Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

A. IDENTITAS
Sekolah : SMK MAHARDHIKA
Mata pelajaran : Administrasi Pajak
Kelas/ Semester : XII (Duabelas)/5 (Lima)
KD : 3.12 Menerapkan pajak penghasilan orang pribadi
Pengetahuan
KD : 4.12 Membuat laporan hasil perhitungan pajak penghasilan (PPh)
Keterampilan orang pribadi

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik dapat memahami pengertian pajak penghasilan dengan benar
2. Peserta didik dapat memahami penerima penghasilan (wajib pajak (PPh) Pasal
21 dengan benar
3. Peserta didik dapat menjelaskan penghasilan yang dipotong PPh pasal 21
beserta tarifnya dengan tepat
4 Peserta didik mampu menganalisis perhitungan pajak penghasilan (PPh) orang
pribadi dengan tepat
5 Peserta didik mampu menyajikan laporan hasil perhitungan pajak penghasilan
pasal 21 secara mandiri

C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, menanyakan kabar peserta didik
Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta
didik dengan materi sebelumnya.
Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan dan manfaat) dengan
mempelajari materi Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21.
Menjelaskan mengenai materi yang akan dipelajari, tujuan pembelajaran yang akan
dicapai, serta penilaian yang akan dilakukan.
Kegiatan Inti
Pemberian rangsangan Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk
mengamati atau membaca materi yang diposting oleh guru
dan mencoba untuk menginterpretasikannya. (creative)
Guru memberikan penugasan mengenai materi Pajak
Penghasilan (PPh) Pasal 21.
Identifikasi masalah Peserta didik mengidentifikasi sebanyak-banyaknya
pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang disajikan
dan bertanya tentang materi Pajak Penghasilan (PPh)
Pasal 21.
Pengumpulan data Peserta didik mencatat semua informasi tentang materi
yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan
yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar (critical thingking)
Pengolahan data Peserta didik mengolah data hasil pengamatan dengan
cara saling tukar informasi tentang  materi  Pajak
Penghasilan (PPh) Pasal 21 ( communication)
Pembuktian Peserta didik menyampaikan hasil pekerjaannya dengan
cara mengupload di edmodo berdasarkan hasil analisis
secara lisan, tertulis untuk mengembangkan sikap kerja
sama, jujur, teliti, dan bertanggung jawab.
Menarik kesimpulan Peserta didik menyimpulkan hasil pemahamannya
dengan cara berkomentar diedmodo.
Kegiatan Penutup
Guru bersama peserta didik merefleksi hasil pembelajaran Pajak Penghasilan (PPh)
Pasal 21 dan menyampaikan materi untuk pertemuan selanjutnya.
Guru menutup proses pembelajaran dengan salam.

D. PENILAIAN
No Aspek Teknik Bentuk Instrumen
a. Sikap Observasi Lembar observasi
b. Pengetahuan Tes tertulis Uraian
c. Keterampilan Penugasan Produk

E. KOMPONEN PENDUKUNG
Bahan/Alat lembar kerja siswa, soal latihan
Sumber  Harti, Dwi. (2015). Administrasi Pajak. Jakarta: Erlangga.
Belajar  Buku teks pelajaran yang relevan

Bandung Barat, Juli 2022

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Hj. Nia Herdiani,SE,. M.Pd Yanti Yulianti, S.ST


LAMPIRAN

A. INSTRUMEN PENILAIAN
INSTRUMEN PENILAIAN

Nama Sekolah : SMK MAHARDHIKA


Mata Pelajaran : Administrasi Pajak
Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Materi Pokok : Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21
Kelas / Semester : XII/5
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Alokasi Waktu : 12JP x 30 menit (4 pertemuan)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
1. 4.
2. 4.12 Membuat laporan hasil perhitungan pajak
3. penghasilan (PPh) orang pribadi
3.12 Menerapkan pajak penghasilan orang
pribadi

LAMPIRAN : INSTRUMEN PENILAIAN

1. Penilaian Sikap
Penilaian Sikap
Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.

Sikap
No Nama Siswa Skor
Aktif Kerja sama Toleran
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1.
2.
3.
dst
Rubrik Penilaian Sikap
No Aspek yang dinilai Skor
1 2 3
1 aktif dalam sama sekali tidak sudah ambil bagian sudah ambil bagian 
pembelajaran ambil bagian dalam dalam pembelajaran 
dalam pembelajaran  tetapi secara terus menerus
pembelajaran belum konsisten dan konsisten
2 bekerjasama dalam sama sekali tidak sudah bekerjasama Sudah bekerjasama
kegiatan kelompok berusaha untuk dalam kegiatan dalam kegiatan
bekerjasama kelompok tetapi kelompok secara terus
dalam kegiatan masih belum menerus dan konsisten
kelompok konsisten.
3 toleran terhadap sama sekali tidak sudah toleran Sudah toleran
proses pemecahan bersikap toleran terhadap proses terhadap proses
masalah terhadap proses pemecahan masalah pemecahan masalah
pemecahan yang berbeda dan yang berbeda dan
masalah yang kreatif tetapi masih kreatif secara terus
berbeda dan belum konsisten. menerus dan
kreatif konsisten.
Skor Maksimum 9
Penilaian Pengetahuan

BAHAN EVALUASI PENGETAHUAN (KD 3.12)


Nama Sekolah : SMK MAHARDHIKA
Mata Pelajaran : Administrasi Pajak
Kelas / Semester : XII/5
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Jumlah Soal :5
Bentuk Soal : Uraian

a. Kisi-Kisi dan Soal Pengetahuan


Kompetensi Bentu Ranah No
Indikator Meteri Indikator Soal
Dasar k Soal Kognitif Soal
1. 1. Pajak Diinstruksikan Essay C3 1-5
2. 2. Pengha peserta didik Essay
3. 3. silan untuk Essay
3.12 (PPh) menjelaskan
3.1. Esay
Menerapk Pasal secara
3.12.1 Essay
an 21 sederhana, apa
Mengidentif
pajak yang dimaksud
ikasi
penghasil dengan SPT
an orang penerima
Tahunan, Tarif
pribadi penghasilan
Pajak
pasal 21
Penghasilan
(wajib pajak Pribadi, cara
PPH) menghitung
3.12.2 PKP
Mengidentif
ikasi
penghasilan
yang
dipotong
PPh pasal
21

Pedoman Penskoran :
No. Soal Indikator Skor
1-5 Jawaban lengkap dan benar 20
Jawaban benar tapi tidak lengkap 10
Jawaban salah 0
Nilai : Jumlah Skor yang diperoleh
Penilaian Keterampilan

BAHAN EVALUASI KETERAMPILAN (AKHIR KD 4.12)


Nama Sekolah : SMK MAHARDHIKA
Mata Pelajaran : Administrasi Pajak
Kelas / Semester : XII/5
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Jumlah Soal :1
Bentuk Soal : Lembar Kerja
Teknik Penilaian : Portofolio
Kompetensi Indikator Bentuk No
IPK Materi
Dasar Soal Soal Soal
4.12 Membuat 4.12.1 Pajak Peserta didik Lembar 1
laporan Menampilka Penghasilan mampu Kerja
hasil n hasil (PPh) Pasal 21 menganalisis
perhitunga analisis mengenai SPT
n pajak perhitungan Tahunan, Tarif
penghasila pajak Pajak
n (PPh) penghasilan
Penghasilan
orang Pribadi, cara
(PPh) orang menghitung PKP
pribadi.
pribadi
4.12.2
Menyajikan
laporan hasil
perhitungan
pajak
penghasilan
(PPh) orang
pribadi
Instumen Soal :
Kegiatan : Menganalisis perhitungan pajak penghasilan (PPh) orang
pribadi
Tujuan : Peserta didik mampu menganalisis perhitungan pajak
penghasilan (PPh) orang pribadi
Petunjuk :
Petunjuk :
1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 5-6 siswa
2. Diskusikan dengan kelompokmu dari permasalahan yang disajikan
Permasalahan :
Pak dadang seorang PNS Golongan III/A. pada bulan februari 2013 memiliki gaji pokok Rp
2.500.000,00. Untuk golongan III/A, tunjangan istri 10%, tunjangan anak 2 % per anak,
tunjangan beras Rp 37.500.000, tunjangan fungsional Rp 250.000,00. Iuran wajib 10% di
dalamnya termasuk iuran pension 4,75%. Status kawin 2 anak (asumsi januari sampai
desember 2013 bekerja penuh).
Perhitungan pajak untuk pak dadang tahun 2013 (K/2)!

Bandung Barat, Juli 2022


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Hj. Nia Herdiani,SE,. M.Pd Yanti Yulianti, S.ST


LEMBAR PENGAMATAN
PENILAIAN SIKAP DISKUSI

Mata Pelajaran : Administrasi Pajak


Kelas/Semester : XII/5
KD :
3.12 Menerapkan pajak penghasilan orang pribadi
4.12 Membuat laporan hasil perhitungan pajak penghasilan (PPh) orang pribadi

Indikator sikap komunikatif dalam kegiatan diskusi :


1. Kurang baik jika berkomunikasi dengan bahasa yang tidak sopan dan menyinggung
perasaan orang lain
2. Baik jika berkomunikasi dengan bahasa yang sopan dan tidak menyinggung perasaan
orang lain tetapi belum efektif dan efisien dalam penyampaian pesannya
3. Sangat baik jika berkomunikasi dengan bahasa yang sopan dan tidak menyinggung
perasaann orang lain serta efektif dan efisien dalam penyampaian pesannya.
Indikator sikap kerjasama dalam kegiatan kelompok:
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan
kelompok.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan
kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan
kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.


No Nama Siswa Sikap
Komunikatif Kerjasama
KB B SB KB B SB
1
2
3
4
5 Dst

Keterangan: KB : Kurang baik = C = < 70


B : Baik = B = 70 - 90
SB : Sangat baik = A = 90 – 100

Lampiran Penilaian Presentasi


Rubrik Penilaian Presentasi
Nilai
No Unjuk Kerja
1 2 3 4
1. Persiapan :
a. Menyiapkan alat tulis
b. Menyiapkan lembar kerja notulen
Nilai Optimum 8
2. Pelaksanaan :
Nilai
No Unjuk Kerja
1 2 3 4
Menyampaikan Hasil diskusi
Nilai Optimum 12
3. Penutup :
Menutup presentasi dengan sikap dan Bahasa yang
baik
Nilai Optimum 4
Keterangan :
4 : Sangat Baik
3 : Baik
2 : Cukup
1 : Kurang
Pedoman Penskoran :
Nilai : Jumlah Skor yang diperoleh x 100
Jumlah skor maksimal (24)
B. BAHAN LEMBAR KERJA/JOBSHEET
(Penilaian Pengetahuan)
Mata Pelajaran : Administrasi Pajak Jenis Tes : Penilaian Harian
Kelas/Jurusan : XII/AKL Semester : Ganjil
Penyusun Soal : Yanti Yulianti,S.ST Tahun Pelajaran : 2022/2023
KD : 3.12 Menerapkan pajak penghasilan orang pribadi

PETUNJUK :
1. Berdo’alah sebelum mengerjakan
2. Tulis identitas secara lengkap dan benar
3. Kerjakan soal di bawah ini dengan benar dan jelas!

Rumusan Soal :
1. Apakah yang di maksud dengan SPT Tahunan?
2. Apa sajakah yang termasuk dalam SPT Tahunan?
3. Sebutkan beberapa tariff pajak penghasilan pribadi yang sesuai dengan pasal 17 ayat
(1) UU No 36 tahun 2008?
4. Diperuntukkan oleh siapakah formulir SPT pajak penghasilan wajib pajak orang
pribasi sederhana (formulir 1770 s dan lampirannya)!
5. Bagaimana cara menghitung penghasilan kena pajak?
Jawaban:
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................

Validasi
Tanggal Paraf
(Penilaian Keterampilan)
Mata Pelajaran : Administrasi Pajak Jenis Tes : Penilaian Harian
Kelas/Jurusan : XII/AKL Semester : Ganjil
Penyusun Soal : Yanti Yulianti,S.ST Tahun Pelajaran : 2022/2023
KD : 4.12 Membuat laporan hasil perhitungan pajak penghasilan (PPh) orang pribadi

Kegiatan : Menganalisis perhitungan pajak penghasilan (PPh) orang


pribadi
Tujuan : Peserta didik mampu menganalisis perhitungan pajak
penghasilan (PPh) orang pribadi
Petunjuk :
Petunjuk :
1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 5-6 siswa
2. Diskusikan dengan kelompokmu dari permasalahan yang disajikan
Permasalahan :
Pak dadang seorang PNS Golongan III/A. pada bulan februari 2013 memiliki gaji pokok Rp
2.500.000,00. Untuk golongan III/A, tunjangan istri 10%, tunjangan anak 2 % per anak,
tunjangan beras Rp 37.500.000, tunjangan fungsional Rp 250.000,00. Iuran wajib 10% di
dalamnya termasuk iuran pension 4,75%. Status kawin 2 anak (asumsi januari sampai
desember 2013 bekerja penuh).
Perhitungan pajak untuk pak dadang tahun 2013 (K/2)!

Kesimpulan
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
Nama kelompok :
Kelas :
Nama Siswa :
Validasi
Tanggal Paraf
C. MATERI

Pengertian Pajak Penghasilan


Pajak yang dikenakan terhadap Subjek Pajak Penghasilan atas Penghasilan yang diterim
atau diperolehnya dalam tahun pajak. Subjek pajak tersebut dikenai pajak apabila menerima
atau memperoleh penghasilan. Subjek pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan,
dalam Undang-Undang No. 36 tahun
2008 tentang Pajak Penghasilan (PPh) disebut Wajib Pajak. Wajib Pajak dikenai pajak atas
penghasilan yang diterima atau diperolehnya selama satu tahun pajak atau dapat pula dikenai
pajak untuk penghasilan dalam bagian tahun pajak apabila kewajiban pajak subjektifnya
dimulai atau berakhir dalam tahun pajak.
Pajak Penghasilan merupakan jenis pajak subjektif yang kewajiban pajaknya melekat pada
Subjek Pajak yang bersangkutan, artinya kewajiban pajak tersebut dimaksudkan untuk tidak
dilimpahkan kepada Subjek Pajak lainnya. Oleh karena itu dalam rangka memberikan
kepastian hukum, penentuan saat mulai dan berakhirnya kewajiban pajak subjektif menjadi
penting.

Dasar Hukum Pajak Penghasilan


Berikut merupakan dasar hukum yang mengatur tentang pajak penghasilan:
a. Undang-undang nomor 28 Tahun 2007 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan
b. Undang-undang nomor 36 tahun 2008 tentang perubahan keempat

Pemotongan PPh 21
Setiap pemotong PPh 21 wajib mengisi dan menyampaikan SPT Masa dan SPT Tahunan.
Hak dan kewajiban pemotong pajak adalah sebagai berikut:
1. Pemotong pajak berhak untuk memperhitungkan kelebihan setoran PPh 21 dalam satu
bulan takwin dengan PPh 21 yang terutang pada bulan berikutnya dalam tahun
takwim yang bersangkutan.
2. Pemotong Pajak berhak untuk memperhitungkan kelebihan setoran pada SPT
Tahunan dengan PPh 21 yang terutang untuk bulan pada waktu dilakukan perhitungan
tahunan dan jika masih ada sisa kelebihan, maka diperhitungkan untuk bulan-bulan
lainnya dalam tahun berikutnya.
3. Pemotong pajak berhak membetulkan sendiri SPT atas kemauan sendiri dengan
menyampaikan pernyataan tertulis dalam jangka waktu 2 tahun sesudah saat
terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak atau Tahun Pajak, dengan syarat
Direktur Jenderal Pajak belum melakukan tindakan pemeriksaan.
4. Pemotong Pajak berhak untuk mengajukan surat keberatan kepada Direktur Jenderal
Pajak atas suatu Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar Tambahan, Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar, Surat Ketetapan Pajak Nihil
Kurang Bayar.
5. Pemotong Pajak berhak mengajukan permononan banding secara tertulis dalam
dengan alasan yang jelas kepada badan peradilan pajak terhadap keputusan mengenai
keberatannya yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak. Permohonan banding ini
dilakukan dalam jangka waktu 3 bulan sejak keputusan diterima, dilampiri dengan
salinan surat keputusan tersebut.
6. Pemotong pajak dapat mengajukan permohonan untuk mengajukan permohonan
untuk memperpanjang jangka waktu penyampaian SPT Tahunan Pasal 21.
Permohonan diajukan secara tertulis selambat-lambatnya tanggal 31 Maret tahun
takwim berikutnya dengan menggunakan formulir yang ditentukan oleh Direktur
Jenderal Pajak disertai surat pernyataan mengenai perhitungan sementara PPh 21
yang terutang dan bukti pelunasan kekurangan pembayaran PPh 21 yang terutang
untuk tahun takwin yang bersangkutan.
7. Setiap pemotong pajak wajib mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak atau
Kantor Penyuluhan Pajak setempat. Kewajiban sebagai pemotong pajak berlaku juga
terhadap organisasi internasional yang tidak dikecualikan berdasarkan Keputusan
Menteri Keuangan.
8. Pemotong pajak mengambil sendiri formulir-formulir yang diperlukan dalam rangka
pemenuhan kewajiban perpajakannya pada Kantor Pelayanan Pajak atau Kantor
Penyuluhan Pajak setempat.
9. Pemotong pajak wajib menghitung, memotong, dan menyetorkan PPh 21 yang
terutang untuk setiap bulan takwim. Penyetoran pajak dilakukan dengan
menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP) ke Kantor Pos atau Bank Badan Usaha Milik
Negara atau Bank Badan Usaha Milik Daerah, atau Bank-bank lain yang ditunjuk
oleh Direktur Jenderal Anggaran, selambat-lambatnya tanggal 10 bulan takwim
berikutnya.
10. Pemotong pajak wajib melaporkan penyetoran tersebut sekalipun nihil dengan
menggunakan Surat Pemberitahuan (SPT) Masa ke Kantor Pelayanan Pajak atau
Kantor Penyuluhan Pajak setempat, selambat- lambatnya pada tanggal 20 bulan
takwim berikutnya. Apabila dalam satu bulan takwim terjadi kelebihan penyetoran
PPh 21, maka kelebihan tersebut dapat diperhitungkan dengan PPh 21 yang terutang
pada bulan berikutnya dalam tahun takwim yang bersangkutan.
11. Pemotong pajak wajib memberikan Bukti Pemotongan PPh 21 baik diminta maupun
tidak pada saat dilakukannya pemotongan pajak kepada orang pribadi bukan sebagai
pegawai tetap, penerimaan uang tembusan pensiun, penerimaan Jaminan Hari Tua,
penerima uang pesangon, dan penerima dana pensiun.
12. Pemotong pajak wajib memberikan Bukti Pemotongan PPh 21 Tahunan kepada
pegawai tetap, termasuk penerima pensiun bulanan, dengan menggunakan formulir
yang ditentukan oleh Direktur Jenderal Pajak dalam waktu 2 bulan setelah tahun
takwim berakhir. Apabila pegawai tetap berhenti bekerja atau pensiun pada bagian
tahun takwim, maka bukti pemotongan diberikan oleh pemberi pekerja selambat-
lambatnya 1 bulan setelah pegawai yang bersangkutan berhenti bekerja atau pensiun.
13. Dalam waktu 2 bulan setelah tahun takwim berakhir, pemotong pajak berkewajiban
menghitung kembali jumlah PPh 21 yang terutang oleh pegawai tetap dan penerimaan
pensiun bulanan menurut tarif yang berlaku.
14. Setiap pemotong pajak wajib mengisi, menandatangani dan menyampaikan SPT
Tahunan PPh 21 ke Kantor Pelayanan Pajak tempat pemotong pajak terdaftar atau
Kantor Penyuluhan Pajak setempat. Surat Pemberitahuan Tahun PPh 21 harus
disampaikan selambat-lambatnya tanggal 31 Maret tahun takwim berikutnya.
Ketentuan tersebut berlaku juga bagi pemotong pajak yang tahun pajak atau tahun
bukunya tidak sama dengan tahun takwim.
15. Pemotong pajak wajib menyetor kekurangan PPh 21 yang berutang apabila jumlah
PPh 21 yang terutang dalam suatu tahun takwim lebih besar daripada PPh 21 yang
telah disetor. Penyetoran tersebut harus dilakukan sebelum penyampaian SPT
Tahunan PPh 21 selambat-lambatnya pada tanggal 25 Maret tahun takwim
berikutnya.
16. Pemotong pajak wajib melampiri SPT Tahunan PPh 21 dengan lampiran-lampiran
yang ditentukan dalam Petunjuk Pengisian SPT Tahunan PPh 21 untuk Tahun Pajak
yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai