Disusun oleh :
dr. Farah Fauziah
Pendamping :
dr. M. Wahib Hasyim
Disusun oleh :
dr. Farah Fauziah
Pendamping :
dr. M. Wahib Hasyim
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
PRAKATA................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Permasalahan..................................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
1.4 Manfaat...........................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................4
2.1. Rokok.......................................................................................................4
2.2. Perokok..................................................................................................10
2.4. Kawasan Tanpa Rokok Menurut Perda Kabupaten Pati Nomor 10 Tahun
2014....................................................................................................................11
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN DAN INTERVENSI............................13
3.1. Tujuan..........................................................................................................13
3.2. Metode.........................................................................................................13
3.3. Media...........................................................................................................13
3.4. Sasaran.........................................................................................................13
3.5. Waktu..........................................................................................................13
3.6. Tempat.........................................................................................................14
3.7. Kegiatan.......................................................................................................15
3.8. Evaluasi dan Hasil Penyuluhan...................................................................16
BAB IV PENUTUP...............................................................................................17
4.1. Kesimpulan..................................................................................................17
4.2. Saran............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
LAMPIRAN...........................................................................................................21
FORM BERITA ACARA PRESENTASI PORTOFOLIO...................................22
iv
PRAKATA
Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmah dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
dengan baik laporan ini. Adapun tujuan dari penulisan ini adalah salah satu
persyaratan dalam menempuh program dokter internsip di Pukesmas Gabus I
Kabupaten Pati.
Pada kesembpatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. dr. Pamuji Djoko Widodo selaku kepala Pukesmas Gabus 1
Kabupaten Pati .
2. dr. M. Wahib Hasyim selaku pembimbing di Pukesmas Gabus 1
Kabupaten Pati.
3. Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Gabus I Kabupaten Pati.
4. Semua rekan dokter internsip dan pegawai Pukesmas Gabus 1
Kabupaten Pati periode Maret 2020 – Juli 2020 yang telah banyak
membantu.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, karena itu
saran dan kritik yang bersifat membangun dari berbagai pihak sangat membatu
penulis.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat menjadi bahan
informasi yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu kedokteran, khususnya
dibidang kesehatan masyarakat.
Wassalamualaikum warohmatullahiwabarokatuh.
i
BAB I
PENDAHULUAN
Rokok merupakan salah satu zat adiktif, yang bila digunakan dapat
mengakibatkan bahaya kesehatan bagi individu dan masyarakat, diketahui
bahwa rokok adalah hasil olahan tembakau yang dibungkus, termasuk cerutu
ataupun bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana Tabacum,
Nicotiana Rustica, dan spesies lainnya, atau sintetis yang mengandung nikotin
dan tar beserta bahan tambahan (Liza Elizabet Aula, 2010).
1
World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa tembakau
menyebabkan 5,4 juta kematian pada tahun 2004 dan 100 juta kematian
selama abad ke-20. Demikian pula, Centers for Disease Control and
Prevention (CDC) menjelaskan penggunaan tembakau sebagai risiko paling
penting dicegah bagi kesehatan manusia di negara-negara maju dan penyebab
penting kematian dini di seluruh dunia. Beberapa Negara telah mengambil
langkah-langkah untuk mengontrol konsumsi tembakau dengan pembatasan
penggunaan dan penjualan serta pesan peringatan dicetak pada kemasan.
1.2 Permasalahan
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan tentang kandungan dan bahaya dari
merokok.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan tentang kandungan rokok.
b. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bahaya yang
ditimbulkan dari rokok.
c. Memberikan edukasi pada masyarakat mengenai dimana saja yang
menyediakan tempat untuk merokok di ruang publik.
2
1.4 Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Penyuluhan ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu kedokteran
khususnya mengenai bahaya yang timbul jika merokok dan mengetahui
dimana saja yang menyediakan tempat untuk merokok di ruang publik.
2. Manfaat Praktis
I. Bagi Puskesmas
a. Membantu dalam pengembangan program upaya kesehatan
lingkungan masyarakat dalam mengedukasi bahaya merokok
dengan sasaran yang terkhususkan pada masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Gabus I.
II. Bagi Masyarakat
a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kandungan pada
rokok dan bahaya penggunaannya.
b. Membantu masyarakat mengenali bahaya kesehatan yang timbul
akibat merokok.
c. Memberikan edukasi terkait tempat mana saja yang tidak boleh
untuk merokok sesuai perda kabupaten Pati nomer 10 tahun 2014
tentang kawasan tanpa rokok.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Rokok
4
b. Tar
Tar adalah kondensat asap yang merupakan total residu dihasilkan
ketika rokok dibakar setelah dikurangi nikotin dan air. Tar merupakan
zat yang bersifat karsinogenik. (PP. RI. No. 109, 2012) Ketika
merokok, kandungan tar di dalam rokok akan ikut terisap. Zat ini akan
mengendap di paru-paru dan berdampak negatif pada kinerja silia yang
melapisi paru-paru. Padahal silia tersebut bertugas untuk
membersihkan kuman dan hal lainnya keluar dari paru-paru
(Kemenkes RI, 2017).
c. Karbon moniksida
Karbon monoksida ( CO ) adalah gas yang tidak berwarna dan
tidak berbau yang dihasilkan dari proses pembakaran yang tidak
sempurna dari material yang berbahan dasar karbon seperti kayu, batu
bara, bahan bakar minyak dan zat-zat organik lainnya. Karbon
monoksida dalam tubuh akan mengurangi kemampuan darah untuk
menyerap oksigen dari paru-paru. Hal ini terjadi karena sel darah
merah sebagai pengangkut oksigen lebih mudah berikatan dengan
karbon monoksida dibanding dengan oksigen. Lebih banyak
menghisap rokok, lebih banyak karbon monoksida terserap dalam
peredaran darah.[ CITATION Dep11 \l 1057 ].
5
Rokok berdasarkan bahan baku atau isi:
1 Rokok putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau
yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
2 Rokok kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun
tembakau dancengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa
dan aroma tertentu.
3 Rokok klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun
tembakau, cengkeh, dan kemenyan yang diberi saus untuk
mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
Rokok berdasarkan proses pembuatannya:
1. Sigaret Kretek Tangan (SKT): rokok yang proses pembuatannya
dengan cara digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan dan
atau alat bantu sederhana
2. Sigaret Kretek Mesin (SKM): rokok yang proses pembuatannya
menggunakan mesin. Sederhananya, material rokok dimasukkan ke
dalam mesin pembuat rokok. Keluaran yang dihasilkan mesin
pembuat rokok berupa rokok batangan. Saat ini mesin pembuat rokok
telah mampu menghasilkan keluaran sekitar enam ribu sampai
delapan ribu batang rokok per menit. Mesin pembuat rokok
dihubungkan dengan mesin pembungkus rokok sehingga keluaran
yang dihasilkan bukan berupa rokok batangan namun telah dalam
bentuk pak. Terdapat mesin pembungkus rokok yang mampu
menghasilkan keluaran berupa rokok dalam pres, satu pres berisi 10
pak.
Sigaret Kretek Mesin sendiri dapat dikategorikan kedalam 2 bagian :
1. Sigaret Kretek Mesin Full Flavor (SKM FF) : rokok yang
dalam proses pembuatannya ditambahkan aroma rasa yang khas.
Contoh: Gudang Garam International, Djarum Super, dll.
2. Sigaret Kretek Mesin Light Mild (SKM LM) : rokok mesin yang
menggunakan kandungan tar dan nikotin yang rendah. Rokok jenis ini
jarang menggunakan aroma yang khas. Contoh: A Mild, Clas Mild,
Star Mild, U Mild, L.A. Lights, Surya Slims, dll.
6
Rokok berdasarkan penggunaan filter:
1. Rokok Filter (RF): rokok yang pada bagian pangkalnya
terdapat gabus.
2. Rokok Non Filter (RNF): rokok yang pada bagian
pangkalnya tidak terdapat gabus.
Dilihat dari komposisinya :
1. Bidis: Tembakau yang digulung dengan daun temburni kering dan
diikat dengan benang. Tar dan karbon monoksidanya lebih tinggi
daripada rokok buatan pabrik. Biasanya ditemukan di Asia Tenggara
dan India
2. Cigar: Dari fermentasi tembakau yang diasapi, digulung dengan daun
tembakau. Ada berbagai jenis yang berbeda di tiap negara. Yang
terkenal dari Havana, Kuba
3. Kretek: Campuran tembakau dengan cengkeh atau aroma cengkeh
berefek mati rasa dan sakit saluran pernapasan. Jenis ini paling
berkembang dan banyak di Indonesia
4. Tembakau langsung ke mulut atau tembakau kunyah juga biasa
digunakan di Asia Tenggara dan India. Bahkan 56 % perempuan
India menggunakan jenis kunyah. Selain itu, terdapat jenis yang
diletakkan antara pipi dan gusi, dan tembakau kering yang diisap
dengan hidung atau mulut
5. Shisha atau hubbly bubbly: Jenis tembakau dari buah - buahan atau
rasa buah - buahan yang disedot dengan pipa dari tabung. Biasanya
digunakan di Afrika Utara, Timur Tengah, dan beberapa tempat di
Asia.
7
2.1.3. Dampak Rokok
a. Dampak Positif Rokok
Manfaat rokok bagi perokok adalah meningkatkan kreativitas bagi
pecandunya, memberikan ketenangan, mengusir perasaan malas,
menghilangkan stres dan sakit kepala. Semua manfaat tersebut
disebabkan oleh zat nikotin yang terkandung didalam rokok sebagai
psikotropika stimulan. Manfaat tersebut merupakan efek jangka pendek
dan dapat mengakibatkan dampak buruk dalam jangka panjang
(Partodiharjo, 2010).
b. Dampak Negatif Rokok
Sudah banyak diteliti dan telah terbukti bahwa kandungan dalam
rokok membahayakan kesehatan seseorang. Baik asap yang dihisap
langsung saat merokok maupun yang keluar dari ujung rokok sama-
sama mengandung bahan kimia beracun, seperti : nikotin, tar, nitrous
oxide, formic acid, carbon monoksida, dan lain-lain. Bahan-bahan
tersebut apabila berinteraksi dan berakumulasi secara kronis dalam
waktu yang lama dapat menimbulkan penyakit kanker paru, bibir,
kerongkongan, usus, penyakit jantung, dan penyakit paru kronis
(Wangolds, 2013).
Nikotin adalah salah satu zat beracun yang bersifat adiktif yang
berperan besar dalam menimbulkan gangguan tubuh. Nikotin dapat
meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, mengaktivasi
trombosit dan meningkatkan asam lemak, mencetuskan aterosklerosis,
penyempitan, juga dapat menyebabkan disfungsi ereksi pada umur 30-
40 tahun. Hal ini disebabkan karena bahan kimia dalam roko
menyebabkan penyempitan pada pembuluh darah sekitar genital.
Adanya disfungsi ereksi merupakan tanda dini gangguan pembuluh
darah ditempat lain, pembuluh koroner. Penyempitan arteri koroner
dapat menimbulkan serangan jantung. Sumbatan pembuluh darah juga
dapat terjadi ditempat lain. Apabila sumbatan terjadi di pembuluh darah
ginjal menyebabkan terjadinya hipertensi dan gagal ginjal. Apabila
8
penyumbatan terjadi di pembuluh darah otak bisa menyebabkan
terjadinya stroke (Wangolds, 2013).
Telah ditetapkan bahwa asap rokok mengandung lebih dari 60 macam
zat karsinogen. Kemungkinan timbulnya kanker pada perokok 22 kali lebih
besar dan pada non perokok. Kanker hidung, lidah, mulut, kelenjar ludah 2
kali lebih besar dari non perokok. Kanker faring 6 - 7 kali lebih besar,
kerongkongan 12 kali lebih besar, eshophagus 8 - 10 kali lebih besar, ginjal
5 kali lebih besar dari non perokok (Depkes, 2011).
Selain itu rokok juga bisa menyebabkan keguguran spontan, bayi
dengan berat badan lahir rendah, dan meningkatkan risiko kematian bayi
baru lahir. Disamping keadaan diatas, kebiasaan merokok menyebabkan
munculnya gangguan gusi dan gigi, kemandulan, asma bronkial, dan
gangguan pada mata terutama katarak (Wangolds, 2013).
9
c. Pengaruh Terhadap Sistem Reproduksi
Merokok akan mengurangi terjadinya konsepsi, fertilitas pria maupun
wanita. Pada wanita hamil yang merokok, anak yang dikandung akan
mengalami penuruan berat badan, lahir prematur, bahkan kematian
janin (Amstrong, 2007).
II.2.Perokok
10
2.4. Kawasan Tanpa Rokok Menurut Perda Kabupaten Pati Nomor 10
Tahun 2014
- Bus umum
- Angkutan pedesaan
- Kendaraan wisata
- Angkutan karyawan/pegawai atau sekolah dan
- Taksi
f. Tempat Kerja
11
g. Tempat Umum
- Hotel
- Restoran
- Rumah makan
- Terminal
- Pasar
- Pusat perbelanjaan
- Minimarket
- Supermarket
- Departement store
- Hypermarket
- Mall
- Plaza
- Pertokoan
- Gedung pertunjukan/bioskop
- Tempat wisata
- Kolam renang
- Sarana olahraga
- Tempat umum lainnya yang ditetapkan oleh Bupati
-
12
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN DAN INTERVENSI
3.1. Tujuan
3.2. Metode
Metode yang digunakan ialah melalui presentasi oral dan diskusi tanya
jawab.
3.3. Media
3.4. Sasaran
3.5. Waktu
13
3.6. Tempat
14
3.7. Kegiatan
15
3.8. Evaluasi dan Hasil Penyuluhan
1. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
b. Peserta berperan aktif dan interaktif selama jalannya penyuluhan.
2. Evaluasi Hasil
a. Bentuk : Tanya – Jawab
b. Jumlah : 4 pertanyaan
Apa kandungan dari rokok?
Apa saja jenis rokok?
Apa saja bahaya atau dampak dari rokok?
Apa saja manfaat berhenti merokok?
3. Hasil : Peserta mampu menjawab pertanyaan dengan cukup baik.
16
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
Aiman, H. 2006. Tobat Merokok : Rahasia dan Cara Empatik Berhenti Merokok.
Depok: Pustaka Liman.
Depkes. 2011. Lindungi Generasi Muda dari Bahaya Rokok. Online ... [Diakses
tanggal 31 Maret 2018]. Available at:
http://depkes.go.id/indeks.php/berita/press - release/1528 - lindungi -
generasi - muda - dari - bahaya - merokok.html
Fitria, D. 2013. Merokok dan oksidasi DNA. Sains Medika, 5. Online ... [Diakses
tanggal 31 Maret 2018]. Available at:
http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=271121&val=4928&title=Merokok
18
Hanum, H., Wibowo, A. 2016. Pengaruh Paparan Asap Rokok Lingkungan pada
Ibu Hamil terhadap Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah : Majority Vol.5
Hayfaa AW,et al. Effects Of Secondhand Smoke On The Birth Weight Of Term
Infants And The Demographic Profile Of Saudi Exposed Woman. BMC
Public Health. 2013; 13(341):1471-2458.
Herijulianti, Eliza. Tati, Svasti I., dan Sri. Artini. 2001. Pendidikan
KesehatanGigi. Jakarta: EGC.
Riset Kesehatan Dasar, 2007, Riset Kesehatan Dasar laporan Provinsi Jawa
Tengah, Jakata. Riset Kesehatan Dasar, 2010
Kemenkes RI. 2017.Berhenti Merokok - Pasti Bisa ! Online ... [Diakses tanggal
31 Maret 2018]. Available at:
http://www.depkes.go.id/development/site/depkes/pdf.php?id=1-
17042500006
Nasution, Indri K. 2007. Perilaku Merokok Pada Remaja. Tesis. Medan : Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara Program Studi Psikologi.
Fitriani, Kartini Eriani dan Widya Sari, 2010, The Effect Of Cigarettes Smoke
Exposured Causes Fertility Of Male Mice (Mus musculus), Unsyiah,
Darussalam, Banda Aceh. Jurnal Natural Vol. 10, No. 2, 2010
19
LAMPIRAN
20
FORM BERITA ACARA PRESENTASI PORTOFOLIO
21
Judul : F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
“Penyuluhan Bahaya Merokok di Wilayah Kerja Puskesmas
Gabus I”
Mengetahui
Pembimbing
22