Anda di halaman 1dari 11

Konsep Asuhan Keperawatan 

pada Klien dengan Kehilangan dan Berduka

1. PENGKAJIAN
Genetik
Riwayat keluarga depresisulit mengembangkan sikap optimisti dalam menghadapi
permasalahan.

Kesehatan Jasmani dan Mental


Faktor
Individu dengan keadaan fisik sehat, pola hidup yang teratur, cenderung mempunyai
Predisposisi
kemampuan mengatasi stress yang lebih tinggi. : Individu yang mengalami gangguan
jiwa terutama yang mempunyai riwayat depresi yang ditandai dengan perasaan tidak
berdaya pesimis,
Pengalaman Kehilangan di Masa Lalu
Kehilangan atau perpisahan dengan orang yang berarti pada masa kana-kanak akan
mempengaruhi individu dalam mengatasi perasaan kehilangan pada masa dewasa
Strees yang dapat menimbulkan perasaan kehilangan dapat berupa stress nyata,
Faktor ataupun imajinasi individu seperti: kehilangan sifat bio-psiko-sosial antara lain meliputi:
Presipitasi
kehilangan kesehatan, kehilangan fungsi seksualitas, kehilangan peran dalam keluarga,
kehilangan posisi dimasyarakat, kehilangan milik pribadi seperti: kehilangan harta benda
atau orang yang dicintai, kehilangan kewarganegaraan, dan sebagainya.

⁃ Sakit kepala, insomnia


Respon ⁃ Berat Badan Turun
Fisilogis ⁃ Gangguan Nafsu Makan

⁃ Merasa sedih, cemas


Respon ⁃ Merasa bersalah
Emosional ⁃ Perasaan mati rasa
ANALISA DATA

Data Subjektif Data objektif

a. Merasa putus asa dan kesepian a. Menangis

b. Kesulitan mengekspresikan b. Tidak berminat dalam berinteraksi dengan

perasaan orang lain

c. Konsentrasi menurun c. Merenungkan perasaan bersalah secara


berlebihan

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Menurut NANDA 2011 diagnosa keperawatan
yang berhubungan dengan asuhan keperawatan
kehilangan dan berduka adalah :
a. Duka cita
b. Berduka berhubungan dengan kehilangan aktual.
3. INTERVENSI

 Dorong pasien mengungkapkan perasaan kehilangan.

 Tingkatkan kesadaran pasien secara bertahap tentang


kenyataan kehilangan pasien secara emosional.
 Dengarkan dengan empati. Jangan mencela.

 Diskusikan bersama klien tentang perasaan pasien.


 Tingkatkan harga diri klien

 Bantu klien mengidentifikasi dukungan positif.


 Beri kesempatan klien mengungkapkan perasaan
4. Implementasi
Tujuan Tindakan
 Klien dapat membina hubungan  Membina hubungan saling percaya dengan pasien.
saling percaya dengan perawat.
 Berdiskusi mengenai kondisi pasien saat ini (kondisi pikiran,
 Klien dapat mengenali peristiwa
kehilangan yang dialami pasien. perasaan, fisik, sosial, dan spiritual sebelum/sesudah

mengalami peristiwa kehilangan serta hubungan antara


 Klien dapat memahami hubungan
kondisi saat ini dengan peristiwa kehilangan yang terjadi).
antara kehilangan yang dialami
dengan keadaan dirinya.  Berdiskusi cara mengatasi berduka yang dialami.
 Klien dapat mengidentifikasi cara-  Cara verbal (mengungkapkan perasaan).
cara mengatasi berduka yang
dialaminya.  Cara fisik (memberi kesempatan aktivitas fisik).

 Klien dapat memanfaatkan faktor  Cara sosial (sharing melalui self help group).
pendukung.
 Cara spiritual (berdoa, berserah diri).
5. Evaluasi

 Klien mampu mengungkapkan perasaannya secara spontan


 Klien menunjukkan tanda-tanda penerimaan terhadap kehilangan dan
berduka
 Klien dapat membina hubungan yang baik dengan orang lain
 Klien mempunyai koping yang efektif dalam menghadapi masalah akibat
kehilangan dan berduka
 Klien mampu minum obat dengan cara yang benar
KASUS

Seorang ibu rumah tangga bernama Ny. NN berusia 34 tahun yang juga berprofesi
sebagai penjual nasi uduk yang hanya lulusan pendidikan sekolah dasar baru saja
kehilangan suaminya yang berprofesi sebagai sopir kontainer yang berusia 38 tahun
akibat terpapar virus Covid -19 tiga hari yang lalu. Klien menunjukkan tanda-tanda
masalah psikosial yang berlebihan akibat kehilangan tersebut. Klien belum siap dengan
kenyataan bahwa ia harus berpisah dengan suaminya. Klien mengurung diri, tidak mau
makan dan terus menangis. Akibat tidak mau makan tersebut klien terlihat lemas.
Menurut keluarga, klien sering melamun dan mengaku merindukan sosok suaminya .
klien juga mengaku bahwa ia susah tidur karena sering memikirkan suaminya. Kedua
anaknya sudah berusaha menenangkan klien tetapi belum berhasil. Nadi 78x/mnt, TD
110/70 mmHg, Suhu 37,20C, dan RR 24x/mnt.
PENGKAJIAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Identitas Diri
Nama Ny. NN No. RM 274950
1. Duka cita b.d kematian orang terdekat d.d klien
Umur 34 tahun Pekerjaan penjual nasi uduk
sering mengurung diri, klien tidak mau makan dan
terus menangis serta klien berkata ia susah untuk
Jenis Kelamin Perempuan Status Perkawinan Kawin tidur karena sering memikirkan suaminya.
2. Ketidak Efektifan Koping b.d kematian orang

Agama Islam Tanggal MRS 10 September 2021


terdekat d.d klien lemas, klien sering mengurung diri,
pukul 22.45 WIB
klien tidak mau makan dan terus menangis serta
kelurga pasien mengatakan bahwa klien sering

Pendidikan Sekolah Dasar Tgl Pengkajian 11 September 2021


melamun dan mengaku merindukan sosok suaminya.
pukul 07.30 WIB

Alamat Dsn Karang Tengah Sumber Informasi Klien, keluarga


INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

1. Duka Cita Nursing Outcome Classfication (NOC) Nursing Intervention Classfication (NIC)
Ketahanan keluarga Fasilitasi berduka
Tujuan: Klien dapat menuntaskan Duka cita dengan kriteia hasil Identifikasi jenis mekanisme koping keluarga
Keberhasilan koping mendengar aktif
Koping keluarga Dukung keterlibatan keluarga dengan cara yang tepat
Daya tahan keluarga dukungan spiritual

2. Ketidakefektifan Nursing Outcome Classfication (NOC) Nursing Intervention Classfication (NIC)


Koping Tingkat Depresi Konseling Individu
Tujuan : Klien dapat memahami hubungan anatar kehilangan yang Bangun hubungan terapeutik yang didasarkan pada rasa saling percaya
dialami dengan keadaan dirinya dengan kriteria hasil : dan saling menghormati
Klien tidak mengalami depresi Tunjukkan empati, kehangatan dan ketulusan
Klien mengatakan tidak lagi merasa bersalah yang berlebihan Sediakan informasi factual yang tepat sesuia dengan kebutuhan
Klien tidak tampak bersedih .Bantu pasien untuk mengidentifikasi kekuatan dan menguatkan hal
tersebut
IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
NO TANGGAL DAN JAM IMPLEMENTASI PARAF
1. 11 September 2021    
pukul 09.00 WIB Mendengarkan aktif tentang perasaan yang dialami pasien

2. 11 September 2021 Mengidentifikasi jenis mekanisme koping keluarga (dukungan sosial terutama dari keluarga  
pukul 09.30 WIB yang mampu memberikan rasa aman dan nyaman sehingga koping seorang pasien menjadi
pukul 09.40 WIB efektif untuk melanjutan ke fase menerima)
Mendukung keterlibatan keluarga dengan cara yang tepat

3. 11 September 2021 Memberi dukungan spiritual (membantu pasien dalam beribadah)  


pukul 12.00 WIB

4. 11 September 2021 Memberikan Penjelasan tentang tahapan proses berduka  


pukul 15.00 WIB

5. 11 September 2021 - Membangun hubungan terapeutik yang didasarkan pada rasa saling percaya dan  
Pukul 15.15 WIB saling menghormati
-Menunjukkan empati, kehangatan dan ketulusan.
EVALUASI
NO DX TANGGAL DAN JAM EVALUASI PARAF

1. 11 September 2021 Subjektif: keluarga pasien mengatakan, bahwa klien sering  


pukul 18.30 WIB melamun dan mengaku merindukan sosok suaminya.
Objektif: pasien masih terlihat sering mengurung diri
Analisa: masalah belum teratasi
Perencanaan: lanjutkan intervensi 1-4

2. 11 September 2021 Subjektif: keluarga pasien mengatakan pasien sulit tidur  


pukul 21.10 WIB Objektif:pasien sulit dan masih melamun namun sudah tidak
terlalu sering menangis
Analisa: masalah belum teratasi
Perencanaan:lanjutkan intervensi 4-8

Anda mungkin juga menyukai