Pertemuan Ke 1
Akuntansi Keuangan Syariah
Reksa Jayengsari M.Pd
Pengertian Akuntansi
Syariah
Pengembangan Akuntansi
Syariah
Perbandingan Akuntansi
Konvensional dan Islam
Standar Akuntansi
Keuangan Syariah
Pengertian Akuntansi Syariah
Prof. Iwan Triyuwono:
“Syariah adalah aturan yang telah ditetapkan oleh Alloh SWT untuk dipatuhi oleh
manusia dalam menjalani segala aktivitas hidupnya di dunia”.
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara tunai untuk
waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis
diantara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan
menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan
hendaklah orang yang berhutang itu mendiktekan (apa yang akan ditulis itu) dan
hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun
daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah
(keadaanya) atau dia sendiri tidak mampu mendiktekannya, maka hendaklah walinya
mendiktekan dengan jujur...”
Adapun perintah Allah untuk membayar zakat telah mendorong umat islam saat itu untuk
mencatat dan menilai aset yang dimilikinya. Perintah tersebut didasarkan pada Al-qur’an
Q.S Al-Baqarah 110:
“Dan laksanakanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan segala kebaikan yang
kamu kerjakan untuk dirimu, kamu akan mendapatkannya (pahala) di sisi
Allah. Sungguh Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”.
Prinsip Dasar Operasional dalam Akuntansi Syariah
1. Prinsip Pertanggungjawaban
Individu yang terlibat dalam praktik bisnis harus selalu
melakukan pertanggungjawaban yang telah diamanatkan
dan diperbuat kepada pihak-pihak yang berkaitan
2. Prinsip Keadilan
Setiap transaksi yang dilakukan oleh perusahaan harus
dicatat dengan benar. Misal, nilai transaksi sebesar
100juta, perusahaan harus mencatat dengan jumlah yang
sama, tidak ada mark up/mark down.
3. Prinsip Kebenaran
Pada aktivitas pengakuan dan pengukuran laporan
keuangan harus berdasarkan nilai-nilai kebenaran,
kejujuran dan keadilan. Diaktualisasikan dalam praktik
akuntansi
Hubungan Peradaban Islam dengan Buku Pacioli
Lebih dari satu abad sebelum buku Pacioli diterbitkan, telah ada manuskrip
tentang akuntansi yang ditulis oleh Abdullah bin Muhammad bin Kiyah Al
Mazindarani dengan judul Risalah Falakiyah Kitab As Siryaqaat Pada
tahun 1363 M. Beberapa Kaidah dalam manuskrip tersebut terkait dengan
praktik double entry seperti:
Regulasi
Masyarakat muslim cenderung menjadi pemakai atas akuntansi
yang dikembangkan oleh masyarakat Eropa
Laporan Keuangan Neraca, Laporan L/R, Perubahan modal, Arus Kas dan Neraca, Laporan L/R, Perubahan
yang dihasilkan Catatan atas Laporan Keuangan modal, Arus Kas, Laporan perubahan
dana investasi terikat, Laporan
rekonsiliasi pendapatan dan bagi
hasil, Laporan sumber dan
penggunaan dana zakat, Laporan
sumber dan penggunaan dana
kebajikan, CaLK
Standar Akuntansi Keuangan Syariah