Anda di halaman 1dari 13

PKM KEPERAWATAN GERONTIK

( Upaya Mengatasi Nyeri Desminore


Dengan Terapi Kompres Hangat Dan
Relaksasi Nafas Dalam Pada
Remaja Yang Sedang Nyeri Haid )
Disusun Oleh :
1. Nofita Ainurisma
2. Nuri Nur Khasanah
3. Nurul Yuliannisa
4. Puji Tri Muliasari
A. Pengertian Desminore
 Dismenore adalah nyeri menstruasi yang bersifat kram,
intermiten dan berpusat pada perut bagian bawah dismenore
tersebut timbul akibat adanya ketidakseimbangan hormon
progesteron yang membuat otot uterus berkontraksi kuat dan
sering terjadi di awal menstruasi
B. Tanda Dan Gejala Desminore
Menurut ( Nugroho, 2014 ) tanda gejala desminore yaitu :
Nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar ke
punggung bagian bawah dan tungkai.
Nyeri dirasakan seperti kram yang hilang timbul atau sebagai
nyeri tumpul yang terus menerus ada.
Nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi
mencapai puncaknya waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan
menghilang.
Juga di sertai sakit kepala.
Mual.
Sembelit.
Sering berkemih.
Kadang terjadi muntah
Penyebab Desminore
 Nyeri haid di akibatkan oleh kontraksi otot rahim untuk
proses pelepasan lapisan dalam dinding rahim yang di sebut
endometrium. Kontraksi ini membuat pembuluh darah terjepit
sehingga pasokan oksigen ke rahim berkurang dan nyeri
timbul.
 Menstruasi tidak lancar.
 Memiliki keturunan saudara perempuan yang juga
mengalami nyeri haid.
 Nyeri haid yang berlebihan juga faktor terjadinya penyakit
seperti :
1. Miom ( Tumor jinak pada dinding rahim ).
2. Radang panggul.
Penatalaksanaan Desminore
 Penatalaksanaan farmakologi :
1. memberikan obat pengurang nyeri seperti terapi
dengan obat non steroid anti inflammation drugs
(NSAID),
2. terapi hormonal yang berfungsi menekan ovulasi, dan
dilatasi kanalis servikalis, yang berfungsi
meringankan dan memudahkan pengeluaran darah
haid dan prostaglandin di dalamnya.
 Penatalaksanaan Non-Farmakologi :
1. Pemberian Kompres Hangat
2. Terapi relaksasi nafas dalam.
Pengertian Terapi Kompres
Hangat
 Kompres hangat merupakan metode memberikan rasa
hangat pada klien dengan menggunakan cairan hangat pada
bagian tubuh yang memerlukan. Penggunaan kompres
hangat merupakan cara untuk menghilangkan atau
menurunkan rasa nyeri tanpa memberikan efek samping.
Manfaat Kompres Hangat
 Meningkatkan relaksasi otot-otot.
 Mengurangi nyeri akibat spasme atau
kekakuan serta memberikan rasa hangat
lokal
 Efek hangat dari kompres dapat
menyebabkan vasodilatasi pada pembuluh
darah yang nantinya akan meningkatkan
aliran darah ke jaringan
 Memberikan ketenangan pada klien
Tekhnik Kompres Hangat
Alat dan Bahan Kompres Hangat Kering :
Buli-buli panas dengan sarungnya.
Termos.
Air panas.
Lap kerja.
Sarung tangan bersih.
Termos air.
Kain besar secukupnya (jika diperlukan).
Prosedur Kompres Hangat
 Mengatur posisi klien sesuai indikasi.
 Membebaskan area yang akan diberikan kompres.
 Memeriksa buli-buli panas apakah bocor atau tidak.
 Menyiapkan air panas yang akan diberikan dengan suhu 50-60
%˚C.
 Masukkan air hangat pada buli – buli.
 Memeriksa sekali lagi apakah terdapat kebocoran atau tidak
 Membalut buli-buli dengan kain, lalu ditempelkan pada bagian
yang nyeri seperti perut bagian bawah dan punggung bagian
belakang
 Mengganti buli-buli setelah 20 menit pemberian (sesuai dengan
kebutuhan).
 Apabila tindakan sudah selesai. kosongkan buli-buli panas dan
mengeringkannya kembali agar dapat dipergunakan kembali.
 Merapikan pasien.
Pengertian relaksasi tarik nafas
dalam
 Terapi tarik nafas dalam merupakan
metode efektif untuk memanajemen stress
yang merupakan pengalaman sensori dan
emosional yang tidak menyenangkan
dengan mekanismenya yang menghentikan
siklus nyeri.
Manfaat Terapi Relaksasi
Nafas Dalam
Menurut (Potter Perry, 2015) manfaat dilakukannya kompres
hangat yaitu :
mengurangi stres baik fisik maupun emosional.
Mengurangi intensitas rasa nyeri yang timbul.
Memberi rasa kenyamanan atau rileksasi pada pasien.
Merilaksasikan ketegangan otot yang dapat menunjang nyeri.
Periode kewaspadaan yang santai
Prosedur terapi relaksasi tarik
nafas dalam
Menurut Satriya 2014 dan Potter Perry 2015 yaitu :
Atur kenyamanan posisi klien, pilih posisi nyaman, duduk relaks
maupun berbaring dengan mata tertutup.
Minta klien untuk meletakkan tangannya pada bagian dada dan perut
Minta klien untuk menarik nafas melalui hidung secara pelan dan
dalam dengan hitungan satu sampai empat dalam hati, dan minta
klien untuk merasakan kembang-kempisnya perut
Minta klien untuk menahan napas atau berikan sedikit jeda selama
tiga detik kemudian menghembuskan nafas secara perlahan melalui
mulut dengan hitungan lima sampai sepuluh detik dalam hati
Informasikan klien bahwa saat menghembuskan nafas, mulut pada
posisi mecucu atau monyong pulsed lip
Minta klien untuk menghembuskan nafas sampai perut mengempis
Beri jeda setelah menghembuskan nafas sebelum mulai menarik
nafas kembali
Lakukan latihan nafas dalam hingga 3-5 kali
SEKIAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai