Anda di halaman 1dari 12

TINJAUAN UMUM AKUNTANSI SYARIAH

Pertemuan Ke 1
Akuntansi Keuangan Syariah
Reksa Jayengsari M.Pd
Pengertian Akuntansi
Syariah

Pengaruh Islam Terhadap


Perkembangan Akuntansi

Tinjauan Umum Hubungan Peradaban


Akuntansi Syariah Islam dengan Buku Pacioli

Pengembangan Akuntansi
Syariah

Perbandingan Akuntansi
Konvensional dan Islam

Standar Akuntansi
Keuangan Syariah
Pengertian Akuntansi Syariah
 Prof. Iwan Triyuwono:

“sebagai proses akuntansi yang menyediakan informasi yang tepat/sesuai kepada


stakeholders dari suatu entitas yang akan memungkinkan mereka untuk meyakinkan
bahwa entitas beroperasi secara kontinu dalam ikatan syari’ah islam dan
mengantarkan pada tujuan falah, yaitu mencapai kebahagiaan dunia-akhirat,
kesejahteraan materi dan spiritual” .

 Nurhayati dan Wasilah 2008:

“Akuntansi adalah proses identifikasi transaksi, pencatatan, penggolongan,


pengikhtisaran sehingga menghasilkan informasi keuangan yang dapat digunakan
untuk pengambilan keputusan”

“Syariah adalah aturan yang telah ditetapkan oleh Alloh SWT untuk dipatuhi oleh
manusia dalam menjalani segala aktivitas hidupnya di dunia”.

“Akuntansi syariah adalah akuntansi atas transaksi-transaksi yang sesuai dengan


aturan yang telah ditetapkan Alloh SWT”.
Pengaruh Islam Terhadap Perkembangan Akuntansi
 Praktik akuntansi pada masa Rasulullah mulai berkembang setelah ada perintah Allah
melalui Alqur’an untuk mencatat transaksi yang bersifat tidak tunai dalam Q.S Al-Baqarah
282:

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara tunai untuk
waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis
diantara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan
menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan
hendaklah orang yang berhutang itu mendiktekan (apa yang akan ditulis itu) dan
hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun
daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah
(keadaanya) atau dia sendiri tidak mampu mendiktekannya, maka hendaklah walinya
mendiktekan dengan jujur...”

 Adapun perintah Allah untuk membayar zakat telah mendorong umat islam saat itu untuk
mencatat dan menilai aset yang dimilikinya. Perintah tersebut didasarkan pada Al-qur’an
Q.S Al-Baqarah 110:

“Dan laksanakanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan segala kebaikan yang
kamu kerjakan untuk dirimu, kamu akan mendapatkannya (pahala) di sisi
Allah. Sungguh Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”.
Prinsip Dasar Operasional dalam Akuntansi Syariah

1. Prinsip Pertanggungjawaban
Individu yang terlibat dalam praktik bisnis harus selalu
melakukan pertanggungjawaban yang telah diamanatkan
dan diperbuat kepada pihak-pihak yang berkaitan
2. Prinsip Keadilan
Setiap transaksi yang dilakukan oleh perusahaan harus
dicatat dengan benar. Misal, nilai transaksi sebesar
100juta, perusahaan harus mencatat dengan jumlah yang
sama, tidak ada mark up/mark down.
3. Prinsip Kebenaran
Pada aktivitas pengakuan dan pengukuran laporan
keuangan harus berdasarkan nilai-nilai kebenaran,
kejujuran dan keadilan. Diaktualisasikan dalam praktik
akuntansi
Hubungan Peradaban Islam dengan Buku Pacioli

Pertentangan dikalangan Lebih dari satu abad


Luca Pacioli (1494) peneliti sejarah akuntansi: sebelum buku Pacioli
Menerbitkan buku 1. Tidak terjadi di diterbitkan, telah ada
yang berjudul “Summa Republik Itali Kuno manuskrip tentang
2. Itali mengetahui ilmu
de Arithmetica” akuntansi dari bangsa akuntansi yang ditulis
Salah satu Bab lain oleh Abdullah bin
3. Bab dalam buku Pacioli
didalamnya membahas hanyalah bagian dari Muhammad bin Kiyah
sistem pencatatan yang apa yang ada pada saat Al Mazindarani dengan
itu yang beredar
terjadi di Venice lebih diantara guru dan murid judul Risalah
dari 200 tahun sekolah aritmatika dan Falakiyah Kitab As
perdagangan.
sebelumnya Siryaqaat Pada tahun
Pacioli BUKAN PENEMU,
melainkan PENCATAT
1363 M
mengenai apa yang
beredar saat itu.
Manuskrip Akuntansi oleh Mazindarani

Lebih dari satu abad sebelum buku Pacioli diterbitkan, telah ada manuskrip
tentang akuntansi yang ditulis oleh Abdullah bin Muhammad bin Kiyah Al
Mazindarani dengan judul Risalah Falakiyah Kitab As Siryaqaat Pada
tahun 1363 M. Beberapa Kaidah dalam manuskrip tersebut terkait dengan
praktik double entry seperti:

1. Harus mencatat pemasukan di halam sebelah kanan dengan mencatat


sumber-sumber pemasukan tersebut
2. Harus mencatat pengeluaran di halaman sebelah kiri dan menjelaskan
pengeluaran-pengeluaran tersebut

Manuskrip Mazindarani menggambarkan praktik double entry bookkeeping


masyarakat muslim saat itu.
Pengembangan Akuntansi Syariah
Mengapa Butuh Akuntansi Syariah ???

Suatu Tuntutan atas pelaksanaan Syariah

Kebutuhan akibat pesatnya perkembangan transaksi syariah

Kebutuhan akuntabilitas entitas yang menerapkan prinsip


syariah

Regulasi
Masyarakat muslim cenderung menjadi pemakai atas akuntansi
yang dikembangkan oleh masyarakat Eropa

Dipandang kurang tepat bagi pakar akuntansi dalam perspektif


islam. Hal ini terkait dengan prinsip “Kafah”

Menerapkan prinsip dan ajaran islam dalam seluruh sendi


kehidupan, termasuk dalam aktivitas bisnis

Islam memiliki beberapa transaksi yang tidak biasa


diterapkan dalam bisnis konvensional antara lain pembayaran
zakat, transaksi usaha skema bagi hasil

Munculah kajian untuk mengembangkan akuntansi dalam


perspektif islam atau Islamic Accounting / Akuntansi Syariah
Perbandingan Akuntansi Konvensional dan Syariah

ISU KONVENSIONAL SYARIAH


Tujuan Akhir Manfaat bagi keputusan investor dan kreditur, Orientasi falah dan mashlahah,
Orientasi pasar modal kesejahteraan sosial dan akuntabilitas
islami
Acuan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Kerangka Dasar Penyusunan dan
Keuangan (KDPPLK) Penyajian Laporan Keuangan Syariah
(KDPPLKS)
Persamaan Dasar Aktiva = Kewajiban + Modal Aktiva = Kewajiban + Dana Syirkah
Temporer + Modal
Dana Syrikah Temporer = Dana yang diterima sebagai investasi dengan jangka waktu tertentu
dari individu, yang dikelola oleh entitas syariah sesuai dengan pembagian kesepakatan
Nilai yang dibawa Pengukuran secara moneter terhadap kegiatan Pengukuran terhadap kegiatan sosial
ekonomi internal ekonomi,termasuk eksternalitas,
pelanggaran syariah, tidak selalu
keuangan

Laporan Keuangan Neraca, Laporan L/R, Perubahan modal, Arus Kas dan Neraca, Laporan L/R, Perubahan
yang dihasilkan Catatan atas Laporan Keuangan modal, Arus Kas, Laporan perubahan
dana investasi terikat, Laporan
rekonsiliasi pendapatan dan bagi
hasil, Laporan sumber dan
penggunaan dana zakat, Laporan
sumber dan penggunaan dana
kebajikan, CaLK
Standar Akuntansi Keuangan Syariah

Dewan Akuntansi Syariah IAI menyusun Standar Akuntansi


Keuangan Syariah yang terdiri dari:

1. Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan


Syariah
2. PSAK 101: Penyajian Laporan Keuangan Syariah
3. PSAK 102: Akuntansi Murabahah
4. PSAK 103: Akuntansi Salam
5. PSAK 104: Akuntansi Istishna
6. PSAK 105: Akuntansi Mudharabah
7. PSAK 106: Akuntansi Musyarakah
8. PSAK 107: Akuntansi Ijarah
9. PSAK 108: Akuntansi Penyelesaian Utang dan Piutang Murabahah
10. PSAK 109: Akuntansi Zakat, Infak dan Shadaqoh

Anda mungkin juga menyukai