Anda di halaman 1dari 24

KONSERVASI

Pendidikan IPA Disusun Oleh:


Program Pascasarjana Bita Afriyati Dewi (NIM 0402520017)
Universitas Negeri Semarang
2021 Sovi Junita Eviyanti (NIM.0402520026)
Konservasi sebagai suatu usaha pengelolaan yang dilakukan oleh manusia dalam
memanfaatkan sumber daya alam

UU No.23 Tahun 1997 UU RI Nomor 5 tahun 1990

Konservasi  Pengelolaan sumberdaya alam tak Tujuan Konservasi  mengusahakan terwujudnya


terbaharui untuk menjamin pemanfaatan secara kelestarian sumber daya alam hayati serta
bijaksana dan sumberdaya alam terbaharui untuk keseimbangan ekosistemnya sehingga dapat lebih
menjamin kesinambungan ketersediaanya dengan mendukung upaya peningkatan kesejahteraan
tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai masyarakat dan mutu kehidupan manusia
keanekaragamannya
Selain tujuan yang tertera di atas tindakan konservasi mengandung tujuan:

Tujuan Preservasi yang berarti proteksi atau perlindungan sumber daya alam

Pemulihan atau restorasi

Penggunaan yang seefisien


mungkin
Penggunaan kembali (recycling)

Mencarikan pengganti sumber


daya alam
Integrasi
Konservasi
Manfaat Konservasi (Kehati, 2000)
1) Terjaganya kondisi alam dan
lingkungannya
2) Terhindarnya bencana akibat
perubahan alam
3) Terhindarnya makhluk hidup dari
kepunahan
4) Mampu mewujudkan
keseimbangan lingkungan
5) kontribusi terhadap ilmu
pengetahuan
6) kontribusi terhadap kepariwisataan
Macam-macam Konservasi Konservasi kegiatan konservasi
Insitu  flora/fauna yang dilakukan
didalam habitat aslinya
In situ Pelestarian keanekaragaman hayati
di dalam habitatnya terdiri atas dua
hal, yaitu :

Eksitu Perlindungan terhadap


ekosistem

Perlindungan terhadap
pengelolaan jenis
Konservasi Insitu
Konservasi kegiatan konservasi
Eksitu  flora/fauna yang dilakukan
diluar habitat aslinya

Dilakukan oleh lembaga


konservasi, seperti kebun
raya, arboretum, kebun Konservasi Eksitu
binatang, taman safari dan
tempat penyimpanan
benih dan sperma satwa
Kawasan kawasan hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai fungsi pokok
Konservasi pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya

Menurut UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati


dan Ekosistemnya , Kawasan konservasi dalam kategori nasional mencakup
dua kelompok besar

a. Kawasan Suaka Alam (KSA)  terdiri dari


Kawasan cagar alam dan Kawasan Suaka
Margasatwa

b. Kawasan Pelestarian Alam (KPA)  terdiri dari


kawasan Taman Nasional, Kawasan Taman Wisata
Alam, dan Kawasan Taman Hutan Raya
kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan
Kawasan Suaka Alam satwa serta ekosistemnya yang juga berfungsi sebagai
wilayah sistem penyangga kehidupan, yang mencakup

Kawasan Cagar Alam 


keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa
dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu
dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara
alami

Kawasan Suaka Margasatwa 


Keadaan alamnya yang mempunyai ciri khas berupa
keanekaragaman dan atau keunikan jenis satwa yang
untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan
terhadap habitatnya.
Kawasan Pemerintah bertugas mengelola kawasan cagar alam
Cagar Alam
Upaya pengawetan kawasan cagar alam
Adapun Kriteria untuk penunjukkan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan :
dan penetapan sebagai kawasan cagar 1) perlindungan dan pengamanan kawasan
alam 2) inventarisasi potensi kawasan
1) keanekaragaman jenis tumbuhan 3) penelitian dan pengembangan yang
dan satwa dan tipe ekosistem menunjang pengawetan
2) mewakili formasi biota tertentu
3) Mempunyai kondisi alam Sesuai dengan fungsinya, cagar alam dapat
4) mempunyai luas yang cukup dimanfaatkan untuk :
5) mempunyai ciri khas potensi 1) Penelitian dan Pengembangan
6) mempunyai komunitas tumbuhan 2) Ilmu Pengetahuan
dan atau satwa beserta ekosistemnya 3) Pendidikan
yang langka 4) Kegiatan Penunjang Budidaya
Kawasan Cagar Alam Beberapa kegiatan dilarang karena
dapat mengakibatkan perubahan
fungsi kawasan cagar alam adalah
1) Perburuan
2) memasukan jenis-jenis tumbuhan dan
satwa bukan asli ke dalam kawasan
3) memotong, merusak,
mengambil,menebang, dan memusnahkan
Lokasi :Cagar Alam Maninjau - Agam, Sumatera Barat tumbuhan dan satwa dalam dan dari
kawasan
4) menggali atau membuat lubang pada
tanah yang mengganggu kehidupan
tumbuhan dan satwa dalam kawasan, atau
5) mengubah bentang alam kawasan yang
mengusik atau mengganggu kehidupan
tumbuhan dan satwa
Lokasi: Cagar Alam Waigeo Barat - Raja Ampat, Papua Barat
Kawasan Suaka Pemerintah bertugas mengelola kawasan
cagar alam
Margasatwa
Upaya pengawetan kawasan cagar alam
dilaksanakan dalam bentuk kegiatan :
Adapun Kriteria untuk penunjukkan 1) perlindungan dan pengamanan kawasan
dan penetapan sebagai kawasan cagar 2) inventarisasi potensi kawasan
alam 3) penelitian dan pengembangan yang
1) merupakan tempat hidup dan menunjang pengawetan
perkembangbiakan dari jenis satwa 4) pembinaan habitat dan populasi satwa
2) merupakan habitat dari suatu jenis
satwa langka Sesuai dengan fungsinya, cagar alam dapat
3) memiliki keanekaragaman dan dimanfaatkan untuk :
populasi satwa yang tinggi 1) Penelitian dan Pengembangan
4) mempunyai luas yang cukup 2) Ilmu Pengetahuan
5) merupakan tempat dan kehidupan 3) Pendidikan
bagi jenis satwa migran tertentu 4) Kegiatan Penunjang Budidaya
Beberapa kegiatan dilarang karena Kawasan Suaka Margasatwa
dapat mengakibatkan perubahan fungsi
kawasan Suaka Margasatwa adalah
1) Perburuan
2) memasukan jenis-jenis tumbuhan dan
satwa bukan asli ke dalam kawasan
3) memotong, merusak,
mengambil,menebang, dan memusnahkan
Lokasi :Balai Raja, Sumatera
tumbuhan dan satwa dalam dan dari
kawasan
4) menggali atau membuat lubang pada
tanah yang mengganggu kehidupan
tumbuhan dan satwa dalam kawasan, atau
5) mengubah bentang alam kawasan yang
mengusik atau mengganggu kehidupan
tumbuhan dan satwa
Lokasi :Pulau Kaget, Kalimantan
perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan
Kawasan Pelestarian
keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta
Alam
pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan
ekosistemnya, yang mencakup :

Kawasan Taman Nasional


kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola
dengan sistem zonasi

Kawasan Taman Wisata 


kawasan pelestarian alam dengan tujuan utama untuk
dimanfaatkan bagi kepentingan pariwisata dan rekreasi alam

Kawasan Taman Hutan Raya


kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau
satwa yang alami atau bukan alami.
didasarkan atas sistem zonasi, yang dapat dibagi
Kawasan Taman atas : Zona inti, Zona pemanfaatan Zona rimba;
dan atau yang ditetapkan Menteri
Nasional Upaya pengawetan kawasan taman nasional
Kriteria Penetapan Kawasan Taman dilaksanakan sesuai dengan sistem zonasi
Nasional (TN) adalah sebagai berikut : pengelolaannya
1) mempunyai luas yang cukup 1) Upaya pengawetan Zona inti
2) Memiliki sumber daya alam yang 2)Upaya pengawetan pada zona pemanfaatan
khas dan unik 3) Upaya pengawetan pada zona rimba
3) Memiliki satu atau beberapa
ekosistem yang masih utuh; Pengelolaan taman nasional dapat memberikan
4) Memiliki keadaan alam yang asli manfaat antara lain :
dan alami 1) Ekonomi
5) Merupakan kawasan yang dapat 2) Ekologi
dibagi kedalam Zona Inti, Zona 3) Estetika
Pemanfaatan, Zona Rimba dan Zona 4) Pendidikan dan Pelatihan
lain 5) Jaminan Masa depan
Kawasan Taman Nasional
Dimanfaatkan sesuai dengan sistem zonasinya :

Zona Inti 
Penelitian dan Pengembangan, ilmu Pengetahuan, Pendidikan, dan
Kegiatan Penunjang Budidaya

Zona Pemanfaatan 
Pariwisata alam dan rekreasi, Penelitian dan Pengembangan,
Pendidikan dan Kegiatan Penunjang Budidaya

Zona Hutan Rimba


Pariwisata alam dan rekreasi, Penelitian, wisata alam terbatas dan
Pengembangan, Pendidikan dan Kegiatan Penunjang Budidaya
Kawasan Taman Nasional

Lokasi :Taman Nasional Way Kambas

Lokasi :Taman Nasional Ujung Kulon

Lokasi :Taman Nasional Teluk Cenderawasih


Kawasan taman wisata alam dikelola oleh
Kawasan Taman pemerintah
Wisata Alam
Upaya pengawetan kawasan taman wisata alam
kriteria untuk penunjukkan dan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan :
penetapan sebagai kawasan taman 1) Perlindungan dan Pengamanan
wisata alam: 2) inventarisasi potensi kawasan
1) mempunyai daya tarik alam berupa 3) penelitian dan pengembangan
tumbuhan, satwa atau ekosistem 4) pembinaan habitat dan populasi satwa
gejala alam serta formasi geologi yang
menarik taman wisata alam dapat dimanfaatkan untuk:
2) mempunyai luas yang cukup 1) pariwisata alam dan rekreasi
3) kondisi lingkungan di sekitarnya 2) Penelitian dan Pengembangan
mendukung upaya pengembangan 3) Pendidikan
pariwisata alam. 4) Kegiatan Penunjang Budaya
Kawasan Taman Wisata Alam

Lokasi :Taman Wisata Alam Pulau sangiang

Lokasi :Taman Wisata Alam Telaga Warna


Kawasan taman hutan raya dikelola oleh
Kawasan Taman pemerintah
Hutan Raya
Sesuai dengan fungsinya, taman hutan raya
Upaya pengawetan kawasan taman dapat dimanfaatkan untuk :
hutan raya dilaksanakan dalam bentuk 1) Penelitian dan Pengembangan
kegiatan : 2) Ilmu Pengetahuan
1) Perlindungan dan Pengamanan 3) Pendidikan
2) Inventarisasi Potensi Kawasan 4) Kegiatan Penunjang Budaya
3) penelitian dan pengembangan yang 5) Pariwisata alam dan rekreasi
menunjang pengelolaan 6) Pelestarian Budaya
4) pembinaan dan pengembangan
tumbuhan dan atau satwa
Kawasan Taman Hutan Raya

Lokasi :Taman Hutan Raya Cut Nyak dien, Nanggroe


aceh Darussalam

Lokasi :Taman Hutan Raya Bukit Barisan, Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai