ANALISIS DAMPAK

PERKAWINAN BAWAH
UMUR

KARINI
TELAAH UNDANG-UNDANG PERKAWINAN
NO. 1/1974
PASAL 6 AYAT 1 DAN 2
(1) PERNIKAHAN DILAKUKAN ATAS PERSETUJUAN
KEDUA MEMPELAI
(2) UNTUK MELANGSUNGKAN PERWINAN SEORANG
YANG BELUM BERUSIA 21 TAHUN HARUS MENDAPAT
IJIN KEDUA ORANG TUA

PASAL 7 AYAT 1
(1) PERKAWINAN HANYA DIIJINKAN BILA PRIA BERUSIA 19
TAHUN DAN PEREMPUAN 16 TAHUN
(2) DALAM HAL PENYIMPANGAN DLM AYAT (1) DAPAT MINTA
DISPENSASI KEPADA PENGADILAN ATAU PEJABATT LAIN
YANG DIMINTA OLEH ORANG TUA LAKI-LAKI MAUPUN
PEREMPUAN
 UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002
SEBAGAIMANA DIUBAH DG UU NO. 35 TAHUN 2014
TTG PERLINDUNGAN ANAK
BAGIAN KEEMPAT : KEWAJIBAN & TANGGUNG
JAWAB ORTU DAN KELUARGA

PASAL 26 AYAT (1) HURUF C

“ORANG TUA DAN KELUARGA BERKEWAJIBAN
MENCEGAH PERKAWINAN PADA USIA ANAK”
JIKA TDK
MAMPU

PENGASUHAN DAPAT DIALIHKAN KPD

KELUARGA LAIN SESUAI PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
 FAKTA PERKAWINAN DI BAWAH UMUR
DI DUNIA
• INTERNATIONAL CENTER FOR RESEARCH ON
WOMEN (ICRW) 2013  51 JUTA ANAK DI DUNIA
MENIKAH PADA USIA 15 – 19.
• PBB MEMPREDIKSI SELAMA DEKADE SAMPAI 2020 
140 JUTA ANAK PEREMPUAN MENIKAH ATAU SETARA
14 JUTA PER TAHUN ATAU 39.000 PER HARI.
• INDONESIA MASUK KE RANKING 37 DUNIA DAN
TERTINGGI KEDUA DI ASEAN SETELAH KAMBOJA
• SDKI TAHUN 2012 MENUNJUKKAN PERKAWINAN < 20
TAHUN  13%.
• RISKESDAS 2010  PERKAWINAN 15 – 19 TAHUN
SEBESAR 41,9%
 DISPENSASI PERKAWINAN
MENURUT PENGADILAN TINGGI AGAMA/KAB DAN KOTA
TH 2015  TOTAL 3.780

NO KAB/KOTA JUMLAH NO KAB/KOTA JUMLAH

1 SEMARANG 78 11 BLORA 75
2 KENDAL 102 12 PEKALONGAN 7
3 SALATIGA 68 13 PEMALANG 32
4 DEMAK 79 14 TEGAL 25
5 PURWODADI 263 15 BREBES 47
6 AMBARAWA 173 16 BATANG 89
7 PATI 167 17 SLAWI 61
8 KUDUS 72 18 PURWOKERTO 113
9 JEPARA 162 19 BANYUMAS 74
10 REMBANG 89 20 PURBALINGGA 124
 DISPENSASI PERKAWINAN
BERDASAR PENGADILAN AGAMA

NO KAB/KOTA JUMLAH NO KAB/KOTA JUMLAH

21 CILACAP 176 31 SRAGEN 130
22 BANJARNEGARA 257 32 BOYOLALI 85
23 MAGELANG 10 33 WONOGIRI 80
24 TEMANGGUNG 192 34 SUKOHARJO 58

25 WONOSOBO 212 35 KARANGANYAR 115

26 PURWOREJO 138 36 KAJEN 64
27 KEBUMEN 93
28 MUNGKIN 82
29 SURAKARTA 46
30 KLATEN 142
 FAKTOR PENYEBAB
PERKAWINAN DI BAWAH UMUR
 PERKEMBANG
AN
BIOLOGIS
PATRIARKHI

PENDIDIKAN
UU PERKAWINAN
EKONOMI MEMUNGKINKAN
&
INTERPRETASI TDK ADA SANKSI
AGAMA ADAT
BUDAYA
MITOS
KTD
PERGAULAN

ADMINISTRASI LONGGARNYA
KEPENDUDUK DISPENSASI
AN YG BLM PERKAWINAN
BAIK BAWAH UMUR
DISHARMONI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
UU PERKAWINAN VS UU PERLINDUNGAN ANAK
Hakim harus mempertimbangkan keputusannya dengan :
 Melihat kemaslahatan umat atau kepentingan umum dari para pihak.
 Dasar hukum yang digunakan oleh hakim dalam mengabulkan
permohonan izin perkawinan bagi anak di bawah umur seorang hakim
harus memiliki dasar yang kuat agar keputusannya dapat
dipertanggungjawabkan.
 Hakim wajib mencantumkan dasar pertimbangan yang cukup dan matang
dalam setiap keputusan. Ketentuan Pasal 6 ayat (1) dan Pasal 7 ayat (1) (2)
UU No. 1 Tahun 1974, Pasal 15 ayat (1) dan Pasal 53 Kompilasi Hukum
Islam (KHI), dan Kaidah Fiqhiyyah menjadi dasar hukum hakim dalam
mengabulkan permohonan izin perkawinan bagi anak di bawah umur .
 Hakim wajib mempertimbangkan akibat hukum setelah anak melakukan
perkawinan di bawah umur itu sendiri bahwa anak tersebut telah dianggap
dewasa dan cakap dalam melakukan suatu perbuatan hukum atau ia tidak
berada di bawah pengampuan orangtuanya lagi.
BELUM SEMUA ORANG MENGGUNAKAN
SINGLE IDENTITY
• MESKI SUDAH ADA KTP ELEKTRONIK, BEBERAPA ORANG
MASIH BERUSAHA MELAKUKAN PENGGANDAAN IDENTITAS
• BELUM SEMUA ANAK MEMILIKI AKTE KELAHIRAN SEHINGGA
SULIT MELAKUKAN KONTROL
DATA ANAK BERAKTE

42.56
BERAKTE
BLM BERAKTER
57.44
 KEPEMILIKAN AKTE
KELAHIRAN DI JATENG
KETERANGAN WARNA:
KUNING  DIBAWAH 50%
BIRU  DIBAWAH 50% DAN SANGAT RENDAH
 KEPEMILIKAN AKTA LAHIR

KODE WILAYAH
MEMILIKI BELUM MEMILIKI %
33 JAWA TENGAH 5.947.420 4.407.310 57,44
3301 CILACAP 280.829 249.341 52,97
3302 BANYUMAS 258.126 236.240 52,21
3303 PURBALINGGA 184.464 98.783 65,12
3304 BANJARNEGARA 136.504 150.745 47,52
3305 KEBUMEN 157.099 193.969 44,75
3306 PURWOREJO 154.593 44.717 77,56
3307 WONOSOBO 117.599 146.730 44,49
3308 MAGELANG 228.964 130.651 63,67
3309 BOYOLALI 144.271 119.693 54,66
3310 KLATEN 190.133 154.485 55,17
3311 SUKOHARJO 80.247 161.937 33,13
3312 WONOGIRI 229.974 56.091 80,39
3313 KARANGANYAR 161.212 85.498 65,34
3314 SRAGEN 78.354 198.601 28,29
3315 GROBOGAN 178.696 224.739 44,29
3316 BLORA 224.007 15.376 93,58
3317 REMBANG 80.832 73.011 52,54
3318 PATI 191.852 158.697 54,73
3319 KUDUS 133.376 109.361 54,95
3320 JEPARA 194.374 172.795 52,94
3321 DEMAK 210.453 109.341 65,81
3322 SEMARANG 217.353 67.379 76,34
3323 TEMANGGUNG 194.326 13.149 93,66
3324 KENDAL 242.543 39.295 86,06
3325 BATANG 149.122 89.802 62,41
3326 PEKALONGAN 135.141 166.304 44,83
3327 PEMALANG 169.225 334.065 33,62
3328 TEGAL 244.807 250.945 49,38
3329 BREBES 271.358 354.932 43,33
3371 KOTA MAGELANG 30.760 3.907 88,73
3372 KOTA SURAKARTA 131.050 28.077 82,36
3373 KOTA SALATIGA 46.460 5.569 89,3
3374 KOTA SEMARANG 358.277 124.427 74,22

3375 KOTA PEKALONGAN 72.257 22.060 76,61

3376 KOTA TEGAL 68.782 16.598 80,56
 PENDIDIKAN RENDAH

INDEKS PEMBANGUNAN GENDER (IPG)

2012 2013
PRP LK2 PRP LK2
RATA-RATA 6,86 7,81 6,40 7,47
LAMA
SEKOLAH
HARAPAN - - 12,14 12,20
LAMA
SEKOLAH

BPS DAN KEMENTERIAN PP DAN PA RI 2013 DAN 2014

 EKONOMI
• PADA KELUARGA MISKIN, ANAK BISA DIANGGAP
SEBAGAI BEBAN, SEHINGGA MENIKAHKAN ANAK
DIANGGAP AKAN MENGURANGI BEBAN
• ANAK DIANGGAP MEMILIKI NILAI EKONOMI, SEHINGGA
BERISIKO ADANYA TRAFICKING PADA PERKAWINAN
ANAK
• SULITNYA MENDAPAT PEKERJAAN
PENDUDUK MISKIN JAWA TENGAH
KELUARGA MENJADI FAKTOR PENCETUS PALING KUAT
4
Remaja wanita
(12-19 tahun)
Pasangan usia
Subur (15-49 th) Anak usia sekolah
6
(6-15 tahun)
7 5
Wanita Anak balita
usia (usia anak
4 Kecil/toddlers
Subur 10
(15-49 th) dan anak pra-
Rumah Tangga (semua umur, perempuan dan laki-laki) Sekolah, 1-5 th)
dan komunitas
8

Bayi yg disusui
& diberi maka-
Kehamilan:
3 Nan tambahan
Ibu hamil
2 (5/7-12 bulan)
(15-49 th) 9
& janin 9 1
2
Ibu menyusui (15-49 th) &
1
Kelahiran: Bayi diberi ASI eksklusif
Wanita dewasa/remaja
Ibu (15-49 th) & (0-4/6 bulan)
Wanita & pria dewasa Anak-2, perempuan Neonatus (0-28 hari)
& laki-2
 MITOS
1. MITOS  MENIKAH DAN BERHUBUNGAN SEKS DG ANAK
2. MITOS  PERAWAN TUA DAN TIDAK LAKU JIKA TIDAK
SEGERA MENIKAH
3. NIKAH MUDA MENGHINDARKAN DARI ZINA
4. NGENGER KE RUMAH ANAK GADIS BAGI LAKI-LAKI BALIGH
DAMPAK PERNIKAHAN
DINI
 DAMPAK PADA KESEHATAN
• TERLALU MUDA HAMIL
• TERLALU SERING HAMIL, KARENA USIA PERKAWINAN PANJANG
• KEHAMILAN  KODRAT  DIANGGAP SEBAGAI HAL BIASA DAN
TIDAK ISTIMEWA
• RISIKO ABORSI
• KEKERASAN SEKSUAL DAN KEKERASAN LAINNYA
• ANEMIA  BBLR KARENA IBU KURANG GIZI
• PENGETAHUAN TENTANG KESPRO RENDAH KARENA PENDIDIKAN
RENDAH
• TERLAMBAT MERUJUK  KEPERCAYAAN PADA DUKUN
• KENDALI PEREMPUAN ATAS PELAYANAN KESEHATAN SANGAT
RENDAH
• KEMATIAN KARENA PERSALINAN
• KEMATIAN BAYI
• BAYI TUMBUH LAMBAT PENGETAHUAN IBU TTG KESEHATAN BAYI
MASIH MINIM
 ANGKA KEMATIAN IBU DI JAWA TENGAH
2010 - 2015

140
120 126,55
116 116,5 118,62 111,16
100 104
80
60
40 KEMATIAN IBU
20
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Target MDGs 2015 adalah menurunkan AKI

Sumber data: Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Menjadi 102/100.000 kelahiran hidup
 Angka Kematian Bayi ANGKA KEMATIAN BALITA

1. KARENA DEPRESI
2. ASUHAN PRENATAL YANG BURUK KRN IBU TIDAK PAHAM
3. PERTUMBUHAN PANGGUL BERISIKO MENINGKATKAN PARTUS LAMA  KEMATIAN BAYI
4. KETRAMPILAN PENGASUHAN ANAK BURUK
 DAMPAK PSIKOLOGIS

HASIL PENELITIAN MENGGAMBARKAN:

1. IBU YANG HAMIL TERLALU MUDA SERINGKALI
MENGALAMI TRAUMA BERKEPANJANGAN
2. ANAK JUGA SERINGKALI BELUM SIAP SECARA
PSIKOLOGIS UNTUK BERPERAN DAN
BERTANGGUNGJAWAB SEBAGAI ISTRI, PARTNER
SEKS, IBU SEHINGGA AKAN BERDAMPAK KEPADA
PERKEMBANGAN PSIKOLOGISNYA
3. ANAK AKAN MENYESALI SEUMUR HIDUPNYA
KARENA TIDAK BISA BERSEKOLAH DAN
KEHILANGAN KESEMPATAN MENGEMBANGKAN
DIRI
DATA PERKEMBANGAN KASUS KEKERASAN DI JATENG

BP3AKB PROVINSI JAWA TENGAH

 DATA KDRT DIBANDING KEKERASAN YG LAIN
70

60
KORBAN KEKERASAN
50 ANAK
40 DEWASA
KDRT
30 Column1
43.84
20 56.16

10

0
2014 2015

TERJADI KARENA DISFUNGSI KELUARGA

 DAMPAK SOSIAL
MELANGGENGKAN BUDAYA
PATRIARKHI DI KELUARGA,
MASYARAKAT, DAN NEGARA, YANG
SERINGKALI JUSTRU AKAN
MELAHIRKAN KEKERASAN TERHADAP
PEREMPUAN (FISIK, PSIKIS, SEKSUAL
DAN EKONOMI)
 DAMPAK EKONOMI BAGI KELUARGA

• JIKA ANAK YANG MENIKAH SUDAH

SIAP SECARA EKONOMI TIDAK
MASALAH, TETAPI AKAN MENJADI
MASALAH KETIKA KEDUANYA TIDAK
BEKERJA  AKAN MEMPERBERAT
EKONOMI KELUARGA DAN
MELAHIRKAN KEMISKINAN BARU