Anda di halaman 1dari 9

KAJIAN METODOLOGI KITAB TAFSIR AL-SYA’RAWI

KARYA SYEIKH MUTAWALLI SYA’RAWI

OLEH
MAMLUATUN NAFISAH
Latar Belakang Intelektual Mutawalli Sya’rawi
 Al-Sya’rawi, lahir pada hari Ahad tanggal 17 Rabi’ al-Tsanî 1329 H/ 1911 M
 Sejak kecil al-Sya’rawi gemar menuntut ilmu. Hal ini tidak terlepas dari dorongan orang
tuanya yang sangat cinta akan ilmu
 Pendidikan Al-Sya’rawi dimulai dengan menghafal al-Qur’an dari ulama
didaerahnya yang bernama, Syekh ‘Abd al-Majid Pasha, dan ia mampu
menyelesaikannya pada usia 11 tahun.
 Adapun pendidikan formalnya, diawali dengan menuntut ilmu di sekolah dasar al-
Azhar Zaqaziq pada tahun 1926 M.
 Kemudian melanjutkan studinya ke jenjang sekolah menengah di daerah yang
sama dan meraih ijazah pada tahun 1936 M.
 Al-Sya’râwî terbilang sangat cerdas, hal demikian yang memaksanya untuk
melanjutkan pendidikannya di Universitas al-Azhar Fakultas Bahasa Arab dan
Sastra pada tahun 1937 M, dan lulus pada tahun 1940
 Kemudian al-Sya’rawi melanjutkan Studynya (S2) dengan mengambil konsentrasi
bahasa Arab, dan berhasil menamatkan dengan predikat cumlaude pada tahun
1943
Latar Belakang Sosial Politik Kehidupan Mutawalli Sya’rawi

 Setelah Mesir memproklamirkan diri sebagai negera yang


merdeka, umat muslim mendirikan organisasi Ikhwanul
Muslimin pada tahun 1928 yang diprakarsai oleh Hasan al-
Banna. Ia mewariskan ide-ide reformasi-tradisional melalui
organisasinya untuk dua tujuan: Pertama, terbebas dari jajahan
asing. Kedua, menjadi Negara sebagai basis Islam. Semangat
pembaharuan inilah yang kemudian menyebar luas kepenjuru
Mesir, salah satunya Daqadus, tempat kelahiran asy-Sya’rawi
 Beliau salah seorang pakar bahasa Arab dan seorang mufassir
kenamaan kontemporer. Beliau sangat dikenal luas di dunia
Arab. Ia seorang muballigh yang kharismatik, disegani dan
dikagumi di Mesir, baik lapisan masyarakat bawah maupun
masyarakat akademik.
LATAR BELAKANG PENULISAN TAFSIR AL-SYA’RAWI
 Pada mulanya tafsir al-Sya’rawi, bukanlah karya tafsir yang sengaja disusun sebagai
satu karya tafsir al-Quran, melainkan dokumentasi yang ditulis dari hasil rekaman
ceramah seorang ulama besar Mesir yang bernama Syaikh Muhammad Mutawalli
al-Sya’rawi.
 Sya’rawi berkata dalam kitab “al-Syeikh Mutawalli al-Sya’râawi: Imam al-‘Ashr,
”Aku belum pernah berkecimpung dalam kegiatan tulis-menulis. Aku tidak menulis
sepatah katapun, karena tulisan hanya diperuntukkan kepada satu komunitas saja
yaitu komunitas pembaca. Beda halnya dengan lisan. Lisan merupakan perantara
yang paling efisien, apakah aku harus menunggu seseorang untuk membacanya,
membelinya atau tidak. Lain halnya ketika aku berbicara di hadapan khalayak
ramai. Aku bisa berdialog dengan semua audien tanpa ada yang membatasi. Yang
terpenting aku memperoleh pahala.
 Kitab ini merupakan hasil kreasi yang dibuat oleh murid al-Sya’rawi yakni
Muhammad al-Sinrawi, Abd al-Waris al-Dasuqi dari kumpulan ceramah-ceramah
yang dilakukan sya’rawi. Sementara itu hadis-hadis yang terdapat di dalam kitab
tafsir al-Sya’rawi di takhrij oleh Ahmad Umar Hisyam.
 Tafsir ini dinamakan Tafsir al-Sya’rawi, karena keinginan dari penerbit, yang
diambil dari nama penulisnya. Tafsir ini mulai diterbitkan dalam bentuk karya
tafsir tahun 1991, oleh penerbit Akhbar al-Yaum
LATAR BELAKANG PENULISAN TAFSIR AL-SYA’RAWI
 Pada dasarnya, sebelum menjadi karya tafsir, pendokumentasian ceramah-
ceramah al-Sya’rawi tersebut terlebih dahulu dimuat dalam majalah al-Liwa al-
Islami. Kemudian dikumpulkan dalam bentuk buku seri yang diberi nama
Khawatir hawl al-Qur’an al-Karim (Perenungan terhadap ayat-ayat al-Quran),
yang diterbitkan mulai tahun 1982 oleh penerbit Dar al-Wathaniyyah. di dalam
Muqaddimahnya Tafsir al-Sya’rawi:

‫ختطر على قلب مؤمن‬...‫و إمنا هي هبات صفائية‬...‫ خواطرى حول القرأن الكرمي التعين تفسريا للقرأن‬
‫لكان رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم‬...‫ولو أن القرأن من املمكن أن يفسر‬...‫يف آية أو بضع آيات‬
‫ ولكن‬.‫ وله ظهرت معجزاته‬..‫ألنه عليه نزل وبه انفعل وله بلغ وبه علم وعمل‬...‫أوىل الناس بتفسريه‬
‫رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم اكتفى أن يبني للناس على قدر حاجتهم من العبادة الىت تبني هلم‬
‫أحكام التكاليف ىف القرأن الكرمي وهي افعل والتفعل‬
‫حىت‬..‫ ولكنه جاء بأحكام التكليف واضحة وأسرار اجلود مكتنزة‬,‫ والقرأن مل يأت ليعلمنا أسرار الكون‬
‫تتقدم احلضارات ويتسع فهم العقل البشر‬
 Sementara yang menjadi tujuan Sya’rawi dalam kegiatan penafsiran al-Qur’an
adalah mengungkap kemukjizatan al-Qur’an dan menyampaikan ide-ide keimanan.
METODOLOGI PENAFSIRAN SYA’RAWI

 Dalam melakukan kegiatan penafsiran, al-Sya’rawi


menggabungkan sumber penafsiran kaidah bi al-ma’tsur
dengan kaidah bi al-ra’yi
 Adapun metode umum yang dipakai al-Sya’rawi dalam
penafsirannya adalah metode tahlili dengan gaya bahasa
ceramah dari seorang guru dihadapan para murid
 Sedangkan corak penafsirannya adalah Adabi al-Ijtima’i yakni
karya tafsir yang mengungkap ketinggian bahasa al-Qur’an
serta mendialogkannya dengan realitas sosial kemasyarakatan
SISTEMATIKA PENULISAN TAFSIR SYA’RAWI

 Sistematika Tafsir Sya’rawi dimulai dengan muqaddimah,


 Dalam penafsiran al-Quran, beliau mulai dengan menjelaskan makna surah,
hikmahnya, hubungan surah yang ditafsirkan dengan surah sebelumnya
kemudian menjelaskan maksud ayat dengan menghubungkan ayat lain, sehingga
disebut menafsirkan ayat al-Qur’an dengan al-Quran
 Dalam menafsirkan ayat, Sya’rawi dengan sangat teliti mencermati kaidah
kebahasaan dalam al-Quran, baik dari segi nahwu, sharaf, ataupun dalam
menjelaskan makna kata, dengan cara mengembalikan kepada asal katanya.
 Tidak hanya itu, Sya’rawi dalam menafsirkan ayat juga selalu dikaitkan dengan
realita, dengan tujuan bahwa nilai-nilai yang dikandung al-Quran dapat
dijalankan atau diaktualisasikan dalam kehidupan manusia di bumi. Hal ini
sekaligus untuk menunjukkan bahwa tujuan diturunkan al-Quran adalah hudan
li al-nas dan rahmatan li al-‘Alamin
 Dalam menafsirkan ayat, sya’rawi lebih cenderung Menggunakan model tanya-
jawab, untuk menjelaskan hal-hal yang dimaksud oleh al-Qur’an
 Ketika menafsirkan ayat al-ahkam (ayat hukum), as-Sya’rawi tidak mau
terperosok jauh tentang perdebatan antar mazhab, melainkan langsung
menyebutkan hukum suatu perkara, dan tak kalah penting, selalu menyatukan
al-Quran dengan realitas kehidupan kontemporer.
Lihat Contoh Penafsiran
dalam Kitabnya
1. Konsep Penistaan Agama dalam Al-Qur’an
2. Toleransi antar Umat Beragama dalam Al-Qur’an
3. Pentingnya Mengklarifikasi Berita (Hoax) dalam Al-Qur’an
4. Memaknai makna perang dalam Al-Qur’an
5. Hijab Syar’i: Antara Syari’at dan Fashion
6. Memaknai Musibah dalam Al-Qur’an
7. Membakar Bendera Kalimat Tauhid dalam Al-Qur’an
8. Hukuman Jera bagi Pelaku Korupsi dalam Al-Qur’an
9. Hukuman Jera bagi Pelaku Kekerasan Seksual dalam Al-Qur’an

Anda mungkin juga menyukai