Kelompok 07 - PEMILU
Kelompok 07 - PEMILU
By :
1 . Ta r e q K e m a l A z i z _ 0 8 0 3 1 3 8 2 1 2 6 0 9 3
2. Mutiah_08031282126050
3 . A u l i a D a m a Ya n t i _ 0 8 0 3 1 3 8 2 1 2 6 0 8 2
4 . M . Wi r ay ud h a U_ 0 8 0 3 1 3 6 2 1 26 0 88
5 . Yu n i k a M . H . A _ 0 8 0 3 1 2 8 2 1 2 6 0 5 9
6 . Wi d y a Nu r u l Ai ni _ 0 80 3 11 8 2 1 2 6 0 0 3
7. Nyiayu Hamidatun_08031282126029
8. P uan M a ha F i ra _0803 1182126024
9. Ni’matussholikhah_08031382126095
Pengertian Pemilu
Secara Umum
Proses memilih seseorang untuk mengisi jabatan politik tertentu. Jabatan tersebut beraneka
ragam, mulai dari jabatan presiden/eksekutif, wakil rakyat/ legislatif di berbagai tingkat
pemerintahan, sampai kepala desa.
Menurut Undang-undang No 20 Tahun 2007
Penyelenggara Pemilu diatur mengenai penyelenggara Pemilihan Umum yang dilaksanakan
oleh suatu Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri.
Menurut Ali Moertopo
Sarana yang tersedia bagi rakyat untuk menjalankan kedaulatannya dan merupakan lembaga
demokrasi.
TAREQ KEMAL
2021 2
AZIZ_08031382126093
Hak Rakyat dalam Pemilu
Setiap warga negara berhak untuk dipilih dan memilih dalam pemilihan
umum berdasarkan persamaan hak melalui pemungutan suara yang
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
TAREQ KEMAL
2021 3
AZIZ_08031382126093
Tugas Saksi
Mempelajari aturan teknis pemungutan, penghitungan dan
rekapitulasi perolehan suara.
Memahami titik rawan setiap tahapannya.
Memahami tupoksi, hak dan larangan penyelenggara pemilu dan
saksi di setiap tingkatan.
Menyerahkan surat mandat dari Partai Politik.
TAREQ KEMAL
2021 4
AZIZ_08031382126093
Tugas KPU
TAREQ KEMAL
2021 AZIZ_08031382126093 5
Fungsi dan Tujuan Pemilu
A.Fungsi Pemilu
Menurut Satjipto Rahardjo, pemilu pada dasarnya memiliki empat fungsi
utama yakni:
Sarana legitimasi politik
Fungsi perwakilan politik
Pergantian atau sirkulasi elit penguasa
Sarana Pendidikan politik bagi rakyat
2021 MUTIAH_08031282126050 6
Tujuan diselenggarakannya pemilu antara lain :
Untuk melaksanakan kedaulatan rakyat
Untuk membentuk perwakilan politik
Untuk melakukan pergantian personal pemerintahan secara
konstitusional
Sebagai sarana partisipasi politik masyarakat
2021 MUTIAH_08031282126050 7
Secara singkat, tujuan pemilu adalah untuk membentuk pemerintahan baru dan
perwakilan rakyat yang benar-benar bekerja untuk meningkatkan kesejahteraan
rakyat. Serta untuk membentuk pemerintahan yang demokratis, kuat dan
memperoleh dukungan rakyat dalam rangka mewujudkan tujuan nasional sesuai
UUD 1945.
Berdasarkan Pasal 22E ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang menyatakan, “Pemilihan umum diselenggarakan untuk memilih
anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil
Presiden serta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah”
2021 MUTIAH_08031282126050 8
Alasan di adakannya pemilu
Pemilihan umum di Indonesia dilakukan mengingat adanya Konstitusi UUD 1945,
dimana wujud pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam sebuah Negara dengan
melaksanakan sistem demokrasi Pemilu sebagai wujud demokrasi dan salah satu aspek
yang penting untuk dilaksanakan secara demokratis.Semua demokrasi modern
melaksanakan pemilihan. Namun tidak semua pemilihan adalah demokratis.Karena
pemilihan secara demokratis bukan sekedar lambang, melainkan pemilihan yangharus
kompetitif, berkala, inklusif (luas), dan definitif untuk menentukan pemerintah.Terdapat
dua alasan mengapa pemilu menjadi variabel penting suatu negara, yakni:
Pemilu merupakan suatu mekanisme transfer kekuasaan politik secara damai.
Legitimasi kekuasaan seseorang atau partai politik tertentu tidak diperoleh dengan
cara kekerasan. Namun kemenangan terjadi karena suara mayoritas rakyat didapat
melalui pemilu yang fair.
Demokrasi memberikan ruang kebebasan bagi individu. Pemilu dalam konteks ini,
artinya konflik yang terjadi selama proses pemilu diselesaikan melalui lembaga-
lembaga demokrasi.
2021 AULIA DAMA YANTI_08031382126082 9
Sejarah Pemilu di INDONESIA
Pemilu Pertama (1955)
Pemilihan Umum 1955 merupakan Pemilu yang pertama dalam sejarah bangsa Indonesia yang
digelar secara nasional. Sekitar tiga bulan setelah kemerdekaan diproklamasikan Soekarno dan
Hatta pada 17 Agustus 1945, pemerintah waktu itu sudah menyatakan keinginannya untuk bisa
menyelenggarakan Pemilu pada awal tahun 1946. Dicantumkan dalam Maklumat X, atau Maklumat
Wakil Presiden Mohammad Hatta tanggal 3 Nopember 1945 , menyebutkan, Pemilu untuk memilih
anggota DPR dan MPR akan diselenggarakan bulan Januari 1946. Ternyata Pemilu pertama tersebut
baru terselenggara hampir sepuluh tahun setelah kemudian ,karna ketidaksiapan pemerintah
menyelenggarakan pemilu, belum tersedianya perangkat perundang-undangan untuk mengatur
penyelanggaraan pemilu maupun rendahnya stabilitas keamanan negara. Pemilu 1955 dilakukan dua
kali. Yang pertama, pada 29 September 1955 untuk memlih anggota-anggota DPR. Yang kedua, 15
Desember 1955 untuk memilih anggota-anggota Dewan Konstituante. Puncak kerapuhan politik
Indonesia terjadi ketika MPRS menolak Pidato Presiden Soekarno yang berjudul Nawaksara pada
Sidang Umum Ke-IV tanggal 22 Juni 1966
Tahap pertama adalah Pemilu untuk memilih anggota DPR. Tahap ini diselenggarakan pada tanggal 29 September 1955, dan
diikuti oleh 29 partai politik dan individu,
Tahap kedua adalah Pemilu untuk memilih anggota Konstituante. Tahap ini diselenggarakan pada tanggal 15 Desember 1955.
Lima besar partai dalam Pemilu ini adalah Partai Nasional Indonesia, Masyumi, Nahdlatul Ulama, Partai Komunis Indonesia, dan
Partai Syarikat Islam Indonesia.
2021 WIDYA NURUL AINI_08031182126003 18
B. Pemilu 1971
Pemilu berikutnya diselenggarakan pada tahun 1971, tepatnya pada tanggal 5 Juli 1971. Pemilu ini adalah Pemilu
pertama setelah orde baru, dan diikuti oleh 9 Partai politik dan 1 organisasi masyarakat.Lima besar dalam Pemilu
ini adalah Golongan Karya, Nahdlatul Ulama, Parmusi, Partai Nasional Indonesia, dan Partai Syarikat Islam
Indonesia.
Pada tahun 1975, melalui Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1975 tentang Partai Politik dan Golkar, diadakanlah
fusi (penggabungan) partai-partai politik, menjadi hanya dua partai politik (yaitu Partai Persatuan Pembangunan
dan Partai Demokrasi Indonesia) dan satu Golongan Karya.
C. Pemilu 1977-1997
Pemilu-Pemilu berikutnya dilangsungkan pada tahun 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997. Pemilu-Pemilu ini
diselenggarakan di bawah pemerintahan Presiden Soeharto. Pemilu-Pemilu ini sering kali disebut dengan "Pemilu
Orde Baru". Sesuai peraturan Fusi Partai Politik tahun 1975, Pemilu-Pemilu tersebut hanya diikuti dua partai
politik dan satu Golongan Karya. Pemilu-Pemilu tersebut kesemuanya dimenangkan oleh Golongan Karya.
NYIAYU
2021 25
HAMIDATUN_08031282126029
Indonesia sebagai salah satu Negara demokrasi terbesar di dunia telah menetapkan enam
ukuran pemilu yang demokratis yakni langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Hal
itu termuat dalam pasal 22E ayat 1 Undang Undang Dasar 1945. Undang Undang Pemilu
dan Penyelenggara Pemilu yang menjadi turunannya kemudian menambah beberapa
kriteria lagi seperti transparan, akuntabel, tertib dan profesional.
Dalam mengimplementasikan enam asas penyelenggaraan pemilu tersebut, Indonesia
pascareformasi telah melakukan sejumlah perbaikan mulai dari perbaikan sistem pemilu
(electoral system), tata kelola pemilu (electoral process) dan penegakan hukum pemilu
(electoral law).
NYIAYU
2021 26
HAMIDATUN_08031282126029
Perbaikan Sistem
Contoh perbaikan sistem yang pernah dilakukan adalah penghapusan dwifungsi
abri. Masih dalam aspek sistem, Indonesia juga melakukan koreksi terhadap
sistem proporsional.
Perbaikan Manajemen
Untuk perbaikan dalam aspek tata kelola atau manajemen pemilu dilakukan
dengan menyasar dua hal, yakni :
- Penyelenggara pemilu (electoral actor), dan
- Penyelenggaraan pemilu (electoral process).
NYIAYU
2021 27
HAMIDATUN_08031282126029
Penyelenggara pemilu (electoral actor)
Penataan kelembagaan dan keanggotaan KPU diperbaiki. Konstitusionalitas
KPU sebagai lembaga yang bersifat nasional, tetap dan mandiri diwujudkan
dengan menghapuskan kewajiban KPU untuk menyampaikan
pertanggungjawaban penyelenggaraan pemilu kepada Presiden.
Penyelenggaraan pemilu (electoral process)
1. Penataan akses informasi publik
2. Menjaga hak konstitusional warga Negara
3. Menjaga otentisitas suara rakyat
NYIAYU
2021 28
HAMIDATUN_08031282126029
ASAS PEMILU(LUBER JURDIL)
LANGSUNG
Rakyat memiliki hak untuk memberikan suaranya secara langsung tanpa perantara.
UMUM
Semua Warga Negara berhak memilih dan dipilih sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
BEBAS
Rakyat memilih sesuai dengan hati nuraninya tanpa adanya paksaan dan tekanan.
RAHASIA
Pemilih dijamin tidak akan ada siapapun yang mengetahui siapa yang dipilih dan untuk siapa suaranya
diberikan.
JUJUR
Semua pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam Pemilu harus bersikap jujur.
ADIL
Setiap pemilihan dan partai politik peserta pemilu mendapatkan perlakuan yang sama.
2021 PUAN MAHA FIRA_08031182126024 29
STUDI KASUS
Vi d e o D u g a a n K e c u r a n g a n P e m i l u d i Ta p a n u l i
B e re d a r
ANALISIS KASUS
Sehari sesudah pencoblosan yang dilakukan pada 2019 lalu beredar video dugaan kecurangan
pemilu di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).Rekaman video tersebut memperlihatkan
penghitungan suara tidak sesuai dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 3
tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara dalam Pemilu dan Undang-Undang Nomor 7
Tahun 2017 tentang Pemilu.
Dalam video berita ini memperlihatkan 2 kasus kecurangan dalam pemilu yang terjadi di
Tapanuli Tengah. Yang pertama di TPS 01 kampung Solok-Barus Kabupaten Tapanuli Tengah,
terjadi pencurangan oleh petugas KPPS dalam proses penghitungan dimana nama yang disebut
tidak sesuai dengan yang ada pada surat suara secara berkali-kali. Yang kedua terjadi di TPS
yang berada di Kecamatan Andam Dewi Kabupaten Tapanuli Tengah, terlihat 2 petugas KPPS
yang memasukan surat suara secara terus-menerus dan leluasa dalam kondisi TPS sepi.
2021 NI’MATUSSHOLIKHAH_08031382126 30
095
Penyebab dan Solusi dari Kecurangan
Penyebab:
Tidak diawasi oleh pengawas pemilu ataupun aparat negara secara langsung
Terjadi ketidak-jujuran petugas pemilu
Solusi:
Laporkan kecurangan tersebut kepada Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum
(Bawaslu) untuk ditindaklanjuti. Selain itu bisa lapor ke Mahkamah Konstitusi
sebagaimana merupakan lembaga negara yang mengelesaikan perkara
kecurangan dalam pemilu.
NI’MATUSSHOLIKHAH_08031382126
2021 31
095
THAN
K YOU
32