Anda di halaman 1dari 39

PENANGGULANGAN

MASALAH KESEHATAN JIWA


DAN PSIKOSOSIAL PADA
BENCANA
SULISTYONO, S.KEP, NS., M.KEP
PERSONAL BLOG:
HTTP://PERAWATKESEHATANJIWA.BLOGSPOT.CO.ID/
EMAIL:
PERSEPSISENSORI@GMAIL.COM
PERSEPSI_SENSORI@YAHOO.CO.ID

By: Sulistyono, S.Kep,Ns.,M.Kep


T K
RW T
PE WA L
ES KA
K LO

By: Sulistyono, S.Kep,Ns.,M.Kep


WHO

“SPHERE
Project”

• SOSIAL
• PSIKOLOGI / PSIKIATRI
By: Sulistyono, S.Kep,Ns.,M.Kep
Permasalahan kesehatan jiwa
dan psikososial dalam bencana
 Permasalahan yang sudah ada sebelum
terjadi bencana:
Permasalahan psikologis, misalnya:gangguan
jiwa yang berat,penyalahgunaan alkohol.
Permasalahan sosial, misalnya:kemiskinan,
kelompok terdiskriminasi atautermarginalkan

By: Sulistyono, S.Kep,Ns.,M.Kep


 Permasalahan yang merupakan imbasan
dari bencana:
Permasalahan psikologis,
misalnya:duka cita, distress non-patologis;
depresi dangan gangguan kecemasan,termasuk
gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
Permasalahan sosial,
misalnya:terpisah dari keluarga;terganggunya
jejaring sosial; rusaknya struktur-struktur
komunitas,sumberdaya dan kepercayaan (trust)

By: Sulistyono, S.Kep,Ns.,M.Kep


 Permasalahan yang merupakan imbasan
dari pemberian bantuan:
Permasalahan psikologis,
misalnya: kecemasan karena kekurangan
informasi mengenai distribusi pangan;
Permasalahan sosial
misalnya: tergerogotnya mekanisme
dukungan/bantuan yang bersifattradisional yang
dimiliki sebelumnya oleh masyarakat serta
tergerogtinya struktur-struktur komunitas.

By: Sulistyono, S.Kep,Ns.,M.Kep


DAMPAK
PSIKOLOGIS
BENCANA
PADA
INDIVIDU

By: Sulistyono, S.Kep,Ns.,M.Kep


 Tahap Tanggap Darurat (beberapa jam atau
hari setelah bencana)
Tertegun
Linglung
Bingung
Apatis
Dan tatapan mata yang kosong

MENOLAK REALITA PERASAAN TAKUT

jantung berdebar-debar, ketegangan otot, nyeri otot,


gangguan gastrointestinal atau sakit magh

By: Sulistyono, S.Kep,Ns.,M.Kep


 Tahap pemulihan

Akut stres
pasca
trauma

By: Sulistyono, S.Kep,Ns.,M.Kep


Post Trauma Stress Disorder (PTSD)
○ mimpi buruk, merasa mendengar, melihat
kembali kejadian yang berhubungan
dengan bencana,menghindar hal-hal
yang berkaitan dengan ingatan akan
bencana, termenung terus dengan
tatapan dan pikiran yang kosong,
kesulitan tidur, sangat mudah marah,
kesulitan berkonsentrasi, jantung
mudah berdebar, keringat dingin,
panik dan nafas terengah-engah saat
teringat kejadian,
By: Sulistyono, S.Kep,Ns.,M.Kep
Generalized Anxiety Disorder (cemas
berlebihan)
Duka cita ekstrim (denial.....mati rasa)
Post Trauma Depresi
○ kesedihan, gerakan lambat, insomnia (ataupun
kebalikannya hipersomnia), kehilangan energi,
nafsu makan berkurang / sebaliknya, kesulitan
konsentrasi, apatis, perasaan tak berdaya,
anhedonia (tidak menunjukkan minat atau
kesenangan dalam aktivitas hidup), penarikan
sosial, pikiran negatif, perasaan putus asa,
ditinggalkan, dan lekas marah

By: Sulistyono, S.Kep,Ns.,M.Kep


 Tahap rekontruksi
Risiko bunuh diri,
kelelahan kronis,
ketidakmampuan
untuk bekerja,
kehilangan minat
dalam kegiatan sehari-
hari, dan kesulitan
berfikir logis.

By: Sulistyono, S.Kep,Ns.,M.Kep


Dampak Psikologis Pada
Komunitas
Masy yg mudah meminta, saling curiga ,
mudah melakukan kekerasan

Bantuan yg tidak terorganisir & menempatkan


penyintas sbg objek

Pemberian bantuan yg tdk terpola menempatkan


penyintas sbg objek yg tidak berdaya

By: Sulistyono, S.Kep,Ns.,M.Kep


Kerentanan
psikososial
Dipengaruhi

Sumber
daya
social

Karakteri Karakteri
stik stik dari
individu bencana

Lingk
didaerah
bencana
By: Sulistyono, S.Kep,Ns.,M.Kep
Dukungan psikososial

Psikol ●
Dukungan yang diberikan
biasanya bersifat individu
ogis

Aktivitas yang mengarah pada

Social penguatan keluarga, masyarakat, nilai-


nilai budaya dan system
keagamaan/kepercayaan

By: Sulistyono, S.Kep,Ns.,M.Kep


Manfaat Dukungan psikososial
Mencegah
dampak
psikologis
yang lebih
parah

Meningkatk
an
ketangguha
n
masyarakat
Memfasilitasi
masyarakat
untuk pulih dari
situasi paska
bencana

By: Sulistyono, S.Kep,Ns.,M.Kep


Kesejahteraan psikososial pekerja
kemanusiaan

Terdapat tiga penyebab stress dan


trauma pada pekerja kemanusiaan:
 Pekerjaan yang diemban
 Situasi paska bencana
 Tercerabut dari hal-hal familiar

By: Sulistyono, S.Kep,Ns.,M.Kep


Cara menghindari stres / trauma bagi
pekerja kemanusiaan
Organisasi yg memberi tugas harus:
 Menyediakan sarana prasarana yang cukup
Deskripsi pekerjaan yang jelas
Pelatihan dan persiapan matang sebelum terjun di lapangan
Memberikan informasi system kerja dan melakukan
supervise
Memberikan orientasi tentang aturan pekerjaan
Menyediakan sarana dan prasarana
Menciptakan system dukungan psikologis
 Memberikan kesempatan kepada pekerja
kemanusiaan untuk ketemu keluarga
 Memberikan waktu libur
By: Sulistyono, S.Kep,Ns.,M.Kep
Disamping itu pekerja kemanusiaan sendiri perlu
melakukan disiplin pribadi, seperti:
 Mengurangi ekspos terhadap peristiwa traumatis
 Secara regular bagi pengalaman/emosi pd org
lain utk mengurangi tumpukan sampah emosi
 Melakukan beberapa rutinitas yg dpt dilakukan
dalam situasi yg serba terbatas
 Sblm bekerja memastikan kelengkapan sarana
prasarana pekerjaan
 Mengambil libur utk ketemu kelg

By: Sulistyono, S.Kep,Ns.,M.Kep


Aktivitas Psikososial Pada Setiap Tahapan Paska Bencana

 Tahap Tanggap Darurat : Pasca


dampak-langsung
PERENCANAAN
1. Koordinasi
2. Pembuatan struktur organisasi
3. Pembagian tugas
4. Deteksi dini (reassement)
5. Identifikasi masalh
6. Perancanaan berdasarkan kasus yang ada

By: Sulistyono, S.Kep,Ns.,M.Kep


 IMPLEMENTASI
1. Koordinasi
○ Internal (antar cluster):
Dapur umum: asupan gizi untuk pengungsi
Medis:
- System rujukan,
- Pemberian obat
Logistic:
- Sarana / prasarana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan
Shelter:
- Pengelompokan pengungsi,
- Penyediaan tempat untuk:
- Bilik ASI
- Bilik mesra
- Tenda belajar
- Tenda beribadah
- Tenda khusus untuk gangguan jiwa
- Tenda konseling
Evakuasi:
- Penyisiran
Komunikasi:
- Komunikasi antar relawan
- Koordinasi internal
Posko:
- Penempatan / pengaturan shelter psikososial
- Pelaksanaan kegiatan
○ Eksternal: Tokoh masyarakat: kearifan local, kesiapsiagaan masyarakat setempat
By: Sulistyono, S.Kep,Ns.,M.Kep
2. Pembuatan struktur organisasi
3. Pembagian tugas:
○ Humas (informasi, update data)
○ Operasi lapangan
○ Pelaksana kegiatan pendampingan
psikososial
○ Pencatatan dan pelaporan

4. Reassessment:
○ Kebutuhan yang dibutuhkan
○ Sumber daya masyarakat
○ Deteksi dini kelompok rentan, resiko
tinggi (anak, remaja, wanita, lansia,
difable, ibu hamil)
By: Sulistyono, S.Kep,Ns.,M.Kep
5. Identifikasi masalah berdasarkan kelompok
rentan dan resiko tinggi
6. Tindakan per kasus yang ada:
○ SDM
○ Bantuan kebutuhan dasar
○ Sarana prasarana yang dibutuhkan
○ Tekhnik pendampingan:
 sesuai kasus yang ada
 sesuai dengan fase kedaruratan (akut & konsolidasi)

By: Sulistyono, S.Kep,Ns.,M.Kep


Tekhnik pendampingan sesuai dengan fase
kedaruratan (akut & konsolidasi)
akut:
- intervensi social: menyebarkan informasi,
mencari jejak kelg yang terpisah
(koordinasi),menyediakan petugas lapangan,
orientasi tempat pengungsian, mendorong
terbentuknya kembali budaya yang normal,
kegiatan sekolah, melibatkan pengungsi dewasa
dan remaja dalam kegiatan,
- intervensi psikologis: koordinasi dengan
puskesmas/RSU/RSJ, menangani keluhan
psikologis, mnyediakan pengobatan,
pendampingan, melatih & mensupervisi tenaga
puskesmas/RSU/pekerja masyarakat
By: Sulistyono, S.Kep,Ns.,M.Kep
Lanjutan…..
konsolidasi:
- intervensi social: meneruskan intervensi
social, psikoedukasi, dorong inisiatif
pengembangan ekonomi
- intervensi psikologis: melatih tokoh
masyarakat, melatih & mensupervisi tenaga
puskesmas/RSU/pekerja masyarakat,
menyediakan pengobatan, memfasilitasi
terbentuknya kelompok support bersumber
daya masyarakat

By: Sulistyono, S.Kep,Ns.,M.Kep


Evaluasi
INDIKATOR CAPAIAN PEMULIHAN PSIKOSOSIAL
INDIKATOR FUNGSI INDIKATOR PSIKIS INDIKATOR FISIK

Dapat menjalankan fungsinya Dapat menerima kejadian Terbebas dari gejala-gejala


dalam keluarga secara normal bencana fisik yang disebabkan oleh
factor psikologis, seperti
gangguan tidur, gangguan
lambung , dll
Dapat menjalankan fungsinya Dapat mengelola emosi dan
dalam masyarakat seperti luka psikologis sebagai akbat
semula bencana

Dapat menjalankan Terbebas dari ketegangan


pekerjaan seperti sebelum dan kecemasan
terjadi bencana
Dapat mengelola beban
psikologis sehingga tidak
berkelanjutan kepada
gangguan kesehatan jiwa

By: Sulistyono, S.Kep,Ns.,M.Kep


 Tahap Pemulihan: Bulan pertama
Lanjutkan tahap tanggap darurat
Mendidik profesional lokal, relawan, dan
masyarakat sehubungan dengan efek
trauma
Memberikan bantuan praktis jangka pendek
dan dukungan kepada korban
Menghidupkan kembali aktivitas sosial dan
ritual masyarakat

By: Sulistyono, S.Kep,Ns.,M.Kep


 Tahap Pemulihan akhir: Bulan kedua
Lanjutkan tugas tanggap bencana.
Memberikan pendidikan dan pelatihan
masyarakat tentang reseliensi atau
ketangguhan.
Mengembangkan jangkauan layanan untuk
mengidentifikasi mereka yang masih
membutuhkan pertolongan psikologis.
Mengembangkan layanan berbasis sekolah
dan layanan komunitas lainnya berbasis
lembaga.

By: Sulistyono, S.Kep,Ns.,M.Kep


 Fase Rekonstruksi
Melanjutkan memberikan layanan
psikologis
Pertahankan "hot line" atau cara lain dimana
korban bisa menghubungi konselor
Memberikan pelatihan bagi profesional dan
relawan lokal

By: Sulistyono, S.Kep,Ns.,M.Kep


Assessment psikososial

 Rasa aman
 Kondisi kesehatan
mental

By: Sulistyono, S.Kep,Ns.,M.Kep


Ketrampilan dasar pekerja
psikososial
 Psychological First Aid
Teknik menenangkan, defusing and debriefing, mengatasi
kepanikan
 Relaksasi dewasa
Otot: Progressive Muscle Relaxation, Visualiasasi : tempat
kedamaian, Pernafasan : terapi meta
 Relaksasi anak
Otot: Progressive Muscle Relaxation, anak Gua Bertingkat,
Menghalau Singa, Visualisasi: tempat rahasia, Pernafasan :
menghirup bunga, Sugesti : sensor tubuh
 Kegiatan rekreasional
Seni, Teater, Olahraga, Bercerita, Permainan tradisional
 Terapi Ekspresif
Menulis, Menggambar

By: Sulistyono, S.Kep,Ns.,M.Kep


 Mengatasi Stres pada anak
Bersikap tenang,
Mulailah membuat kegiatan yang teratur dan rutin bagi anak.
Segera menyelenggarakan sekolah darurat
Kegiatan ibadah
Dorong anak untuk membuat gambar tentang bencana atau menulis cerita
atau puisi tentang bencana
Gunakan bahasa sederhana.
hindari memisahkan mereka dari orang yang mereka cintai.
Membangun emosi yang positif
Hindari memberikan label atau cap buruk pada anak
Mendengar aktif
Berempati dan peka dengan kebutuhan anak
Memperhatikan bahasa tubuh anak
Menggunakan kontak mata
Menyediakan waktu lebih banyak guna berbicara dgn anak
Eksplorasi perasaan
Jangan pilih kasih
Peka thd perubahan yg terjadi pd dirinya.
By: Sulistyono, S.Kep,Ns.,M.Kep
Bagaimana cara membantu anak mengatasi
kecemasan terhadap bencana alam?
1. Sediakan Waktu
Peluk mereka dan katakan hal-hal yang bisa
menenangkan anak supaya mereka merasa lebih
aman dan terlindungi dalam situasi emosional saat
itu.
2. Gunakan Bahasa Sederhana
Jujurlah bicara tentang situasi yang ada, walau
tidak harus blak-blakan dengan pemahaman Anda
sebagai orang dewasa. Jelaskan
kondisi yang sedang menimpa keluarga Anda.
Jelaskan bahwa masih ada hari esok untuk
memulai hal baru, kegembiraan baru.

By: Sulistyono, S.Kep,Ns.,M.Kep


Lanjutan….
3. Jangan Dibesar-besarkan
Kejadian buruk bisa menimpa siapa saja. Sebaiknya orang
tua tidak mendramatisir keadaan. Hidup manusia pasti
diselingi kesenangan dan kesedihan. Tidak ada kesusahan
abadi, tidak pula kesenangan abadi. Kedua hal itu bisa
datang silih berganti.Jelaskan pula kalau bencana alam
bukan sejenis kutukan untuk sesuatu yang tidak mereka
lakukan.
4. Pertahankan Rutinitas
Rutinitas dapat menenangkan anak. Rutinitas di sini
maksudnya makan malam bersama, mendongeng,
bernyanyi, berdoa, dll. Dengan adanya rutinitas yang terjaga,
anak dapat lebih tenang karena mereka menganggap masih
ada hal yang tidak berubah.

By: Sulistyono, S.Kep,Ns.,M.Kep


Lanjutan….
5. Berikan Kegiatan Produktif
Misalnya membantu menyiapkan meja
makan, membereskan tempat tidur,
merapikan mainan, dll. Bila merasa kurang
baik dalam menangani kecemasan anak,
mintalah pertolongan orang yang ahli.

By: Sulistyono, S.Kep,Ns.,M.Kep


Berbagai Teknik Intervensi lain
 Meredakan Emosi
 Mendengarkan sebagai cara utk membantu pemulihan
 Mengatasi Panik
 Beberapa jenis relaksasi
Relaksasi otot : korban atau klien diminta untuk
menegangkan dan mengendorkan ototnya
Relaksasi visualisasi : korban atau klien diminta untuk
membayangkan suatu tempat yang ia sukai dan ia merasa
aman.
Relaksasi pernafasan : korban atau klien diminta untuk
melakukan pola nafas yang teratur, dan memberikan
perhatian penuh pada nafasnya

By: Sulistyono, S.Kep,Ns.,M.Kep


Relaksasi untuk anak

 Sensor Tubuh
 Menghirup bunga
 Teriakan Penghalau Singa
 Mengeluarkan Racun
 Doa dan Sholawat
 Menyanyikan lagu
 dll

By: Sulistyono, S.Kep,Ns.,M.Kep


System managemen aktivitas
pendampingan psikososial
 Menentukan kerangka kerja
 Menentukan langkah intervensi strategis
 Menentukan program pelatihan
 Membuat jadwal piket
 Melakukan supervisi

By: Sulistyono, S.Kep,Ns.,M.Kep


TERIMA KASIH
SALAM KEMANUSIAAN

By: Sulistyono, S.Kep,Ns.,M.Kep

Anda mungkin juga menyukai