(Aeromonas salmonicida)
Ciri utama bakteri aeromonas adalah bentuknya seperti batang, ukurannya 1–4,4 x 0,4–1 mikron, bersifat
gram negatif, fakultatif aerobik (bias hidup dengan atau tanpa oksigen), tidak berspora, bersifat motil
(bergerak aktif) karena mempunyai satu flagel (monotrichous flagella) yang keluar dari salah satu kutubnya,
senang hidup di lingkungan bersuhu 15-30ºC dan pH 5,5–9 (Liviawaty dan Afrianto 1992).
Aeromonas salmonicida adalah Gram-negatif, fakultatif anaerobik, bakteri nonmotil. Berbentuk batang,
berukuran sekitar 1,3–2 kali 0,8–1,3 m, dan tumbuh optimal pada suhu antara 22 dan 25 °C. Bakteri dengan
mudah memfermentasi dan mengoksidasi glukosa, dan bersifat katalase dan sitokrom oksidase-positif. Sifat
molekulernya termasuk susunan protein permukaan khusus yang disebut lapisan-A, yang diyakini
bertanggung jawab atas sifat virulen bakteri, dan lipopolisakarida, antigen selubung sel utama. Lapisan-A
terdiri dari protein 50-kD, dan memberikan perlindungan bagi bakteri. Lipopolisakarida terdiri dari tiga
bagian: lipid A, oligosakarida inti, dan O-polisakarida (O-antigen). Produk ekstraseluler A. salmonicida terdiri
dari 25 protein, enzim, dan racun, dan banyak lagi. Selain itu, genom terdiri dari satu kromosom melingkar
(4.702.402 bp), dengan dua plasmid besar dan tiga plasmid kecil. Kromosom menghasilkan 58,5% pasangan
G+C, memiliki 4086 protein penyandi, dan total 4388 gen.
ORGANISME YANG DISERANG
Ikan salmon
Ikan mas konsumsi
Ikan mas hias
Ikan trout
Dan ikan salmonid maupun non salmonid
lainnya.
SIKLUS HIDUP
Lag phase : Pada fase ini, bakteri tidak mengalami pertumbuhan. Namun, mereka melakukan adaptasi
dengan lingkungan baru mereka dan bermetabolisme, dengan cara, menghasilkan vitamin dan asam
amino yang dibutuhkan untuk untuk pembelahan
Fase eksponansial : pada fase ini bakteri berkembang biak dengan sangat cepat, bahkan secara
eksponensial.Waktu yang dibutuhkan Kultur untuk menggandakan diri disebut "Generation Time," dan
apabila berada pada kondisi terbaik, bakteri dapat menggandakandirinya dalam waktu sekitar 15 menit
Fase stasioner :Selama fase stasioner, pertumbuhan bakteri sedikit datar. Karena banyaknya zat sisa
dan semakin menyempitnya ruang hidup, bakteri tidak dapat mempertahankan wilayah yang terbentuk
pada fase sebelumnya. Jika bakteri mampu bergerak menuju kultur yang lain, maka pertumbuhannya
dapat dilanjutkan.
Fase kematian : Selama fase kematian, bakteri kehilangan semua kemampuan untuk mereproduksi,
yang seolah-olah menjadi “lonceng kematian” mereka.
PENYEBARAN
Menurut Nitimulyo et al., (1993) dan Inglis et al., (1993) dalam(Sugianti,2005) bakteri A.
salmonicida banyak dijumpai di perairanlaut dan tawar serta mempunyai kisaran inang
yang luas mulai dari ikan-ikan airlaut dan tawar.Bakteri ini dapat bertahan hidup
dalam air atau sedimen selama beberapa hari atau beberapa minggu tetapi tidak dapat
berbiak dan bersifat obligat. A. salmonicida dapat bertahan dalam air pada periode waktu
yang lama. Lamanya waktu tergantung pada kandungan mineral, pH dan temperatur air.
Dengan meningkatnya suhu,virulensinya juga bertambah tinggi. Furunculosis yang
disebabkan oleh A. salmonicida dilaporkan telah tersebar luas di dunia yaitu Amerika
Serikat, Kanada, Negara-negara Eropa (Perancis, Norwegia,Belgia, Austria dan Swiss),
Australia dan Asia termasuk Indonesia (DKP, 2007).
Gejala klinis
Penyakit akibat bakteri ini sangat mudah menular pada ikan secara horizontal, yaitu
penularan penyakit ke ikan lain melalui kontak langsung, vektor, peralatan, atau
lingkungan(Afrianto dan Liviawaty, 1992).. Morfologi Ikan yang terserang bakteri
Aeromonassalmonicidabiasanya akan memperlihatkan gejala berupa: warna tubuhnya berubah
menjadi agak gelap, kulitnya menjadi kasat dan timbulpendarahan yang selanjutnya akan
menjadi borok (hemoragi), seluruh siripnya rusak dan insang menjadi berwarna keputih-
putihan, mata rusak dan agak menonjol (exopthalmia)
Gejala klinis atau tanda-tanda utama serangan Aeromonas salmonicida pada ikanmenyebabkan
kemampuan berenangnya menurun dan sering ke permukaan air dikarenakan insang rusak,
yang menyebabkan pendarahan pada insang, sehingga sulit bernapas, sering terjadi perdarahan
pada organ bagian dalam seperti hati, ginjal maupun limpa, sering pula terlihat perutnya agak
kembung (dropsi), lendir berdarah pada rectum,pembentukan cairan berdarah, pendarahan pada
pangkal sirip, pendarahan didasar sirip dada, dan kematian yang tinggi
PENCEGAHAN
Apabila ikan yang memiliki tanda tanda terserang Aeromonas salmonicida dan
terdapat ikan karir dalam sistem budidaya,segara diangkat dan diberi penanganan
atau dimusnahkan. Ini dilakukan agar ikan ikan yang lain tidak terkontaminasi dan ikut
sakit.
Melakukan vaksinasi kepada ikan yang akan terjadi akibat tidak dilakukannya pencegahan :
PENGOBATAN