Anda di halaman 1dari 5

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM

FARMASI FISIKA II

OLEH
Drs. Azhari Rangga, M.App.Sc
Rosita Kurniawati, S.Pd., M.Sc.

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN ADILA

BANDAR LAMPUNG

2020/2021
PERCOBAAN 2

PEMBUKTIAN SIFAT KOLOID (EFEK TYNDAL)

A. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan praktikum virtual ini, diharapkan Mahasiswa dapat:
1. Membedakan antara larutan sejati, koloid, dan suspensi beserta contoh-
contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Mengetahui pemisahan fase dan kestabilan pada larutan sejati, suspensi
dan koloid.
3. Mengetahui berbagai macam sifat-sifat koloid.
4. Mendefinisikan Efek Tyndal pada larutan koloid melalui percobaan
sederhana.

B. Dasar Teori
Sistem dispersi merupakan campuran suatu zat terlarut (terdispersi) dalam
zat pelarut (pendispersi). Umumnya, jumlah zat terlarut lebih sedikit dari
pada pelarutnya. Berbagai jenis zat dibutuhkan semua mahkluk hidup dalam
kehidupan sehari-hari, baik berupa zat padat, cair, maupun gas, bergantung
pada tujuan penggunaannya masing-masing. Defini lain, sistem dispersi ialah
sebuah pencampuran pada satu zat dengan zat lain yang ketika akan dicampur
mengalami pemerataan antara zat dalam zat lain. Sistem dispersi terbagi
menjadi tiga kelompok, yaitu dispersi molekuler (larutan sejati), dispersi
halus (koloid), dan dispersi kasar (suspensi).
Dispersi kasar juga dapat disebut suspensi. Suspensi adalah sebuah
campuran heterogen antara tahap terdispersi dan medium pendispersi.
Perbedaan yang jelas dapat dibuat antara fase terdispersi dan media
pendispersi. Dalam sebuah fase terhadap terdispersi biasanya dalam bentuk
padatan, sedangkan pada medium pendispersinya berbentuk cair. Fase
terdispersi memiliki ukuran partikel lebih dari 10 hingga 5 cm, sehingga
dapat melihat sedimen. Contoh terhadap campuran air dan pasir. Dalam
sebuah campuran air dan pasir, fase terdispersi (pasir) dan media pendispersi
(air) dapat dibedakan karena pasir mengendap di bagian bawah wadah.
Dispersi halus atau dispersi koloid. Campuran dalam sebuah fase
terdispersi dengan media pendispersi dalam koloid tampak homogen.
Faktanya, dalam dispersi koloid adalah campuran heterogen. Ini menjadi jelas
ketika dispersi koloid yang dapat diamati dengan menggunakan ultramoskop.
Contoh dispersi koloid adalah agar. Dalam sebuah partikel-partikel fase
terdispersi dalam koloid memiliki diameter antara 10-7 hingga 10-5 cm,
sehingga pada sebuah fase terdispersi yakni dapat larut dalam nampak
homogen dan medium pendispersi.
Terdapat beberapa sifat dari larutan koloid, diantaranya:
a. Efek Tyndal
b. Gerak Brown
c. Elektroforesis
d. Adsorpsi
e. Koagulasi
f. Dialisis
g. Koloid pelindung
h. Liofilik dan Liofobik

Ada banyak sekali penerapan sistem koloid dalam kehidupan sehari-hari,


misal berdasarkan Efek Tyndal. Nampak partikel-partikel kecil berterbangan
pada seberkas cahaya yang melewati celah-celah rumah. Dapat juga pada
hamburan cahaya sorotan lampu mobil, dan lain sebagainya. Sistem koloid
sangat penting dalam dunia Farmasi, misalnya pada sediaan obat, misalnya
penggunaan pada obat tetes mata.

Dispersi molekuler atau larutan sejati. Dalam larutan nyata, campuran


homogen terbentuk karena fase larva terdispersi terhadap media pendispersi.
Campuran homogen ini juga disebut larutan. Dalam fase terdispersi,
solusinya dapat berupa padat atau cair, sedangkan medium pendispersinya
adalah cair. Contoh larutan teh dalam air. Diameter partikel fase didispersikan
dalam larutan < 10 hingga 7 cm, sehingga larutan tampak dalam fase
homogen dan tunggal.

C. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum virtual ini adalah
handphone/PC/ laptop dan koneksi internet. Sementara alat dan bahan untuk
setiap percobaan ada di dalam video terkait.

D. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan selama praktikum virtual akan dilaksanakan.
2. Membuka link :
Video 1 = https://www.youtube.com/watch?v=KPG54Vj6bb8
Video 2 = https://www.youtube.com/watch?v=FOHuacepgZc
3. Mencatat alat dan bahan juga prosedur selama percobaan.
4. Memasukkan data hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
5. Mengolah data hasil pengamatan.
6. Membuat hasil pembahasan berdasarkan data yang diperoleh selama
pengamatan.
7. Menarik kesimpulan percobaan.
8. Membuat laporan sementara dan laporan akhir praktikum.
E. Tabel Pengamatan
Berdasarkan video tutorial yang telah ditampilkan, berikut adalah tabel
pengamatan pada praktikum virtual kali ini.
Jumlah Efek Tyndal
Sistem
Larutan Fase Kestabilan Ada Tidak
Dispersi
Pemisahan
Garam
Santan
Pupuk
kompos
hijau
Kopi
Susu
Gula
*) kolom kestabilan diisi stabil/sukar mengendap/mudah mengendap
**) kolom sistem dispersi diisi dispersi molekuler (larutan sejati)/dispersi
halus (koloid)/dispersi kasar (suspensi)
F. Laporan Sementara
PERCOBAAN 2
PEMBUKTIAN SIFAT KOLOID (EFEK TYNDAL)

Hari/Tanggal : ..............................
Nama Kelompok :
1. .............................. NIM ..............................
2. .............................. NIM ..............................
3. .............................. NIM ..............................
4. .............................. NIM ..............................
5. .............................. NIM ..............................
6. .............................. NIM ..............................

Tabel pengamatan
Efek Tyndal

Larutan Jumlah Fase Kestabilan Ada Tidak Sistem


Pemisahan Dispersi
() ()

Garam

Santan

Pupuk

kompos

hijau

Kopi

Susu

Gula

*) kolom kestabilan diisi stabil/sukar mengendap/mudah mengendap


**) kolom sistem dispersi diisi dispersi molekuler (larutan sejati)/dispersi
halus (koloid)/dispersi kasar (suspensi)

Mengetahui,
Bandar Lampung, ................. 2020
Praktikan

(......................................)

Anda mungkin juga menyukai