Anda di halaman 1dari 44

KONSEP

KEPENDUDUKA
N DAN
PROGRAM KB DI
INDONESIA

SAGITA DARMA SARI, SST,


M.KES
PENGERTIAN KB
 KB Merupakan suatu upaya meningkatkan
kepedulian dan peran serta masyarakat, melalui
pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan
kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga,
peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia,
dan sejahtera.
Menurut WHO
 Keluarga Berencana adalah tindakan membantu
pasangan suami dan istri untuk menghindari
kehamilan yang tidak diinginkan, mendapat
kelahiran yang memang sangat diinginkan,
mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol
saat waktu kelahiran dalam hubungan dengan
umur suami istri serta menentukan jumlah anak
dalam keluarga.
Tujuan program KB
 Membentuk keluarga kecil yang sesuai dengan
kekuatan sosial ekonomi agar diperoleh suatu
keluarga yang bahagia dan sejahtera yang dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Tujuan Khusus KB
 Mengatur kehamilan dengan menunda
perkawinan, menjarakan kehamilan serta kelahiran
anak
 Mengobati kemandulan atau infertilitas bagi
pasangan yang telah menikah > 1 tahun
 Konseling perkawinan bagi pasangan yang akan
menikah dengan harapan mereka akan memiliki
pengetahuan yang cukup dalam membentuk
keluarga yang bahagia dan berkualitas.
Sasaran KB
 LANGSUNG

Pasangan usia subur (PUS) yaitu pasangan suami


istri yang istrinya berusia 15-49 tahun.
Sasaran tidak langsung
 Kelompok remaja usia 15 – 19 tahun.

upaya promotif dan preventif


 Organisasi – organisasi, lembaga kemasyarakatan,
instansi pemerintah maupun swasta, tokoh – tokoh
masyarakat (ulama, wanita dan pemuda)
Komponen program KB
 Program GenRe (Generasi Berencana)
 Kontrasepsi
Program GenRe
 Suatuprogram dibawah naungan BKKBN yang
dikembangkan dalam rangka penyiapan dan
perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja.
Tujuan Program GenRe
 Untuk memfasilitasi remaja agar belajar memahami dan
mempraktikan perilaku hidup sehat dan berakhlak untuk
mencapai remaja berencana
 Menyiapkan kehidupan berkeluarga bagi remaja dalam hal
jenjang pendidikan yang terencana, berkarir dalam
pekerjaan yang terencana, menikah dengan penuh rencana.
Sasaran Program GenRe
 Remaja yang berusia 10 – 24 tahun yang belum
menikah.
 Mahasiswa/I yang belum menikah
 Keluarga yang memiliki remaja
 Masyarakat yang peduli terhadap kehidupan para
remaja.
Strategi Program GenRe
 Penataan dan penyerasian kebijakan program GenRe dalam
rangka penyiapan kehidupan keluarga bagi remaja
 Peningkatan komitmen dan peran serta steakholder dan mitra
kerja
 Pergerakan dan pemberdayaan steakholder dan mitra kerja
 Peningkatan kualitas SDM, pengelola, konselor, dan kader
Kegiatan Program GenRe
 Mempromosikan penundaan pernikahan usia dini,
 Menyediakan informasi tentang kespro (PIK R/M)
 Meningkatkan SDM pengelola PIK R/M yang berkualitas
 Promosi kesehatan yang merencanakan kehidupan keluarga
yang baik
KONTRASEPSI
Upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya yang dilakukan dapat bersifat
sementara maupun permanen.

Metode kontrasepsi memiliki ciri-ciri


 Aman
 Murah
 Estetik
 Mudah didapat
 Tidak ada efek samping yang merugikan
 Tidak mengganggu hubungan seksual
 Lama kerja dapat diatur keinginannya
 Cara menggunakannya sederhana
 Dapat dijangkau oleh pengguna
 Dapat diterima oleh pasangan
Metode Kontrasepsi
 Metode kontrasepsi jangka panjang
 Metode kontrasepsi jangka pendek
 Metode kontrasepsi lainnya
Kontrasepsi Jangka Panjang
Kontrasepsi IUD (Intra Uterine Device)
 Pengertian : alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim
 Macam : copper T, Nova T, Copper 7, multi Load
 Cara kerja :

- Menghambat kemampuan sperma


 Mempengaruhi fertilisasi
 Mencegah pertemuan sel ovum dan sel sperma
 Mencegah implantasi
Kontrasepsi Implant / susuk
o Pengertian : alat kontrasepsi yang dipasang dibawah kulit
pada lengan kiri atas, bentuknya seperti tabung kecil,
ukurannya seperti batang korek api.
o Macam : Norplant, Implanon, Jadea, Indoplant
o Cara kerja :

- Mengentalkan lendir serviks


 Menghambat perkembangan siklus endometrium
 Mempengaruhi transportasi sperma
 Menekan ovulasi
norplant
Kontrasepsi Mantap (KONTAP)
 Pengertian : prosedur klinik untuk menghentikan fertilisasi
dengan cara operatif dalam mencegah kehamilan yang bersifat
permanen.
 Macam : tubektomi (untuk wanita), vasektomi (untuk laki-laki)
 Cara kerja : mencegah pertemuan sperma dan sel ovum.
KONTRASEPSI JANGKA PENDEK
 SUNTIK KOMBINASI
Jenis kontrasepsi hormonal yang diberikan dengan cara
disuntikan.
Jenisnya : suntikan kombinasi 25 mg Depo Medroxy
Progesteron Asetat (DMPA) & 5 mg estradiol sipionat,
cyclofem suntikan kombinasi 50 mg Norethindrone enanthate
(NEE) & 5 mg estradiol valerat.
Cara Kerja : mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks,
mencegah terjadinya implantasi, menghambat transportasi
sprema.
Suntikan progestin
Jenis kontrasepsi hormon progestin yang diberikan dengan
cara disuntikan.
Jenisnya : Depo Medroxy Progesteron Asetat (DMPA),
mengandung 150 mg DMPA yang diberikan setiap 3 bulan,
Depo Noretisteron enantate (Depo Noristerat) mengandung
200 mg noretindron enantate yang diberikan setiap 2 bulan.
Cara kerja: mengentalkan lendir serviks, menghambat
perkembangan siklus endometrium, mempengaruhi
transportasi sperma dan menekan ovulasi.
Pil kombinasi
Kontrasepsi dalam bentuk pil yang mengandung hormon
progesteron dan esterogen dalam dosis kecil dan memiliki
masa efektif selama 24 jam.
Jenisnya: monofasik, bifasik, trifasik
Cara kerja : mencegah produksi Follicle Stimulating
Hormone (FSH)
Pil progestin / mini pil
Kontrasepsi pil yang mengandung progesteron saja.
Jenisnya : mini pil kemasan 28 pil mengandung 75
mikrogram desogestrel, mini pil kemasan 35 pil
mengandung 300 mikrogram levonogestrel.
Cara Kerja: lendir serviks menjadi pekat, endometrium
menjadi tipis serta atropi.
spermisida
Metode kontraasepsi berbahan kimia yang dapat
membunuh sperma ketika dimasukkan kedalam
vagina.
Jenisnya : Aerosol (busa), jeli, krim, tablet vagina,
dissolvable film.
Cara Kerja : menyebabkan selaput sel sperma
pecah, memperlambat motilitas sperma, menurunkan
kemampuan pembuahan sel telur.
Kondom
Merupakan selubung/ karet sebagai salah satu
metode kontrasepsi atau alat untuk mencegah
kehamilan dan atau penularan penyakit kelamin pada
saat bersenggama. Kondom terbuat dari lateks dan
vinil.
Diafragma
Metode kontrasepsi yang dirancang dan disesuaikan dengan
vagina untuk penghalang serviks, yang dimasukkan kedalam
vagina berbentuk seperti topi atau mangkuk yang terbuat
dari karet dan bersifat fleksibel.
Cara kerja: menghalangi masuknya sperma.
Kontrasepsi alami
MAL (Metode Amenorae Laktasi)
Kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI secara
eksklusif, artinya hanya diberikan ASI tanpa tambahan
makanan atau minuman apapun lainnya.
MAL bekerja dengan cara menekan terjadinya ovulasi karena
pada masa laktasi hormon prolactin meningkat dan
menyebabkan terjadinya inhibiting hormon gonadotropin
sehingga mengurangi kadar esterogen dan ovulasi tidak
terjadi.
MAL akan efektif bekerja 6 bulan pertama pasca melahirkan
dan belum mendapat haid dan harus dilanjutkan dengan
pemakaian metode kontrasepsi lain.
Senggama terputus
Senggama yang dilakukan seperti biasa hanya pada
saat mencapai orgasmus penis dikeluarkan dari
vagina sehingga semen yang mengandung sperma
keluar dari vagina.
Metode Kalender
Metode kontrasepsi yang sederhana yang dilakukan
oleh pasangan suami istri untuk tidak melakukan
sanggama pada masa subur yaitu waktu terjadinya
ovulasi.
Metode lendir serviks
Disebut juga sebagai metode ovulasi billing serviks
yang dilakukan dengan cara mengenali masa subur
dari siklus menstruasi dengan mengamati lendir
serviks dan perubahan pada vulva menjelang hari –
hari ovulasi
Metode suhu basal
Suhu basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh
selama istirahat atau dalam keadaan istrirahat tidur.
Pengukuran dilakukan dengan pencatatan suhu basal pada
pagi hari setelah bangun tidur dan sebelum melakukan
aktivitas.
Pencatatan menggunakan termometer basal yang dilakukan
setiap hari pada lokasi yang sama dan waktu yang sama.
Peran bidan dalam program KB
 Melakukan pencatatan data WUS dan PUS
 Melakukan KIE sesuai dengan kelompok sasaran
 Memberikan pelayanan kontrasepsi sesuai dengan
kompetisi dan standar profesi dan praktik
 Melaksanakan evaluasi terkait penggunaan kontrasepsi dan
pelaksanaan program KB di wilayahnya
 Melakukan rujukan yang tepat dan cepat

Anda mungkin juga menyukai