Anda di halaman 1dari 90

Kesehatan Lingkungan

SURAHMAN
Pengertian Kesehatan Lingkungan

 Hubungan timbal balik antara manusia


dengan lingkungan yang berakibat atau
mempengaruhi derajat kesehatan manusia.
(Walter R. Lym)

2 Kesehatan Lingkungan
Pengertian Kesehatan Lingkungan

 Sebagai suatu ilmu dan ketrampilan yang


memusatkan perhatiannya pada usaha
pengendalian semua faktor yang ada pada
lingkungan fisik manusia yang diperkirakan
menimbulkan atau akan menimbulkan hal-hal
yang merugikan perkembangan fisiknya,
kesehatannya ataupun kelangsungan
hidupnya (WHO).

3 Kesehatan Lingkungan
Pengertian Kesehatan Lingkungan

 Ilmu kesehatan lingkungan berkisar pada


usaha manusia mengelola lingkungan
sedemikian rupa, sehingga derajat
kesehatan manusia dapat lebih ditingkatkan.

4 Kesehatan Lingkungan
Ruang lingkup kesehatan lingkungan
(WHO)

 Masalah air .
 Masalah barang/benda sisa/bekas seperti air limbah,
sampah, tinja.
 Masalah makanan dan minuman.
 Masalah perumahan dan bangunan.
 Masalah pencemaran terhadap udara, tanah dan air.
 Masalah pengawasan arthropoda dan rodentia.
 Masalah kesehatan kerja.

5 Kesehatan Lingkungan
Tujuan Kesehatan Lingkungan

 Terciptanya keadaan yang serasi sempurna


dari semua faktor yang ada dilingkungan fisik
manusia, sehingga perkembangan fisik
manusia dapat diuntungkan, kesehatan dan
kelangsungan hidup manusia dapat
dipelihara dan ditingkatkan.

6 Kesehatan Lingkungan
Pengaruh lingkungan terhadap
kesehatan

 Akibat atau masalah yang ditimbulkannya segera,


terjadi, artinya begitu faktor lingkungan yang tidak
menguntungkan tersebut hadir atau tidak hadir
dalam kehidupan, maka akan timbullah penyakit
 Akibat atau masalah yang ditimbulkannya terjadi
lambat laun, artinya terdapat tenggang waktu
antara hadir atau tidak hadirnya faktor lingkungan
yang tidak menguntungkan dengan munculnya
penyakit

7 Kesehatan Lingkungan
Peranan faktor lingkungan dalam
menimbulkan penyakit

 Sebagai predisposing faktor, artinya


berperanan dalam menunjang terjangkitnya
suatu penyakit pada manusia.
– Misalnya, sebuah keluarga yang berdiam di suatu
rumah yang berhawa lembab dalam daerah yang
endemis terhadap penyakit TBC.

8 Kesehatan Lingkungan
Peranan faktor lingkungan dalam
menimbulkan penyakit

 Sebagai penyebab penyakit secara


langsung.
– Misalnya, saja orang yang bekerja pada pabrik
peleburan baja mudah diserang penyakit keruh
lensa, sebagai akibat sinar atau nyala api yang
hebat di pabrik peleburan baja tersebut, karena ia
tidak mempergunakan kaca mata pelindung.

9 Kesehatan Lingkungan
Peranan faktor lingkungan dalam
menimbulkan penyakit

 Sebagai medium transmisi penyakit


– Misalnya air yang merupakan medium transmisi
penyakit kolera.
 Sebagai faktor yang mempengaruhi
perjalanan suatu penyakit, telah lama
diketahui bahwa udara yang panas akan
memperberat penderita yang sakit jantung.

10 Kesehatan Lingkungan
11 Kesehatan Lingkungan
12 Kesehatan Lingkungan
Awan/ Uap Air

Evaporasi Praesipitasi

Permukaan Bumi

Ground Interflow
water Infiltrasi

Air Tanah

Kesehatan Lingkungan 13
1. Air Hujan
2. Air Permukaan
3. Air Tanah
– Air lapisan (Layer water)
– Air Celah (Fisure water)

14 Kesehatan Lingkungan
Kesehatan Lingkungan 15

• Fisik
• Kimia
• Mikrobiologi
• Radioaktivitas
Parameter Kualitas Air Secara
Fisika
Kadar Maksimum
Parameter Satuan Keterangan
Yg Diperbolehkan

Bau - - Tidak Berbau

Jumlah Zat Padat


mg/L 1000 -
Terlarut (TDS)

Kekeruhan Skala NTU 5 -

Rasa - - Tidak Berasa

Suhu ºC Suhu Udara± 3ºC -

Warna Skala TCU 15 -


1.KEKERUHAN
 Disebabkan oleh zat padat yang tersuspensi baik yg
bersifat organik maupun anorganik
 Zat organik berasal dari pelapukan tumbuhan dan hewan
--> menjadi makanan bakteri dan algae utk berkembang
biak --> bakteri dan algae juga mrp zat organik
tersuspensi --> menambah kekeruhan
 Zat anorganik berasal dari pelapukan batuan atau logam
dan limbah industri
 Pengukuran dilakukan dengan menggunakan transmisi
cahaya yang bersumber dari cahaya standar

2. JUMLAH ZAT PADAT TERLARUT (TDS)


 Terdiri dari zat organik, garam anorganik, dan gas terlarut
 Berbanding lurus dengan kesadahan
3. WARNA
air sebaiknya tidak berwarna untuk mencegah keracunan
dari berbagai zat kimia
warna air secara alami karena adanya Tanin dan Asam
Humus yg terdapat dlm air rawa, warnanya kuning muda
s.d coklat kehitaman
penyebab warna dari air jg disebabkan oleh koloid dari
oksida besi atau oksida mangan
asam humus bila bereaksi dengan klor membentuk
senyawa triklorometan yg bersifat karsinogen

4. TEMPERATUR (SUHU)
suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas agar terjadi
pelarutan zat kimia yg dapat membahayakan kesehatan.
Suhu yg tinggi dpt mempercepat reaksi biokimia didalam
saluran air
5. RASA --> air sebaiknya tidak
berasa (tawar). Rasa air sering SENYAWA DESKRIPSI BAU
disebabkan rasa logam, pahit,
asin, masam, kelat, dll amina anyir

6. BAU --> akibat materi organik


yang membusuk dan terkumpul amoniak pesing
didasar perairan shg
menghasilkan kondisi yang baik diamine busuk
bagi pertumbuhan organime
anaerobik yang dapat
menghasilkan gas-gas yang hidrogen sulfida telur busuk
berbau.

sulfida organik kubis busuk


Parameter Kualitas Air Secara Kimia
Kadar Maksimum Yg
Parameter Satuan
Diperbolehkan
Air Raksa mg/L 0.001
Arsen mg/L 0.05
Besi mg/L 1.0
Flourida mg/L 1.5
Kadmium mg/L 0.005
Kesadahan (CaCO3) mg/L 500
Klorida mg/L 600
Kromium,valensi 6 mg/L 0.05
Mangan mg/L 0.5
Nitrat,sebagai N mg/L 10
Nitrit, sebagai N mg/L 1.0
pH 6.5-8.5
Selenium mg/L 0.01
Seng mg/L 15
Sianida mg/L 0.1
Sulfat mg/L 400
Timbal mg/L 0.05
Kimia Anorganik

merkuri organik
Air Raksa/ merkuri/ hidragyrum (Hg) (metil merkuri)
lebih berbahaya

 Hg digunakan dlm pembuatan amalgam, pestisida, perhiasan, instrumentasi, dll


 termasuk logam berat yg bersifat toksik
 berasal dari limbah industri
 Kasus Minamata (1950an) di Jepang, limbah mengandung HgCl
 Isu pencemaran ini terjadi ketika merkuri sulfide yang digunakan sebagai katalis
dibuang ke laut Minamata dan terobah oleh bakteri menjadi CH3Hg+ yang sangat
mudah menguap (volatile). Partikel ini yang masuk ke tubuh organisme dan
melewati berbagai strata rantai makanan.
 Karena sifatnya sebagai logam berat, maka tubuh tidak akan mampu menguraikan
merkuri ini sehingga dalam waktu lama merkuri ini akan mengumpul dalam organ
seperti hati, ginjal, otak dan darah.
 akibat keracunan: gangguan SSP, gangguan ginjal, ggg pencernaan, kanker dan
kelainan genetik/ cacat bawaan.
Mekanisme masuknya merkuri ke tubuh manusia pada
Tragedi Minamata dan akibat yang ditimbulkannya
Arsen (As)
 logam yg sangat toksik, sering digunakan untuk
racun tikus
 As didapat bersama Cu krn produk sampingan
peleburan Cu
 keracunan akut : iritasi, muntaber+darah, koma,
bahkan kematian
 keracunan kronis : anoreksia, gangguan
pencernaan, ggg ginjal, kanker kulit

Besi (Fe)
 dialam terdapat sebagai hematit
 menimbulkan warna kuning dan rasa logam kelat
pada air serta pengendapan/kerak pd pipa,
prtumbuhan bakteri besi, kekeruhan
 Fe diperlukan tubuh tapi dlm jumlah yang
memadai, bila kelebihan dpt merusak dinding
usus, darah menjadi lebih gelap/ kehitaman

Flourida (F)
 senyawa flour, dimana F merupakan halogen
reaktif.
 flourida anorganik bersifat lebih toksik dan reaktif
 kerucunan : flourosis gigi, gangguan pertumbuhan
rangka, cacat tulang
 penggunaan flourida yg berlebihan berkorelasi dgn
kanker tulang
 menjadi perhatian dokter gigi, peninjauan kembali
flouridasi air
Kadmium (Cd)
sumber pd industri alloy,
pemurnia Zn, pestisida, dll
sifatnya toksik shg tdk
diperlukan tubuh utk
pertumbuhan
keracunan mnyebabkan
gangguan spt flu dan tulang
menjadi lemah, fraktur
tulang dan gangguan ginjal
disebut penyakit "itai-itai"
sejarah di kota Toyama,
Jepang thn 1910
Kesadahan (CaCO3)
disebabkan mineral Calsium, magnesium, ferrum
dampak sulitnya sabun berbusa, pengendapan pada didinding
pipa

Klorida (Cl)
senyawa halogen klor
digunakan sebagai desinfektan penyediaan air minum -->
karsinogenik yang berasal dari senyawa halogen-hidrocarbon
(klor dan benzena)

Kromium (Cr) valensi 6


industri gelas metal, forografi, elektroplating
bersifat iritan dan korosif di kulit dan selaput lendir
kerusakan tulang hidung, di paru menyebabkan kanker
Kadar Maksimum Yg
Parameter Satuan
Diperbolehkan
Aldrin dan dieldrin mg/L 0.0007
Benzena mg/L 0.01
Benzo(a)pyrene mg/L
Chloroform (Total Isomer) mg/L 0.007
Chloroform mg/L 0.03
2,4-D mg/L
DDT mg/L 0.03
Deterjen mg/L 0.5
1,2-Dichloroethene mg/L 0.01
1,1-Dichloroethene mg/L 0.0003
Heptachlor dan Heptachlor Epoxide mg/L 0.003
Hexachlorobenzene mg/L 0.00001
Gamma-HCH(Lindane) mg/L 0.004
Methoxychlor mg/L 0.1
Pentachloropenol mg/L 0.01
Pestisida Total mg/L 0.1
2,4,6-Trichloropenol mg/L 0.01
Zat Organik(KMnO4) mg/L 10
Aldrin dan Diedrin
Aldrin
 digunakan sbg insektisida
 keracunan : iritasi, depresi, kerusakan hati

Diedrin
 sbg insektisida
 gangguan SSP,anoreksia, kanker, mutasi sel
 kulit telur unggas menjadi tipis

Benzene
 pelarut lemak
 keracunan: erythema, bersifat narkotik dan anestetik pd SSP, hipo
atau hyperplasia sumsum tulang sgh mudah anemia, leukimia atau
kelainan darah lainnya
DDT (Dichloro Diphenyl Trichloroetana)
 pestisida yg pertama kali dibuat untuk pemberantasan malaria pd PD
II

 DDT memiliki sifat larut dalam lemak. Karena itu, residunya terus
terbawa dalam rantai makanan, dan menumpuk dalam jaringan
lemak. Dari situ, sisa DDT mengalir melalui air susu ibu kepada
anaknya, baik pada manusia maupun pada binatang. Binatang
pemangsa mendapat timbunan sisa DDT dari binatang makanannya

 bersifat stabil dan persisten (tahan lama, berpuluh-puluh tahun,


bahkan mungkin sampai 100 tahun atau lebih)

 keracunan menyebabkan gangguan SSP, ggg ginjal, tremor,


kerusakan hati, kanker, cacat

 saat ini DDT dilarang keras utk digunakan kembali


Deterjen
 Deterjen adalah sisa penyulingan minyak bumi yang ditambahkan berbagai bahan
kimia.

 Bahan kimia tersebut diantaranya silikat, bahan pewangi, bahan pewarna dan
fosfat serta Alkyl Benzene Sulfonat untuk bahan yang menghasilkan busa.

 zat lipofilik yg mudah terlarut dan menyebar diperairan

 meningkatkan pertumbuhan eceng gondok dan ganggang karena kandungan fosfat


yg tinggi dalam deterjen

 Efek samping berupa kerusakan kulit tangan, seperti kulit menjadi panas, kering,
retak-retak, melepuh dan kulit mudah terkelupas. Terkadang efek tersebut juga
menimbulkan gatal-gatal dan menjadikannya penyakit alergi.

 Pemakaian deterjen secara besar-besaran dan dalam jangka waktu yang lama bisa
mencemari air tanah. Sehingga air minum yang dikonsumsi menjadi tidak enak
rasanya dan berbau tidak sedap. Konsumsi air minum yang tercemar limbah
deterjen bisa mencetus penyakit kanker. Pada proses terurainya deterjen dihasilkan
benzena.

 Bila benzena bercampur dengan klor bisa menghasilkan zat klorobenzena yang
terbukti sangat bahaya karena bersifat karsinogenik. Bercampurnya klor dan
benzena bisa terjadi saat proses pengolahan air minum. Biasanya dalam proses
klorinasi digunakan zat kaporit yang digunakan untuk membunuh kuman. Padahal
di dalam kaporit terkandung unsur klor.
Parameter Kualitas Air Secara
Mikrobiologi
• Berhubungan dengan keberadaan
mikroorganisme patogen di dalam air yang
menyebabkan perubahan kualitas air atau
penyakit

• Mikroorganisme yang umum ditemukan dalam


air adalah: bakteri, fungi, ganggang, protozoa,
cacing, dll.

• Parameter mikrobiologi yang sering diperiksa


adalah: e.coli atau total coliform (MPN Coli)
Kadar
Parameter Satuan Maksimum Yg Keterangan
Diperbolehkan

Total Coliform Jumlah per Bukan Air


0
(MPN) 100 mL Pipaan

Coliform Tinja
Jumlah per Bukan Air
Belum 0
100 mL Pipaan
Diperiksa
Kesehatan Lingkungan 32

Sumber air untuk rumah tangga

1. Air hujan
2. Air sumur
• Sumur gali tanpa pompa
• Sumur gali dengan pompa
3. Air permukaan
Kesehatan Lingkungan 33
Kesehatan Lingkungan 34
Kesehatan Lingkungan 35
PROSES DESINFEKSI
ADALAH PROSES PENGOLAHAN AIR
DENGAN TUJUAN UNTUK MEMBUNUH
MIKROORGANISME (BAKTERI) DALAM
AIR YANG MENYEBABKAN PENYAKIT
Cara-cara Desinfeksi
1. Cara Fisik
a. Pemanasan ( pendidihan 5-20 menit)
b. Penyinaran dg sinar UV atau gamma
c. Mekanis ( sedimentasi, filtrasi)

2. Cara Kimia
a. Penambahan oksidator ( Cl2 , O3)
b. Penambahan asam/basa (HCl, NaOH)
Mekanisme Proses Desinfeksi
• Menghancurkan dinding sel
• Mengubah permeabilitas dinding sel
• Mengubah sifat koloid protoplasma
• Menghambat / merusak aktivitas enzim
Faktor yang berpengaruh dalam proses
desinfeksi
• Waktu kontak
• Konsentrasi dan jenis desinfektan
• Temperatur
• Jumlah mikroorganisme
• Tipe mikroorganisme
• Kondisi air
Klorinasi dalam pengolahan air
• Proses pembubuhan senyawa-senyawa
aktif klor ke dalam air sebagai proses
desinfeksi untuk membunuh mikrorganisme
di dalam air
Jenis senyawa klor aktif dalam air

• Klor ( Cl2)

• Asam hipoklorit (HOCl)

• Ion hipoklorit (OCl-)

• Monokloramin (NH2Cl)

• Dikloramin (NHCl2)

• Trikloramin (NCl3)

• Kloramin organik kompleks


Bentuk desinfektan klor aktif
• Bentuk Gas
- Klor (Cl2)
• Bentuk liquid
- Natrium hipoklorit NaOCl
• Bentuk padat /solid
- Kalsium hipoklorit atau kaporit
Ca(OCl)2
Reaksi Klor dalam air -1
• Cl2 + H2O  HCl + HClO

• HOCl  H+ + OCl-

• HCl  H+ + Cl-

• NaOCl  Na+ + OCl-

• Ca(OCl)2  Ca2+ + 2 OCl-


Reaksi klor dalam air
• Mengoksidasi senyawa-senyawa organik penyebab
warna, rasa dan bau dalam air.

• Pada kondisi tertentu , klor dapat bereaksi dengan


senyawa organik membentuk senyawa trihalometan
( THM) , yang bersifat karsinogenik
Sisa klor
• Banyak senyawa klor yang harus ada dalam air minum ,
dengan tujuan agar jika terjadi ada mikroorganisme yang
masuk ke dalam air masih dapat dibunuh
• Persyaratan sisa klor dalam air minum
0,2- 0,5 mg/l
Kebutuhan klor
• Banyaknya senyawa klor yang harus di bubuhkan ke
dalam air untuk proses desinfeksi .

• Kebutuhan Klor ( mg/l) = DPC + Sisa klor


Breakpoint chlorination-1
• Banyaknya klor yang dibutuhkan tidak hanya untuk
desinfeksi tetapi juga untuk mengoksidasi ammonia
dalam air

• Reaksi yang terjadi :


2 NH3 + 2 HOCl  2 NH2Cl + 2 H2O
NH2Cl + HOCl  NHCl2 + H2O
NH2 + NHCl2  N2 + 3 HCl
2 NH3 + 3 HOCl  N2 + 3 HCl + 2 H2O
Desinfeksi dengan ozon (O3)
• Gas tidak stabil
• Oksidator kuat
• Bau menyengat
• Diproduksi dengan melewatkan O2 ke dalam medan listrik
• Digunakan sebagai pengganti klorinasi
• Daya bunuhnya lebih tinggi dibandingkan dengan gas
klor.
• Biayanya lebih mahal
• Tidak terdapat sisa ozon seperti sisa klor.
Netralisasi
• Proses penambahan bahan kimia untuk menaikan atau
menurunkan p H air, agar :
- Diperoleh air minum dengan pH yang
memenuhi persyaratan baku mutu
(pH 6,5- 8,5).
- Untuk memperoleh pH air yang optimum
dalam pengolahan air
Netralisasi
• Bahan kimia yang umum digunakan untuk netralisasi :

a. Asam , HCl, H2SO4


b. Basa , NaOH , CaO, Na2CO3
c. Gas Karbon dioksida (rekarbonisasi)
Konsentrasi Kaporit dan Tawas

• 1 Sendok makan kaporit = 1000 l air


• 3 Sendok makan Tawas = 1000 l air
3 Sendok makan kapur gamping
DEFINISI
SAMPAH :
 Semua jenis buangan yang bersifat padat atau semi padat
yang dibuang karena tidak dipergunakan untuk tidak diinginkan
(Tchobano Glous)
 Sesuatu yang tidak dapat digunakan, dibuang, yang berasal
dari kegiatan atau aktivitas manusia (A.P.H.A)
 Sebagian dari benda atau hal-hal yang dipandang tidak
digunakan, tidak disenangi atau dibuang, sisa aktifitas
kelangsungan hidup manusia
(ilmu kesehatan lingkungan)
DEFINISI
SAMPAH :
 Semua jenis buangan yang bersifat padat atau semi padat
yang dibuang karena tidak dipergunakan untuk tidak diinginkan
(Tchobano Glous)
 Sesuatu yang tidak dapat digunakan, dibuang, yang berasal
dari kegiatan atau aktivitas manusia (A.P.H.A)
 Sebagian dari benda atau hal-hal yang dipandang tidak
digunakan, tidak disenangi atau dibuang, sisa aktifitas
kelangsungan hidup manusia
(ilmu kesehatan lingkungan)
Dari definisi tersebut,
mengandung prinsip :

• Adanya suatu benda / zat (bahan)


• Berhubungan secara langsung atau tidak langsung
dengan aktifitas manusia
• Merupakan benda atau bahan yang tidak dipakai lagi,
tidak disenangi.
Pengelolaan Persampahan
• Kegiatan yang berhubungan dengan penanganan
sampah disumbernya, penyimpanan, pengumpulan,
transfer/transport, proses dan penyingkiran, dengan
memperhatikan aspek-aspek :
• Kesehatan masyarakat
• Ekonomi - sosial
• Teknologi
• Estetika
Pengertian - pengertian

• Sampah adalah limbah yang bersifat padat terdiri dari zat


organik dan anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan
harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan
sekitarnya.
• Timbunan sampah adalah banyaknya sampah yang dihasilkan
per orang/hr dalam satuan volume maupun berat.
• Pewadahan sampah adalah cara penampungan sampah
sementara di sumbernya baik individual atau komunal.
Pengertian – pengertian :
• Pengumpulan sampah adalah proses penanganan sampah dengan
cara mengumpulkan dari masing - masing sumber sampah untuk
diangkut ke tempat pembuangan sementara atau langsung ke tempat
pembuangan akhir tanpa melalui proses pemindahan.
• Pemindahan sampah adalah tahap memindahkan sampah hasil
pengumpulan ke dalam alat pengangkut untuk dibawa ke tempat
pembuangan akhir.
• Pengolahan sampah adalah suatu upaya untuk mengurangi volume
sampah atau merubah bentuk menjadi lebih bermanfaat antara lain
dengan cara pengomposan, pengeringan, dan pendaur ulangan.
• Pembuangan akhir sampah adalah tempat untuk menyingkirkan
( tahap akhir pengelolaan ) Contoh : TPA Bantargebang
Sumber sampah :
• Permukiman
• Perdagangan / komersial
• Industri
• Pertanian
• Pengolahan limbah
• Berdasarkan Zat Kimia yang di kandung
1. Sampah yang bersifat inorganik
2. Sampah yang bersifat organik

Berdasarkan dapat tidaknya terbakar


1. Sampah yang mudah terbakar
2. Sampah yang sukar terbakar

Berdasarkan Dapat tidaknya membusuk


1. Sampah-sampah yang sukar membusuk
2. Sampah-sampah yang mudah membusuk
• Garbage
• Rubbish
• Sampah domisili / konstruksi
• Ashes
• Street sweeping
• Dead animal
• Household refuse
• Abandones vehicles
• Sampah industri
• Demolition wastes
• Sewage solid
• Sampah khusus
• Land fill
• Sanitary land fill
• Individual incineration
• Pulverisation
• Composting
• Hogfeeding
• Reuse
• Recycling
• Incineration
INCINERASI
• Incinerasi :
Proses pengurangan/perubahan
bentuk sampah yang sudah terbakar,
menjadi abu pada suhu tinggi (100° F
– 1800°F)
• Incinerator : alat atau sarana yang
dapat digunakan untuk membakar
refuse dengan bahan bakar yang
minim atau dengan bahan
pembakar adalah refuse itu sendiri
• Fungsi utama ; mengurangi volume sampah dan
membunuh bakteri sampah (suci hama)
• Sasaran utama (bagi B3) : mengurangi sifat-sifat yang
berbahaya (racun, radiasi)
• Faktor-faktor penting didalamnya : temperatur, Waktu
tinggal (td)
Keuntungan :

• Minim lahan
• Efisien, tidak terpengaruh iklim
• Menghilangkan bahan-bahan organik dan bebas dari
gangguan kesehatan lingkungan
• Panas (kalor) dapat dijadikan sumber arus listrik
• uap  dapat mengeringkan lumpur pada
penggolongan limbah (sludge)
Kerugian / kekurangan

• Modal awal sangat besar


• Biaya operasional tinggi
• Masih memerlukan langkah-langkah lanjutan pada akhir
proses (abu dan sisa pembakaran) di buang ke lahan
lain
• Belum dapat membakar bahan material
Kesehatan Lingkungan 71

Jamban
Kesehatan Lingkungan 72

Syarat pembuangan kotoran


1. Tidak boleh mengotori tanah permukaan
2. Tidak boleh mengotori air permukaan
3. Tidak boleh mengotori air dalam tanah
4. Kotoran tidak boleh terbuka
5. Harus terlindung dari penglihatan orang
lain
6. Pembuatannya mudah dan murah
Teknologi Pembuangan Kotoran manusia

1. Jamban empang
2. Jamban cemplung
3. Jamblan cemplung berventilasi
4. Jamban pupuk
5. Angsa trine
6. Chemical toilet
74 Kesehatan Lingkungan
75 Kesehatan Lingkungan
76 Kesehatan Lingkungan
77 Kesehatan Lingkungan
78 Kesehatan Lingkungan
79 Kesehatan Lingkungan
Proses penguraian
(decomposition) pada tinja

Proses penguraian (decomposition) pada tinja secara alamiah akan


berlangsung, sehingga akan berubah menjadi bahan yang stabil, tidak
berbau, dan tidak mengganggu. Aktivitas utama dalam proses dekomposisi
tersebut adalah (Soeparman, 2002) :
Pemecahan senyawa organik kompleks, seperti protein dan urea, menjadi
bahan yang lebih sederhana dan lebih stabil.
Pengurangan volume dan massa (kadang-kadang sampai 80%) dari bahan
yang mengalami dekomposisi, dengan hasil gas metan, karbon dioksida,
amonia, dan nitrogen yang dilepaskan ke atmosfer, bahan-bahan yang
terlarut dalam keadaan tertentu meresap ke dalam tanah di bawahnya.
Penghancuran organisme patogen yang dalam beberapa hal tidak mampu
hidup dalam proses dekomposisi, atau diserang oleh banyak jasad renik di
dalam massa yang tengah mengalami dekomposisi.

80 Kesehatan Lingkungan
Rumah Sehat

Persyaratan Rumah Sehat Menurut Winslow


1. Harus memenuhi kebutuhan Fisiologis
2. Harus memenuhi kebutuhan Psikologis
3. Harus daat menghindarkan terjadinya
kecelakaan
4. Harus dapat menghindarkan terjadinya
penyakit

81 Kesehatan Lingkungan
Memenuhi kebutuhan fisiologis

1. Suhu ruangan
2. Penerangan
3. Ventilasi
4. Isolasi suara

82 Kesehatan Lingkungan
Memenuhi kebutuhan psikologis

1. Aesthetis
2. Privacy
3. Ruangan untuk menjalankan kehidupan
keluarga
4. Ruangan tuk hidup bermasyarakat

83 Kesehatan Lingkungan
Menghindari terjadinya kecelakaan

1. Kontruksi rumah dan baha bangunan harus


kuat
2. Sarana pencegahan kecelakaan
3. Bahan tidak mudah terbakar
4. Adanya alat pemadam kebakaran

84 Kesehatan Lingkungan
Menghindari terjadinya penyakit

1. Sumber air yang sehat


2. Ada pembuangan kotoran
3. Dapat mencegah perkembang biakan
vektor penyakit
4. Harus cukup luas

85 Kesehatan Lingkungan
Pencemaran Udara

 Sumber pencemar
1. Alamiah
2. Aktivitas manusia

 Tempat Pencemaran
1. Pencemarean udara di luar ruangan
2. Pencemaran udara didalam ruangan

86 Kesehatan Lingkungan
Pencemaran udara di luar ruangan

1. Industrial Smog
2. Photochemical smog

87 Kesehatan Lingkungan
Dampak polusi udara

1. Terhadap lapisan ozon


2. Pemanasan global

88 Kesehatan Lingkungan
Pencemaran udara dalam ruangan

1. Bahan-bahan rumah dan perabot rumah


2. Pembakaran bahan bakar yang digunakan
memasak dan pemanas ruangan
3. Gas yang berasal dari dalam tanah
4. Produk komsumsi
5. Asap rokok
6. Mikroorganisme

89 Kesehatan Lingkungan
90 Kesehatan Lingkungan

Anda mungkin juga menyukai