Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

HIPERPIREKSIA

Nama : Puji Tri Muliasari

NIM : B2019060

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS AISYIYAH SURAKARTA 2021


LAPORAN PENDAHULUAN

HIPERPIREKSIA

A. PENGERTIAN

Demam adalah salah satu gejala yang dapat membedakan apakah seorang itu sehat
atau sakit. Demam adalah kenaikan suhu badan di atas 38°C. Hiperpireksia adalah
suatu keadaan dimana suhu tubuh lebih dari 41°C atau 106°F (suhu rectal) (Kowalak,
2012). Hiperpireksia adalah kenaikan suhu tubuh diatas 41°C merupakan keadaan
gawat darurat medik dengan angka kematian yang tinggi terutama pada bayi sangat
muda, usia lanjut dan penderita-penderita penyakit jantung (WHO, 2012).

B. ETIOLOGI

Etiologi demam yang dapat mengakibatkan hiperpireksia dapat dibagi sebagai


berikut :

1. Set point hipotalamus meningkat.

a. Pirogen endogen

- Infeksi

- Keganasan

- Alergi

- Panas karena steroid

- Penyakit kolagen

b. Penyakit atau zat

- Kerusakan susunan saraf pusat

- Keracunan DDT

- Racun kalajengking

- Penyinaran

- Keracunan epinefrin .
2. Set point hipotalamus normal.

a. Pembentukan panas melebihi pengeluaran panas.

- Hipertermia malignan.

- Hipertiroidisme.

- Hipernatremia

- Keracunan aspirin

b. Lingkungan lebih panas daripada pengeluaran panas

- Panas di pabrik

- Pakaian berlebihan

- Pengeluaran panas tidak baik (rusak)

- Displasia ektoderm- kombusio (terbakar)

- Keracunan phenothiazine

- Heat stroke.

3. Rusaknya pusat pengatur suhu.

a. Penyakit yang langsung menyerang set point hipotalamus

- Ensefalitis/ meningitis

- Trauma kepala

- Perdarahan di kepala yang hebat.


C. MANIFESTASI KLINIS

Tanda dan gejala hiperpireksia yaitu :

- Gejala serebral seperti disorientasi, delirium, halusinasi, ataksia, fotofobi,


kejang, koma dan deserebrasi.

- Kulit : merah, panas dan kering.

- Tekanan darah : mula-mula naik, normal dan kemudian turun -jantung :


takikardia dan aritmia.

- Pernafasan : tak teratur atau tipe Cheyne Stokes.

- Oliguria, dehidrasi, asidosis metabolik dan renjatan (shock).

- Ekimosis, petekiae, perdarahan dan DIC (disseminated intravascular


coagulation).
D. PATHWAYS

Agen infeksius mediator inflamasi Dehidrasi

Monosit / makrofag Tubuh kehilangan cairan

Sitokin pirogen Penurunan cairan intrasel

Mempengaruhi hipotalamus anterior Demam Hipertermi

Aksi antipiretik

Peningkatan evaporasi Meningkatnya metabolic


PH berkurang

MK : Resiko deficit volume cairan Kelemahan Anoreksia

MK : Intoleransi aktivitas MK : Resiko


gangguan
pemenuhan
kurang dari
kebutuhan tubuh

Gangguan rasa nyaman

Rewel

Cemas

MK : Kurang pengetahuan
E. KOMPLIKASI

a. Dehidrasi : demam penguapan cairan tubuh.

b. Kejang demam : jarang sekali terjadi (1 dari 30 anak demam). Sering terjadi pada
anak usia 6 bulan sampai 5 tahun. Serangan dalam 24 jam pertama demam dan
umumnya sebentar, tidak  berulang. Kejang demam ini juga tidak membahayan
otak

F. PENATALAKSANAAN MEDIS

1. Anamnesa pasien.

2. Kaji suhu.

3. Berikan antipiretik

G. PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN

1. Monitoring tanda vital, asupan dan pengeluaran.

2. Berikan oksigen.

3. Berikan anti konvulsan bila ada kejang.

4. Berikan antipiretik. Asetaminofen dapat diberikan per oral atau rektal. Tidak
boleh memberikan derivat fenilbutazon seperti antalgin.

5. Berikan kompres

6. Bila timbul keadaan menggigil dapat diberikan chlorpromazine 0,5- 1 mgr/kgBB


(I.V).

7. Untuk menurunkan suhu organ dalam: berikan cairan NaCl 0,9% dingin melalui
nasogastric tube ke lambung. Dapat juga per enema.

8. Bila timbul hiperpireksia maligna dapat diberikan dantrolen (1 mgr/kgBB I.V.),


maksimal 10 mgr/kgBB.
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Sebelum meningkat ke pemeriksaan- pemeriksaan yang mutakhir, yang siap tersedia


untuk digunakan seperti ultrasonografi, endoskopi atu scanning, masih pdapat
diperiksa bebrapa uji coba darah, pembiakan kuman dari cairan tubuh/ lesi permukaan
atau sinar tembus rutin. Dalam tahap berikutnya dapat dipikirkan untuk membuat
diagnosis dengan lebih pasti melalui biopsy pada tempat- tempat yang dicurigai. Juga
dapat dilakukan pemeriksaan seperti angiografi, aortografi, atau limfangiografi.

I. ASUHAN KEPERAWATAN MENURUT TEORI

1. Lakukan pengkajian DO & DS

2. Diagnosa keperawatan

- Hipertemia berhubungan dengan penyakit atau trauma

- Resiko injury berhubungan dengan infeksi mikroorganisme

3. Intervensi

a. Hipertemia berhubungan dengan penyakit atau trauma :

- Mengontrol panas

- Monitor suhu minimal tiap 2  jam

- Monitor TD, Nadi, dan RR

- Monitor warna dan suhu kulit

- Monitor penurunan tingkat kesadaran

- Monitor WBC,Hb, Hct.

- Monitor intake dan output

- Berikan anti piretik

- Berikan pengobatan untuk mengatasi penyebab demam.


- Berikan tepid sponge.

- Ajarkan pada pasien cara mencegah keletihan akibat  panas.

- Diskusikan tetang pentingnya  pengaturan suhu dan kemungkinan efek


negative dari kedinginan

b. Resiko injury berhubungan dengan infeksi mikroorganisme :

- Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien.

- Identifikasi kebutuhan keamanan pasien sesuai dengan kondisi fisik dan


fungsi kognitif pasien dan riwayat penyakit terdahulu  pasien.

- Menghindari lingkungan yang berbahaya misalnya memindahkan


perabotan.

- Memasang side rail tempat tidur.

- Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih.

- Meletakan saklar lampu ditempat yang mudah dijangkau pasien.

- Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien

- Mengontrol lingkungan dari kebisingan

- Memindahkan barang-  barang yang dapat membahayakan.

- Berikan penjelasan pada  pasien dan keluarga atau  pengunjung adanya


perubahan status kesehatan dan penyebab  penyakit.
J. DAFTAR PUSTAKA

F. Keith Battan, MD, FAAP, Glenn Faries, MD. (2007). Chapter 11: Emergencies &
Injuries. Current Pediatric Diagnosis & Treatment, Eighteenth Edition, the McGraw-
Hill Companies; by Appleton & Lange

Hardiono D Pusponegoro. Penatalaksanaan demam pada anak.

Henretig FM. Fever. Dalam: Fleisher GR, Ludwig S, penyunting. Textbook of


pediatric emergency medicine; edisi ke-3. Baltimore: Williams dan Wilkins, 1993.

Richard C. Dart, MD, PhD. (2007). Chapter 12: Poisoning. Current Pediatric
Diagnosis & Treatment, Eighteenth Edition, the McGraw-Hill Companies; by
Appleton & Lange

Anda mungkin juga menyukai