Penyakit kecacingan disebabkan t u oleh infeksi Soil Transmitted Helminth menurun kondisi
kesehatan, gizi, kecerdasan dan produktivitas penderita sehingga secara ekonomi
menyebabkan kerugian, karena adanya kehilangan karbohidrat dan protein serta kehilangan
darah yang pada akhirnya dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia.
Kecacingan mempengaruhi pemasukan (intake), pencernaan (digestif), penyerapan (absorpsi),
dan metabolisme makanan.
Secara kumulatif infeksi cacingan dapat menimbulkan kurangan gizi berupa kalori dan protein,
serta kehilangan darah yang berakibat menurunnya daya tahan tubuh dan menimbulkan
gangguan tumbuh kembang t u anak.
. Brooker S., et al., 2000. Epidemology Single and Multiple Species of Helminth Infection Among School Children In Busia District, Kenya. East African Medicak Journal Vol.77 No. 3 March 2000, hal 1 .Available at
http://www.ajol.info/index.php/eamj/article/view/46613
https://apps.who.int/neglected_diseases/ntddata/sth/sth.html
• Infestasi Cacing menurut Final SNPPDI 20092019.edit20102019.pdf
hal 149
Ascaris lumbricoides
(Roundworm, Cacing gelang)
• TAKSONOMI
Filum : Nematoda
Klas : Secernentea
Ordo : Ascaridida
Super famili : Ascaridoidea
Genus : Ascaris
Spesies : Ascaris lumbricoides
Ascaris lumbricoides
(Roundworm, Cacing gelang)
Host : Manusia
Habitat : Usus halus
Penyakit : Askariasis
SIKLUS HIDUP Ascaris lumbricoides
Cacing dewasa :
- bentuk bulat panjang (silindris)
- kedua ujung lebih kecil,
- berwarna kuning kecoklatan
- pada mulut terdapat 3 bibir
Cacing jantan : - 10 – 31 cm
- ekor melengkung ke ventral
- mempunyai 2 spikulum
Cacing betina : - 20 – 35 cm,
- ekor lurus
MORFOLOGI
TELUR DIBUAHI (FERTIL) : TELUR TIDAK DIBUAHI (UNFERTIL):
Bentuk oval / lonjong dengan
Bulat, ukuran : 45‐75 μm x 35‐50 μm
Panjang : 88-94 πm , Lebar : 40-45 πm
Memiliki 3 lapisan dinding yang tebal
transparan : Dinding dalam lapisan hialin tipis
Lapisan luar adalah albuminous yang tebal, Dinding luar lapisan albuminoid kasar dan tidak
berkelok-kelok teratur
Lapisan tengah adalah hyaline, lapisan ini Isi : granula yang refraktil/
memberi bentuk telur
Protoplasma yang mati
Lapisan dalam disebut vitelline / lipoid.
Lapisan ini mengelilingi sel telur
nonpermeabel (dalam)
Telur berisi embrio
MORFOLOGI
TELUR DEKORTIKASI TELUR INFEKTIF
TELUR DIBUAHI YANG KEHILANGAN/TANPA TELUR YANG BERISI LARVA
LAPISAN ALBUMINOID
LAPISAN PALING LUAR ADALAH HIALIN
Patomekanisme dan gejala klinis
Respon imun, migrasi larva, mekanik, nutrisi
Migrasi Larva menimbukan rx pd jar yg dilalui
1. Larva : menyebabkan Sindrom Loeffler dengan gejala-gejala :
- Demam, batuk, sesak napas, urtika
- Eosinofilia
- Pada foto toraks nampak infiltrat
2. Cacing dewasa :
* Pada infeksi ringan :
Kurang nafsu makan, mual, sakit perut, diare, obstipasi
* Pada infeksi berat : - malabsorpsi dari vitamin dan nutrisi (terutama
pada anak-anak)
- obstruksi usus (ileus obstruktiva)
- hipoproteinemia, anasarka
Diagnosis…
Gejala klinis :
Ascaris pneumonia : dyspnea, demam diatas 400C, batuk, sputum
berdarah
Urtikaria,edema, eritem
Mudah lelah
Gangguan pencernaan, diare, muntah, cacing dewasa keluar sendiri
melalui mulut, hidung.
• Pemeriksaan fisik:
• Malnutrisi
• Pemeriksaan lab :
• Eosinophilia
• Pada foto toraks nampak infiltrat
• Direct smear ditemukan telur dalam tinja
TERAPI…
DOC :
- Mebendazol 500 mg dosis tunggal
- Albendazol 400mg dosis tunggal
Alternatif:
- Pyrantel pamoat 10mg/kgBB
- Levamizol
- Oksantel pamoat
Prognosis : Baik
Trichuris trichiura
(Whipworm, Cacing cambuk)
Taksonomi :
• Phylum : Nematoda
• Class : Adenophorea
• Subclass : Enoplia
• Ordo : Trichocephalida
• Family : Trichuridae
• Genus : Trichuris
• Spesies : Trichuris trichiura
Trichuris trichiura
(Whipworm, Cacing cambuk)
Host : Manusia
Habitat : Usus besar terutama sekum
Penyakit : Trikuriasis
SIKLUS HIDUP Trichuris trichiura
Cacing dewasa :
- berbentuk seperti cambuk,
- 3/5 bagian anterior halus,
TAKSONOMI:
• Kingdom :Animalia
• Phylum :Nematoda
• Class : Secernentea
• Order : Strongiloidae
• Family :Ancylostomatidae
• Genus : Necator/Ancvlostoma
• Species : Necator americanus (Charles W. Stiles, 1898)
Ancylostoma duodenale (Angelo Dubini, I838)
Cacing tambang
(Hookworm)
Pada manusia : - Necator americanus
-
Ancylostoma duodenale
Necator americanus
dan
Ancylostoma duodenale
Host : Manusia
Habitat : Usus halus (jejenum dan duodenum)
Penyakit :
Necator americanus nekatoriasis
Ancylostoma duodenale ankilostomiasis
SIKLUS HIDUP Necator americanus &
Ancylostoma duodenale
Cacing dewasa : - berbentuk silinder/selindrik,
- berwarna putih keabuan
- bentuk menyerupai huruf S
Cacing jantan :
- 5 – 11 mm
- ekor melebar
(bursa kopulatriks)
- mempunyai 2 spikulum
Cacing betina :
- 9 – 13 mm
- ekor lancip
Morfologi…
Necator americanus :
Bentuk badan : huruf S
Pada mulut : 1 pasang benda khitin
Ancylostoma duodenale :
Bentuk badan : huruf C
Pada mulut : 2 pasang gigi sama besar
Morfologi…
Larva rhabditiform :
- ± 250 µm
- esofagus mempunyai bulbus ( rhabditoid),
1/3 panjang badan
- mulut terbuka, panjang dan sempit
- genital premordial kecil
Morfologi…
Larva filariform :
- ± 700 µm
- esofagus lurus (filariform),
1/4 panjang badan
- mulut tertutup
- ekor runcing
- mempunyai selubung (sarung)
MORFOLOGI
TELUR
Bentuk Lonjong
- 60 x 40 µm
Prognosis : Baik
Taenia saginata
(Beef tapeworm, Cacing pita sapi)
DOC :
- Prazikuantel 5-10 mg/kgBB dosis tunggal
- Niclosamide 2gr dosis tunggal
- Albendazol 400 mg dosis tunggal
Prognosis : Baik
Enterobius vermicularis
Oxyuris vermicularis; Pin worm; Cacing kremi Dewasa betina: 8-13 mm,
Dewasa jantan: 2 -5 mm
Epidemiologi Worldwide Makroskopik:
Lebih sering pada anak usia pra-sekolah atau
sekolah dan pada kondisi yang padat
penduduk
Umumnya pada negara tropis
Host : Manusia
Stadium: Habitat dewasa : Caecum www.medicscientis.com
Penyakit : Oksiuriasis/enterobiasis
SIKLUS HIDUP
MORFOLOGI
TELUR
• Ukuran: 50 – 60 µm
• Lonjong asimetris
• Satu sisi dinding
mendatar dan sisi yang
lain cembung
• Dinding tipis transparan
• Berisi larva http://www.tropicalmed.eu/Page/WebObjects/PageTr
opE.woa/wa/displayPage?name=PlayEggNemIntPopup
LABORATORIUM
Anal swab
Siklus hidup Enterobius vermicularis
• Manusia terinfeksi karena tertelan telur
cacing yang infektif, melalui tangan yang
terkontaminasi, retroinfeksi dan inhalasi
• Larva menetas dalam usus halus
kemudian menjadi cacing dewasa di
sekum
• Cacing dewasa betina bermigrasi dari
kolon menuju rektum dan meletakkan
telurnya di daerah lipatan kulit perianal
pada malam hari
• Cacing betina dapat pula meletakkan
telurnya di daerah vulva, vagina dan
terkadang di uterus serta peritoneum.
• Setelah semua telur diletakkan di
perianal, cacing dewasa betina akan mati
• Cacing dewasa jantan tidak bermigrasi
dan mati setelah kopulasi.
Patologi dan gejala klinis
Prognosis : Baik