Anda di halaman 1dari 18

TERAPI KOMPLEMENTER DALAM MENURUNKAN

NYERI PADA GASTRITIS 


OLEH:
ABDUL HADI
NPM. 719630566
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
WIRARAJA
SUMENEP
2020
ABSTRAK

 Tujuan:Gastritis merupakan peradangan yang


mengenai mukosa lambung. Peradangan ini dapat
mengakibatkanpembengkakan mukosa lambung
sampai terlepasnya epitel mukosa superfisial yang
menjadi penyebabterpenting gangguan dalam
sistem pencernaan dan sering menyebabkan nyeri.
Nyeri adalah salah satu yang di keluhan yang di
rasakan pasien gastritis. Literature review ini
bertujuan untuk mengetahui terapi komplementer
dalam menurunkan nyeri pada gastritis
 Metode :Pencarian literature review ini
menggunakan database google scholar. Pencarian
dilakukan dengan keywords: terapi
komplementer ; gastritis. Dari Google Scholar
dengan hasil artikel yang diperoleh sebanyak 75
artikeldan hanya di ambil sebanyak 5 artikel
sesuai kriteria, dari rentang waktu 2016-2020
yang sesuai dengan kriteria inklusi
 Hasil :Hasil dari 5 jurnal yang direview secara
penuh melalui literature review ini didapatkan
lima terapi komplementer yg dapat
diimplementasikan untuk mengurangi nyeri pd px
gastritis (terapi bekam, terapi kompres hangat,
terapi herbal, terapi nafas dalam, guided imagery)
menunjukkan hasil yang signifikan terhadap
keefektifan dalam menurunkan nyeri pada pasien
gastritis
 Kesimpulan :Terapi komplementer daapt
digunakan sebagai pendamping terapi
konvensional atau medis untuk membantu
mengurangi nyeri yg dialami pasien gastritis
 Kata kunci : Terapi Komplementer; Gastritis; A
Literature Review
LITERATURE REVIEW
TERAPI KOMPLEMENTER DALAM
MENURUNKAN NYERI PADA GASTRITIS
 LATAR BELAKANG
 Gastritis merupakan peradangan yang
mengenaimukosa lambung. (Chen, et al. 2010)
Peradanganini dapat mengakibatkan pembengkakan
mukosalambung sampai terlepasnya epitel
mukosasuperfisial yang menjadi penyebab
terpentinggangguan dalam sistem pencernaan.
 Persentase dari angka kejadian gastritis diIndonesia
didapatkan mencapai angka 40,8%.Berdasarkan profil
kesehatan Indonesia tahun2009, gastritis merupakan
salah satu penyakit didalam sepuluh penyakit terbanyak
pada pasienrawat inap di rumah sakit di Indonesia
denganjumlah 30.154 kasus (4,9%). Angka
kejadiangastritis pada beberapa daerah di Indonesia
cukuptinggi dengan prevalensi 274,396 kasus
dari238,452,952 jiwa penduduk. Didapatkan databahwa
di kota Surabaya angka kejadian Gastritissebesar 31,2%,
Denpasar 46%, sedangkan diMedan angka kejadian
infeksi cukup tinggisebesar 91,6% (Thahir & Nurlela,
2018).
 Salah satu manifestasi klinis yang terjadi
padapasien gastritis adalah nyeri. Nyeri yang
dirasakanadalah nyeri ulu hati atau nyeri
epigastrium.(Raghavan dan Holmgren 2012)
Nyeri adalahpengalaman sensori dan emosional
yang tidakmenyenangkan akibat kerusakan
jaringan yangaktual dan potensial (Ben et al.
2012)
 Salah satu terapi non-farmakologi yang dapatdiberikan
pada penderita yang mengalami nyeripada gastritis
adalah terapi komplementer(Indayani 2018). Beberapa
tindakan mandiri yangdapat di laksanakan perawat
untuk membantuklien yaitu dengan menggunakan
ManajemenNyeri untuk menghilangkan atau
mengurangi nyeridan meningkatkan rasa nyaman.
Menggunakankomunikasi terapeutik untuk
mengetahuipengalaman nyeri pasien yaitu
denganmenggunakan teknik distraksi,
relaksasi(Menggunakan napas dalam), pijat
efflurage,guided imaginary, kompres air hangat,
teknikrelaksasi otot progresif dalam, relaksasi
genggamjari.
METODE PENELITIAN

 Metode yang digunakan pada tinjauan literatur ini


adalah dengan melakukan pencarian melalui internet
berdasarkan literatur yang dipublikasikan secara umum
dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2020. Kata kunci
yang digunakan dalam pencarian tersebut adalah terapi
komplementer ; gastritis. Dari Google Scholar dengan
hasil artikel yang diperoleh sebanyak 75 artikel dan
hanya di ambil sebanyak 5 artikeloleh penulis dengan
semua kriteria clinical trial, full text, intervensi dengan
Terapi Komplementer, rentang waktu 2015-2020, dan
relevan dengan tema yang telah disepakati yaitu
mengenai Terapi untuk pasien gastritis.
RINGKASAN HASIL STUDI

 Guided Imagery
 Berdasarkan 1 jurnal literatur yang membahas
tentang terapi Guided Imagery. Guided
imagerymerupakan imajinasi yang dirancang
secarakhusus untuk mencapai efek positif.
Denganmembayangkan hal-hal yang
menyenangkanmaka akan terjadi perubahan
aktifitas motoriksehingga otot-otot yang tegang
menjadi relaks
 Terapi akupuntur
 Terapi akupunktur dan moksibusi memiliki efek
pada peningkatan gejala gastritis kronis.
Akupunktur dan moksibusi secara efektif dapat
meringankan gejala gastritis pada pasien dengan
sindrom defisiensi limpa dan lambung serta
meningkatkan kualitas hidup mereka [21-24].
 Terapi Herbal
 Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
kesesuaian antara teori dengan fakta yang ada,
dimana buah pepaya memiliki kandungan
mineral basa lemah yang dapatdigunakan untuk
menetralisir asam lambung, sehingga nyeri yang
dirasakan akibatpeningkatan asam lambung dapat
berkurang
 Teknik Kompres Hangat
 Penggunaan kompres hangat diharapkan dapat
meningkatkan relaksasi otot-otot dan
menguranginyeri akibat spasme atau kekakuan
sertamemberikan rasa hangat lokal. Pada
umumnyapanas cukup berguna untuk pengobatan.
Panasmeredakan iskemia dengan menurunkan
kontraksidan meningkatkan sirkulasi. Kompres
hangatdapat menyebabkan pelepasan endorfin
tubuhsehingga memblok transmisi stimulasi
nyeri.(Subekti & Utami, 2011)
 Terapi Bekam Kering
 Terapi bekam kering menyebabkan vasodilatasi
pembuluh darah sehingga terjadi perbaikan
mikrosirkulasi peredaran darah, akibatnya timbul
efek relaksasi
IMPLIKASI TERHADAP PRAKTIK KEPERAWATAN

 Salah satu manfaatnya adalah hasil penelitian ini dapat


dijadikan media untuk pengembangan intervensi
pencegahan pada kejadian nyeri pada gastritis serta
dapat menjadi media pembelajaran berbasis bukti,
khususnya kepada keperawatan gerontik dan sebagai
terapi alternatif untuk menurunkan nyeri tanpa
memberikan efek samping seprti halnya terapi
farmakologi sehingga direkomendasikan ke panti
werdha agar dapat dijadikan suatu terapi untuk
meningkatkan suatu fisik, mental dan sosial lansia.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil literature review ini diketahui bahwa
terapi komplementerefektif atau berhasil dalam menurunkan
nyeri pada gastritis. literature review ini menunjukan bahwa
terapi komplemter memiliki peranan penting
dalampengobatan traditional sebagai terapi non farmakologi.
Terapi komplementer memiliki efek samping yang aman
dibandingkan dengan efek samping dari reaksi obat kimia.
Pengobatan dengan menggunakan terapi komplementer juga
mempunyai manfaat selain dapat meningkatkan kesehatan
secara lebih menyeluruh juga lebih murah karena biaya
pengeluaran biaya yang rendah.
SARAN

 Menganjurkan untuk pasien gastritis untuk


melakukan aktivitas sesuai dengan tingkat
kemampuannya
 Terapi komplementer dapat dimasukkan dalam
intervensi keperawatan pasien
 Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
literatur review dan acuan bagi peneliti selanjutnya
untuk melakukan penelitian tentang terapi
komplemeter untuk pasein gastritis.

Anda mungkin juga menyukai