Pendahuluan
MAKS. 10 THN./
PERSIAPAN PELAKSANAAN PEMELIHARAAN SESUAI UMUR
RENCANA
PELAKSANAAN FISIK/
PENGENDALIAN /
PERSIAPAN/ FHO
PENGAWASAN PHO
PENGADAAN PEMELIHARAAN
· JAMINAN
· DIPA PELAKSANAAN
· PEMAKETAN · JAMINAN
· TANDA TANGAN
· PANITIA PEMELIHARAAN 5%
KONTRAK
· PENGADAAN · MASA
· SPK/SPMK
· SPPJK PEMELIHARAAN
· OPNAME/PENGUKURAN
(Permanen 180 hari)
HASIL PELAKSANAAN
· SERAH TERIMA
· PEMBAYARAN HASIL
HASIL PEKERJAAN
PELAKSANAAN
TERAKHIR/FHO
· ADDENDUM
· SERAH TERIMA HASIL
PEKERJAAN 100% /PHO
Stakeholders Involved
Hubungan Antara Pemangku Kepentingan
(stakeholders involved)
Review on risk
OPPORTUNITY
(possibility of gain)
assumptions, expectations,
UNCERTAINTY estimations, and forecasts
Business decisions
MANAJEMEN RISIKO
Menurut Soemarmo (2007), pengertian risiko dalam konteks
proyek dapat didefinisikan sebagai suatu penjabaran terhadap
konsekuensi yang tidak menguntungkan, secara finansial maupun
fisik, sebagai hasil dari keputusan yang diambil atau akibat
kondisi lingkungan di lokasi suatu kegiatan.
Manajemen risiko adalah bentuk pengelolaan terhadap risiko
untuk meminimalisasi konsekuensi buruk yang mungkin timbul
melalui perencanaan, identifikasi, analisa, penanganan, dan
pemantauan fisik.
Tahapan Manajemen Risiko
Identifikasi risiko
Analisis risiko
Respon risiko
Monitoring risiko
Standarisasi manajemen risiko
ISO 31000:2009 menentukan prinsip dan pedoman generik pada manajemen risiko.
ISO 31000:2009 dapat digunakan oleh setiap perusahaan publik, swasta atau
masyarakat, asosiasi, kelompok atau individu. Oleh karena itu, ISO 31000:2009
tidak spesifik untuk setiap industri atau sektor.
ISO 31000:2009 dapat diterapkan di seluruh kehidupan organisasi, dan untuk
berbagai kegiatan, termasuk strategi dan keputusan, operasi, proses, fungsi,, proyek
produk, jasa dan aset.
Meskipun ISO 31000:2009 menyelaraskan proses manajemen risiko dalam standar
yang ada.
Susunan Langkah Manajemen Risiko
Waktu pelaksanaan manajemen risiko
Dilakukan setelah undangan untuk aanwijzing proyek diberikan oleh
pemilik proyek
0,5
0,1 0,3 0,7 0,9
RATING
KRITERIA KRITERIA
SEBUTAN KODE NILAI KUANTITATIF KUALITATIF
Mengancam kesuksesan
Sangat besar Hampir pasti terjadi
proyek
SKALA DAMPAK
RATING KRITERIA
Ringan
1 0,05 0%<Deviasi< 2% Tidak berarti
Sekali
Berpengaruh pada area minor
2 Ringan 0,1 2%<Deviasi< 5%
atau internal
Keterangan :
R = Risiko Rendah
M = Risiko
Menengah
T = Risiko Tinggi
Analisis
Risiko
Risiko dianalisis
Dampaknya terhadap
Mutu, waktu dan biaya
RESPON RISIKO
NILAI RISIKO TINGKAT RISIKO TANGGAPAN TINDAKAN
RISIKO
0.01 s.d 0.04 RISIKO RENDAH Risiko Diterima Monitor & Review
Risiko Tidak
0.05 s.d 0.14 RISIKO MODERAT Mitigasi
Diterima
Risiko Tidak
0.15 s.d 0.72 RISIKO TINGGI Hindari
Diterima
Treshold of Risk Factor
RESPON RISIKO
Risk Avoidance : yaitu memutuskan untuk tidak melakukan aktivitas yang mengandung resiko
sama sekali. Dalam memutuskan untuk melakukannya, maka harus dipertimbangkan potensial
keuntungan dan potensial kerugian yang dihasilkan oleh suatu aktivitas.
Risk reduction atau disebut juga risk mitigation yaitu merupakan metode yang mengurangi
kemungkinan terjadinya suatu resiko ataupun mengurangi dampak kerusakan yang dihasilkan
oleh suatu resiko.
Risk Transfer yaitu memindahkan resiko pada pihak lain, umumnya melalui suatu kontrak
maupun hedging.
Risk Deferral. Risk deferral meliputi menunda aspek suatu proyek hingga saat dimana
probabilitas terjadinya resiko tersebut kecil, dengan berdasar pada pemikiran bahwa dampak
suatu resiko tidak selalu konstan.
Risk Retention. Walaupun resiko tertentu dapat dihilangkan dengan cara mengurangi maupun
mentransfernya, namun beberapa resiko harus tetap diterima sebagai bagian penting dari
aktivitas.
Ra nk Risk Eve nt Risk Re sp o nse Stra te g y
Contoh
Kin e rja su b ko n tra kto r ya n g je le k Tra n sfe r - Ma n a je m e n su p e rv isi ya n g ke ta t
Ke t e rla m b a t a n p e n ye ra h a n la p a n g a n Tra n sfe r - Kla im ke Em p lo ye r
respon
5 Pro d u kt ifita s a la t re n d a h Tra n sfe r - Ka jia n u la n g m e t o d e ke rja
- Ma n a m b a h a la t
risiko
Pro d u kt ifita s t e n a g a ke rja ya n g re n d a h Tra n sfe r - Me n d a t a n g ka n t e n a g a ke rja t e ra m p il d a ri lu a r lo ka si
- Me n a m b a h t e n a g a ke rja
Membagi risiko tersebut dengan cara mengalokasikan risiko dalam klausul kontrak
sesuai hak dan kewajiban masing-masing pihak merupakan respon terhadap risiko itu sendiri
Sayangnya dalam praktik banyak ditemukan model kontrak yang cenderung dianggap berat sebelah,
dimana masing-masing pihak memiliki bargaining position yang tidak seimbang terutama untuk
pihak yang bertindak untuk dan atas nama pemerintah, akan memiliki posisi yang lebih kuat
Pengguna jasa
Fidic digunakan sebagai acuan karena dinilai
telah menjunjung kesetaraan hak dan
kewajiban masing-masing pihak. Dimana
dalam FIDIC diatur risiko-risiko mana yang
harus ditanggung oleh masing-masing pihak
yang terlibat dalam perjanjian, di Indonesia
sendiri belum ada yang mengatur secara
khusus masalah pembagian risiko.
Contoh penerapan azas proporsionalitas sebagai indikator
azas kebebasan berkontrak pada Fakultas Teknik
Kode Kategori Risiko Kode Risiko FT FIDIC owner sharing kontraktor
Dalam hal ini yang dianalisis adalah persepsi resiko dari para
WAWANCARA
KUISIONER
PEMBOBOTAN
RESIKO STRATEGI ANALISIS
IDENTIFIKASI
RESPON SENSITIVITAS
RESIKO (RBS DAN RESIKO RESIKO
AHP)
UNTUK SEMUA
STAKEHOLDERS
RESPONDEN
Resiko Resiko
1 Kehilangan biaya akibat perbaikan 6 Pekerjaan terlambat
pekerjaan yang ditinggalkan
mandor/subkontraktor yang tidak
bertanggung jawab
2 Kenaikan harga satuan besi beton 7 Bored Pile menemui lapisan bolder
dan diperintahkan konsultan untuk
meneruskan
3 Denda keterlambatan 1 per mil per hari, 8 Jalan kerja runtuh
tidak ada batas maksimal
4 Tertahannya dana akibat tidak ada tanggal 9 Pencurian yang mungkin terjadi pada
pengembalian jaminan pemeliharaan, masa lokasi box culvert dan overpass
pemeliharaan 3 tahun karena terletak di tepi jalan yang
ramai
5 Jaminan Pelaksanaan diperpanjang 10 Over material redymix kelas B2
Ko
Kategori Resiko Resiko
de
A Resiko Ekonomi A1 Kehilangan biaya akibat perbaikan pekerjaan yang
ditinggalkan mandor/subkontraktor yang tidak
bertanggung jawab
A2 Kenaikan harga satuan besi beton
B Resiko Kontrak B1 Denda keterlambatan 1 per mil per hari, tidak ada
dan Hukum batas maksimal
B2 Tertahannya dana akibat tidak ada tanggal
pengembalian jaminan pemeliharaan, masa
pemeliharaan 3 tahun
B3 Jaminan Pelaksanaan diperpanjang
C Resiko C1 Pekerjaan terlambat
Konstruksi C2 Bored Pile menemui lapisan bolder dan diperintahkan
konsultan untuk meneruskan
C3 Jalan kerja runtuh
C4 Pencurian yang mungkin terjadi pada lokasi box
culvert dan overpass karena terletak di tepi jalan yang
ramai
C5 Over material redymix kelas B2
ANALISA RESIKO METODE RISK BREAKDOWN
STRUCTURE
Kategori Rankin
Kod Probabili Dampa Tingkat Respon
Resiko Tingkat g Strategi Respon Resiko
e tas k Resiko Resiko
Resiko Resiko
A1 Kehilangan biaya akibat 3 2 6 Moderat 6 Mitigasi Penerapan aturan
perbaikan pekerjaan yang pembayaran yang
ditinggalkan mengamankan proyek,
mandor/subkontraktor yang scope planning yang
tidak bertanggung jawab baik kepada calon mitra
A2 Kenaikan harga satuan besi 3 5 15 Tinggi 3 Hindari Mengupayakan kontrak
beton payung dengan supplier
sampai dengan akhir
2009
B1 Denda keterlambatan 1 per mil 3 5 15 Tinggi 2 Hindari Meminta pasal mengenai
per hari, tidak ada batas batas denda maksimal
maksimal dituangkan di dalam
kontrak
B2 Tertahannya dana akibat tidak 1 1 1 Rendah 9 Diterima Meminta kepada owner
ada tanggal pengembalian untuk memberi batasan
jaminan pemeliharaan, masa waktu yang jelas atas
pemeliharaan 3 tahun pengembalian jaminan
pemeliharaan
B3 Jaminan pelaksanaan 1 1 1 Rendah 10 Diterima Meminta kepada owner
diperpanjang untuk memberi batasan
waktu yang jelas atas
pengembalian jaminan
pelaksanaan
ANALISA RESIKO METODE RISK BREAKDOWN
STRUCTURE
Kategori
Tingkat Ranking Respon
Kode Resiko Probabilitas Dampak Tingkat Strategi Respon Resiko
Resiko Resiko Resiko
Resiko
C1 Pekerjaan terlambat 3 5 15 Tinggi 1 Hindari Tracking Schedule,
korespondensi yang baik
dan lengkap, mencatat
semua peluang claim
C2 Bored pile menemui lapisan 3 3 9 Moderat 4 Mitigasi Menuangkan di kontrak
bolder dan diperintahkan sebagai Force Majeur
konsultan untuk meneruskan
C3 Jalan kerja runtuh 3 2 6 Moderat 5 Mitigasi Sistem drainase yang
memadai pada daerah
rawan longsor
C4 Pencurian yang mungkin 5 1 5 Moderat 7 Mitigasi Pengamanan yang lebih
terjadi pada lokasi box culvert baik
dan overpass karena terletak
di tepi jalan yang ramai
C5 Over material redymix kelas 2 1 2 Rendah 8 Diterima Memastikan
B2 ketersediaan air
Pekerjaan terlambat
Identifikasi Analisis
Pengumuman Lelang
Masalah?
Apa jenis kontrak yang paling ideal untuk dipilih pada kontrak
konstruksi di lingkungan Fakultas Teknik Undip terkait dengan
risiko biaya dari perspektif pemilik pekerjaan (owner) dengan
tetap memperhatikan hak-hak penyedia jasa?
Identifikasi Risiko
Kriteria-kriteria yang mempengaruhi pemilihan jenis kontrak :
No Kriteria Penjelasan
1 Kondisi site di Perbedaan kondisi site di lapangan dengan yang tercantum dalam
lapangan
2 Change order dan Pengadaan pekerjaan tambah kurang
adenddum
3 Ketidakjelasan Lingkup kerja yang tidak lengkap tidak sesuai dengan gambar dan
lingkup pekerjaan spesifikasi. Missal batas-batas lingkup kerja yang kurang jelas dalam hal
material.
4 Ketidakjelasan Ketidakpastian harga perkiraan sendiri oleh owner yang disebabkan oleh
HPS kurangnya survey di lapangan
5 Rework Pekerjaan ulang disebabakan perubahan desain
6 Kenaikan harga- Kenaikan harga-harga material sebagai akibat dari kenaikan harga BBM
harga pasar
7 Adanya waste Adanya waste material maupun tenaga kerja di lapangan
8 Pembayaran upah Pembayaran upah kerja sesuai realisasi progres di lapangan
pekerja
1. Kriteria: Risiko Biaya yang disebabkan adanya Perbedaan
Kondisi Site di Lapangan
matriks perbandingan
Perbedaan
Kondisi Site di KL KU KG
Lapangan
KL 1 5 3
KU 1/5 1 1/3
KG 1/3 3 1
normalisasi
Perbedaan
Kondisi Site di KL KU KG
Lapangan
KL 1 5.00 3.00
KU 0.20 1.00 0.33
KG 0.33 3.03 1.00
Total 1.53 9.03 4.33
Perbedaan
Kondisi Site di KL KU KG
Lapangan
KL 0.65 0.55 0.69
KU 0.13 0.11 0.08
KG 0.22 0.34 0.23
Total 0.78 0.66 1
1. Kriteria: Risiko Biaya yang disebabkan adanya Perbedaan
Kondisi Site di Lapangan
consistensy index
λ = 9,12/3
3.04
CI = 0.02
consistency ratio
CR = CI/RI
0.03
No Kriteria KL KU KG
1 Perbedaan Kondisi site di lapangan 0.63 0.11 0.26
2 Change order dan adenddum 0.56 0.09 0.35
3 Ketidakjelasan lingkup pekerjaan 0.65 0.12 0.23
4 Ketidakjelasan HPS 0.59 0.16 0.25
5 Rework 0.54 0.16 0.30
6 Kenaikan harga-harga pasar 0.54 0.11 0.35
7 Adanya waste 0.67 0.09 0.24
8 Pembayaran upah kerja 0.25 0.59 0.16
4.43 1.43 2.14
Dari hasil analisis perhitungan didapatkan bahwa nilai terkecil untuk risiko
biaya pada Dokumen kontrak adalah kontrak dengan jenis unit price.
Terima Kasih