Anda di halaman 1dari 25

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT TELINGA, HIDUNG, TENGGOROKAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH IR. SOEKARNO


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018

VERTIGO
Pembimbing :
dr. Nurmala S, Sp.THT

Oleh:
Citra Puspaningrum
Guntur Adi Wibowo
PENDAHULUAN
Vertigo

Ilusi / Halusinasi gerakan

Rasa berputar

Mengelilingi pasien atau Mengelilingi lingkungan


sekitar
ANATOMI SISTEM KESEIMBANGAN TUBUH

Sistem
Sistem
Vestibular
ProprioseptiSistem Saraf
(Aparatus
k (gerakan,
Sistem Optik
Pusat
vestibularis,
posisi,
(penglihatan
(Pengolah
Nervus
getaran; retina)
informasi
; ;
Vestibularis,
otot, tendon,Cerebellum)
Vestibular
sendi)
Sentral)
ANATOMI SISTEM KESEIMBANGAN PERIFER
DEFINISI


Gangguan keseimbangan

Perasaan berputar
(subyektif) atau ruang di
Vertigo sekelilingnya menjadi
serasa 'berputar' ataupun
melayang (obyektif)
EPIDEMIOLOGI

20-30% populasi
umum mengalami
prevalensi pada
Dizzines dengan Wanita : Laki-laki = 2:1
individu sebesar 7%.
keluhan Vertigo
sebesar 54%.
ETIOLOGI

Keadaan Lingkungan : Mabuk darat, Mabuk laut

Obat-obatan : antihipertensi, antibiotik, obat jantung, obat sedatif, aspirin

Endapan kalsium dalam kanalis semisirkularis

Infeksi telinga luar dan tengah : Otitis Media dan Tumor

Infeksi telinga dalam, labirinitis, neuritis saraf otak

Peradangan saraf vestibuler, herpes zoster

Trauma kepala

Tumor otak

Gangguan sistem peredaran darah, anemia, Transient ischemic attack


KLASIFIKASI

1. Vertigo Sentral diakibatkan oleh kelainan pada batang


batang otak atau cerebellum.
2. Vertigo Perifer disebabkan oleh kelainan pada telinga dalam
atau nervus cranialis vestibulocochlear (N. VIII).

Perifer Sentral

Bangkitan vertigo Mendadak Lambat

Derajat vertigo Berat Ringan

Pengaruh gerakan (+) (-)


kepala
Gejala otonom (++) (-)

Gangguan pendengaran (+) (-)


Vertigo Fisiologi:
• Mabuk gerakan (motion sickness)
• Mabuk ruang angkasa (space sickness)
• Vertigo ketinggian (height vertigo)
Beberapa macam vertigo sesuai kejadiannya:

• Vertigo Spontan : tanpa ransangan, atau penyakit meniere


oleh tekanan endolimfe yang tinggi.
• Vertigo Posisi : perubahan posisi kepala, adanya
rangsangan pada kupula kanalis semisirkulari oleh debris atau
kelainan servikal.
• Vertigo Kalori : dirasakan pada saat pemeriksaan kalori.
Gejala Klinis

Gejala Gejala
Primer: Sekunder:

Rasa Pusing berputar-putar ●
Mual

Impulsion (sensasi berpindah,
terdorong/diangkat)

Gejala otonom

Oscilopia (ilusi pergerakan dunia yg
dirovokasi dengan pergerakan kepala)

Kelelahan
Ataxia (ketidakstabilan berjalan)
Sakit kepala



Gangguan pendengaran, tinnitus

Kadang disertai nigtagmus ●
Sensitivitas visual
PATOFISIOLOGI

Ketidakseimbangan cairan telinga dalam


Aparatus vestibularis

Pembengkakan rongga
endolimfatikus

Keseimbangan tubuh
(vestibuler) terganggu

Vertigo
Tinitus

• Gejala primer: • Gejala sekunder: Gangguan pola


Pusing berputar-putar Mual, Gejala otonom, tidur
Implusion, oscilopia, Kelelahan, Sakit kepala,
ataxia, tinnitus, Sensitivitas visual.
nigtagmus.
Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Neurologik
2. Gait test :
• Romberg’s sign
• Heel-to-toe walking test
• Unterberger’s stepping test
• Past-pointing test (uji Tunjuk Barany)
3. Test Fungsi Vestibuler dengan
Dix-Hallpike manoeuver
4. Test hiperventilasi
5. Tes Kalori
6. Test Fungsi Pendengaran
7. Pemeriksaan Kepala dan Leher
• P’x membran timpani u/ menemukan vesikel (herpes zoster auticus,
kolesteaatoma.
• Hennebert sign
• Valsava maneuver
• Head impulses test
8. Pemeriksaan Cardiovascular
Pemeriksaan Penunjang

Test Audiometric.
Vestibular Testing.
Evaluasi Laboratorium :
elektrolit, gula darah,
fungsi tyroid.
Evaluasi Radiologi : MRI
DIAGNOSIS

Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
Diagnosis Banding
Vertigo dengan tuli Vertigo tanpa tuli Vertigo dengan tanda intracranial
Ménière’s disease Vestibular neuritis Tumor Cerebellopontine angle
Labyrinthitis Benign positional vertigo Vertebrobasilar insufficiency dan
thromboembolism
Labyrinthine trauma Acute vestiblar dysfunction Tumor otak
 Misalnya, epyndimoma atau
metastasis pada ventrikel keempat
Acoustic neuroma Medication induced vertigo Migraine
e.g aminoglycosides
Acute cochleo-vestibular Cervical spondylosis Multiple sklerosis
dysfunction
Syphilis (rare) Following flexion-extension Aura epileptic attack-terutama
injury temporal lobe epilepsy
Obat-obatan- misalnya, phenytoin,
barbiturate
Syringobulosa
TATALAKSANA

Medikasi umum terapi vertigo:


a. Antihistamin (Betahistin, Dimenhidrinat, Benadryl)
b. Antagonis Kalsium (Cinnarizine/Stugeron,
Flunarizine/Sibelium)
c. Fenotiazine (Promethazine, Khlorpromazine)
d. Obat Simpatomimetik (Efedrin)
e. Obat Penenang Minor (Lorazepam, Diazepam)
f. Obat Anti Kholinergik (Skopolamin)
TATALAKSANA
Non
medikame
ntosa

Operati
f

Medika
mentosa
Terapi Fisik :
Kadang-kadang obat tidak banyak membantu,
sehingga perlu latihan fisik vestibular. Latihan bertujuan
untuk mengatasi gangguan vestibular, membiasakan
atau mengadaptasi diri terhadap gangguan
keseimbangan.
Contoh Latihan:
1. Berdiri tegak dengan mata dibuka, kemudian dengan mata
ditutup.
2. Olahraga yang menggerakkan kepala (gerakan rotasi, fleksi,
ekstensi, gerak miring).
3. Dari sikap duduk disuruh berdiri dengan mata terbuka,
kemudian dengan mata tertutup.
4. Jalan di kamar atau ruangan dengan mata terbuka
kemudian dengan mata tertutup.
5. Berjalan “tandem” (kaki dalam posisi garis lurus, tumit kaki
yang satu menyentuh jari kaki lainnya dalam melangkah).
6. Jalan menaiki dan menuruni lereng.
7. Melirikkan mata kearah horizontal dan vertikal.
8. Melatih gerakan mata dengan mengikuti objek yang
bergerak dan juga memfiksasi pada objek yang diam.
Terapi Fisik Brand-Darrof
1. Ambil posisi duduk.
2. Arahkan kepala ke kiri, jatuhkan badan ke posisi kanan,
kemudian balik posisi duduk.
3. Arahkan kepala ke kanan lalu jatuhkan badan ke sisi kiri.
Masing-masing gerakan lamanya sekitar satu menit, dapat
dilakukan berulang kali.
4. Untuk awal cukup 1-2 kali kiri kanan, makin lama makin
bertambah.

Anda mungkin juga menyukai