Anda di halaman 1dari 33

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

MELALUI PROMOSI KESEHATAN

Judul : “Kenali Batas Waktu Penggunaan Obat Setelah

Kemasan Dibuka”

Tempat Pelaksanaan : Pondok Pesantren Tarbiyatul Khairat

Biaya : 1. Program Studi Profesi Apoteker Rp. 200.000

2. Pribadi Rp. 100.000

Semarang, 18 Juli 2019

Disetujui oleh :

Pembimbing Pengabdian Masyarakat Pelaksana

Risha Fillah Fithria, M.Sc., Apt Ulfa Aulia Rakhmatika S.Farm

Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Melalui Promosi Kesehatan PSPA Fakultas Farmasi
Universitas Wahid Hasyim Semarang Angkatan XIV “Kenali Batas Waktu Penggunaan Obat
Setelah Kemasan di Buka. Sampangan , Juni 2019.

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan kegiatan Promosi Kesehatan di Pondok Pesantren

Tarbiyatul Khairat di sampangan dengan baik dan lancar. Kegiatan Promosi

Kesehatan ini diselenggarakan dalam rangka memberikan bekal pengetahuan,

keterampilan, dan pengalaman kepada masyarakat serta meningkatkan

kemampuan sebagai seorang calon apoteker dalam mengabdikan diri kepada

masyarakat. Penyusunan laporan ini merupakan salah satu tugas serta bukti telah

melaksanakan kegiatan Promosi Kesehatan di Pondok Pesantren Tarbiyantul

Khairat di Sampangan. Kegiatan Promosi Kesehatan ini dapat dilaksanakan

dengan baik dan lancar yang tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Pada

kesempatan ini, penyusun mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada :

1. Ibu Aqnes Budiarti, SF., M.Sc., Apt selaku Dekan Fakultas Farmasi

Universitas Wahid Hasyim Semarang.

2. Bapak Yance Anas, M.Sc., Apt selaku Ketua Program Profesi Apoteker

Universitas Wahid Hasyim Semarang.

3. Ibu Risha Fillah Fithria, M.Sc., Apt selaku Dosen Pembimbing Kegiatan

Promosi Kesehatan yang telah memberikan bantuan pengarahan, bimbingan

dan perhatian selama kegiatan dan penyusunan laporan.

4. Dosen-dosen Program Studi Profesi Apoteker di Fakultas Farmasi Universitas

Wahid Hasyim Semarang yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan

sebagai dasar kegiatan dan penulisan laporan ini

Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Melalui Promosi Kesehatan PSPA Fakultas Farmasi
Universitas Wahid Hasyim Semarang Angkatan XIV “Kenali Batas Waktu Penggunaan Obat
Setelah Kemasan di Buka. Sampangan , Juni 2019.

ii
5. Orang tua dan keluarga penulis yang selalu mendukung dan mendoakan

penulis hingga kegiatan Promosi Kesehatan ini dapat berjalan dengan lancar.

6. Teman-teman seperjuangan PSPA angkatan XIV Universitas Wahid Hasyim

atas kerjasama dan dukungannya.

7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu demi satu yang telah

membantu dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan Promosi Kesehatan.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya. Oleh

karena itu, segala saran dan kritik demi kesempurnaan sangat kami

harapkan.Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan

pembaca pada umumnya.

Semarang, Juli 2019

Penulis

Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Melalui Promosi Kesehatan PSPA Fakultas Farmasi
Universitas Wahid Hasyim Semarang Angkatan XIV “Kenali Batas Waktu Penggunaan Obat
Setelah Kemasan di Buka. Sampangan , Juni 2019.

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................ii

KATA PENGANTAR.......................................................................................iii

DAFTAR ISI......................................................................................................v

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................1

B. Tujuan Program Promosi Kesehatan...................................................3

C. Manfaat Program Promosi Kesehatan................................................3

BAB II TINJAUAN UMUM.............................................................................4

A. Definisi PromKes (Promosi Kegiatan)...............................................4

B. Expired Date (ED)..............................................................................5

C. Beyond Use Date (BUD)....................................................................5

D. Uji Stabilitas........................................................................................8

E. Apoteker..............................................................................................9

BAB III LAPORAN KEGIATAN DAN PEMBAHASAN...........................10

A. Persiapan Kegiatan ...........................................................................10

B. Kegiatan............................................................................................10

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................13

A. Kesimpulan.....................................................................................13

B. Saran...............................................................................................13

Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Melalui Promosi Kesehatan PSPA Fakultas Farmasi
Universitas Wahid Hasyim Semarang Angkatan XIV “Kenali Batas Waktu Penggunaan Obat
Setelah Kemasan di Buka. Sampangan , Juni 2019.

iv
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................14

LAMPIRAN ....................................................................................................16

Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Melalui Promosi Kesehatan PSPA Fakultas Farmasi
Universitas Wahid Hasyim Semarang Angkatan XIV “Kenali Batas Waktu Penggunaan Obat
Setelah Kemasan di Buka. Sampangan , Juni 2019.

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Formulir Pengajuan Judul Kegiatan..............................................17

Lampiran 2. Permohonan Ijin Pelaksanaan Kegiatan........................................18

Lampiran 3. Surat Keterangan Telah Melakukan Promosi Kesehatan..............19

Lampiran 4. Daftar Hadir Peserta......................................................................20

Lampiran 5. Kegiatan Promosi Kesehatan........................................................22

Lampiran 6. Leflet.............................................................................................25

Lampiran 7. Pertanyaan dan Jawaban Saat Promosi Kesehatan.......................26

Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Melalui Promosi Kesehatan PSPA Fakultas Farmasi
Universitas Wahid Hasyim Semarang Angkatan XIV “Kenali Batas Waktu Penggunaan Obat
Setelah Kemasan di Buka. Sampangan , Juni 2019.

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan bahwa

setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan edukasi tentang kesehatan

yang seimbang dan bertanggung jawab dan setiap orang berhak memperoleh

informasi tentang data kesehatan dirinya termasuk tindakan dan pengobatan yang

telah maupun yang akan diterimanya dari tenaga kesehatan.

Promosi Kesehatan adalah proses untuk memberdayakan masyarakat melalui

kegiatan menginformasikan, mempengaruhi dan membantu masyarakat agar

berperan aktif untuk mendukung perubahan perilaku dan lingkungan serta

menjaga dan meningkatkan kesehatan menuju derajat kesehatan yang optimal

(PerMenKes, 2018).

Obat adalah bahan atau panduan bahan-bahan yang siap digunakan untuk

mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam

rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan

kesehatan dan kontrasepsi (DepKes, 2007). Setiap obat memiliki stabilitas yang

berbeda-beda. Kestabilan suatu zat merupakan faktor yang harus diperhatikan

dalam membuat suatu obat.

Stabilitas produk farmasi dapat didefinisikan sebagai kemampuan suatu

produk untuk bertahan dalam batas yang ditetapkan sepanjang periode

penyimpanan dan penggunaan, sifat dan karateristiknya sama dengan yang

Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Melalui Promosi Kesehatan PSPA Fakultas Farmasi
Universitas Wahid Hasyim Semarang Angkatan XIV “Kenali Batas Waktu Penggunaan Obat
Setelah Kemasan di Buka. Sampangan , Juni 2019.

1
dimilikinya pada saat dibuat. Stabilitas juga menentukan jangka waktu produk

obat tersebut dapat digunakan. BPOM menyatakan bahwa batas kadaluarsa pada

penandaan atau label obat merupakan hal yang penting dalam rangka memberikan

perlindungan kesehatan pada masyarakat. Melalui uji stabilitas obat, dapat

ditentukan nilai Expired Date (ED) dan Beyond Use Date (BUD).

Expired Date (ED) atau yang dikenal juga tanggal kadaluarsa obat merupakan

tanggal yang ditempatkan oleh produsen pada wadah atau kemasan produk obat

yang menunjukkan waktu produk akan tetap dalam spesifikasi yang telah disetujui

identitasnya, kekuatan, kemurnian dan kualitas jika disimpan dalam kondisi yang

telah ditentukan (Dipiro, 2009). Sementara itu, BUD adalah batas waktu

penggunaan produk obat setelah diracik atau disiapkan atau setelah kemasan

primernya dibuka atau dirusak. BUD tidak selalu tercantum pada kemasan produk

obat, sehingga penting, khususnya apoteker, untuk mengetahui tentang

ketentuanketentuan umum terkait BUD. BUD dan ED ditetapkan berdasarkan

hasil stabilitas produk obat (Herawati, 2012).

Apoteker sebagai bagian dari tenaga kesehatan memiliki peran yang penting

dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia dengan memberikan

edukasi kepada masyarakat akan pentingnya hidup sehat dalam rangka

pemberdayaan masyarakat dan harus berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan

yang berhubungan dengan promosi dan edukasi dengan memberikan informasi

berupa penyebaran leaflet atau brosur, poster dan penyuluhan (Depkes RI, 2006).

Oleh karena itu, untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, maka perlu

Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Melalui Promosi Kesehatan PSPA Fakultas Farmasi
Universitas Wahid Hasyim Semarang Angkatan XIV “Kenali Batas Waktu Penggunaan Obat
Setelah Kemasan di Buka. Sampangan , Juni 2019.

2
pengetahuan secara luas tentang batas waktu pemakaian obat yang baik. Sehingga

masyarakat diharapkan semakin bijak dalam mengonsumsi obat. Berdasarkan hal

tersebut, penulis melakukan promosi kesehatan mengenai batas waktu

penggunaan yang baik. Kegiatan Promosi kesehatan dilaksanakan di Pondok

Tarbiyatul Khairat Sampangan.

B. Tujuan Promosi Kesehatan

1. Mengetahui perbedaan istilah Expired Date dan Beyond Use Date.

2. Mengetahui kapan penentuan Beyond Use Date pada sediaan farmasi.

C. Manfaat Promosi Kesehatan

1. Masyarakat mampu mengetahui perbedaan istilah Expired Date dan

Beyond Use Date.

2. Masyarakat mampu mengetahui kapan penentuan Beyond Use Date pada

sediaan farmasi.

Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Melalui Promosi Kesehatan PSPA Fakultas Farmasi
Universitas Wahid Hasyim Semarang Angkatan XIV “Kenali Batas Waktu Penggunaan Obat
Setelah Kemasan di Buka. Sampangan , Juni 2019.

3
BAB II

TINJAUAN UMUM

A. Promkes (Promosi Kesehatan)

Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan

masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar

mereka dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang

bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung

kebijakan publik yang berwawasan kesehatan (Kemenkes RI, 2011).

Dalam pelaksanaan promosi kesehatan dikenal adanya tiga jenis sasaran,

yaitu sasaran primer, sasaran sekunder dan sasaran tersier.

1. Sasaran Primer

Sasaran primer (utama) upaya promosi kesehatan sesungguhnya adalah

pasien, individu sehat dan keluarga (rumah tangga) sebagai komponen dari

masyarakat.

2. Sasaran Sekunder

Sasaran sekunder adalah para pemuka masyarakat, baik pemuka informal

(misalnya pemuka adat, pemuka agama dan lain-lain) maupun pemuka formal

(misalnya petugas kesehatan, pejabat pemerintahan dan lain-lain), organisasi

kemasyarakatan dan media massa.

3. Sasaran Tersier

Sasaran tersier adalah para pembuat kebijakan publik yang berupa

peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan dan bidang-bidang lain.


Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Melalui Promosi Kesehatan PSPA Fakultas Farmasi
Universitas Wahid Hasyim Semarang Angkatan XIV “Kenali Batas Waktu Penggunaan Obat
Setelah Kemasan di Buka. Sampangan , Juni 2019.

4
B. Expired Date (ED)

Expired Date merupakan batas waktu penggunaan produk obat yang

dicantumkan oleh pabrik obat pada kemasan asli. Expired Date memberikan

gambaran kepada pengguna obat mengenai jangka waktu obat masih dapat

dikatakan stabil sebelum kemasan dibuka berdasarkan uji stabilitas (Allen dkk,

2011). USP mendefinisikan tanggal kadaluarsa sebagai tanggal yang ditempatkan

produsen pada wadah dan label dari produk obat yang menunjukkan jangka waktu

produk diperkirakan akan tetap dalam spesifikasi yang telah disetujui identitasnya,

kekuatan, kualitas, dan kemurnian jika disimpan di bawah kondisi yang

ditentukan pada kemasan (Lachmann dkk, 1986).

Tanggal kadaluarsa yang membatasi waktu sediaan dapat disalurkan atau

digunakan, didasarkan pada studi ilmiah stabilitas yang dilakukan oleh produsen

dan biasanya dinyatakan dalam bulan dan tahun sebagaimana tercantum pada

label pada wadah produsen. Ini berarti bahwa produk tersebut dapat digunakan

atau disalurkan sampai hari terakhir dari bulan dan tahun yang dinyatakan, jika

persyaratan penyimpanan dan penanganan telah dipenuhi (Ansel, 1985).

C. Beyond Use Date (BUD)

Beyond Use Date (BUD) adalah batas waktu penggunaan produk obat setelah

diracik atau disiapkan atau setelah kemasan primernya dibuka atau dirusak (USP,

2008). BUD dan ED menentukan batasan waktu dimana suatu produk obat masih

berada dalam keadaan stabil. Suatu produk obat yang stabil berarti memiliki

karakteristik kimia, fisika, mikrobiologi, terapetik, dan toksikologi yang tidak

Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Melalui Promosi Kesehatan PSPA Fakultas Farmasi
Universitas Wahid Hasyim Semarang Angkatan XIV “Kenali Batas Waktu Penggunaan Obat
Setelah Kemasan di Buka. Sampangan , Juni 2019.

5
berubah dari spesifikasi yang sudah ditetapkan oleh pabrik obat, baik selama

penyimpanan maupun penggunaan (Allen dkk, 2009).

Pengendalian mutu sediaan farmasi merupakan salah satu pekerjaan

kefarmasian yang berkaitan erat dengan stabilitas obat. Suatu sediaan farmasi

dapat dikatakan stabil jika tetap memiliki karakteristik kimia, fisika, mikrobiologi,

terapetik dan toksikologi yang tidak berubah sejak awal diproduksi hingga selama

masa penyimpanan serta penggunaan. Stabilitas obat diharapkan terjamin tidak

hanya pada saat penyerahan obat ke pasien atau tenaga kesehatan, namun hingga

disimpan di rumah ataupun di ruang rawat inap serta digunakan oleh pasien. Oleh

karena itu, siapapun yang menerima obat harus mengerti hal-hal yang perlu

diperhatikan untuk menjaga stabilitas obat. Pemberian informasi kepada pasien

dan tenaga kesehatan mengenai cara penyimpanan dan batas waktu penggunaan

obat setelah kemasan dibuka merupakan salah satu tanggung jawab tenaga

kefarmasian yang penting untuk diketahui (Allen dkk, 2011).

Praktek sehari-hari, tidak jarang terjadi salah kaprah terkait tanggal

kedaluarsa (expired date atau ED) obat setelah kemasan dibuka. Seringkali,

tanggal kadaluarsa obat setelah kemasan dibuka dianggap tetap sama dengan yang

tertera pada kemasan, padahal tanggal kadaluarsa obat tersebut telah berubah.

Dalam dunia kefarmasian, tanggal kadaluarsa yang telah berubah ini dikenal

dengan istilah Beyond Use Date (BUD). Beyond Use Date merupakan batas waktu

penggunaan yang tercantum pada wadah atau kemasan obat, mencakup obat

racikan, produk repacking (dikemas ulang), maupun produk obat pabrik dengan

Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Melalui Promosi Kesehatan PSPA Fakultas Farmasi
Universitas Wahid Hasyim Semarang Angkatan XIV “Kenali Batas Waktu Penggunaan Obat
Setelah Kemasan di Buka. Sampangan , Juni 2019.

6
wadah multidose (penggunaan obat berkali-kali menggunakan wadah yang sama)

(Thompson; 2009, UNC; 2012).

Menurut The U.S Pharmacopeia (USP), BUD sebaiknya dicantumkan pada

etiket wadah obat untuk memberikan batasan waktu kepada pasien kapan obat

tersebut masih layak untuk digunakan. Informasi BUD ini dapat ditentukan

berdasarkan informasi dari pabrik obat, ataupun dari pedoman umum dalam USP.

Penetapan BUD pada wadah sebagian besar obat diatur oleh regulasi masing-

masing negara.

USP, The National Association of Boards of Pharmacy (NABP)

merekomendasikan agar BUD dicantumkan pada etiket obat. Oleh karena itu,

banyak negara yang akhirnya mengadopsi standar tersebut. Di Indonesia, belum

ada regulasi khusus yang mengatur penetapan BUD. Meskipun demikian, hal ini

tetap menjadi tanggung jawab profesional seorang apoteker untuk memberikan

informasi BUD kepada pasien dan tenaga kesehatan. Informasi ini penting

disampaikan karena beberapa obat tidak boleh digunakan kembali setelah

kemasannya dibuka akibat ketidak stabilannya.

Seorang farmasis dituntut dapat menentukan Beyond Use Date untuk sediaan

atau vial yang ditangani dan dikemas ulang kemudian dikirim ke pasien untuk

diadministrasikan. Beyond Use Date perlu ditentukan karena adanya fakta bahwa

wadah asli produsen telah dibuka dalam proses yang aseptik, sehingga sediaan

farmasi dapat berinteraksi dengan kondisi iklim dan dapat terkontaminasi. Adanya

interaksi dan fakta bahwa sediaan dikemas ulang dapat menyebabkan sediaan

Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Melalui Promosi Kesehatan PSPA Fakultas Farmasi
Universitas Wahid Hasyim Semarang Angkatan XIV “Kenali Batas Waktu Penggunaan Obat
Setelah Kemasan di Buka. Sampangan , Juni 2019.

7
tidak memiliki integritas yang sama seperti sediaan asli sehingga hal ini

mengharuskan farmasis untuk memperpendek masa kadaluwarsa dari yang semula

ditetapkan oleh produsen. Terminologi yang tepat untuk digunakan pada label

resep obat yang dikemas ulang adalah Beyond Use Date, penggunaan istilah

tanggal kadaluarsa tidaklah tepat (Dipiro, 2009).

Penerapan penggunaan Beyond Use Date sangat penting untuk keamanan

dosis karena menentukan jangka waktu yang tepat resep obat dapat diberikan

kepada pasien oleh seorang pekerja kesehatan. Beyond Use Date dihitung dengan

memperhatikan berbagai faktor, seperti sifat dari obat (stabilitas kimia, adanya

bahan pengawet dan konsentrasinya), jenis wadah penyimpanan, batas

mikrobiologi, kondisi penyimpanan lingkungan (suhu kamar, didinginkan, suhu

beku serta kondisi kelembaban, dan terutama frekuensi seringnya wadah dibuka)

(Dipiro, 2009).

D. Uji Stabilitas

Sesuai ketentuan ASEAN On Stability Study of Drug Product yang juga

sudah diadopsi oleh Badan POM sebagai persyaratan regristrasi obat, ada 3

macam uji stabilitas yang harus dilakukan oleh industri farmasi sebelum

mendaftarkan produknya ke Badan POM, yaitu :

1. Uji stabilitas yang dipercepat (accelerated test).

2. Uji stabilitas jangka panjang.

3. Uji stabilitas selama waktu pemakaian (In-use Stability Test).

Uji stabilitas dipercepat dan uji stabilitas jangka panjang, digunakan untuk

Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Melalui Promosi Kesehatan PSPA Fakultas Farmasi
Universitas Wahid Hasyim Semarang Angkatan XIV “Kenali Batas Waktu Penggunaan Obat
Setelah Kemasan di Buka. Sampangan , Juni 2019.

8
menentukan tanggal kadaluarsa (ED), sedangkan uji stabilitas selama pemakaian

(In-use Stability Test) digunakan untuk mengetahui stabilitas obat selama jangka

waktu pemakaian obat jadi (Priyambodo, 2016).

E. Apoteker

Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Melalui Promosi Kesehatan PSPA Fakultas Farmasi
Universitas Wahid Hasyim Semarang Angkatan XIV “Kenali Batas Waktu Penggunaan Obat
Setelah Kemasan di Buka. Sampangan , Juni 2019.

9
Mengacu pada definisi apoteker di Kepmenkes No. 1027 Tahun 2004 maka

untuk menjadi seorang apoteker, seseorang harus menempuh pendidikan di

perguruan tinggi farmasi baik di jenjang S1 maupun jenjang pendidikan

profesi. Apoteker/farmasis memiliki suatu perhimpunan dalam bidang

keprofesian yang bersifat otonom yaitu Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia

(ISFI) yang sekarang menjadi Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) (Hartini dan

Sulasmono, 2006).BAB III

LAPORAN KEGIATAN

A. PEMBAHASAN

1. Persiapan Kegiatan

Kegiatan ini dilatar belakangi pentingnya masyarakat mengetahui batas waktu

penggunaan obat setelah kemasan dibuka (BUD), sehingga penulis mendiskusikan

judul dengan pembimbing dan mendapatkan persetujuan oleh ketua PSPA

Unwahas dan didapatkan:

a. Judul : Kenali Batas Waktu Penggunaan Obat Setelah Kemasan di Buka

b. Sasaran : Santri Pondok Pesantren Tarbiyatul Khairat

c. Tempat : Pondok Pesantren Tarbiyatul Khairat

d. Tanggal : Rabu, 26 Juni 2019

e. Waktu : 19.00 – 21.00

f. Media : Leaflet

2. Kegiatan
Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Melalui Promosi Kesehatan PSPA Fakultas Farmasi
Universitas Wahid Hasyim Semarang Angkatan XIV “Kenali Batas Waktu Penggunaan Obat
Setelah Kemasan di Buka. Sampangan , Juni 2019.

1
Kegiatan promosi Kesehatan merupakan suatu kegiatan atau usaha

menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu

dengan harapan dapat membawa akibat terhadap perubahan perilaku kesehatan

dari sasaran (PerMenKes, 2018). Kegiatan Promosi Kesehatan dapat sebagai

sarana kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat.

Kegiatan promosi kesehatan dengan tema Kenali Batas Waktu Penggunaan

Obat Setelah Kemasan di Buka dilatar belakangi oleh keinginan penulis untuk

menambah pengetahuan masyarakat tentang batas waktu penggunaan obat setelah

kemasan dibuka (BUD). Kegiatan dilaksanakan di Pondok Tarbiyatul Khairat,

karena dari hasil informasi santri pondok masih belum mengetahui batas waktu

penggunaan obat setelah kemasan di buka, sehingga perlu dilaksanakan kegiatan

ini.

Kegiatan promosi kesehatan dilakukan dengan presentasi didepan santri-

santri dengan bantuan media leaflet yang dibagikan satu persatu pada santri,

leaflet dapat dilihat pada lampiran 5. Kegiatan promosi kesehatan dilakukan

diawali dengan salam dan mengenalkan diri kepada santri serta meminta

waktunya untuk mendengarkan presentasi yang disampaikan, kemudian penulis

membagikan leaflet kepada dan menjelaskan tentang pengertian dan perbedaan

Beyond Use Date (BUD) dan Expired Date (ED) , menyampaikan BUD tiap

sediaan obat, menginformasikan tentang bahaya mengonsumsi obat jika lewat


Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Melalui Promosi Kesehatan PSPA Fakultas Farmasi
Universitas Wahid Hasyim Semarang Angkatan XIV “Kenali Batas Waktu Penggunaan Obat
Setelah Kemasan di Buka. Sampangan , Juni 2019.

2
masa BUD atau ED, serta menyampaikan tips penting.

Kegiatan diikuti oleh 20 santri yang dapat dilihat dari daftar hadir santri

yang mengikuti kegiatan PromKes pada lampiran 4. Penulis mendapat respon dari

santri sangat baik pada saat penulis melakukan presentasi dan mendapat

tanggapan yang baik dari santri, ditandai dengan antusiasme santri dalam

memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh penulis dan mengajukan beberapa

pertanyaan kepada penulis. Daftar pertanyaan yang diajukan oleh peserta dan

jawaban dari penulis dapat dilihat pada lampiran 6.

Berdasarkan hasil kegiatan promosi kesehatan yang dilakukan ini diketahui

bahwa para santri belum pernah mendapatkan informasi tentang batas waktu

penggunaan obat setelah kemasan dibuka. Penulis berharap setelah melakukan

promosi kesehatan dengan judul “Kenali Batas Waktu Penggunaan Obat Setelah

Kemasan di Buka” dapat:

a. Memberi manfaat dan menambah pengetahuan para santri tentang

batas penggunaan obat setelah obat dibuka,

b. Santri tidak menggunakan obat apabila sudah lewat masa kadaluarsa dan

masa Beyond Use Date (BUD) nya .

Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Melalui Promosi Kesehatan PSPA Fakultas Farmasi
Universitas Wahid Hasyim Semarang Angkatan XIV “Kenali Batas Waktu Penggunaan Obat
Setelah Kemasan di Buka. Sampangan , Juni 2019.

3
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Kegiatan promosi kesehatan berjalan dengan lancar dan memberikan

informasi dan pengetahuan kepada santri tentang batas waktu penggunaan obat

setelah kemasan dibuka

B. SARAN

Perlu dilakukan lagi kegiatan promosi kesehatan tentang Kenali Batas Waktu

Penggunaan Obat Setelah Kemasan di Buka ditempat lain secara

berkesinambungan agar dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran

masyarakat tentang bahaya mengonsumsi obat yang sudah lewat masa BUD dan

ED nya.

Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Melalui Promosi Kesehatan PSPA Fakultas Farmasi
Universitas Wahid Hasyim Semarang Angkatan XIV “Kenali Batas Waktu Penggunaan Obat
Setelah Kemasan di Buka. Sampangan , Juni 2019.

4
DAFTAR PUSTAKA

Allen, L.V., Popovich, N.G., & Ansel, H.C., 2011, Ansel’s Dossage Forms and
Drug Delivery Systems, 9th Ed, Lippinkott Williams & Wilkins,
Philadelphia.

Allen, LV., dan Lunner, PE., 2009, Magnesium Stearate. In: Rowe, R.C., Sheskey,
P.J. dan Quinn M.E. (eds.) Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th
Edition, Minneapolis, Pharmaceutical Press.

Ansel, H.C., 1985, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh


Farida Ibrahim, Edisi Keempat, UI Press, Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, 2009, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36


Tahun 2009 Tentang Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI, Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, 2007, Pedoman Penggunaan Obat Bebas Dan Bebas
Terbatas. Kementrian Kesehatan RI, Jakarta.

Depkes RI, 2006, Pedoman Konseling Pelayanan Kefarmasian di Sarana


Kesehatan, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Dipiro.JT., 2009, Pharmacoterapy Handbook 7th edition, Mc Graw Hill, New


York.

Hartini, Y.S, dan Sulasmono, 2006, Apotek : Ulasan Beserta Naskah Peraturan
Perundang-undangan Terkait Apotek, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.

Herawati, Fauna, 2012, Beyond Use Date vol.10 No.3, Buletin Rasional, Jakarta.

Lachman, L., Lieberman, H.A., and Kanig, J.L., 1986, The Theory and Practice
of
Industrial Pharmacy,2nd ed., Lea and Febiger, Philadelphia.

Kementrian Kesehatan RI, 2011, Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih


dan
Sehat. Kementrian Kesehatan, Jakarta.

Menteri Kesehatan RI, 2004, Keputusan Menteri Kesehatan No.


Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Melalui Promosi Kesehatan PSPA Fakultas Farmasi
Universitas Wahid Hasyim Semarang Angkatan XIV “Kenali Batas Waktu Penggunaan Obat
Setelah Kemasan di Buka. Sampangan , Juni 2019.

5
1027/Menkes/SK/IX/2004 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Apotek, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Menteri Kesehatan RI, 2018, Keputusan Menteri Kesehatan No.44 Tahun 2018
tentang Penyelenggaraan Promosi Kesehatan Rumah Sakit , Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Priyambodo, 2016, Lama Obat Bisa Digunkan Setelah Segel Terbuka, Tribun
Jogja : Yogyakarta.

Thompson, R.A, 1994, Emotion Regulation: A Theme in Search of Definition.


Monographs of the Society for Research in Child Development.

U.S. Pharmacopeia, 2007, The United States Pharmacopeia, USP 30/The National
Formulary, NF 25. Rockville, MD: U.S. Pharmacopeial Convention, Inc.

Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Melalui Promosi Kesehatan PSPA Fakultas Farmasi
Universitas Wahid Hasyim Semarang Angkatan XIV “Kenali Batas Waktu Penggunaan Obat
Setelah Kemasan di Buka. Sampangan , Juni 2019.

6
LAMPIRAN

Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Melalui Promosi Kesehatan PSPA Fakultas Farmasi
Universitas Wahid Hasyim Semarang Angkatan XIV “Kenali Batas Waktu Penggunaan Obat
Setelah Kemasan di Buka. Sampangan , Juni 2019.

7
Lampiran 1. Formulir Pengajuan Judul Kegiatan

Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Melalui Promosi Kesehatan PSPA Fakultas Farmasi
Universitas Wahid Hasyim Semarang Angkatan XIV “Kenali Batas Waktu Penggunaan Obat
Setelah Kemasan di Buka. Sampangan , Juni 2019.

8
Lampiran 2. Permohonan Ijin Pelaksanaan Kegiatan

Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Melalui Promosi Kesehatan PSPA Fakultas Farmasi
Universitas Wahid Hasyim Semarang Angkatan XIV “Kenali Batas Waktu Penggunaan Obat
Setelah Kemasan di Buka. Sampangan , Juni 2019.

9
Lampiran 3. Surat Keterangan telah melakukan Promkes

Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Melalui Promosi Kesehatan PSPA Fakultas Farmasi
Universitas Wahid Hasyim Semarang Angkatan XIV “Kenali Batas Waktu Penggunaan Obat
Setelah Kemasan di Buka. Sampangan , Juni 2019.

10
Lampiran 4. Daftar Hadir peserta

Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Melalui Promosi Kesehatan PSPA Fakultas Farmasi
Universitas Wahid Hasyim Semarang Angkatan XIV “Kenali Batas Waktu Penggunaan Obat
Setelah Kemasan di Buka. Sampangan , Juni 2019.

11
Lampiran 4. Lanjutan

Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Melalui Promosi Kesehatan PSPA Fakultas Farmasi
Universitas Wahid Hasyim Semarang Angkatan XIV “Kenali Batas Waktu Penggunaan Obat
Setelah Kemasan di Buka. Sampangan , Juni 2019.

12
Lampiran 5. Kegiatan Promkes

Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Melalui Promosi Kesehatan PSPA Fakultas Farmasi
Universitas Wahid Hasyim Semarang Angkatan XIV “Kenali Batas Waktu Penggunaan Obat
Setelah Kemasan di Buka. Sampangan , Juni 2019.

13
Lampiran 5. Lanjutan

Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Melalui Promosi Kesehatan PSPA Fakultas Farmasi
Universitas Wahid Hasyim Semarang Angkatan XIV “Kenali Batas Waktu Penggunaan Obat
Setelah Kemasan di Buka. Sampangan , Juni 2019.

14
Lampiran 5. Lanjutan

Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Melalui Promosi Kesehatan PSPA Fakultas Farmasi
Universitas Wahid Hasyim Semarang Angkatan XIV “Kenali Batas Waktu Penggunaan Obat
Setelah Kemasan di Buka. Sampangan , Juni 2019.

15
Lampiran 6. Leaflet

Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Melalui Promosi Kesehatan PSPA Fakultas Farmasi
Universitas Wahid Hasyim Semarang Angkatan XIV “Kenali Batas Waktu Penggunaan Obat
Setelah Kemasan di Buka. Sampangan , Juni 2019.

16
Lampiran 7. Pertanyaan dan Jawaban saat Promo Kesehatan

1. Apakah krim dokter kecantikan mempunyai waktu BUD (Beyond Use

Date), dan kalau ada berapa lama BUDnya ?

Jawaban :

Iya mempunyai, krim dari dokter kecantikan sama halnya krim racikan

obat yang di racik dari beberapa bahan obat, sehingga krim tersebut

mempunyai BUD dan BUD-nya yaitu 6 bulan setelah krim tersebut

diracik.

2. Perbedaan BUD dan ED (Expired Date) apa ?

Jawaban :

BUD adalah batas waktu penggunaan obat setelah obat tersebut dibuka

dari kemasan, sedangkan ED adalah batas waktu penggunaan obat yang

dicantumkan oleh pabrik obat pada kemasan asli.

Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Melalui Promosi Kesehatan PSPA Fakultas Farmasi
Universitas Wahid Hasyim Semarang Angkatan XIV “Kenali Batas Waktu Penggunaan Obat
Setelah Kemasan di Buka. Sampangan , Juni 2019.

17

Anda mungkin juga menyukai