banyak ditemui segala aktivitas usaha pariwisata adalah usaha
yang menggunakan penyediaan barang dan jasa sebagai alat untuk memenuhi
bebagai kegiatan dan kepentingan lain akan mengikuti baik di hilir dan sektor
hulu, sehingga pariwisata memilki sifat efek berganda (multiflier effect), disinilah
pada sektor pariwisata jika pariwisata sudah berkembang, seperti sektor pertanian
beberapa sektor yang dapat dirasakan secara langsung selama kegiatan berwisata
4. Pengelolaan Wisata
derasnya arus penambahan kata pumgut kedalam bahasa Indonesia, istilah Ingris
diatur
33
berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen. Jadi manajemen itu merupakan
2022). Pengelolaan adalah proses atau cara perbuatan mengelola atau proses
melakukan kegiatan tertentu dengan mengerakan tenaga orang lain, proses yang
ditunjukkan untuk melindungi tata nilai asli saat area dikembangkan. Sarana
serta melibatkan penduduk lokal. Kegiatan pariwisata ini akan memiliki dampak
positif bagi berbagai aspek kehidupan baik pada bidang politik, ekonomi,
sosial, budaya, dan lingkungan hidup. Dampak sosial, ekonomi, dan budaya
akan dirasakan oleh masyarakat yang memiliki daerah tempat tujuan wisata.
Dampak sosial, ekonomi, dan budaya tersebut antara lain: membuka kesempatan
sedangkan mengelola berarti suatu tindakan yang dimulai dari penyusunan data,
34
merencana, mengorganisasikan, melakukan sampai, dengan pengawasan dan
penilaian dijelaskan kemudian pengelola menghasilkan suatu dan sesuatu itu dapat
a) Perencanaan (Planning)
adalah :
35
a) Sarana prasarana dan fasilitas
Dalam wisata hal yang harus diperhatikan adalah sarana prasarana dan
fasilitas apa yang akan diberikan pada calon wisatawan agar mendukung
kunjungan.
b) Pengorganisasian (Organizing)
sukses.
36
c) Pelaksanaan (Actuating)
ide, dan gagasan yang telah sebelumnya disusun, baik pada level manajerial
maupun level operasional dalam rangka mencapai tujuan, yaitu visi dan misi
organisasi.
antaranya:
Top down adalah kebijakan yang bersumber dari pusat dan lebih
37
tingkat
38
bawah. Kebijakan ini seringkali mengecilkan peran dan fungsi nilai-nilai
setempat.
d) Pengawasan (Controlling)
proses penentuan apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang
dilakukan sebelum proses, saat proses, dan setelah proses, yakni hingga hasil
39
pengevaluasian
40
keseluruhan kegiatan manajemen agar tujuan yang sudah ditetapkan dapat
serta bermanfaat bagi kesejahteraan komunitas lokal. Menurut Pitana & Diarta
budaya lokal.
lokal.
masyarakat.
41
Prinsip-prinsip pengelolaan pariwisata menurut Pitana & Diarta (2009) ini
yang nantinya akan dijadikan teori yang digunakan dalam penelitian ini, karena
danggap lebih tepat dalam menjawab atas masalah-masalah yang ada dalam
Kabupaten Merauke.
pluralisme.
1. Atraksi
yang indah, fauna maupun flora, danau, dan cirikhas pantai), objek yang
adanya faktor terkait serta pariwisata budaya (makanan, adat istiadat, serta
kesenian).
42
b) Akomodasi
untuk menerima keluarga, teman ataupun anggota ikatan tertentu dan terbatas.
c) Transportasi
d) Infrastruktur (Penunjang)
e) Fasilitas Pelayanan
kesenangan dan kenyamanan (toko pakaian, toko peralatan rumah tangga, dan
43
Menurut Hadinoto dikutip dari Chotib (2015), ada beberapa hal yang
1) Atraksi Wisata.
wisata, tidak ada peristiwa, bagian utama lain tidak akan diperlukan.
belum atau tidak diperlukan suatu riset lengkap dan mendalam, namun
4) Transportasi.
Daya tarik wisata yang juga disebut obyek wisata merupakan potensi yang
44
6) Sarana dan Prasarana wisata
tujuan wisata adalah hotel, biro perjalanan, alat transportasi, restoran, dan
D. Penelitian Terdahulu
peneliti sebelumnya yang dapat diambil dari berbagai sumber ilmiah, baik Skripsi,
Tesis, Disertasi atau Jurnal Penelitian. Dalam melakukan penelitian yang berjudul
1. Penelitian yang dilakukan oleh Rovingah (2022) dengan judul “Strategi Badan
ini mengenai pengelolaan Wisata 1000 Musamus Merauke oleh Badan Usaha
maksimal. Evaluasi dari strategi yang telah dilaksanakan bahwa akibat kurang
secara rutin.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Moento & Fitriani (2022) dengan judul
peserta mendapatkan materi cara mendapatkan hak paten dan para peserta
46
Pendapatan Asli Desa (Studi pada Desa Rancamaya Cilongok Banyumas)”.
sesuai dengan teori J. David Hunger and Thomas Wheelen, yaitu pengamatan
Objek Wisata Mangku baik secara sosial maupun ekonomi, terutama dalam
pendapatan masyarakat. Hasil dari penelitian ini adalah (1) Pengelolaan taman
tetap terjaga dan semakin menarik pengunjung untuk datang (2) Dengan
47
mampu memberikan tambahan penghasilan bagi masyarakat dengan membuka
5. Penelitian yang dilakukan oleh Sakdiah et al., (2019) dengan judul “Peran
Kabupaten Gayo Lues. Adapun faktor pendukung objek wisata Agusen adalah
adanya kerja sama yang baik antara masyarakat, pemerintah dan perangkat
belum adanya peraturan khusus baik dari perangkat Gampong ataupun dari
48
Tabel 1 1 Matriks Penelitian Terdahulu
Metode
No Nama Judul Persamaan Perbedaan
Penelitian
1. Rovingah Strategi Badan Kualitatif, Pada penelitian Fokus penelitian
Usaha Milik Deskriptif ini sama-sama ini yaitu pada
Kampung membahas strategi BUMK
(BUMK) dalam mengenai dalam mengelola
Pengelolaan Wisata 1000 Wisata 1000
Wisata 1000 Musamus, Musamus di
Musamus di sehingga Kampung Salor
Kampung Salor memiliki Indah Distrik
Indah Distrik tempat/lokasi Kurik Kabupaten
Kurik Kabupaten penelitian yang Merauke.
Merauke. sama, serta
menggunakan Sedangkan peneliti
metode lebih
penelitian yang menitikberatkan
sama yaitu kepada manajemen
metode pengelolaan
penelitian pariwisata 1000
kualitatif. Musamus dan
dampaknya
terhadap
perekonomian
masyarakat
disekitarnya.
2. Paul Adryani Pelatihan Pemberian Pada penelitian Pada penelitian ini
Moento dan Strategi E- materi dan ini sama-sama berfokus pada
Fitriani Promotion Pelatihan. membahas Pelatihan Strategi
Pariwisata 1000 mengenai E-Promotion.
Musamus Wisata 1000 Sedangkan, pada
Kampung Salor Musamus, penelitian yang
Distrik Kurik sehingga dilakukan peneliti
Kabupaten memiliki yaitu fokus pada
Merauke tempat/lokasi manajemen
penelitian yang pengelolaan
sama. pariwisata 1000
Musamus dan
dampaknya
49
Metode
No Nama Judul Persamaan Perbedaan
Penelitian
terhadap
perekonomian
masyarakat
disekitarnya.
50
Metode
No Nama Judul Persamaan Perbedaan
Penelitian
5. Sakdiah, Peran Objek Kualitatif, Pada penelitian Lokasi
Zulfadli, dan Wisata Agusen Deskriptif ini sama-sama penelitiannya
Sulaimasyah Dalam meneliti tentang berbeda, dengan
Menambah dampak masalah yang
Pendapatan pengelolaan dihadapi juga
Masyarakat objek wisata berbeda.
(Studi di untuk
Gampong meningkatkan
Agusen pendapatan
Kecamatan masyarakat.
Blangkejeren Selain itu
Kabupaten Gayo metode
Lues) penelitian yang
digunakan juga
sama.
E. Kerangka Pikir
51
PENGELOLAAN PARIWISATA 1000 MUSAMUS
Maksud dari kerangka pikir diatas adalah untuk mengkaji lebih dalam
teori dari I Gde Pitana & I Ketut Surya Diarta, yang memberikan teori tentang
dan pengembangan.
Objek Wisata 1000 Musamus Kampung Salor Indah Distrik Kurik Merauke.
52
BAB III
METODE PENELITIAN
sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Salor Indah Distrik Kurik Kabupaten Merauke adalah metode penelitian kualitatif
deskriptif.
yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
secara holistic dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan
53
C. Teknik Pemilihan Informan
didasarkan dengan pertimbangan tertentu yang berkaitan dengan studi kasus yang
No Informan Jumlah
1. Kepala Distrik Kurik 1
2. Kepala Kampung 1
3. Ketua BUMK 1
4. Manajer Unit Usaha Pariwisata 1000 Musamus 1
5. Bamuskam 1
6. Pengunjung 2
7. Masyarakat Penjual (Pedagang) 3
8. Masyarakat sekitar 2
Jumlah 12 orang
Sumber: Data Primer, 2022
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu terdiri
atas data primer dan data sekunder. Berikut uraian mengenai jenis data, antara lain
1) Jenis data
a) Data primer
Menurut Sugiyono (2017), data primer adalah sumber data yang langsung
54
yang didapatkan dengan melakukan penelitiannya secara langsung yang
b) Data Sekunder
data primer yang relevan dengan penelitian. Data tersebut diperoleh dari
sumber- sumber data lain yang tersedia (artikel, arsip, buku pedoman,
2) Sumber Data
Pengertian sumber data menurut Arikunto (2013) adalah: “Sumber data yang
dimaksud dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh”.
Dalam penenelitian ini, Sumber data yang didapatkan dalam penelitian berasal
Teknik pengumpulan data adalah cara pengumpulan data serta jenis dan
sumber data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian yang dilakukan.
Dalam penelitian ini ada beberapa teknik pengumpulan data yang dilakukan,
yaitu:
1) Observasi
pengumpulan data untuk mengamati perilaku manusia, proses kerja, dan gejala-
gejala alam, dan responden. Dalam penelitian ini peneliti melakukan pengamatan
55
langsung untuk menemukan fakta-fakta di lapangan. Metode observasi yang
participant. Dalam hal ini peneliti datang ke lokasi penelitian, namun tidak ikut
terlibat dalam kegiatan yang dilakukan dari subyek penelitian. Artinya peneliti
Kampung Salor Indah Distrik Kurik Kabupaten Merauke dalam Mengelola Objek
menggunakan metode ini. Hal ini ditujukan untuk mendapatkan data yang valid.
Validitas data sangat diperlukan dalam penelitian ini karena keabsahan data yang
didapat apakah sesuai dengan fakta yang ada di lapangan atau tidak.
2) Wawancara
untuk melakukan wawancara dengan informan dan peneliti tidak sedang observasi
wawancara
56
mendalam dipandu dengan pertanyaan-pertanyaan dalam pedoman wawancara.
Tujuannya adalah memperoleh data secara jelas, konkret dan lebih mendalam.
yang lebih dalam dari sebuah kajian dari sumber yang relevan berupa pendapat,
3) Studi Dokumentasi
akan diperoleh data yang lengkap, sah, dan bukan berdasarkan perkiraan. Metode
ini hanya mengambil data yang sudah ada terkait manajemen pengelolaan ataupun
sumber data lainnya yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan oleh
peneliti. Metode ini juga digunakan untuk mengumpulkan data yang sudah
tersedia dalam catatan dokumen. Dalam penelitian sosial, fungsi data yang berasal
dari dokumentasi lebih banyak digunakan sebagai data pendukung dan pelengkap
bagi data primer yang diperoleh melalui observasi dan wawancara mendalam.
yang didapatkan dari hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan peneliti
sebelumnya.
57
F. Teknik Analisis Data
mencari dan merencanakan secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil
menyusun ke dalam pola, memilah mana yang penting dan yang dapat dipelajari,
dan membuat kesimpulan sehingga bisa mudah untuk dipahami oleh diri sendiri
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
reduksi, penyajian data dengan teks, dan penarikan simpulan. Dapat dijabarkan
sebagai berikut:
1) Membaca
2) Memahami
pokok, memusatkan pada hal yang penting, mencari tema dan polanya dan
membuang yang tidak perlu (Sugiyono, 2017). Penelitian ini berfokus untuk
58
b) Penyajian Data (Data Display)
penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dengan bagan, ulasan ringkas,
relasi pada tingkatan ataupun semacamnya. Pada penelitian ini, data disajikan
kualitatif berupa adanya temuan baru yang sebelumnya belum ada. Baik berupa
deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih diragukan sehingga
G. Jadwal Penelitian
penelitian ini dimulai dari bulan April 2022, secara rinci dapat dilihat pada
59
Tabel 3. 2 Jadwal Penelitian
Waktu Penelitian (2022)
No Kegiatan
Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des
1 Pengajuan Judul
2 Observasi Awal
3 Penyusunan Proposal
4 Seminar Proposal
5 Revisi dan Konsul
Pengumpulan Data,
6 pengolahan, dan Analisa
Data
7 Sidang Skripsi
8 Revisi Sidang
9 Yudisium
60
DAFTAR PUSTAKA
61
Maturbongs, E. E., & Lekatompessy, R. L. (2020). Kolaborasi Pentahelix dalam
Pengembangan Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal di Kabupaten Merauke.
Sumber, 81, 59.
Moento, P. A., & Fitriani, F. (2022). Pelatihan Strategi E-Promotion Pariwisata
1000 Musamus Kampung Salor Distrik Kurik Kabupaten Merauke. Jurnal
Abdi Masyarakat Indonesia, 2(1), 93–100.
Moleong, J. L. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. In Remaja Rosdakarya.
PT. Remaja Rosdakarya.
Pitana, I. G., & Diarta, K. S. (2009). Pengantar Ilmu Pariwisata. Andi Offset.
Poerwadarminta, W. J. S. (2006). Kamus Umum Bahasa Indonesia, edisi III, cet.
3.
Jakarta: Balai Pustaka.
Pratiwi, N. (2020). ANALISIS PENGELOLAAN OBJEK WISATA PUNCAK
CEMARA KOTA SAWAHLUNTO. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Kasim Riau.
Prihantara, F., Irawan, P., & Sari, Y. K. (2018). Dampak pariwisata religi
kawasan Masjid Sunan Kudus terhadap ekonomi, lingkungan, dan sosial-
budaya. UGM PRESS.
Puspitosari, E. (2021). Analisis Pengelolaan Taman Wisata Refugia Dalam
Meningkatkan Pendapatan Masyarakat. IAIN PONOROGO.
Rovingah. (2022). Strategi Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) dalam
Pengelolaan Wisata 1000 Musamus di Kampung Salor Indah Distrik Kurik
Kabupaten Merauke. Universitas Musamus Merauke.
Rulloh, N. (2018). Pengaruh Kunjungan Wisata Terhadap Kesejahteraan
Masyarakat Sekitar Objek Wisata Berdasarkan Perspektif Ekonomi Islam
(Studi PadaMasyarakat Sekitar Objek Wisata Lumbok Resort Kecamatan
Lumbok Seminung Kabupaten Lampung Barat). UIN Raden Intan Lampung.
Saggaf, S., Salam, R., Kahar, F., & Akib, H. (2014). Pelayanan Fungsi
Administrasi Perkantoran Modern. Jurnal Ad’ministrare, 1(1), 20–27.
Sakdiah, S., Zulfadli, Z., & Sulaimasyah, S. (2019). PERAN OBJEK WISATA
AGUSEN DALAM MENAMBAH PENDAPATAN MASYARAKAT
(STUDI DI GAMPONG AGUSEN KECAMATAN BLANGKEJEREN
KABUPATEN GAYO LUES). Jurnal Al-Ijtimaiyyah, 5(1), 59–84.
Setiawan, N. A. (2014). Strategi promosi dalam pengembangan pariwisata lokal di
Desa Wisata Jelekong. Trikonomika, 13(2), 184–194.
Siagian, S. P. (2012). Kerangka Dasar Ilmu Administrasi.
Sinaga, S. (2010). Potensi dan Pengembangan objek wisata di kabupaten Tapanuli
Tengah. Kertas Karya. Program DIII Pariwisata. Universitas Sumatera
Utara.
Soebagyo, S. (2012). Strategi pengembangan pariwisata di Indonesia. Liquidity:
Jurnal Riset Akuntansi Dan Manajemen, 1(2), 153–158.
62
Soleh, A. (2017). Strategi pengembangan potensi desa. Jurnal Sungkai, 5(1), 32–
52.
Spillane, J. J. (1994). Pariwisata Indonesia: siasat ekonomi dan rekayasa
kebudayaan (Vol. 5). Kanisius.
Sugiyono, D. (2017). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif,
kualitatif dan R&D.
Suharsimi, A. (1996). Pengelolaan Kelas dan Siswa Sebuah Pendekatan Evaluatif.
Jakarta: Rajawali.
Suryani, N. L. M., Noak, P. A., & Yudhartha, I. P. D. (2016). Analisis Manajemen
Pengelolaan Obyek Wisata Dalam Mewujudkan Pembangunan Pariwisata
Yang Berkelanjutan Melalui Badan Usaha Milik Desa Adat (Bumda)(Studi
Kasus Obyek Wisata Pantai Pandawa Kuta Selatan Kabupaten Badung).
Citizen Charter, 1(1), 165229.
Suyitno. (2008). Perencanaan Wisata. Kanisius.
Terry, G. R., & Rue, L. W. (2009). Dasar-dasar Manajemen, Edisi Bahasa
Indonesia pada PT. Bumi Aksara, Jakarta, Alih Bahasa GA Ticoalu.
Tuhfatul, K. (2022). Manajemen Strategi Pengembangan Objek Wisata Mangku
dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Asli Desa (Studi pada Desa
Rancamaya Cilongok Banyumas). UIN Prof. KH Saifuddin Zuhri.
Wahab, S. (2003). Manajemen Kepariwisataan. PT Pradinya Paramita.
Zaenuri, M. (2014). Mengelola Pariwisata-Bencana: Perlunya Perubahan
Paradigma Pengeloaan Pariwisata Dari Adaptive Governance Menuju
Collaborative Governance. Unisia, 36(81), 157–168.
Sumber Lain:
Provinsi Papua Dalam Angka (2022), Badan Pusat Statistik,
www.papua.bps.go.id, diakses tanggal 28 September 2022.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009, Database Peraturan,
www.peraturan.bpk.go.id, diakses tanggal 28 September 2022.
Peraturan Daerah Nomor 4 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan
Kabupaten Merauke tahun 2018-2032, diakses tanggal 21 Oktober 2022.
63
LAMPIRAN
64
Lampiran 1
PERMOHONAN MENJADI INFORMAN
Kepada Yth:
Bapak/Ibu Calon Informan Penelitian
Di Tempat
Dengan Hormat,
Atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu informan, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Dimas Ardiansyah
65
Lampiran 2
Pedoman Wawancara
3. Promosi Pariwisata
4. Pelayanan kepada 1. Kepuasan wisatawan Ketua BUMK, Manajer
wisatawan. terhadap kualitas Unit Usaha Pariwisata 1000
pelayanan Musamus.
2. Kenyamanan wisatawan Pengunjung, Masyarakat
sekitar.
3. Sarana dan prasarana
yang tersedia
5. Dukungan dan 1. Dukungan dari Kepala Distrik Kurik,
Legitimasi pada pemerintah dan Kepala Kampung, Ketua
pembangunan dan masyarakat BUMK, Manajer Unit
pengembangan. Usaha Pariwisata 1000
2. Kebijakan pemerintah
Musamus.
66
No. Dimensi Indikator Informan
3. Keterlibatan Dinas Masyarakat Penjual
Pariwisata dan (Pedagang), Masyarakat
Kebudayaan Kab. sekitar.
Merauke.
67