A. Kompetensi Inti
KI-1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 :Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif
sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif,
serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran
2
3.14.1.1 Disajikan data pengamatan dan demonstrasi berbagai macam campuran, peserta didik dapat
mengklasifikasikan campuran tersebut kedalam larutan, koloid dan suspensi secara tepat
3.14.2 Dengan pengetahuan yang sudah diperoleh dari hasil pengamatan, diharapkan peserta didik dapat
mendeskripsikan pengertian koloid dengan tepat.
3.14.3 Diberikan data fase terdispersi dan medium pendispersi peserta didik dapat mengelompokkan jenis
koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersi dengan benar.
4.14.1 Berdasarkan tujuan pembelajaran Peserta didik dapat membuat kesimpulan dengan menggunakan
mind mapping dengan tepat.
D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Koloid
Koloid adalah campuran zat heterogen antara dua zat atau lebih dimana partikel-partikel zat koloid
tersebar merata dalam zat lain. Istilah koloid berasal dari kata “kolia” dalam bahasa yunani berarti lem. Koloid
sendiri diperkenalkan pada tahun 1861 oleh Thomas graham. Dari hasil pengamatannya mengenai gelatin
yang merupakan Kristal yang sukar mengalami difusi, padahal umumny Kristal itu mudah mengalami difusi.
Sehingga zat semacam gelatin tersebut dinamakan Koloid. Pengertian koloid (system koloid/dispersi koloid
adalah system disperse yang memiliki ukuran partikel lebih besar dari larutan, tetapi lebih kecil dari pada
suspense (ukuran partikelnya 1nm – 100nm).
Tabel .1 PERBEDAAN SISTIM KOLOID DENGAN LARUTAN DAN SUSPENSI.
Koloid susu
Apabila susu dicampurkan ke dalam air akan terbentuk campuran yang keruh, jika dilihat dengan mata
telanjang susu tersebar merata dalam air (homogen), namun secara mikroskopik jika dilihat dengan
3
mikroskop ultra sebenarnya susu dan air membentuk sistim yang heterogen. Jika koloid susu tersebut
didiamkan beberapa saat maka akan terjadi perubahan (tidak stabil). Campuran air dan susu tidak dapat
disaring dengan kertas saring biasa (partikel susu dan air akan lewat dalam saringan/ tidak terdapat residu
di kertas saring dan tidak dihasilkan filtrat), namun campuran tersebut dapat disaring dengan saringan ultra/
kolodium/ selaput semipermeabel dengan ukuran pori yang lebih kecil dari 1 µ m.
Sistem koloid terdiri atas dua fase, yaitu fase terdispersi dan medium endispersi.Fase pendispersi
m aupun medium pendispersi dapat berupa gas, cair maupun padat.
a. Aerosol
Sistem koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam gas disebut aerosol. Jika zat yang
terdispersi berupa zat padat, disebut aerosol padat; jika zat yang terdispersi berupa zat cair, disebut aerosol
cair.
Contoh aerosol padat: asap dan debu dalam udara.
Contoh aerosol cair: kabut dan awan.Dewasa ini banyak produk dibuat dalam bentukaerosol, seperti
semprot rambut (hair spray), semprot obat nyamuk, parfum, cat semprot, dan lain-lain. Untuk menghasilkan
4
aerosol diperlukan suatu bahan pendorong (propelan aerosol). Contoh bahan pendorong yang banyak
digunakan adalah senyawa klorofluorokarbon (CFC) dan karbon dioksida.
b. Sol
Sistem koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat cair disebut sol. Koloid jenis sol banyak kita
temukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam industri.
Contoh sol: air sungai (sol dari lempung dalam air), sol sabun, sol detergen, sol kanji, tinta tulis, dan cat.
c. Emulsi
Sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair lain disebut emulsi. Syarat terjadinya emulsi ini
adalah dua jenis zat cair itu tidak saling melarutkan. Minyak diartikan sebagai semua zat cair yang tidak
bercampur dengan air.
Contoh emulsi minyak dalam air (M/A): santan, susu, kosmetik pembersih wajah ( milk cleanser) dan lateks.
Contoh emulsi air dalam minyak (A/M): mentega, mayones, minyak bumi, dan minyak ikan.
Emulsi terbentuk karena pengaruh suatu pengemulsi (emulgator).
Tujuan :
Mengamati proses pembentukan jeli.
Alat : Bahan :
Gelas agar-agar/kanji
Pemanas air Air
Sendok makan
Langkah Kerja :
Sediakan kanji atau agar-agar, kemudian masukkan ke dalam panci berisi air dan aduk.
Panaskan campuran sampai mendidih. Pindahkan ke dalam gelas dan biarkan campuran hingga
dingin kembali. Amati perubahan yang terjadi.
Pertanyaan :
Apakah yang terjadi pada campuran ketika dilarutkan dalam air dingin, pada keadaan panas, dan setelah
dingin kembali? Diskusikan hasilnya dengan teman kelompok Anda.
d. Buih
Sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair disebut buih. Seperti halnya dengan emulsi, untuk
menstabilkan buih diperlukan zat pembuih, misalnya sabun, deterjen, dan protein. Buih dapat dibuat
dengan mengalirkan suatu gas ke dalam zat cair yang mengandung pembuih. Buih digunakan pada
berbagai proses, misalnya buih sabun pada pengolahan bijih logam, pada alat pemadam kebakaran, dan
lain-lain. Adakalanya buih tidak dikehendaki. Zat-zat yang dapat memecah atau mencegah buih, antara lain
eter, isoamil alkohol, dan lain-lain.
e. Gel
Koloid yang setengah kaku (antara padat dan cair) disebut gel.
5
Contoh: agar-agar, lem kanji, selai, gelatin, gel sabun, dan gel silika. Gel dapat terbentuk dari suatu sol yang
zat terdispersinya mengadsorpsi medium dispersinya, sehingga terjadi koloid yang agak padat.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-1
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan Guru:
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan
syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran
Apersepsi :
Guru memberikan pertanyaan yang bertujuan mengaitkan
pembelajaran dengan pengetahuan sains awal peserta didik. 5 Menit
Contohnya:
”Di kelas 10 kalian telah mempelajari campuran air dengan gula
termasuk larutan sedangkan campuran air dengan pasir
termasuk suspensi. Lalu bagaimana campuran air dengan susu,
campuran air dengan santan, air dengan kopi dan campuran air
dengan cat?
1. Apakah termasuk larutan, suspensi atau bukan keduanya?”
2. Menyampaikan indikator pembelajaran.
3. Menampilkan slide PPT terkait campuran
Inti
Stimulation a. Peserta didik mengamati tayangan beberapa slide contoh 5
(Pemberian campuran untuk membedakan larutan, suspensi dan koloid.
Rangsangan) b. Peserta didik mengamati demonstrasi campuran dalam kehidupan
sehari-hari yang berupa koloid.
(Mengamati)
Problem Statement a. Peserta didik mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan 5
(Pernyataan/ yang berkaitan dengan gambar/slide yang ditampilkan.
6
H. Rancangan Penilaian