Anda di halaman 1dari 34

What do you think?

BERFIKIR
• Proses sensoris, mengingat di dalam belajar,
mempersepsi, dan memori. Dapat menggunakan
lambang, maupun visual. Didalamnya terdapat proses
penarikan kesimpulan dan pemecahan masalah

• Fungsi berpikir adalah untuk memahami realitas dalam


rangka mengambil keputusan, memecahkan persoalan,
dan menghasilkan sesuatu yang baru(creativity)
• Berpikir evaluatif
berpikir kritis, menilai baik buruk/
tepat/tidak tepat, biasa disini terjadi
proses penambahan maupun
pengurangan gagasan

• Berpikir kreatif
untuk menemukan sesuatu yang baru.
Pengertian Berfikir Kritis

Berfikir merupakan karakter khusus pd manusia yg melibatkan


organisasi informasi baru dan mereorganisasi informasi sebelumnya
kedalam bentuk-bentuk yg mengubah respon-respon baru kemudian
menggeneralisasi suatu situasi baru ( Black & Hawks,2009 )

Berfikir Kritis : Yaitu proses intelektual yang aktif dan penuh dan
penuh dgn ketrampilan dlm membuat pengertian atau konsep
,mengaplikasikan,menganalisis,membuat sistesis dan
mengevaluasi .Semua kegiatan tsbt berdasarkan hasil observasi
,pengalaman ,pemikiran,pertimbangan dan komunikasi yg akan
membimbing dlm menentukan sikap dan tindakan ( Walker,2001 )
Mengapa seorang mahasiswa
perlu berpikir kritis ?
• Setiap orang berpikir sebab manusia adalah
makhluk yang berpikir. Tetapi pikiran kita
sering bias, terdistorsi, sepotong-sepotong,
tak cermat, atau dipengaruhi oleh
prasangka;
• Kualitas hidup kita dan apa yang kita
hasilkan, kita buat atau bangun bergantung
pada kualitas pikiran kita
Definisi Berpikir Kritis
“ …suatu usaha yang dilakukan
secara sistematis dan mengikuti
prinsip-prinsip logika serta
mempertimbangkan berbagai sudut
pandang untuk memahami dan
mengevaluasi informasi dengan
tujuan menentukan apakah informasi
itu diterima, ditolak atau
ditangguhkan penilaiannya.” (Takwin, 2007)
Dalam definisi Berpikir Kritis terkandung makna:

• Berpikir kritis sebagai suatu usaha


• Berpikir kritis sebagai proses yang aktif
• Berpikir kritis sebagai proses yang sistematis
• Berpikir kritis didasarkan atas penalaran dengan dasar
‘logika’ (prinsip, metode dan aturan berfikir)
• Berpikir kritis menggunakan berbagai sudut pandang
• Berpikir kritis mencakup pemahaman akan informasi
yang umumnya berwujud argumen
• Berpikir kritis mencakup pengevaluasian
informasi/argumen
• Berpikir kritis bertujuan membuat keputusan.
Berpikir kritis, mengandung unsur-unsur:
• Sistematik dan senantiasa menggunakan kreteria
yang tinggi (terbaik) dari sudut intelektual untuk
hasil berpikir yang ingin dicapai;
• Individu bertanggungjawab sepenuhnya atas proses
kegiatan berpikir;
• Selalu menggunakan kriteria berdasar standar yang
telah ditentukan dalam memantau proses berpikir;
• Melakukan evaluasi efektifitas dari kegiatan
berpikir yang ditinjau dari pencapaian tujuan yang
telah dicapai.
Keterampilan Inti Berpikir Kritis
• Interpretasi – kategorisasi, dekode, mengklarifikasi makna
• Analisis – memeriksa gagasan, mengidentifikasi argumen,
menganalisis argumen
• Evaluasi – menilai klaim (pernyataan), menilai argumen
• Inferensi – mempertanyakan klaim, memikirkan alternatif
(misalnya, differential diagnosis), menarik kesimpulan,
memecahkan masalah, mengambil keputusan
• Penjelasan – menyatakan masalah, menyatakan hasil,
mengemukakan kebenaran prosedur, mengemukakan
argumen
• Regulasi diri – meneliti diri, mengoreksi diri
Sedangkan disposisi seorang individu dijelaskan sbg :
-berpandangan terbuka
-Inquisitive,
-Kebenaran,
-Analytical,
-Systematic, dan
-Self -Confident
Menurut Grant Tilus (2012 ) ada 6 komponen atau
ketrampilan dalam berfikir kritis yang harus dimiliki saat ini
diantaranya adalah :

1.INTERPRETASI ( INTETPRETATION )
Interpretasi mrpkn proses memahami dan menyatakan makna
atau signifikansi variasi yg luas dari pengalaman,situasi ,data
,peristiwa ,penilaian ,persetujuan, keyakinan,aturan ,prosedur dan
kriteria.
Interpretasi meliputi sub-skill, kategorisasi,pengkodean dan
penjelasan makna ( Pancione 2011 )

Menurut Potter & Perry (2009 ), aplikasi interpretasi dalam


keperawatan yaitu :
- Melakukan pengumpulan data secara sistematis,
- Mencari pola data lalu membuat katagori dan mengklarifikasi
semua data yg belum jelas. Contoh :
Dalam menghadapi suatu permasalahan kesehatan di
masyarakat seorang perawat hrs benar2 memahami dan
mengerti thdp permasalahan tsbt dgn cara mengingat apakah
permasalahan tsbt pernah dihadapi /terjadi sebelumnya atau
dgn cara mengumpulkan berbagai informasi terkait
permasalahan tsbt.

2. ANALISIS ( ANALYSIS )
Analisis adalah proses mengidentifikasi hubungan antara
pernyataan ,konsep,deskripsi atau bentuk-bentuk representasi
lainnya utk mengungkapkan keyakinan, penilaian,
pengalaman, alasan , informasi dan opini ( pacione, 2011 ).
Menurut grand tilus ( 2012 ) dengan memiliki
kemampuan analisa maka kita akan memiliki
kemampuan utk menghubungkan potongan –potongan
informasi bersama dalam rangka menentukan apa arti
yang di inginkan dari informasi dimaksudkan.

Keterampilan menganalisis merupakan suatu


keterampilan menguraikan sebuah struktur kdlm
komponen2 agar mengetahui pengorganisasian
struktur tsbt. Dalam keterampilan tersebut tujuan
pokoknya adalah memahami sebuah konsep global dgn
cara menguraikan/merinci globalitas tsbt pd bagian yang
lebih kecil dan terperinci.
Pertanyaan analisis, menghendaki pembaca
mengidentifikasi langkah langkah logis yang di gunakan
dalam proses berpikir hingga sampai pada kesimpulan
( harjasujana, 1987 ).

Kata kata operasional yang mengindikasikan


keterampilan berpikir analitis, diantaranya; menguraikan,
membuat diagram, mengidenttifikasi, menggambarkan,
menghubungkan, memerinci dan sebagainya. Menurut
potter & perry ( 2009 ), aplikasi analisis dalam
keperawatan yaitu berpikiran te5rbuka dalam melihat data
informasi pasien, tidak membuat asumsi yang terburu
buru dan
3. Inferensi ( inference )
Inferensi merupakan proses mengidentifikasi
dan memperoleh unsur yang di butuhkan untuk menarik
kesimpulan, untuk membentuk suatu dugaan atau
hipotetis, mempertimbangkan informasi yang relevan dan
mengembangkan konsekuensi yang sesuai dengan data,
pernyataan, prinsip, bukti, penilaian, keyakinan, opini,
konsep, deskripsi, pertanyaan dan bentuk bentuk
representasi lainnya ( pacione 2011 ). Menurut potter &
perry ( 2009 ), aplikasi inferensi dalam keperawatan yaitu
melihat arti dari data yang dikumpulkan dan menentukan
signifikasinya, apakah terdapat hubungan antara data,
apakah data tersebut dapat membantu untuk mengetahui
adanya masalah pasien.
4. evaluasi ( evaluation )

Evaluasi merupakan suatu proses pengkajian kredibilitas


pernyataan atau reseprentasi yang menilai tau menggambarkan
presepsi, pengalaman, situasi, penilaian, keyakiann atau opini
seseorang serta mengkaji kekuatan logis dari hubungan aktual antara
dua atau lebih pernyataan, deskripsi, pertanyaan atau bentuk
reseprentasi lainnya. Menurut potter & perry ( 2009 ), aplikasi
evaluasi dalam keperawatan yaitu melihat situasi secra objektif dan
mengguanak kriteria untuk menentukan hasil yang di harapkan atau
tindakan keperawatan, evaluasi dilakukan pada tindakan yang telah
perawat kerjakan.
Evaluasi juga merupakan proses penilaian terhadap
informasi yang di peroleh, apakh kredibel, terpercaya dan relevan.
Keterampilan ini juga di terapkan dalam menentukan hasil yang di
inginkan berdasarkan akal sehat.
5. eksplanasi ( explanation )

•Eksplanasi di artikan sebagai suatu kemampuan untuk


mempresentasikan hasil penilain seseorang dengan cara
meyakinkan dan koheren. Ini berarti bahwa eksplanasi
adalah kemampuan untuk memberikan pandangan penuh
terhadap suatu gambaran besar. Menjelaskan penemuan dan
kesimpulan yang di buat oleh perawat, menggunakan semua
pengetahuan dan pengalam perawat untuk menentukan cara
yang tepat merawat pasien. Kemampuan menjelaskan
kesimpulan dengan jelas dan ringkas dengan memberikan
alasan yang kuat atas jawaban.
6. Pengontrolan Diri ( Self Regulation )

Pengontrolan diri diartikan sbg kesadaran utk memantau


aktifitas kognitif sendiri.unsur2yg digunakan dgn aktifitas tsbt
dan hasil2 yg dikembangkan ,terutama melalui penggunaan
ketrampilan dlm menganalisis ,mengevaluasi,penilaian
inverensial seseorang dgn suatu pandangan melalui pengajuan
pertanyaan ,konfirmasi,validasi atau pembetulan terhadap
hasil penilaian seseorang
Mengapa Berpikir Kritis?
•Berpikir kritis memungkinkan anda
memanfaatkan potensi anda dalam melihat
masalah, memecahkan masalah, menciptakan,
dan menyadari diri
PENERAPAN KONSEP BERFIKIR KRITIS DALAM
KEPERAWATAN

Berfikir Kritis dalam keperawatan adalah : komponen dasar


dlm pertanggung gugatan profesional dan kualitas asuhan
keperawatan . Berfikir kritis jaminan yg terbaik bagi perawat
mencapai sukses dalam berbagai aktifitas.

Berfikir kritis perlu bagi perawat :


1)Penerapan profesionalisme
Seorang pemikir yg baik tentu juga seorang perawat yang
baik . Diperlukan perawat karena :
a. Perawat setiap hari mengambil keputusan
b. Perawat menggunakan ketrampilan berfikir
1) Menggunakan pengetahuan dari berbagai subjek dan
lingkungannya
2) Menangani perubahan yg berasal dari stressor lingkungan
3) Penting membuat keputusan

Ada 4 hal pokok dalam penerapan berfikir kritis dlm


keperawatan yaitu :
1. Penggunaan bahasa dlm keperawatan
Perawat menggunakan bhs scr verbal maupun non verbal
dalam mengekspresikan
ide,fikiran,informasi,fakta,perasaan, keyakinan dan sikapnya
thdp klien,sesama perawat,profesi lain, ataupun scr non
verbal pd saat melakukan pendokumentasian keperawatan
Lima (5) macam penggunaan bahasa dlm konteks berfikir kritis :

1.Memberikan informasi yg dpt diklarifikasi


2.Mengekspresikan perasaan dan sikap
3.Melaksanakan perencanaan keperawatan atau ide-ide dlm
tindakan keperawatan
4.Mengajukan pertanyaan dlm rangka mencari informasi
,mengekspresikan keraguan dan keheranan
5.Mengekspresikan pengandaian.
2. Argumentasi dalam keperawatan
Ada beberapa pengertian argumentasi terkait dgn konsep berfikir
kritis dlm keperawatan adalah :

a)Berhubungan dgn situasi perdebatan atau pertengkaran


b)Debat tentang suatu issue
c)Upaya utk mempengaruhi individu atau kelompok utk berbuat
sesuatu dlm rangka merubah prilaku sehat
d)Berhubungan dgn bentuk penjelasan rasional dmn memerlukan
serangkaian alasan perlunya suatu keyakinan dan pengambilan
keputusan atau tindakan
3. Pengambilan keputusan
Dalam praktek keperawatan sehari-hari ,perawat selalu
dihadapkan pada situasi dmn hrs mengambil keputusan dgn
tepat . Hal ini dpt terjadi interaksi teman sejawat,profesi lain
dan terutama dalam penyelesaian masalah manajemen di
ruangan.

4. Penerapan Dalam Keperawatan


a. Pada Tahap Pengkajian
Perawat dituntut untuk dapat mengumpulkan data
,memvalidasinya dgn hasil observasi .perawat harus dapat
melaksanakan observasi yg dpt dipercaya dan membedakannya
dari data yg tdk sesuai,hal ini mrpkn ketrampilan dasar berfikir
kritis.
b. Perumusan Diagnosa Keperawatan
Tahap ini adalah tahap pengambilan keputusan yg paling
kritikal.Dimana :
- perawat dpt menentukan masalah yg benar-benar dirasakan
klien,berikut argumentasinya scr rasional
- Semakin perawat terlatih berfikir kritis maka iya akan semakin
tajam dlm menentukan masalah atau diagnosa keperawatan
klien

c. Perencanaan Keperawatan
Pada saat merumuskan rencana keperawatan perawat
menggunakan pengetahuan dan alasan utk mengembangkan
hasil yg diharapkan utk mengevaluasi asuhan keperawatan yg
diberikan.
Hal ini mrpkn ketrampilan lain dalam berfikir kritis,pemecahan
masalah atau pengambilan keputusan .utk hal ini dibutuhkan
kemampuan perawat dlm mensintesa ilmu-ilmu yg dimiliki baik
psikologi,fisiologi dan sosiologi,utk dpt memilih tindakan
keperawatan yg tepat berikut alasannya.

d. Pelaksanaan Keperawatan
Pada tahap ini perawat perawat menerapkan ilmu yg dimiliki
thdp situasi nyata yg dimiliki klien. Dlm metode berfikir ilmiah .
Pelaksanaan tindakan keperawatan adalah ketrampilan dalam
menguji hipotesa.Oleh karena itu pelaksanaan tindakan
keperawatan merupakan suatu tindakan nyata yg dpt menentukan
apakah perawat dapat berhasil mencapai tujuan atau tidak.
e. Evaluasi Keperawatan
Pada tahap ini perawat mengkaji sejauh mana
efektifitas sejauh mana tindakan yg telah dilakukan
shg dpt mencapai tujuan yaitu : terpenuhinya
kebutuhan dasar klien. Pada proses evaluasi standart
dan prosedur berfikir kritis sangat memegang
peranan penting karena pd fase ini perawat harus
mengambil keputusan apakah semua kebutuhan
dasar klien terpenuhi,apakah diperlukan tindakan
modifikasi utk memecahkan masalah pasien atau
bahkan harus mengulang penilaian terhadap tahap
perumusan diagnosa keperawatan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
PEMECAHAN MASALAH

Diperlukan ketika individu dihadapkan pada problem


yang mendesak perlu dilakukan pemecahan masalah/
solusi dengan pemikiran

•Dalam pemecahan masalah dapat digunakan pemahaman


/ insight terhadap suatu masalah
Ada berbagai faktor yg menyebabkan hal
tersebut, antara lain…

• Sikap mental individu


• Keterikatan pribadi terhadap situasi
• Stres dan frustasi

Anda mungkin juga menyukai