Anda di halaman 1dari 39

MEDIA MENGAJAR

ETIKA PROFESI
Bidang Keahlian:
• Akuntansi dan keuangan lembaga
• Perbankan dan keuangan Mikro
• Perbankan Syariah

UNTUK SMK/MAK KELAS X


Bab
1
OTORITAS
JASA KEUANGAN
Apersepsi
Industri Jasa Keuangan meliputi semua badan
yang melakukan kegiatan di bidang keuangan, baik
secara langsung maupun tidak langsung, dengan
cara menyalurkan dana kepada masyarakat.

Untuk memahami materi ini, pada bab ini akan


dibahas Industri Jasa Keuangan Perbankan,
lembaga keuangan bukan bank, sektor
perasuransian dana pensiun, lembaga
pembiayaan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
A. Industri Jasa
Keuangan Bank

B. Lembaga Keuangan
Bukan Bank
INDUSTRI
JASA C. Sektor Perasuransian
KEUANGAN

D. Dana Pensiun,Lembaga
Pembiayaan dan lainnya

E. Otoritas Jasa
Keuangan (OJK)
1. Jenis Industri a. Pengertian Industri
b. Jenis Industri

A. Industri Jasa 2. Lembaga


Keuangan Bank Keuangan Perbankan
a. Bank Sentral
b. Bank Umum
(Bank Komersial)
3. Kepemilikan
Lembaga Perbankan c. Bank Perkreditan
Rakyat (BPR)
a. Bank Milik Pemerintah
b. Bank Milik Swasta Nasional
c. Bank Milik Asing
d. Bank Milik Casmpuran
1. Koperasi Simpan pinjam a. Simpanan Pokok
b. Simpanan Wajib
c. Simpanan Sukarela
d. Simpanan lain yang sah
B. Lembaga
Keuangan 2. Perusahaan Pegadaian
Bukan Bank a. Perhiasan
b. Perabot Rmh Tangga
c. Kendaraan

3. Pasar Modal dan Reksa dana


a. Pasar Perdana (Primary Market)
b. Pasar Sekunder (Secondary Market)
4. Perusahaan
Sewa Guna (leasing)

B. Lembaga 5. Perusahaan
Keuangan Anjak Piutang
Bukan Bank (Factoring)

6. Perusahaan Efek
1. Pengertian Asuransi
a. Penggantian kepada tertanggung
b. Pembayaran meninggalnya tertanggung

C. Sektor
2. Jenis Usaha
Perasuransian
Perasuransian
a. Asuansi Umum
b. Asuansi Jiwa
c. Reasuransi
d. Asuransi Kerugian
1. Dana Pensiun
a. Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP)
b. Program Pensiun iuran pasti (PPIP)

2. Lembaga Pembiayaan
D. Dana Pensiun, (Multi Finance)
Lembaga a. Perusahaan Pejaminan
Pembiayaan b. Perusahaan Modal
dan lainnya Ventura (Venture Capital)
c. Perusahaan Kartu Kredit

3. Lembaga Keuangan lainnya


a. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
b. Lembaga Keuangan Mikro
1. Tujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

2. Wewenang OJK

3. Dewan Komisioner OJK


E. Otoritas Jasa
Keuangan (OJK)
4. Prinsip Tatakelola OJK

5. Asas OJK

6. Question Response OJK


Bab
2

PROFESI DAN ETIKA


DI BIDANG AKUNTANSI
Apersepsi
Profesi adalah suatu pekerjaan yang melaksana-
kan tugasnya menurut keahlian (expertise). Menggu
nakan teknik ilmiah, serta dedikasi yang tinggi.
Masyarakat yang mempunyai nilai nilai etika profesi
yang menjadi landasan pergaulan baik dengan ke-
lompok atau masyarakat umum nya maupun de-
ngan sesama anggotanya, yaitu masyarakat pro-
fesional.
Profesi merupakan sikap hidup keadilan untuk mem
berikan profesional kepada masyarakat dengan
penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan
kepada masyarakat.
A. Pedoman Prosedur 1. Pedoman Kerja
dan Aturan Kerja
2. Prosedur Kerja, Tata
Kerja dan Sistim Kerja

Profesi
Dan Etika
B. Profesi di bidang Akuntansi
di Bidang
Akuntansi 1. Karakteristik Provesi
2. Akuntan Publik (Publik Acountant)
3. Akuntan Intern (Private Acountant)
4. Akuntan Pemerintah
5. Akuntan Pendidik
6. Akuntan Pajak
C. Etika Profesi Akuntansi
1. Pengertian Etika
2. Etika Profesi dan Kode Etik Profesi
3. Tujuan Kode Etik Profesi
4. Fungsi Kode Etik Profesi
Profesi
D. Prinsip Etika Profesi Akuntansi
Dan Etika
di Bidang 1. Tanggung jawab Profesi
Akuntansi 2. Kepentingan Publik
3. Integritas
4. Obyektifitas
5. Kompetensi dan kehati hatian Profesional
6. Kerahasiaan
7. Perilaku Profesional
8. Standar Teknis
Bab
3
PENGELOLA
KOMPETENSI
PROFESIONAL
Apersepsi
Kompetensi merupakan kemampuan untuk mela
kukan suatu pekerjaan yang dilandasi ketrampil- an
dan pengetahuan serta didukung sikap kerja yang
dituntut oleh pekerjaan tersebut.

Efektif tidaknya suatu kerja sangat dipengaruhi


pengetahuan, ketrampilan serta perilaku yang se
suai dengan tuntutan pekerjaan.

Mengelola kompetensi personal berarti menge-lola


kemampuan dan kecakapan yang dimiliki sedemi-
kian rupa serhingga meninghkatkan pres-tasi kerja.
A. Pengertian dan jenis kompetensi
1. Pengertian Kompetensi
2. Jenis Jenis Kompetensi

MENGELOLA
B. Kompetensi yang
KOMPETENSI
dibutuhkan perusahaan
PERSONAL
1. Kompetensi yang dituntut
dari seorang Eksekutif
2. Kompetensi yang dituntut

dari seorang
3. Kompetensi Manager
yang dituntut
dari seorang Pekerja
C. Manajemen SDM berbasis kompetensi

D. Mengelola kompetensi Personal


1. Membangun
Kepribadian yang baik
PENGELOLA
KOMPETENSI 2. Presentasi Diri
(Groomong)
PERSONAL

E. Pengembangan SDM
1. Pendidikan dan Pelatihan
2. Pengambangan Karier
3. Keahlian yang harus dimiliki Seorang Akuntan
Bab
4
PENCEGAHAN
KECELAKAAN
AKIBAT KERJA
Apersepsi

Kecelakaan tidak terjadi begitu saja. Kecelakaan


terjadi karena kondisi yang tidak aman. Keber-
hasilan suatu industri tergantung kepada kualitas
tenaga kerja yang produktif, sehat dan berkua-litas.

Manusia beban kerja serta lingkungan kerja me-


rupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipi-sahkan
dalam kenyamanan kerja. Oleh karena itu harus
dilakukan usaha pencegahan terjadi nya kecelakaan
agar pekerja tetap produktif dan men-dapatkan
jaminan keselamatan kerja.
A. Kecelakaan ditempat kerja
1. Latar belakang kecelakaan ditempat kerja
2. Faktor penyebab Kecelakaan Kerja
3. Kecelakaan akibat kerja

PENCEGAHAN
KECELAKAAN AKIBAT KERJA

B. Pengendalian Gangguan
1. Pengendalian Teknis
2. Pengendalian Administrasi
3. Penggunaan Peralatan Pelindung Kerja
C. Pencegahan Kecelakaan Kerja
1. Cara Mencegah Kecelakaan kerja
2. Tindakan menghindari Kecelakaan kerja
3. Pengawasan Pelaksanaan Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (K3)

PENCEGAHAN
KECELAKAAN AKIBAT KERJA

D. Menerapkan Job safety Analisis (JSA)


1. Membuat Laporan setiap langkah Pekerjaan
2. Manfaat menggunakan JSA
3. Mengembangkan JSA
Bab
5

KESEHATAN
DI LINGKUNGAN KERJA
Apersepsi

Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja,


merupakan salah satu bentuk upaya untuk men
ciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, sehat
dan bebas dari pencemaran lingkungan, agar dapat
terbebas dari kecelakaan kerja dan penya kit akibat
kerja sehingga dapat meningkatkan efektifitas dan
prodoktifitas kerja.
A. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1. Dasar Hukum Kesehatan Kerja
2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
3. Perlindungan Tenaga Kerja
4. Jaminan Sosial Tenaga Kerja

KESEHATAN DI
LINGKUNGAN
KERJA
B. Linkungan Kerja
1. Pengertian Linkungan Kerja
2. Jenis Linkungan Kerja
3. Faktor yang mempengaruhi Linkungan Kerja
C. Upaya Kesehatan Tenaga Kerja
1. Upaya Kesehatan Kerja
2. Pelatihan Kesehatan Tenaga Kerja
3. Pelatihan Keselamatan
danKesehatan Kerja (K3)
D. Jenis Pemerksaan
KESEHATAN DI Kesehatan Tenaga
LINGKUNGAN Kerja.
KERJA 1. Tujuan Pemeriksaan
Kesehatan TenagaKerja
2. Pemeriksaan Kesehatan awal
(Pre-Employment Examination)
3. Pemeriksaan Kesehatan Berkala
(Periode Examination)
4. Pemeriksaan Kesehatan Khusus
E. Pelaksanaan Pemeriksaan
Kesehatan Tenaga Kerja

1. Anamnesa
KESEHATAN DI
LINGKUNGAN 2. Pemeriksaan
KERJA Kesegaran Jasmani

3. Pemeriksaan Radiologi

4. Pemeriksaan Laboratorium
Bab
6

PENCEGAHAN
PENYAKIT
DALAM BEKERJA
A. Bahaya ditempat kerja
1. Bahaya yang mengakibatkan
dampak langsung
2. Bahaya yang mengakibatkan
dampak jangka panjang
3. Bahaya listrik
PENCEGAHAN
PENYAKIT B. Penanggulangan
DALAM Penyakit akibat kerja
BEKERJA
1. Penyakit Akibat Kerja
2. Lembaga Pelayanan Kesehatan Kerja
3. Personel Pelayanan Kesehatan Kerja
C. Sistem Manajemen 1. Komitmen dan Kebijakan
Keselamatan dan 2. Penerapan Keselamatan
Kesehatan Kerja. dan kesehatan Kerja
3. Kegiatan Pendukung
4. Pengukuran dan
PENCEGAHAN evaluasi Kerja
PENYAKIT
DALAM D. Pertolongan Pertama
pada Kecelakaan Kerja (P3K)
BEKERJA
1. Prinsip P3K 2. Tujuan P3K
3. Langkah langkah melakukan P3K
4. TindakanResusitasi
5. Fasilitas P3K ditempat Kerja
6. Menyiapkan Laporan Kecelakaan ditempat Kerja
Bab
7

MELAKUKAN
KOMUNIKASI BISNIS
Apersepsi
Tidak mungkin seorang hidup tanpa berkomuni-kasi
dengan orang lain. Apalagi dalam dunia bis-nis.
Komunikasi adalah salah satu unsur penting yang
menghidupi bisnis.
Tanpa komunikasi, sebuah organisasi bisnis ti-dak
akan berfungsi. Semakin kompleks organisa- si
semakin kompleks pula jakur jalur komunikasi yang
terdapat didalamnya, dan semakin besar tuntutan
untuk menerapkan komunikasi yang efi-sien dan
efektif. Keberhasilan komunikasi bisis ditentukan
oleh kesamaaan pemahaman para pe-laku bisnis
mengenai kejelasan pesan, perilaku komunikasi dan
situasi komunikasi.
A. Komunikasi Bisnis
1. Pengertian Komunikasi Bisnis
2. Unsur Komunikasi Bisnis
3. Faktor yang mempengaruhi
MELAKUKAN Komunikasi Bisnis
KOMUNIKASI
4. Kendala dalam
BISNIS
Komunikasi Bisnis
5. Indikator Keberhasilan
Komunikasi Bisnis
6. Ketrampilan
Komunikasi Bisnis
B. Jenis Komunikasi Bisnis
1. Berdasarkan Cara Penyampaian Informasi
2. Berdasarkan Perilaku
3. Berdasarkan Ruang Lingkup
4. Berdasarkan Aliran Informasi
5. Berdasarkan Jaringan Kerja
6. Berdasarkan Peranan Individu

C. Komunikasi Bisnis
MELAKUKAN Melalui Surat
KOMUNIKASI 1. Surat Permintaan
BISNIS 2. Surat Penawaran
3. Surat Pesanan
4. Surat Penagihan
5. Surat Penangguhan Pembayaran
6. Surat Pengaduan
Bab
8

MEMBANGUN
KOMUNIKASI EFEKTIF
Apersepsi
Komunikasi merupakan kunci keberhasilan ber-
interaksi dalam kehidupan dunia kerja. Apabila
komunikasi berjalan efektif, arus informasi dalam
dunia kerja akan berjalan lancar sehingga mem-
percepat proses penyelesaian suatu pekerjaan.
Dalam konteks dunia kerja, arus komunikasi an-tara
atasan, bawahan dan sesama rekan kerja (peers),
bahkan dengan pihak yang terkait dalam kegiatan
suatu pekerjaan, akan sangat berdam- pak pada
kinerja senua unsur yang ada dalam lingkungan
dunia kerja tersebut.
Oleh Karena itu siapapun yang memasuki dunia kerja
harus menyadari dan memahami pentingnya efek-
tifitas komunikasi dalam menjalin hubungan yang se-
hat dan saling menguntungkan dilingkungan tempat
kerja.
A. Unsur Komunikasi
1. Unsur Unsur Komunikasi
2. Tujuan Komunikasi
3. Fungsi Komunikasi
4. Gaya Komunikasi

MEMBANGUN
KOMUNIKASI B. Jenis Hambatan
EFEKTIF
Komunikasi
1. Hamabatan Psikologis
2. Hamabatan Sosiokultural
3. Hambatan Interaksi Verbal
4. Hambatan antara individu dan organisasi
5. Hambatan pada Pemasaran
MEMBANGUN
KOMUNIKASI C. Upaya Mengatasi
EFEKTIF Hambatan Komunikasi

1. Komunikasi Efektif
2. Persyaratan
Komunikasi yang Efektif
3. Membangun
Komunikasi Efektif
4. Teknik
Komunikasi Efektif

Anda mungkin juga menyukai