Anda di halaman 1dari 35

Sistem pembentukan darah hemopoetik

,bagian darah, Pembekuan darah , penyakit


kelainan darah

Apt_dra_asnahtarigan_mkes
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa mengerti dan mampu menjelaskan
bagian bagian darah
Mahasiswa mampu menjelaskan system
pembekuan darah
Mahasiswa mampu menjelaskan system
golongan darah
Mahasiswa mampu menjelaskan system
pembentukan darah
Mahasiswa mampu menjelaskan penyakit
penyakit kelainan darah
KOMPOSISI DARAH
Darah adalah :suatu jaringan ikat yang berbentuk
cair terdapat banyak dlm tubuh.
1. sel2 darah dihasilkan dalam tulang dalam
jaringan ikat khusus (sum-sum tulang) tdd:
eritrosit, leukosit, trombosit.
2. Darah mengandung serat penting dari
fibrinogen, yang menjadi benang serat fibrin
selama pembekuan.
3. Substansi dasar amorf ekstraseluler dari darah
adalah cairan dan protein dalam plasma darah.
FUNGSI DARAH
Membawa oksigen dan nutrien ke sel-sel seluruh
tubuh dan membawa hasil sisa sel ke ginjal dan paru.
Membantu mempertahankan homeostasis dalam
tubuh
 Darah merupakan cairan jaringan tubuh.
 Darah manusia bewarna merah, antara merah terang
apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila
kekurangan oksigen.
 Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin,
protein pernapasan (respiratory protein) yang
mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan
tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.
 Karakteristik darah:
Volume darah: 7 – 10% BB (5 Lt pada Dewasa
Normal)
Komponen darah: Eritrosit, Leukosit, Trombosit
 40-45% Volume darah; Tersuspensi dalam
plasma darah
PH darah : 7,37 – 7,45
Temp : 38 ºc
Viskositas lebih kental dari air dgn BJ 1,041 –
1,067
Tahapan Hematopoesis
Hematopoiesis merupakan proses pembentukan
komponen sel darah, dimana terjadi proliferasi,
maturasi dan diferensiasi sel yang terjadi secara
serentak.
Proliferasi sel menyebabkan peningkatan atau
pelipatgandaan jumlah sel, dari satu sel
hematopoietik pluripotent menghasilkan sejumlah sel
darah.
Maturasi merupakan proses pematangan sel darah,
diferensiasi menyebabkan beberapa sel darah yang
terbentuk memiliki sifat khusus yang berbeda-beda.
Proses pembentukan darah
Hematopoiesis pada manusia terdiri atas beberapa periode :
1. Mesoblastik • Dari embrio umur 2 – 10 minggu. Terjadi di dalam yolk
sac. Yang dihasilkan adalah HbG1, HbG2, dan Hb Portland.
 2. Hepatik • Dimulai sejak embrio umur 6 minggu terjadi di hati
Sedangkan pada limpa terjadi pada umur 12 minggu dengan produksi
yang lebih sedikit dari hati. Disini menghasilkan Hb.
 3. Mieloid • Dimulai pada usia kehamilan 20 minggu terjadi di dalam
sumsum tulang, kelenjar limfonodi, dan timus.
Di sumsum tulang, hematopoiesis berlangsung seumur hidup terutama
menghasilkan HbA, granulosit, dan trombosit. Pada kelenjar limfonodi
terutama sel-sel limfosit, sedangkan pada timus yaitu limfosit, terutama
limfosit T. •
 Beberapa faktor yang mempengaruhi proses pembentukan sel darah di
antaranya adalah asam amino, vitamin, mineral, hormone, ketersediaan
oksigen, transfusi darah, dan faktor- faktor perangsang hematopoietik.
Komponen Darah : Cair ( Plasma ) padat ( Eri, Leuco, Trombocyt)
Plasma Darah( komponen cair)
 Komponen Plasma Darah
 90% air, 8% protein: • Albumin
 untuk mengikat zat seperti bilirubin, garam empedu, dan penicilin untuk
transport dan menentukan tekanan osmotik koloid •
Fibrinogen
faktor kunci dalam proses pembekuan darah •

Globulin
globulin alpha dan beta mengangkut zat sepeti hormon kolesterol dan besi,
pengaktif protein prekursor inaktif, globulin gama untuk imunoglobin
(antibodi)
0,9% mineral, oksigen, enzim, dan antigen, serta bahan organik seperti lemak,
kolesterol, urea, asam amino, dan glukosa.
 FUNGSI PLASMA DARAH: – Pelarut – Pengangkutan Zat-zat dalam tubuh •
Serum : bagian plasma darah tanpa fibrinogen
Antibodi : pertahanan dari kuman penyakit
FUNGSI PLASMA DARAH: – Pelarut – Pengangkutan Zat-zat dalam tubuh •
Serum : bagian plasma darah tanpa fibrinogen • Antibodi : pertahanan dari kuman
penyakit
SEL DARAH MERAH [ERITROSIT] • Tak berinti sel, Bikonkaf • Usia: 3-4 bulan •
Hemoglobin [Heme + Globin]: – Oksihemoglobin [HbO2] – Deoksihemoglobin
[HbCO2] • Dibentuk di: – Hati dan Limpa [pada saat bayi] – Sum-sum merah [pada
tulang pipih dan pendek] • 4,5-5 juta per mm3
 Hb berfungsi mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengedarkannya ke seluruh
jaringan tubuh. • Eritrosit dibentuk oleh sumsum merah tulang pipih. Setelah
eritrosit berumur ±120 hari, maka sel menjadi usang. Eritrosit pun dirombak oleh
hati dan limpa. • Di dalam hati, Hb diubah menjadi zat warna empedu (bilirubin).
Sedangkan unsur besi di Hb digunakan lagi untuk membuat eritrosit baru
 • Apabila darah keluar karena terluka, maka trombosit akan pecah. • Enzim
trombokinase keluar dari trombosit. Karena pengaruh ion kalsium dalam darah,
enzim trombokinase akan mengubah protrombin menjadi trombin. • Trombin akan
mengubah fibrinogen menjadi benang- benang fibrin. • Benang-benang fibrin
menyebabkan luka tertutup dan tidak mengeluarkan darah terus menerus. •
Protrombin adalah senyawa protein yang dibentuk di hati dengan bantuan vitamin K.
ERITROSIT
DISTRIBUSI ERITROSIT
Eritrosit atau sel darah merah adalah sel2 yang
paling sering dalam darah perifer.
Eritrosit menyusun sekitar 45% volume darah
total.
Contoh : jika darah di sentrifugasi sampai sedimen
eritrosit , hematokrit ada sekitar 45 (yaitu 45%
dari contoh adalah sel-sel padat). Hematokrit
tergantung pada status kesehatan pasien dan
dapat bervariasi sangat besar.
STRUKTUR ERITROSIT
Eritrosit adalah cakram bikonkav diameter 7-8
mikrometer, tebal 2 mikrometer
Sepertiga massa eritrosit adalah hemoglobin,
suatu protein yang terdiri atas 4 rantai globin dan
1 heme (suatu porfirin yang mengandung besi
pengikt O2 yang tinggi).
FUNGSI ERITROSIT
Transport O2 dan CO2 eritrosit dan melaksanakan
kerjanya dalam kapiler
a. Masa hidup eritrosit 120 hari
b. Penghancuran eritrosit terjadi di limpa, hati dan sutul
Peran hemoglobin dalam transport gas
a. Eritrosit membawa O2 dari alveoli paru ke jaringan
perifer dan CO2 dari jaringan perifer ke alveoli paru
b. Pada alveoli, darah beroksigen membawa oksigen sekitar
96 mmHg, pada jaringan perifer menurun (PO2) sampai
40mmHg
c. Tekanan CO2 (PCO2) dalam darah venosa perifer ada
sekitar 50 mmHg lebih besar pada PCO2 alveoli.
Akibatnya CO2 berdifusi melalui plasma ke dalam
alveoli,
LEUKOSIT
KELAS LEUKOSIT
Darah perifer mengandung 2 jenis leukosit:
granulosit dan agranulosit.
1. Granulosit :
a. Neutrofil
b. Eosinofil
c. Basofil
2. Agranulosit mencakup:
d. Limfosit
e. Monosit
DISTRIBUSI NEUTROFIL
Disebut juga Leukosit polimorfonuklear (PMN), adalah
leukosit yang paling banyak dalam darah perifer mc
normal, menyusun 40%-60% seluruh leukosit dalam
darah.
Satu milimeter kubik darah mengandung sekitar 4500
neutrofil

STRUKTUR NEUTROFIL
Diameter 12-15 µm
Mempunyai 3-5 lobus
Sbagian besar heterokromatin
Tidak mengandung nukleolus
Sitoplasma asidofil sedang
Mengandung 2 jenis granula
FUNGSI NEUTROFIL
Fungsi utama untuk fagositosis dan penghancuran
bakteri. Bakteri dapat difagosit setelah di
opsonisasi
Bakteri melepaskan kemoatraktan yg menyebabkan
kemotaksis neutrofil dan merangsang perlekatan
neutrofil ke bakteri. Dilepaskan selam inflamasi.
Neutrofil awal mula melekat pada bakteri dan
menelannya dalam suatu fagosom yang selanjutnya
melebur menjadi fagolisosom.
Granula mengandung enzim mieloperoksidase yang
akan menghasilkan molekul oksigen bakterisidal
dari hidrogen peroksida (H2O2)
EOSINOFIL
DISTRIBUSI EOSINOFIL
Eosinofil menyusun sekitar 1% dari seluruh
leukosit dalam darah.
Satu milimeter kubik mengandung sekitar 200.

STRUKTUR EOSINOFIL
Eosinofil adalah sel fagositik motil yang
mempunyai diameter serupa dengan neutrofil
Inti mempunyai 2-3 lobus. Yang mengandung
deretan granula eosinofilik besar (0,6-1 µm)
merah atau orange.
FUNGSI EOSINOFIL
Eosinofil membunuh larva parasit ketika larva
parasit masuk darah perier atau lamina propria
saluran cerna.
Penderita yang terinfeksi dengan larva parasit
mempunyai hitung eosinofil meningkat.
BASOFIL
DISTRIBUSI.
Basofil adalah leukosit yang paling jarang. Satu
milimeter kubik darah mengandung sekitar 5 basofil.

STRUKTUR
Ukuran basofil sekitar ukuran neutrofil dan eosinofil
Mengandung inti dengan 2 -3 lobus
Granula basofil mengandung histamin (suatu
vasodilator akut kuat), heparin (suatu anti koagulan
glikosaminoglikan) dan substansi reaksi lambat
(vasodilator kerja lambat).
FUNGSI BASOFIL
Memperantarai respon inflamasi dan mensekresi
faktor kemotaksis eosinofil
Pada respon terhadap antigen tertentu, basofil
merangsang pembentukan imunoglobulin E ( IgE) –
Suatu kelas antibodi.
LIMFOSIT
DISTRIBUSI
Merupakan agranulositosit yang paling sering
Satu milimeter kubik darah mengandung sekitar 2500
limfosit.
Limfosit tidak saja ada dalam perifer namun juga dalam
jaringan ikat lamina propria, nodus limfatikus, limpa dan
tonsil dan sutul.
STRUKTUR
Diameter 5-8µm pada limfosit kecil dan 15 µm pada
limfosit besar
Mempunyai inti bulat, tidak mengandung granula spesifik
FUNGSI
Merupakan sel kunci pada sistem imun
MONOSIT
DISTRIBUSI. Satu milimeter kubik darah
mengandung 300 monosit.
STRUKTUR. Merupakan leukosit terbesar diameter
12-18µm, mengandung banyak lisosom dan
mempunyai aparatus golgi yang jelas.
FUNGSI. Merupakan bakal langsung menjadi
makrofag.
1. Makrofag alveoli adalah monosit yang
meninggalkan sirkulasi tertutup dan masuk ke paru
untuk menyingkirkan debris udara yang dihirup.
2. Monosit yang masuk ke jaringan ikat melakukan
fungsi fagositik kadang2 disebut histiosit.
TROMBOSIT (PLATELET)
STRUKTUR DAN DISTRIBUSI.
1. Diameter 2-4µm. Satu milimeter kubik darah
mengadung 200.000-400.000
2. Trombosit mempunyai bagian tengah yang
granulomer dan bagian tepi disebut hialomer
FUNGSI
Trombosit penting untuk pembekuan darah
Proses pembekuan darah
Sistem Golongan Darah ABO
Kelainan atau penyakit pada sistem peredaran darah
antara lain:

 1. Arteriosklerosis yaitu pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak


berbentuk plak (kerak) yaitu jaringan ikat berserat dan sel-sel otot polos
yang di infiltrasi oleh lipid (lemak)
 2. Anemia yaitu rendahnya kadar hemoglobin dalam darah atau berkurangnya
jumlah eritrosit dalam darah
 3. Varises yaitu pelebaran pembuluh darah di betis
 4. Hemeroid (ambeien) pelebaran pembuluh darah di sekitar dubur
 5. Ambolus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang bergerak.

 
Trombositopenia
• Trombositopenia adalah kondisi kelainan trombosit yang
terjadi akibat kurangnya kadar trombosit—atau disebut
juga platelet—di dalam tubuh Anda.

• Kadar trombosit normal dalam darah adalah sebanyak


150.000-450.000 keping per mikroliter darah (mcL).
Apabila Anda memiliki kadar trombosit yang rendah, hal
tersebut dapat menyebabkan beberapa tanda atau
gejala ringan.
Trombosit merupakan sel darah yang diproduksi di sel-sel besar yang
terletak di sumsum tulang belakang (megakariosit). Trombosit berperan
pada proses pembekuan darah sehingga tubuh terhindar dari perdarahan
berlebih.
Apabila jumlah trombosit turun cukup jauh sampai amat rendah (di bawah
10.000 atau 20.000 mcL), dapat berakibat fatal, seperti risiko
terjadinya perdarahan internal maupun eksternal.
Sementara itu, jenis kelainan trombosit lainnya, trombositosis, terjadi
ketika jumlah trombosit di dalam tubuh terlalu tinggi hingga melebihi
450.000 mcL.
Bagi beberapa orang, kadar trombosit yang rendah mungkin bisa
mengalami gejala seperti perdarahan hebat dan dapat berakibat fatal.
Namun, sebagian lainnya mungkin saja tidak mengalami gejala apa pun.
Biasanya, jumlah trombosit yang turun merupakan akibat dari kondisi
medis tertentu, seperti leukemia, demam berdarah, atau konsumsi obat-
obatan tertentu.
Tugas
Buat ppt kelainan darah untuk dipresentasikan
PPT ilustrasi bebrapa perkawinan antara
golongan darah dan juga rhesus
Buat 2 kelompok

Anda mungkin juga menyukai